Sabtu,19 oktober 2013 (19.30-21.22 WIB)
Hai, chingudeul. Ini adalah FF pertamaku.. mohon maaf
jika masih banyak ada kesalahan di ff ini.. dan mohon juga setelah baca ff ini like
and comment supaya saya bisa mengoreksi kekurangan yang ada di ff saya. HAPPY READING!!!
^^
1. Judul
: Because My Steps Are Slow
2. Karya
: sulis khasanah aka cuwizt ( C_U )
¶ Pemain
Utama :
1. Kim
Taeyeon sebagai Kim Taeyeon
2. Cho
Kyuhyun sebagai Cho Kyuhyun
3. Yoon
Shiyoon sabagai Yoon Shiyoon
4. Im
Yoona sebagai Im Yoona
5. Shim
Changmin sebagai Shim Changmin
¶ Pemain
pembantu :
1.
Jung Illwoo sebagai Kim Illwoo ( oppa
Taeyeon)
2.
Kim Yesung sabagai pemilik yangpa café
3.
Eomma kyuhyun
4.
Jung Krystal sebagai Kim Krystal (adik
yesung)
5.
Hwang Tiffany
6.
Kim Hyoyeon
7.
Lee Joongsuk
8.
Jung Jessica
9.
Appa kyuhyun
10.
Park jungsoo sebagai guru olahraga
11.
Kim Jaejoong sebagai guru magang
(menggantikan park jung
soo selama beberapa bulan)
soo selama beberapa bulan)
12.
Seo Joohyun sebagai guru MateMatika
13.
Sunny
14.
Sungmin
15.
Eunhyuk
4. OST :
a. Super
Junior M – Me (Korean version)
b. BUGA
KINGZ- Look At The Sky
c. KANG MIN HYUK – STAR (BYEOL)
d. MIANH
HAN GEONI – AS ONE
e. JAEJOONG
– I’LL PROTECT YOU
f. SHIN
JAE – TEARS ARE FALLING
g. SUJU
– NO OTHER
4.
Part : 1
5.
Gaya : happy, funny, a
little hurt, and romantic.
KIM TAEYEON
Gadis yang baru saja usianya genap
17 th kini duduk di kelas XI yang baru saja menjalani masa2 libur sekolahnya
setelah melakukan ujian akhir semester 1.
****
CHO KYUHYUN
Cho Kyuhyun, laki - laki yang berumur 18 th ini adalah
murid baru di sekolah Taeyeon. Dia adalah kakak kelas Taeyeon.
Taeyeon PoV
Saat ini aku sedang bersama eomma, appa dan oppa ku
di sebuah taman. Aku sangat bahagia sekali saat ini, karena aku sudah lama
tidak merasakan kebersamaan seperti ini. “Taeyeon ahh, sepertinya kau sangat
bahagia sekali nak? Iya kan yeobo!” kata appa ku dan bertanya pada eomma. “Ne,
sepertinya putri kita yang satu ini benar - benar sangat bahagia. Apa kau juga bahagia
ill woo ssi?” kali ini giliran eomma yang bertanya pada oppaku. “Ne eomma”
jawab oppa ku dan kami semua tertawa bersama. “Eomma, sepertinya akan turun
hujan. Mendungnya gelap sekali eomma, aku takut. Sebaiknya ayo cepat kita
pulang saja eomma!” rengekku pada eomma.
Dan akhirnya, kami semua naik mobil menuju rumah, aku duduk dibelakang bersama oppa dan eomma duduk didepan menemani appa yang sedang menyetir mobil. Di dalam mobil aku dan ill woo oppa saling bercerita cerita yang lucu, dan itu membuat appa dan eomma tertawa. Saat kami semua tertawa, tiba - tiba aku melihat sebuah mobil dari arah berlawanan yang sepertinya akan menabrak mobil yang kutumpangi bersama keluargaku. “Appa awas!” teriakku pada appa dan langsung saja appaku membanting setir untuk menghindari mobil itu.
Dan BRRAAAKKKK........
(“KRINGKRINGKRIIIIIIIIIIINGGGGGGGGGG”)
“Ahh, oppa..
kenapa kau menyalakan alarm_nya. Menggangggu saja!” bentakku pada ill woo oppa
lalu tidur lagi. “Yakkk, Kim Taeyeon!! Apa kamu tidak sekolah HAH? Inikan hari
pertamamu masuk setelah liburan. Apa kamu mau terlambat???” Teriak oppaku dengan kerasnya.. “Ahh.oppa, tapi
aku masih ngantuk sekali ??? Iya aku tahu hari ini adalah hari pertamaku masuk
sekolah lagi.. tapi apakah aku harus bangun sepagi itu hanya untuk bersiap2 ke
sekolah.” Jawabku pada ill woo oppa dengan mata masih tertutup. “Apa kamu
bilang?? Pagi!!! Kamu tidak lihat ini jam berapa HUH???????” teriak ill woo opa
yang sudah berada di kamarku sekarang. “Bukankah ini masih jam 6 oppa?? Sebentar
lagi ya? Aku masih ngantuk oppa!! ” sambil membuka mataku ketika ill woo oppa
masuk kekamarku. “Kim Taeyeon, ini sudah jam 7” kata ill woo oppa tepat
ditelingaku yang berhasil membuatku membulatkan mataku dengan sempurna.
“Mwo??? Omo , Andwe, aku terlambat oppa.
Bagaimana ini??? Aku harus cepat2 nih!” kataku panic dan langsung lari menuju
ke kamar mandi.
@kediaman keluarga CHO
Kyuhyun PoV
“Kyuhyun ssi, hari ini hari pertamamu masuk sekolah barumu itukan?” kata eomma padaku. “Ne” hanya itulah yang bisa kuucapkan. Karena, jujur saja aku masih marah pada eomma dan appaku yang memutuskan untuk pindah kesini secara mendadak. “Kyuhyun ssi, apa kamu masih marah pada kami, Huh?? Baiklah jika kamu masih marah, tapi. Bukankah appa dan eomma mu sudah member tahumu kalau kita pindah secara mendadak kesini karena ada alas an tertentu. Huh?? Apa kamu tidak bisa mengerti semua hal itu??” jelas appaku. “Ne appa.aku mengerti, tapi apakah kalian tidak bisa memberitahuku apa alasannya itu?? ” pintaku pada appa dan eomma. “Alasannya segera akan kamu ketahui sendiri kyuhyun, cepat atau lambat.” Ucap appaku sambil melihat eommaku sekilas lalu mereka tersenyum bersama. Hmm .. ok . kurasa aku harus mengalah untuk kali ini. “Ya sudah, cepat kyuhyun.appa sebentar lagi mau berangkat kerja. Kamu nggak mau jalan kaki kan ke sekolah baru itu??” kata appaku yang mengerti kalau aku mau diantar kesekolah baru itu dari pada berangkat sendirian.”Ne appa!” jawabku dengan senyuman diwajahku ini. Setelah itu aku dan appaku berangkat.
PLAY : “Super Junior M – Me (Korean version)”
WRITER PoV
@ kediaman keluarga KIM
“Taeyeon ssi, apa kamu tidak sarapan dulu ???” kata ill woo yang terlihat khawatir dan kebingungan dengan sikap taeyeon yang sibuk berlari kesana kemari untuk menyiapkan peralatan sekolahnya.
“Anio oppa,
aku sudah terlambat. Aku makan roti ini saja oppa. Aku berangkat.” Jawab
taeyeon setelah meminum susu yang telah dibuatkan oleh oppa nya dan menyambar
roti yang ada dimeja makan , tidak lupa juga ia berpamitan pada oppa nya lalu
berangkat sekolah dengan sepedanya. Dia mengayuh sepedanya dengan sangat
kencang karena dia sudah tahu kalau dia sudah sangat sangat terlambat sekarang.
Bagimana tidak , sekarang sudah jam 08.30 dan sekolah masuk jam 07.00. “Huh,
sudah jam 8.30.andwaeee...... aku harus cepat.” Taeyeon semakin cepat mengayuh
sepedanya.
@ school
“Hati - hati appa!” kata kyuhyun pada appanya setelah turun dari mobil appanya. “Ne, ingat Kyuhyun! Kamu jangan membuat masalah di sekolah barumu ya?? Arrachi???????” ancam appa kyuhyun padanya. “Hhaha... Ne ne ne appa. Kalau begitu aku masuk dulu .” kata kyuhyun dan langsung masuk keseolah itu. Setelah kepergian kyuhyun, tanpa sengaja appa kyuhyun itu melihat sseseorang dari dalam mobilnya itu. “Gadis itu???” gumam appa kyuhyun. TIINNN TIINNN TIINNN.. suara klakson mobil berhasil membuyarkan lamunan appa kyuhyun tentang gadis itu, appa kyuhyun sadar jika beliau sedang berada didepan gerbang sekolah kyuhyun yang baru dan tentu saja itu menghalangi jalan. Lalu beliau menyalakan mobilnya menuju tempat kerjanya.
Di sepanjang koridor sekolah, Taeyeon tidak henti2nya mengumpat . “Aish, pasti nanti aku akan dihukum seonsangnim” ”Aish, ini gara - gara oppa, kenapa oppa tidak membangunkanku dari tadi” “Ish, juga gara2 Tiffany, Hyeoyeon dan Lee Jongsuk yang mengajakku main game sampai larut malam kemarin.. Haishh,,, kenapa semua orang menyebalkan sekali” umpat Taeyeon yang tidak ada henti -hentinya pada dirinya sendiri. Tiba - tiba Brukkkk ...... ada yang tidak sengaja menabrak Teayeon.
Kyuhyun PoV
“Hah, kenapa aku tadi tidak minta appa untuk
mengantarku ya.. supaya aku tidak nyasar seperti ini. Dimana pula ruang
gurunya?? Dan kelasku.. sekarang aku mesti kemana?? Ke arah sini atau sini ya??
” bingungku ketika ada 2 jalan saat ini. Dan ku ikuti saja feeling ku, Dan
tiba - tiba....
BRUKKKKK.......
Tanpa sengaja aku menabrak seorang gadis.. “Ahh,
jeoseonghamnida agashi.. gwaenchana??” tanyaku seraya membantunya berdiri tapi
dia segera menepis tanganku. “Ya!! Apa kau tidak punya mata huh?? Kalau jalan
pakai mata dong?? Jangan main nabrak orang gitu aja!!” bentak gadis itu padaku.
Huh, yang benar saja. Dia membentak seorang CHO KYUHYUN, apa tidak salah,. Dan
apa dia bilang. ‘jalan pake mata??’ emangnya dia juga pake mata apa?? Dia juga
main nylonong gitu aja, lagian aku kan sudah baik hati mau membantunya berdiri
dan minta maaf pula . bukannya terima kasih yang kuterima malah bentakkan ..
huh.
“Ya! Agashi, bukankah aku sudah minta maaf. Aku tidak sengaja menabrakmu. Kenapa kau marah - marah padaku.” Kataku tidak mau kalah darinya. “Mwo, tidak sengaja katamu??” katanya dengan sedikit meninggikan volume suaranya. “Ne, aku benar - benar tidak sengaja tadi. Lagian kamu juga jalan cepat - cepat , mungkin saja kamu juga tidak lihat - lihat jalan tadi.jadi jangan langsung menyalahkan orang lain dulu.” Terangku padanya. “Jadi kau menuduhku bahwa akulah yang jalannya tidak hati - hati begitu. Dasar . kau ini, benar - benar namja yang.....”
“Ya!! Kamu itu kelas berapa? Berani - beraninya membentakku.. Dilihat - lihat, sepertinya kau lebih muda dariku. Jadi kau harus lebih bisa menghargai orang yang lebih tua darimu.” Potongku pada kalimatnya yang belum terselaikan. “Hei kalian yang disana sedang apa?? Kenapa belum masuk kelas. Inikan jam nya pelajaran. Kenapa kalian masih diluar dan tidak mengikuti pelajaran.” Kualihkan pandanganku ke sumber suara tersebut. Dan gadis itupun juga menoleh ke sumber suara.
“Ya! Agashi, bukankah aku sudah minta maaf. Aku tidak sengaja menabrakmu. Kenapa kau marah - marah padaku.” Kataku tidak mau kalah darinya. “Mwo, tidak sengaja katamu??” katanya dengan sedikit meninggikan volume suaranya. “Ne, aku benar - benar tidak sengaja tadi. Lagian kamu juga jalan cepat - cepat , mungkin saja kamu juga tidak lihat - lihat jalan tadi.jadi jangan langsung menyalahkan orang lain dulu.” Terangku padanya. “Jadi kau menuduhku bahwa akulah yang jalannya tidak hati - hati begitu. Dasar . kau ini, benar - benar namja yang.....”
“Ya!! Kamu itu kelas berapa? Berani - beraninya membentakku.. Dilihat - lihat, sepertinya kau lebih muda dariku. Jadi kau harus lebih bisa menghargai orang yang lebih tua darimu.” Potongku pada kalimatnya yang belum terselaikan. “Hei kalian yang disana sedang apa?? Kenapa belum masuk kelas. Inikan jam nya pelajaran. Kenapa kalian masih diluar dan tidak mengikuti pelajaran.” Kualihkan pandanganku ke sumber suara tersebut. Dan gadis itupun juga menoleh ke sumber suara.
“Ya!! Kim Taeyeon! Kau terlambat lagi Huh?? Aigoo - aigoo,
kapan kebiasaanmu ini akan hilang, sekarang kamu cepat lari lapangan 10X” kata
orang tersebut yang menurutku adalah seorang guru. Dan . bingo! Tebakanku
benar, dia adalah seorang guru. “Nugu?” Tanya nya padaku. “Eh, aa. Nan cho
kyuhyun imnida. Aku murid baru disini” kataku sambil memberi salam pada guru
itu. “Ya! Kim Taeyeon, kenapa kamu masih disini. Cepat lari! Palli! Atau mau
kutambah lagi hukumanmu hah??” bentak guru itu pada gadis didepan ku ini. Gadis
itu menatap tajam padaku sebelum akhirnya dia mulai lari menjalani hukumannya.
“Eoh, jadi kau murid baru itu. Ayo ikut aku. Akan
kuantar kau kekelas mu” kata guru itu lalu berjalan mendahuluiku. ‘Ya iyalah
diantar kekelas, masak ya diantar ke kuburan’ batinku dan mengikutinya dari
belakang.
Writer PoV
@
kelas XII-C
“permisi Choi Sonsangnim” kata guru tadi setelah
tiba di depan kelas Kyuhyun.
“Ah, ne jung soo sonsangnim. Ada apa ya?” Tanya guru
Choi itu pada guru jung soo.
“Ini. Saya hanya mau mengantar anak baru ini. Cho
Kyuhyun. Bukankah dia ada dikelas ini kan?” Tanya jung soo seonsangnim pada
Choi seonsangnim. “Ah ne ne ne. Cho Kyuhyun anak baru itu kelasnya disini.
Silahkan masuk kyuhyun ssi dan perkenalkan dirimu.” Kata Choi seonsangnim pada
kedua orang itu.
“Baiklah kalau begitu saya permisi dulu choi seonsangnim. Saya mau menghukum Taeyeon dulu” kata jung soo seonsangnim. “Terlambat lagi?” Tanya choi seonsangnim pada jungso seonsangnim. Dan hanya ditanggapi anggukan dari jungsoo seonsangnim lalu pergi meninggalkan kelas itu menuju lapangan basket.
“Baiklah kalau begitu saya permisi dulu choi seonsangnim. Saya mau menghukum Taeyeon dulu” kata jung soo seonsangnim. “Terlambat lagi?” Tanya choi seonsangnim pada jungso seonsangnim. Dan hanya ditanggapi anggukan dari jungsoo seonsangnim lalu pergi meninggalkan kelas itu menuju lapangan basket.
“Hari ini kalian kedatangan murid baru anak2.
Kyuhyun ssi, perkenalkan dirimu.” Perintah choi seonsangnim pada kyuhyun. “Ne
seonsangnim” jawab kyuhyun. “Perkenalkan nama saya Cho Kyuhyun, kalian bisa
memanggilku Kyuhyun. Senang bertemu dengan kalian. ” kata kyuhyun didepan kelas
seraya membungkukkan badannya pada kalimat terakhirnya. “Nah, kyuhyun ssi.
Sekarang kamu bisa duduk disebelah Changmin yang duduk sendirian itu.” Kata
choi seonsangnim dan kyuhyun hanya menanggapinya dengan sebuah anggukan tanda
mengerti lalu berjalan menuju bangku yang ditunjuk oleh park seonsangnim.
Taeyeon
PoV
@
lapangan basket
“5 putaran lagi Kim Taeyeon” teriak jung soo
seonsangnim padaku yang tiba - tiba sudah berada di pinggir lapangan basket. Ish,
menyebalkan sekali jung soo seonsangnim itu. “Kamu itu sebenarnya murid yang
sangat pintar, rajin dan mandiri. Tapi kenapa kamu selalu telat ke sekolah? Aku
tahu setelah pulang sekolah kamu bekerja sampai malam. Tapi, apakah kamu tidak
bisa membagi waktu kim taeyeon ssi? Meskipun kamu pekerja keras, tapi kamu juga
harus bisa membagi waktu antara bekerja dan sekolah!” ceramah jung soo
seonsangnim dengan panjang lebar padaku.
Aku tahu pasti beliau akan bilang seperti itu padaku. Jujur saja. Aku sudah hafal dengan kata - katanya itu. Karena , yahh. Seperti yang dibilang jung soo seonsangnim tadi. Aku memang sering terlambat sekolah, bahkan hampir setiap hari aku terlambat. “Sudah 10 putaran seonsangnim, aku permisi dulu.” Kataku sambil membungkukkan badan 900. “Oh, benarkah? Cepat sekali kamu larinya. Ne, kamu bisa pergi sekarang! Tapi ingat, kamu harus masuk kelas langsung ne. Tidak usah kemana2, langsung masuk ke kelas XI-C. Arraseo?” jung soo seonsangnim mencoba memperingatkanku. Tapi aku tidak memperdulikannya, karena aku sudah bosan dengan ceramah2 nya itu. “Ehh, dasar anak itu. Kapan dia akan merubah sikapnya itu.” Ku dengar jung soo seonsangnim menggumamkan beberapa kata setelah aku pergi tapi masih bisa kudengar.
Ish, orang itu. Apa dia tidak bosan setiap hari menceramahiku seperti itu.
Aku tahu pasti beliau akan bilang seperti itu padaku. Jujur saja. Aku sudah hafal dengan kata - katanya itu. Karena , yahh. Seperti yang dibilang jung soo seonsangnim tadi. Aku memang sering terlambat sekolah, bahkan hampir setiap hari aku terlambat. “Sudah 10 putaran seonsangnim, aku permisi dulu.” Kataku sambil membungkukkan badan 900. “Oh, benarkah? Cepat sekali kamu larinya. Ne, kamu bisa pergi sekarang! Tapi ingat, kamu harus masuk kelas langsung ne. Tidak usah kemana2, langsung masuk ke kelas XI-C. Arraseo?” jung soo seonsangnim mencoba memperingatkanku. Tapi aku tidak memperdulikannya, karena aku sudah bosan dengan ceramah2 nya itu. “Ehh, dasar anak itu. Kapan dia akan merubah sikapnya itu.” Ku dengar jung soo seonsangnim menggumamkan beberapa kata setelah aku pergi tapi masih bisa kudengar.
Ish, orang itu. Apa dia tidak bosan setiap hari menceramahiku seperti itu.
Ahh aku haus sekali, sepertinya setelah berlari2
tadi aku jadi kekurangan cairan. Sebaiknya aku ke kantin dulu baru ke kelas.
@
kantin
“Ahjumma, es satu gelas” teriakku pada salah satu
penjaga di kantin yang sudah menjadi langgananku. “ini es nya, apa kau
terlambat lagi taeyeon ssi?” Tanya ahjumma itu padaku setelah meletakkan satu
gelas es di meja yang saat ini aku duduki. “Gamsahamnida ahjumma. Ne aku telat
lagi” jawabku seadanya sambil meminum es tadi.
“Aishh, kenapa kau seperti ini. Kapan kau akan berubah Kim Taeyeon?”
Tanya ahjumma itu padaku. Ahh aku malas sekali jika pertanyaan ini yang selalu
ku terima. “Ah, aku mau ke toilet dulu ahjumma” kataku pada ahjumma itu dan
segera pergi ke toilet. Saat aku tiba di toilet, betapa terkejutnya aku melihat
siapa yang berada di dalam toilet itu.
@
toilet
“Tiffany-a? Kenapa kamu disini? Bukannya ini masih
jam pelajaran?” tanyaku pada perempuan didepanku ini, Tiffany. Ya, Tiffany
adalah sahabat baikku. “Lalu kau sendiri disini ngapain? Kamu telat lagi kan,
lalu disuruh keliling lapangan setelah itu kamu haus terus ke kantin. Iyakan
Kim Taeyeon-ssi?” jawab Tiffany panjang lebar yang sudah tahu kebiasaanku ini.
Hening... Tidak ada yang bersuara, baik aku ataupun Tiffany hanya diam.
Beberapa menit kemudian ... Kami saling tertawa bersama-sama. “Hahahaha” tawaku dan Tiffany dengan keras di dalam toilet itu. “Hahaha, ya Tiffany-ssi kenapa kamu tertawa? Hahaha ” kataku sambil menahan tawa. “Hahaha, kau tidak tahu kenapa aku tertawa? Benar tidak tahu? Hem, baiklah-baiklah akan kujelaskan kepadamu Kim Taeyeon-ssi alasan kenapa aku tertawa adalah.........” kata Tiffany menghentikan kalimatnya. “Adalah......” kataku antusias dengan jawabannya. “Hahaha, Taeyeon-ssi kamu sangat lucu sekali. Hahaha ” jawabnya dengan tampang tanpa dosanya itu. “Ish, kau ini” kataku pura-pura sebal padanya dan memunggunginya.
“Ya Kim Taeyeon-ssi, kau marah padaku ? apa kau marah padaku. Ya Taeyeon-ssi, jebal jangan marah padaku. Baiklah baiklah, aku tadi tertawa karena kamu juga tertawa” jelasnya sambil mengguncang-ngguncangkan lenganku dan kata-katanya berhasil membuatku membalikkan badan untuk menghadapnya sambil mengernyitkan dahi. “Karena aku? Kenapa karena aku.” Jawabku meminta penjelasannya. “Tadi kau tertawa, tanpa sadar aku juga ikut tertawa sepertimu. Memangnya tadi kamu tertawa karena apa? Apa ada kejadian lucu saat kamu dihukum tadi, ha? Ayo ceritakan padaku?” rengeknya padaku.
Beberapa menit kemudian ... Kami saling tertawa bersama-sama. “Hahahaha” tawaku dan Tiffany dengan keras di dalam toilet itu. “Hahaha, ya Tiffany-ssi kenapa kamu tertawa? Hahaha ” kataku sambil menahan tawa. “Hahaha, kau tidak tahu kenapa aku tertawa? Benar tidak tahu? Hem, baiklah-baiklah akan kujelaskan kepadamu Kim Taeyeon-ssi alasan kenapa aku tertawa adalah.........” kata Tiffany menghentikan kalimatnya. “Adalah......” kataku antusias dengan jawabannya. “Hahaha, Taeyeon-ssi kamu sangat lucu sekali. Hahaha ” jawabnya dengan tampang tanpa dosanya itu. “Ish, kau ini” kataku pura-pura sebal padanya dan memunggunginya.
“Ya Kim Taeyeon-ssi, kau marah padaku ? apa kau marah padaku. Ya Taeyeon-ssi, jebal jangan marah padaku. Baiklah baiklah, aku tadi tertawa karena kamu juga tertawa” jelasnya sambil mengguncang-ngguncangkan lenganku dan kata-katanya berhasil membuatku membalikkan badan untuk menghadapnya sambil mengernyitkan dahi. “Karena aku? Kenapa karena aku.” Jawabku meminta penjelasannya. “Tadi kau tertawa, tanpa sadar aku juga ikut tertawa sepertimu. Memangnya tadi kamu tertawa karena apa? Apa ada kejadian lucu saat kamu dihukum tadi, ha? Ayo ceritakan padaku?” rengeknya padaku.
“Aku tadi tertawa karenamu” jawabku tanpa dosa. “Hey, kau meniru kata-kataku ya!” ucap Tiffany dengan menatap tajam kearahku. “Aku tertawa karena mendengar kata-katamu tadi yang ‘kau pasti telat lalu dihukum keliling lapangan sampai kau lelah terus pergi ke kantin’ ternyata kau sudah benar-benar tahu kebisaanku. Kau memang bestfriend ku Tiffany-a” jelasku padanya sambil memeluknya dengan erat. “Ya ya ya Kim Taeyeon-ssi, aku bisa kehabisan nafas kalau kau memelukku dengan erat seperti ini” Kata Tiffany berusaha melepaskan pelukkanku. “Shireo”jawabku sambil terus memelukknya.
“Hey, Taeyeon-ssi aku masih normal. Kau jangan memelukku seperti ini, nanti kalau ada yang melihatnya bagaimana? Aku tidak mau kalau nanti tidak ada seorang namja yang mau jadi pacarku karena perbuatanmu ini?” jawabnya . lalu aku melepaskan pelukanku dan diam sejenak. “Memang kenapa kalau ada yang melihat? Bukankah satu sekolah ini tahu kalu kita itu bestfriend yang sangat terkenal dengan kegilaannya, huh?” kataku padanya. Sejenak aku dan Tiffany diam, kami saling melihat satu sama lain lalu tertawa bersama-sama lagi.
Di
Tempat lain....
Kyuhyun
PoV
“Ya Kyuhyun-ssi, apa kau mau ikut aku?” Tanya
Changmin padaku yang sedari tadi sibuk bermain PSP tanpa memperhatikan guru
yang menjelasakan materi di depan kelas. “Eodiga?” tanyaku padanya. “kantin”
jawabnya. “mwo???” aku kaget mendengar jawabannya, kukira dia anak yang rajin.
Ternyata sama-sama evil sepertiku. “wae?? Kau tidak mau? Ayolah kyuhyun!! Aku
bosan sekali dengan pelajaran ini. Sepertinya kamu juga bosan kan??” benar juga
yang dikatakan changmin, aku memang bosan. “Emm” aku pura-pura berpikir
sebentar. “baiklah” jawabku dengan senyuman lebar menghiasi wajahku. “khaja!!”
kata changmin. Kami pun keluar dari kelas tanpa sepengetahuan guru lalu pergi
ke kantin.
@
kantin
Writer
PoV
“Aa, jadi begitu. Tapi kenapa belakangan ini kamu
sering mimpi tentang kecelakaan itu. Bukankah kecelakaan itu terjadi sudah
sangat lama. Itukan kamu masih kecil” jelas Tiffany pada Taeyeon setelah
Taeyeon menjelaskan tentang mimpinya semalam.
“ne, itu terjadi sudah sangat lama. Bahkan saat itu umurku sekitar 7
th.” Balas Taeyeon. “berarti sudah 10 th kamu hidup sendiri dengan oppa mu.
Sudah selama itu tapi kamu masih memimpikannya?” lanjut Tiffany. Dan hanya
dibalas oleh anggukan Taeyeon.
“Taeyeon, Tiffany ini minuman kalian sudah selesai” ucap salah seorang penjual di kantin. “Ah, ye. Gansahamnida ajuhma” jawab Tiffany dan mengambil minumannya, tidak lupa dia langsung membayarnya lalu segera meninggalkan kantin menuju kelasnya dan Taeyeon. Karena sekarang masih waktunya pelajaran.
Saat berjalan, Taeyeon dan Tiffany tidak
henti-hentinya bergurau. Sehingga mereka tidak memperhatikan jalan. Tiba-tiba
Taeyeon tidak sengaja menabrak seseorang dan minuman yang dibawanya pun jatuh
membasahi baju orang yang tidak sengaja dia tabrak tadi.
BRUUKKK…
“Ah, jeosonghamnida. Jeongmal jeosonghamnida. Aku tadi tidak sengaja. Biar kubersihkan” kata Taeyeon sambil membersihkan baju orang itu dengan tisu. “Kim Taeyeon-ssi” panggil seseorang disamping orang yang dia tabrak tadi. Taeyeon pun menoleh untuk melihat siapa yang telah memanggilnya itu. “Eoh, Changmin sunbaenim” kata Taeyeon kaget setelah dia tahu bahwa yang memanggilnya itu adalah Shim Changmin, kakak kelasnya.
“Changmin-ssi, kau menegnal gadis ini” Tanya laki-laki yang bernama Kyuhyun itu pada Changmin yang Taeyeon tabrak tadi. “ne, tentu saja aku mengenalnya. Dia itu …” kalimat Changmin terpotong karena tepat pada saat itu bel istirahat berbunyi dan juga karena ada yang memanggil Kyuhyun.
“Kyuhyun-ssi!!” teriak seorang gadis pada Kyuhyun dan
berlari menuju Kyuhyun. “Kyuhyun-ssi kau sudah datang. Kenapa tidak bilang
kalau kau datang sekarang. Huh?” kata gadis itu pada Kyuhyun. “Ah, iya
Yoona-ssi. Aku juga tidak tahu kalau ternyata appa mengajakku pindah secepat
ini” jelas Kyuhyun. “itu malah bagus. Kalau begitu ayo ikut aku, akan aku
perkenalkan lingkungan sekolah ini padamu” ajak gadis yang bernama Yoona tadi.
“Tiffany ayo pergi!!!” kata Taeyeon setelah kehadiran Yoona, Taeyeon pun menggandeng tangan Tiffany untuk segera menjauh dari Changmin, Kyuhyun dan juga Yoona. ‘Aish, gadis itu benar-benar tidak tahu sopan santun. Sudah menabrakku, menumpahkan minuman di bajuku. Sekarang dia pergi begitu saja, awas kau ! aku tidak akan melepaskanmu.’ Batin Kyuhyun dengan seringaian di wajahnya.
“Khajja!!” Yoona pun menarik tangan Kyuhyun dan
meninggalkan Changmin. “Aish, jinjja” gumam Changmin. Dia pun segera pergi
untuk membeli makanan.
*****
“Aish, ini benar-benar menyebalkan. Kenapa hari ini
aku benar-benar sial ya? Huft.” Gerutu Taeyeon di jalan. “Kim Taeyeon, Tiffany
Hwang!” teriak seseorang pada Taeyeon dan Tiffany. “Ya! Kalian kenapa selalu
menghilang saat jam pelajaran berlangsung. Eoh?” Tanya seorang gadis yang
bernama Kim Hyeoyeon yang sekarang sudah berada disamping Taeyeon dan Tiffany.
“Ya, Taeyeon-aa. Kamu mau kemana?” teriak seorang
laki-laki bernama Lee Jongsuk yang melihat Taeyeon malah pergi mengacuhkan
kehadirannya dan Hyeoyeon. “ya, Tiffany. Ada apa sebenarnya? Kenapa dengan
Taeyeon?” Tanya Hyeoyeon pada Tiffany. “tadi Taeyeon bertemu dengan Yoona di
kantin” jelas Tiffany dengan sedikit mebisik. “Jeongmall???” kaget Hyeoyeon dan
Joongsuk. Tiffany pun hanya menganggukkan kepala.
Di
tempat lain …
Kyuhyun
Pov
“ini adalah taman sekolah, dan disana ada lab IPA,
di sebelahnya lagi ada lab BAHASA dan juga lab KOMPUTER.” Yoona menjelaskan
satu per satu setiap ruangan di sekolah ini sambil tersenyum padaku. Sungguh
cantik. Benar-benar cantik, aku senang akhirnya aku bisa bertemu lagi
dengannya.
Ya, dulu aku dan Yoona memang sudah saling kenal.
Bahkan sejak kecil kami sudah berteman. Dan aku juga sudah menyukainya sejak
dulu, tapi tidak mengatakannya. Karena aku masih ragu dengan perasaanku dan
juga aku takut dia menolakku lalu hubunganku dengannya jadi rusak. Lebih baik
seperti ini saja.
“Kyuhyun-ssi, gwenhcana?” kata Yoona dan melambaikan
tangan didepan wajahku, membuyarkan lamunanku. “Ah, ye. Gwenhcana.” Kataku
gugup. Dan dia hanya tersenyum. Astaga, dia hanya tersenyum sudah membuatku
gugup.
“Yoona-ssi, kamu dipanggil Seo seonsangnim di ruang guru sekarang” teriak seseorang pada Yoona lalu pergi. “Kyuhyun-ssi, mianhae. Aku harus pergi sekarang, mianhae karena aku tidak bisa menemