Main Cast :
- Kim Taeyeon
- Jung Jinyoung
- Jung Jessica
- Choi Minho
- Park Chanyeol
Other Cast :
- Oh Yeonseo as Jung Inyoung (Ibu Jessica, Guru Bahasa inggris)
- Joowon as Jung Joowon (Ayah Jinyoung)
- Leejoon as Jung Joonyoung (Ayah Jessica)
- Kim Taehee as Ibu Jinyoung
- Jung Illwoo as Paman Jinyoung (Saudara Joowon)
- Nam Gyuri as Bibi Jinyoung (Istri Illwoo)
- Ahn jaehyun as Wali Kelas 10 – 2 di SMA Busan (kelas Taeyeon)
#################################################################
Chingudeul, sudah sampai part 10 nih.. ini artinya FF SHS berakhir.. tapi tenang saja.. aku sudah nyiapin epilog terakhir setelah part 10 ini kok.. jadi kalian tenang saja.. karena masih ada 1 part lagi setelah ini.. dan di epilog terakhir itu aku fokusin ke Jinyoung, soalnya menurutku part Jinyoung disini agak kurang XD
hhehehe, kurasa itu saja ceramahku untuk part 10 ini chingudeul.. takut kalian bosan mendengar ceramahku ini.. ok langsung saja, let's read it!
happy reading chingudeul
sampai jumpa di ff - ff yang lain ya!
******************
PART Sebelumnya
Setelah Jessica pulang, Taeyeon kini duduk di kamar neneknya dan
memegang foto neneknya. “nenek, apa yang harus ku lakukan nek? Haruskah aku
pergi dan tinggal bersama? Orang yang sudah meninggalkanku begitu saja?
Haruskah aku memaafkannya?” tanya Taeyeon pada foto neneknya walau ia sadar ia
tidak akan menerima jawaban.
“waktu itu, aku masih terlalu kecil dan belum mengerti masalahnya.
Tapi sekarang, setelah aku mengerti semuanya. Haruskah aku memaafkannya?” tanya
Taeyeon lagi. Sadar tidak ada jawaban. Taeyeon pun menaglihkan pandangannya
pada surat yang ada di atas meja sampingnya duduk itu.
‘ini ada surat dari Jinyoung.’ Taeyeon teringat paman Illwoo tadi
siang memberinya surat dari Jinyoung. ia pun meletakkan foto neneknya dan
mengambil surat itu lalu membukanya.
‘anyeong Taeyeon – aa, bagaimana kabarmu? Apa kau makan dengan baik
tanpaku?’
Taeyeon sedikit tersenyum membaca pembukaan surat itu. “Taeyeon –
aa, ada yang ingin kukatakan padamu. Aku sudah membicarakan hal ini pada ayah
dan ibuku, dan mereka setuju. Mereka setuju kalau kau tinggal disini, bersama
kami. Dan ayah juga sangat menyesal atas perbuatannya, jadi dia ingin menebus
kesalahannya dengan mengajakmu tinggal disini, bersama kami di seoul. Kau mau
kan? Besok kami akan menjemputmu, jadi bersiaplah. Sampai jumpa besok”
Taeyeon selesai membaca surat itu, dan ia menerawang jendela seraya
menyenderkan kepalanya di dinding. Ia juga mengingat kalimat yang Jessica
tambahkan terakhir kali, ‘besok aku akan
membawa ibu kemari dan mengajakmu tinggal bersama kami. Jadi tolong maafkan
ibu.’.
**************
PART 10
PLAY SONG : KYUHYUN – HOPE IS
DREAM THAT DOESN’T SLEEP
Di seoul.
Ibu Jinyoung sakit sudah beberapa hari yang lalu, sejak Jinyoung
menceritakannya masalah yang terjadi di Busan. Ibu Jinyoung memang sudah tahu
sejak dulu kalau suaminya itu dulu punya istri yang tengah mengandung anaknya.
Tapi ibu Jinyoung sudah melupakan hal itu. Dan kini ketika anaknya menceritakannya,
ia jadi kembali teringat masa lalu dan ia merasa bersalah.
Dulu ayah Jinyoung sering bertengkar dengan istrinya. Karena itulah
ayah Jinyoung pergi padanya dan menikahinya tanpa sepengetahuan istrinya itu.
Tapi kebohongan memang tidak bisa disembunyikan. Hingga suatu hari istrinya
mengetahui hal itu dan sangat marah. Ayah Jinyoung yang tidak tahan pun
akhirnya meninggalkan istrinya dan pergi ke seoul bersamanya.
Ibu Jinyoung kini benar – benar merasa bersalah, ia adalah wanita
jahat di dunia ini. Bagaimana bisa ia begitu jahat merebut suami orang yang
tengah mengandung anaknya. Ibu Jinyoung terus saja menyalahkan dirinya sendiri
hingga akhirnya membuatnya sakit seperti ini.
Jinyoung yang sangat menyayangi ibunya itupun merawat ibunya dengan
sangat baik. Ia menemani ibunya ketika ayahnya sedang sibuk bekerja. “cepatlah
sembuh bu.” Kata Jinyoung dan menggenggam tangan ibunya yang sudah tidur. Namun
detik berikutnya ibunya membuka matanya membuat Jinyoung sedikit heran.
“ada apa bu? Ibu perlu sesuatu?” tanya Jinyoung khawatir. Ibunya
menatapnya dengan sayang. “bisakah kita pergi ke busan anakku?” tanya ibunya
itu. “ibu..” lirih Jinyoung. “ibu benar – benar ingin menemuinya, ibu ingin
meminta maaf padanya nak.” Kata ibunya. Jinyoung pun merasa terharu tapi juga
senang karena ibunya ingin minta maaf pada Taeyeon.
“kita akan pergi ke busan. Tapi tidak sekarang, kau harus istirahat
dan ketika keadaanmu sudah cukup baik, kita akan pergi kesana.” Tiba – tiba
ayah Jinyoung sudah masuk ke dalam kamar. Jinyoung dan ibunya pun menoleh pada
ayahnya itu. “ayah sudah pulang” kata Jinyoung.
Ibu Jinyoung tersenyum mendengar pernyataan suaminya itu.
“benarkah? Kalau begitu, pertemukan aku juga dengan mantan istrimu. Karena aku
juga ingin minta maaf padanya. Setidaknya kita semua harus meminta maaf.”
Tambah ibu Jinyoung. ayah Jinyoung pun mendekat dan duduk dipinggiran ranjang
seraya menggenggam tangan istrinya itu. “benar, kita harus menebus kesalahan
kita agar kita tidak semakin tersiksa dan merasa bersalah terus – menerus.”
Jawab ayah Jinyoung. Jinyoung yang duduk dipinggiran ranjang berseberangan
dengan ayahnya itu tersenyum kecil melihat ayah dan ibunya itu.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Keesokan harinya, keluarga Jessica pergi ke kedai Taeyeon untuk
meminta maaf pada Taeyeon dan mengajaknya tinggal bersama. Namun ternyata
disana sudah ada keluarga Jinyoung lebih dulu yang tengah duduk bersama Taeyeon.
Taeyeon menatap heran dengan kedatangan Jessica dan orang tuanya. Jinyoung
dan orang tua nya pun menoleh mengikuti arah pandang Taeyeon. Ibu Jessica
sedikit terkejut melihat mantan suaminya itu, begitupun sebaliknya.
Ibu Jinyoung mengerti, ia segera berdiri dan meminta maaf pada ibu
Jessica karena ia dan mantan suaminya itu sudah menyakitinya. Ibu Jinyoung
merasa bersalah karena merasa telah merusak keluarga Taeyeon. Ibu Jessica pun
menjelaskan, kalau dulu memang ia merasa sakit hati dan marah. Namun sekarang
ia bisa menerimanya, karena ia sudah mempunyai keluarga baru. Dan ayah Jinyoung
menambahkan kalau sebenarnya dari dulu juga hubungannya dengan ibu Jessica
kurang begitu baik. Jadi mereka memutuskan untuk berpisah saat ini karena
mereka memang sudah memiliki keluarga masing – masing. Dan ayah Jinyoung dan
ibu Jessica juga meminta maaf pada Taeyeon dan juga mengajak Taeyeon untuk
tinggal bersama mereka.
Tapi Taeyeon menolaknya, Taeyeon memang sudah memaafkan kedua orang
tuanya ini dan tidak lagi marah pada mereka karena mereka sudah menyadari
kesalahan mereka. Tapi Taeyeon tidak bisa tinggal bersama ayahnya ataupun
ibunya. Taeyeon lebih memilih tinggal dirumah peninggalan neneknya ini. Karena
dari kecil hingga sekarang rumah ini sudah memberinya banyak kenangan. Karena
itulah Taeyeon tidak bisa meninggalkan rumah ini. Akhirnya karena ayah dan ibu Taeyeon
tidak berhasil membujuk Taeyeon, mereka pun akhirnya membiarkan Taeyeon tinggal
disini bersama Illwoo dan Gyuri. Mereka juga berpesan pada Taeyeon kalau Taeyeon
merindukan mereka, Taeyeon bisa pergi berkunjung kerumah ayah atau ibunya. Taeyeon
pun menerima pesan ayah dan ibunya itu.
Dan mereka juga berjanji akan sering mengunjungi Taeyeon disini. Kini
masalah mereka pun terselesaikan. Ah, dan tidak lupa Jessica meminta maaf
kembali pada Taeyeon atas perbuatannya selama ini pada Taeyeon. Jessica benar –
benar menyesal dan ingin menjalin hubungan yang baik dengan Taeyeon mulai
sekarang. Jinyoung senang menatap Taeyeon yang tengah berpelukan dengan
Jessica, Jinyoung merasa senang bisa membuat Taeyeon kembali berkumpul dengan
ayah dan ibunya. Apalagi mendengar Taeyeon memanggil ayahnya dengan ‘ayah’ dan
memanggil ibu Jessica dengan ‘ibu’. Rasanya seperti mimpi bagi Jinyoung
kejadian yang dilihatnya ini.
Sekali lagi Jinyoung tersenyum melihat senyum Taeyeon itu.
Setidaknya Taeyeon tidak lagi sedih saat ini. Itu sudah membuatnya senang.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Satu tahun kemudian.
Taeyeon baru saja keluar dari kedai dan siap berangkat sekolah, Minho
sudah menunggunya di depan. Taeyeon tersenyum melihat Minho tengah menunggunya.
“kau sudah siap?” tanya Minho melihat Taeyeon yang berjalan mendekatinya. “eoh,
ayo kita berangkat!” Taeyeon menggandeng tangan Minho dan mereka pun berjalan
berdampingan ke sekolah.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Kini mereka Sudah naik ke kelas 11 – 2.
Kelas baru, suasana baru, dan hubungan yang baru.
“hei kau sudah dengar siapa wali kelas baru kita?” tanya Jessica
pada Taeyeon yang duduk disebelahnya. Yah, sekarang Jessica lebih memilih duduk
bersama Taeyeon. Sedangkan Seohyun duduk dengan murid yang lainnya. Hubungannya
dengan Jessica dan Taeyeon belum sepenuhnya membaik karena ia masih merasa
kesal dengan kedekatan Jessica dan Taeyeon padahal mereka dulu musuhan.
“aku tidak tahu, ah kudengar selain guru baru, ada murid baru
juga.” Jawab Taeyeon. “benarkah?” tanya Jessica. Dan tiba – tiba seseorang
masuk ke kelas. “Guru Ahn..” panggil murid – murid sontak Jessica dan Taeyeon
menoleh. Mereka tersenyum melihat Guru Ahn Sudah kembali. “Guru Ahn.” Panggil
mereka. Guru Ahn tersenyum senang melihat murid – muridnya menyambutnya dengan
senang. “apa kalian meridukanku?”canda Guru Ahn. “iya pak, bapak kemana saja
selama ini?” tanya murid – murid. “bapak hanya pergi untuk merenungkan sesuatu.
Dan sekarang, bapak kembali untuk mengajar kalian. Apa kalian siap?” tanya Guru
Ahn. “siap pak!” jawab murid – murid nya dengan semangat.
“ah sebelum pelajaran dimulai, aku ingin memperkenalkan murid baru.
Murid baru silahkan masuk dan perkenalkan dirimu.” Perintah Guru Ahn. Murid
baru itu pun masuk dan semua murid terkejut mengetahui murid baru itu adalah Jinyoung.
“selamat pagi semuanya, namaku jung Jinyoung. senang bisa bertemu
kembali dengan kalian.” Kata Jinyoung dengan ramah. Dan murid – murid lain juga
menerima nya dengan ramah, karena mereka sudah tahu kalau bukan Jinyoung
pencuri soal itu melainkan Jessica. Dan mereka pun bisa memaafkan Jessica saat
ini karena Jessica sudah minta maaf pada semuanya dan mendapatkan hukuman yang
pantas untuknya. Karena itu Jessica sekarang bisa bergaul lagi dengan teman –
temannya kecuali Seohyun yang sepertinya memusuhinya dan Taeyeon. “cha,
baiklah, Jinyoung – ssi silahkan duduk disamping Minho.” Kata Guru Ahn dan
menyuruh Jinyoung duduk di sebelah Minho karena memang Minho duduk sendiri.
“baiklah anak – anak sekarang buka buku kalian halaman 20.”
Perintah Guru Ahn. Dan Minho menyambut Jinyoung dengan gerakan tangan yang
menyuruh Jinyoung untuk segera duduk disampingnya. Taeyeon dan Jessica menoleh
kebelakang karena Minho duduk dibelakang mereka. “ya kenapa kau tidak bilang
kalau kau akan pindah kesini?” tanya Taeyeon. “maaf, aku hanya ingin memberikan
kejutan untuk kalian. Bagaimana? Kalian terkejut?” tanya Jinyoung. “benar, kau
benar – benar membuat kami terkejut.” Balas Jessica. “baiklah, karena kau sudah
mengejutkan kami semua. Kau harus mentraktir kami makan siang nanti.” Kata Minho.
“ah kau benar Minho.” Komentar Taeyeon. “apa – apaan ini? Jadi kalian mau
memerasku ya?” canda Jinyoung dan keempatnya pun tertawa.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Saat jam istirahat. Setelah mentraktir teman – temannya tadi, Jinyoung
berjalan – jalan menyusuri koridor sekolah. Ia merindukan suasana sekolah ini
setelah setahun tidak disini. Jinyoung berkeliling untuk melepas rasa rindunya.
Saat berjalan melewati perpustakaan, Jinyoung teringat kalau dulu Taeyeon
sering menghabiskan waktu diperpustakaan. Ia tersenyum menatap perpustakaan
dari jendela kaca. Ia pun melanjutkan kembali langkahnya, tapi karena ia tidak
memperhatikan jalan. Maksutnya setelah ia memperhatikan perpusatakaan ia
kembali berjalan namun ia malah manbrak seseorang.
“ah maafkan aku!” sesal Jinyoung. “tidak apa – apa. Aku juga minta
maaf.” Balas orang itu seraya sedikit membungkuk, setelah membungkuk orang itu
menegakkan kembali tubuhnya. Dan betapa terkejutnya Jinyoung melihat wajah
orang itu. “dia kan…”
“ya raewoo – aa! Kau dari mana saja? Hyuli dan teman – temanmu
sudah menunggu di kantin dari tadi.” Tiba – tiba seorang laki - laki merangkul
pundak orang yang ditabrak Jinyoung tadi. “aku baru saja mengembalikan buku di
perpustakaan. Ayo kita pergi!” ajak perempuan itu. Tidak lupa juga perempuan
itu sedikit menunduk untuk pamit dengan Jinyoung.
“hei siapa dia? Kau mengenalnya?” tanya lelaki itu setelah pergi
meninggalkan Jinyoung. “ah kami tidak sengaja bertabrakan tadi, dan dia minta
maaf. Aku juga.” Jelas perempuan yang dipanggil raewoo tadi.
“ah jadi kau tidak mengenalnya? Ku kira kau sudah mendapatkan
gantinya seungyeol.” Ledek lelaki itu dan berlari untuk menghindari amukan
raewoo. “ya won – aa! Awas kau ya!” perempuan itu pun mengejar lelaki yang
meledeknya tadi yang dipanggil won tadi.
PLAY SONG : SEUNG HEE (OMG) –
YOU ARE
Sedangkan Jinyoung, tiba – tiba tersenyum melihat kejadian itu. Ia
mengingat perempuan itu, dia adalah perempuan yang ia temui 2 kali di tepi
sungai. Tapi siapa laki – laki itu ya? apa dia pacarnya? Seingatnya dulu, waktu
ia bertemu dengan perempuan itu pada malam hari, perempuan itu juga memanggil
nama ‘won’. Benarkah itu pacarnya? Jinyoung terus berkutat dengan pikirannya.
Hingga akhirnya sebuah tangan menepuk pundaknya dan membuyarkan pikirannya.
“kudengar kau pindah kesini, selamat datang kembali!” kata
chanyeol. Jinyoung berbalik dan tersenyum senang bisa melihat chanyeol lagi.
Mereka pun berpelukan layaknya sahabat dekat. “ayo kita bermain basket, anggap
saja ini sebagai upacara penyambutan murid baru.” Kata chanyeol. “baiklah,
ayo!” terima Jinyoung.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Sepulang sekolah, Taeyeon, Jessica dan Jinyoung membantu Gyuri dan
inyoung (ibu Jessica dan Taeyeon) di kedai. Hari ini cukup banyak pelanggan
yang datang. Dan mereka cukup kewalahan melayani pelanggan yang cukup banyak
itu.
Setelah kedai cukup sepi, Taeyeon, Jessica dan Jinyoung minta ijin
untuk jalan – jalan sebentar. Dan kini mereka menemui Minho dan chanyeol yang
Sudah menunggu di lapangan basket. Sore ini, mereka ingin pergi bermain bersama
menghabiskan waktu bersama setelah lama tidak bertemu dengan Jinyoung. Tapi Jinyoung
sedikit kecewa karena ia tidak memiliki pasangan disini, Taeyeon bersama Minho,
Jessica bersama chanyeol. Sedangkan dirinya? Ia pun membiarkan kedua pasangan
itu pergi jalan – jalan kemanapun itu.
Sedangkan dirinya, lebih memilih jalan – jalan disekitar lapangan dan sampai
akhirnya ia sudah berada di tepi sungai. Tiba – tiba ia teringat dengan
perempuan yang bernama ‘raewoo’. Ia tersenyum di tepi sungai itu. Dulu, disini
pertama kalinya ia bertemu dengan perempuan itu. Entah kenapa saat
mengingatnya, Jinyoung merasa bahagia.
Namun tidak lama kemudian, Jinyoung mendengar suara isak tangis
seseorang. Jinyoung pun menolehkan pandangannya dan mendapati seseorang
perempuan tengah berjongkok dan memeluk lututnya. Perempuan itu menyembunyikan
wajahnya di lipatan tangannya dan menangis disana.
Jinyoung yang penasaran pun mendekati perempuan itu dengan
perlahan. ia menyentuh pelan pundak perempuan itu. “permisi, apa anda tidak apa
– apa nona?” tanya Jinyoung dengan sopan. Perempuan tadi pun mengangkat
kepalanya dan melihat Jinyoung. Jinyoung sedikit terkejut mengetahui perempuan
yang menangis ini adalah perempuan yang sedari tadi ada dipikirannya.
“maafkan aku, apa tangisanku mengganggu anda?” tanya perempuan itu.
“ah tidak – tidak bukan begitu. Aku hanya khawatir saja, melihat seorang
perempuan menangis sendirian di tepi sungai.” Kata Jinyoung. “apa anda tidak
apa – apa?” tambah Jinyoung. “kenapa anda menangis?” tanyanya.
Perempuan yang bernama raewoo itu pun memperbaiki posisinya dan
menatap lurus kedepan entah kemana setelah mengusap air matanya, “aku baru saja
dicampakkan oleh pacarku, dan hari ini aku melihatnya bersama perempuan lain.
Dan itu membuatku sakit.” Jelas raewoo. Jinyoung yang mendengarnya sedikit
tersenyum kecil. Raewoo yang mendengarnya segera menatap Jinyoung. “kenapa? Apa
ini lucu menurutmu?” tanya raewoo dengan kesal.
Jinyoung pun segera menghilangkan senyumnya, “ah maafkan aku. Bukan
maksutku seperti itu.” Jinyoung pun segera minta maaf. Raewoo pun diam dan
menolehkan kembali pandagannya ke depan.
“baiklah, bolehkah aku memberi saran?” tanya Jinyoung dan raewoo
menoleh padanya kembali. “diputuskan pacar atau dicampakkan memang sangat sakit
rasanya. Tapi bagaimana ya? sayangnya aku tidak pernah merasakan hal seperti
itu, karena akulah yang sering menyampakkan mereka. Jadi aku tidak tahu
bagaimana rasanya dicampakkan.” Kata Jinyoung seraya tersenyum mengejek kearah
raewoo.
Raewoo pun mendecak kesal, “ya! apa ini lucu menurutmu huh? Apa kau
senang melihat orang yang menangis karena dicampakkan? Apa itu membuatmu
senang?” tanya raewoo dengan kesal. Jinyoung pun tertawa dengan lepas melihat
kemarahan raewoo. Raewoo pun semakin heran dengan lelaki disampingnya ini. ‘apa
dia sudah gila? Kenapa dia tertawa diatas penderitaan orang lain?’ batin
raewoo.
“kau harus bersyukur karena pacarmu itu meninggalkanmu.” Kata Jinyoung
setelah itu. “apa kau gila? Aku diputuskan oleh pacarku, jadi kenapa aku harus
bersyukur, apa yang patut kusyukuri huh?” tanya raewoo dengan suara meninggi.
“kau harus bersyukur karena dia meninggalkanmu saat masih pacaran,
itu membuktikan kalau dia itu tidak pantas untukmu. Itu patut disyukuri,
bayangkan saja jika kalian sudah menikah dan saat itu dia meninggalkanmu eoh?
Kau pasti akan sangat kecewa saat itu. Bukankah begitu?” jelas Jinyoung. dan
raewoo pun bisa memahami maksut Jinyoung, ada benarnya juga yang dikatakan laki
– laki ini. Batin raewoo.
“setahun yang lalu, aku bertemu dengan seorang perempuan disini.
Saat itu aku sedang merasa terpuruk karena masalah keluarga, dan dia datang
dengan memberikan saran padaku.” Kata Jinyoung setelah itu.
Raewoo mencoba mencerna kata – kata Jinyoung. sepertinya ia juga
pernah menghampiri seorang lelaki disini dulu. Raewoo menoleh dan menatap lama
wajah Jinyoung, astaga! Jadi lelaki ini adalah lelaki yang ia temui dulu
disini? Pikir raewoo, raewoo pun segera membekap mulutnya setelah mengingatnya.
Jinyoung tersenyum dan melirik raewoo.
“apa kau sudah mengingatku sekarang?” tanya Jinyoung. “jadi itu
adalah kau! Astaga, aku tidak menyadarinya. Maaf.” Raewoo pun meminta maaf pada
Jinyoung karena tidak mengingat Jinyoung. “tidak apa – apa, awalnya aku juga
ragu apakah kau benar perempuan yang kutemui setahun yang lalu, karena rambutmu
yang pendek ini. Bukankah dulu rambutmu Panjang, kenapa kau memotongnya? Apa
karena kau dicampakkan jadi kau memotong rambutmu?” tanya Jinyoung. “ya!
bisakah kau untuk tidak mebahasnya lagi. Aku benar – benar merasa kesal saat
mengingatnya.” Kata raewoo. “baiklah – baiklah, aku tidak akan membahasnya
lagi.” Sahut Jinyoung.
“jadi?” tanya Jinyoung. “apa?” tanya raewoo yang tidak mengerti maksud
Jinyoung. “bagaimana kabarmu Selama ini?” tanya Jinyoung. “ah, aku baik.” Jawab
raewoo singkat. “ah begitu rupanya.” Lirih Jinyoung. “maaf sebelumnya jika
menyinggung masalah ini lagi. Pacarmu yang sudah mencampakkanmu itu, apa dia
lelaki yang tadi siang bersamamu disekolah?” tanya Jinyoung hati – hati. Raewoo
pun mengingat – ingat kembali, dan ia ingat tadi siang bertabrakan dengan Jinyoung
lalu jaewon datang menghampirinya.
“ah, bukan. Dia adalah sepupuku namanya jung jaewon.” Jawab raewoo
setelah mengingatnya. “ah, jadi bukan dia.” Lirih Jinyoung. setelah itu keadaan
menjadi hening dan suasana jadi kaku setelah percakapan tadi. “kenapa
memangnya? Kau mau mencarinya? Pacarku yang sudah mencampakkanku itu?” tanya
raewoo.
“benar, aku ingin tahu orangnya.” Jawab Jinyoung membuat raewoo
heran. “kenapa? Apa kau akan memukulnya?” tanya raewoo. “tidak, tapi aku harus
berterima kasih padanya karena sudah melepaskanmu.” Jawab Jinyoung. “kau gila.”
Ujar raewoo seraya mengalihkan pandangannya. Jinyoung tersenyum bisa bertemu
lagi dan menggoda perempuan disampingnya ini.
“itu.. maukah kau pergi makan di kedai saudaraku? Aku yang akan
traktir, kedainya ada di dekat sini.” Tawar Jinyoung. “bolehkah?” tanya raewoo
memastikan. “tentu saja boleh, ayo!” Jinyoung pun bangkit mengulurkan tangannya
untuk membantu raewoo berdiri. “bolehkan aku memanggil teman – temanku untuk
bergabung?” tanya raewoo lagi. “tentu, semua temanmu berarti itu adalah temanku
juga kan.” Balas Jinyoung. raewoo tersenyum mendengarnya dan menerima uluran
tangan Jinyoung. mereka pun pergi kekedai Taeyeon.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Kini Jinyoung tercengang melihat semua teman – teman raewoo yang
datang. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Astaga, jika seperti ini Jinyoung bisa kehabisan
uangnya. Jinyoung menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia menghela nafasnya
dengan kasar di dapur. Tiba – tiba taeeyeon menepuk pundaknya. “hei, kau sangat
bekerja keras hari ini. Bagaimana bisa kau mendapatkan pelanggan sebanyak ini
padahal hari sudah malam.” Tanya Taeyeon. “aku yang mentraktirnya, tapi aku
tidak tahu kalau temannya itu sebanyak ini. Uangku bisa habis jika seperti ini..”
Jawab Jinyoung.
“kau tenang saja, aku yang akan menanganinya. Kau tidak perlu
memikirkan masalah uang.” Kata Taeyeon.
“apa yang kalian lakukan disana? Cepat bantu menyajikan makanan ini
di meja pelanggan!” suruh Gyuri pada Taeyeon dan Jinyoung yang tengah asyik
mengobrol. “baik bi.” Jinyoung dan Taeyeon pun segera membantu bibinya, Jessica
juga Minho serta chanyeol juga ikut membantu.
“apa – apaan ini, kau bilang ingin mentraktir kami di suatu tempat.
Kenapa tidak bilang kau tidak bilang kalau tempatnya disini?” celetuk won yang
duduk disamping raewoo. “maafkan aku, sebenarnya bukan aku yang ingin
mentraktir. Tapi aku mengenal seseorang disini dan dia bilang kalau ingin
mentraktirku di kedai saudaranya. Aku tidak tahu kalau kedai suadaranya itu
disini.” Jawab raewoo.
“saudara? Pemilik kedai ini adalah Taeyeon eonni. Dia mempunyai
saudara perempuan bernama Jessica, apa Jessica eonni orang yang kau kenal?”
tanya minra teman raewoo. “tidak, dia bukan perempuan. Tapi lelaki.” Kata
raewoo. “ah, mungkin Jinyoung. murid baru itu, dia juga kan saudara Taeyeon
eonni.” Celetuk hyuli. “aku tidak tahu namanya.” Lirih raewoo. “astaga han
raewoo! Kau bilang kau mengenalnya, tapi sekarang kau bilang kau tidak tahu
namanya.” Celetuk jaewon.
“kau payah sekali jika menyangkut masalah lelaki raewoo -aa” kata
sungjae dan berhasil mendapat tatapan tajam dari hyuli. “baik – baik aku akan
diam.” Kata sungjae yang mendapat tatapan tajam dari hyuli. “aku pernah bertemu
dengannya setahun yang lalu, dan hari ini kami bertemu kembali tapi aku bahkan
lupa bertanya siapa namanya.” Jelas raewoo.
Setelah itu, Jinyoung kembali ke dapur dan mengamati raewoo yang
tengah makan bersama temannya itu. Taeyeon yang mengamati Jinyoung pun segera
menggoda Jinyoung. “apa kau menyukai perempuan itu?” tanya Taeyeon membuat Jinyoung
tersedak karena ia sedang minum.
“apa katamu?” tanya Jinyoung. “kenapa kau begitu terkejut? Aku kan
hanya bertanya saja.” Celetuk Taeyeon “baiklah aku akan membantumu untuk
mendapatkan han raewoo.” Kata Taeyeon. “kau mengenalnya?” tanya Jinyoung.
“tentu saja aku mengenalnya, dia itu juniorku disekolah dan juga pelanggan
tetapku disini.” Jelas Taeyeon. “apa kau bilang? Pelanggan tetap? Ah jadi
karena itu kau tidak membiarkanku membayar tagihannya.” tanya Jinyoung tidak
percaya.
“astaga, kenapa kau tidak bilang dari awal!” kesal Jinyoung.
“kenapa kau kesal padaku, kau saja yang tidak bertanya padaku.” Balas Taeyeon.
Dan detik berikutnya, Taeyeon dan Jinyoung melihat raewoo dan teman – temannya sudah
selesai makan dan bersiap – siap untuk pulang. Taeyeon dan Jinyoung pun segera
keluar dan mengantar kepergian raewoo dan temana – temannya itu.
“eonni, terima kasih atas makananya.” Kata raewoo pada Taeyeon.
“emm, sama – sama. Lain kali datanglah lebih sering kemari ya!” kata Taeyeon.
“iya.” Balas raewoo. “ah raewoo ini saudaraku dari seoul, namanya Jinyoung.” Taeyeon
teringat dan ia segera memperkenalkan raewoo dengan Jinyoung. “jung Jinyoung.”
kata Jinyoung seraya mengulurkan tangannya. “han raewoo” balas raewoo. Dan
mereka saling tersenyum.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
PLAY SONG : SEUNG HEE (OMG) –
YOU ARE
Beberapa hari kemudian, Taeyeon dan semua orang berlibur bersama di
taman. Orang tua Jinyoung, orang tua Jessica dan juga Illwoo serta Gyuri tengah
duduk santai di karpet yang telah mereka siapkan.
“ah sudah lama rasanya aku tidak berlibur seperti ini” kata Illwoo
yang tengah merebahkan dirinya. “kau benar, sepertinya kita harus sering –
sering pergi bersama seperti ini.” Tambah ayah Jinyoung. Gyuri kini tengah
memakan sushi yang baru saja diiris (?) oleh ibu Jessica. “tapi Illwoo – aa,
tidakkah kau merasa kesepian?” tanya ibu Jinyoung tiba – tiba membuat Illwoo
bangkit dari tidurnya. “tidak, kenapa memangnya?” tanya Illwoo dengan heran.
“bukan, maksutku. Kau dan Gyuri sudah lama menikah, bukankah
seharusnya kalian memikirkan tentang masa depan kalian.” Kata ibu Jinyoung.
“kakak katakan saja yang sebenarnya, jangan membuat kami semua bingung dan
penasaran.” Balas Illwoo.
“tidakkah kalian ingin memiliki seorang anak?” tiba – tiba saja
pertanyaan ibu Jinyoung membuat Gyuri tersedak dan Illwoo jadi salah tingkah,
sedangkan yang lainnya malah tertawa mendengarnya. “kakak, kau membuatnya
tersedak tahu.” Kata Illwoo, ia pun memberikan segelas minuman pada istrinya
itu.
“kakak kenapa tiba – tiba membicarakan hal seperti itu?” tanya Gyuri
pada ibu Jinyoung yang menyinggungnya tentang masalah anak tadi. Semuanya pun
masih tertawa kecuali Illwoo dan Gyuri. “kami sudah mendapatkan anak kok, jadi
kami tidak berpikiran untuk menginginkan anak lagi.” Kata Illwoo tiba – tiba
membuat semua orag terkejut begitu pula dengan istrinya, Gyuri.
“kami sudah memiliki kim Taeyeon, dan kami merasa senang dengan
itu.” Jelas Illwoo membuat semuanya mengerti. Gyuri pun tersenyum menatap suami
nya itu. “kami bahkan sudah memiliki 2 anak sekarang, 1 laki – laki 1
perempuan. Jadi itu Sudah pas, kami tidak membutuhkan hal lain lagi.” Tambah Gyuri
dan membuat Illwoo menatapnya dan Gyuri tersenyum membalas tatapan suaminya
itu.
“ah benar – benar, mulai sekarang Jinyoung akan tinggal bersama
kalian ya.” kini ayah Jessica mengerti maksud pembicaraan Gyuri. Semua nya pun
tertawa menanggapinya. “ya ampun kalian itu sangat lucu sekali.” Komentar ayah Jinyoung
setelah itu.
Saat para orang tua sedang asyik mengobrol dan bercanda bersama, anak
– anak muda tengah bersepeda bersama. Taeyeon naik sepeda bersama Minho,
Jessica dengan chanyeol dan Jinyoung bersama raewoo. Awalnya mereka bersepeda
dengan santai seraya menikmati udara segar. Tapi lama – kelamaan mereka saling
mempercepat lajunya dan sepertinya mereka tengah berlomba – lomba untuk
mengetahui siapa yang tercepat.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Kini setelah lelah, mereka beristirahat di tepi air mancur.
Chanyeol dan Jessica datang dengan membawa beberapa ice cream dan cemilan.
Mereka pun makan bersama.
Minho menghilangkan sisa ice cream disudut bibir Taeyeon, dan hal
itu membuat semuanya iri dan menggodanya. “astaga, aku tidak tahan melihat
kalian.” Celetuk Jessica membuat Taeyeon merasa malu. “Minho ya, hentikan. Kau
membuatku malu saja. Kau seharusnya bilang padaku, jadi aku bisa
membersihkannya sendiri.” Kata Taeyeon. “eiy, dalam sebuah hubungan itu kita
harus saling melengkapi. Dan aku akan melakukan apa pun yang bisa kulakukan
untukmu.” Kata Minho. “wooo” sorak semuanya kecuali Taeyeon dan Minho.
“sudahlah ayo segera kembali, para orang tua pasti sudah menunggu kita.”
Chanyeol bangkit dan diikuti yang lainnya.
Taeyeon begitu bahagia, tidak pernah ia merasa sebahagia ini semasa
hidupnya. Ia merasa senang sudah bertemu kembali dengan orang tuanya, bahkan
tidak hanya mendapatkan orang tuanya kembali, Taeyeon bahkan mendapat dua
saudara juga. Taeyeon benar – benar merasa beruntung sudah dipertemukan dengan
orang – orang yang menyayanginya.
Begitupun dengan Jinyoung, ia merasa senang seperti Taeyeon. Tapi
selain itu, yang membuatnya senang adalah kehadiran raewoo saat ini. Jinyoung
tersenyum mengingat ia bisa bersepeda bersama dengan raewoo.
Sedangkan
Jessica, ia juga merasa senang karena keluarga tetap utuh. Bahkan bertambah Jinyoung
dan Taeyeon. Chanyeol juga ada disisinya. Tidak ada hal lain lagi yang
diinginkan Jessica saat ini, karena ia sudah mendapatkan semuanya.
Chanyeol? Kini ia benar – benar sudah bisa merelakan Taeyeon dan ia
bisa menerima Jessica dihatinya. Dan ia akan menjaga Jessica mulai saat ini dan
tidak ingin menyakitinya, ia ingin selalu ada untuk Jessica.
Akhirnya mereka semua pun bisa hidup bersama dengan bahagia mulai
saat ini, mereka sudah berdamai dengan masa lalu dan mencoba melupakan semua
kejadian yang menyakitkan dimasa lalu mereka. Dan kini, mereka semua ingin
memulai kembali kehidupan mereka dari awal dengan membuat kenangan yang indah
mulai saat ini. Agar kelak, hanya kenangan indah saja yang bisa mereka ingat
dan bisa menjadi kekuatan ketika mereka menghadapi kejadian buruk lagi di masa
yang akan datang.
Karena kita tidak tahu kapan masalah itu akan datang dan mencoba
menghancurkan kehidupan kita lagi dan lagi. Jadi, sebelum itu terjadi. Mari
kita semua membuat banyak kenangan yang indah untuk diri kita sendiri,
keluarga, sahabat dan orang – orang disekitar kita yang kita sayangi. 😊
Kita memang tidak akan selalu tertawa, adakalanya kita menangis.
Tapi tidak selamanya juga kita akan menangis. Karena roda kehidupan selalu
berputar, dan kita bisa tertawa ataupun menangis, kita bisa terjatuh tapi kita
juga bisa bangkit. Jadi kita tidak perlu khawatir, karena meskipun kita
terjatuh berkali – kali dan menangis sampai air mata kita kering. Percayalah,
kalau kita tidak sendiri. Tegakkan kepala dan lihat kesekeliling, banyak orang
yang peduli dan sayang pada kita. Jadi mereka tidak akan membiarkan kita
menangis terpuruk sendirian. Mereka akan memeluk kita untuk memberikan kita
kehangatan, mereka akan menyediakan bahu mereka untuk kita bersender, mereka
akan mengulurkan tangan pada kita tanpa kita minta saat kita membutuhkan
mereka.
The end.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar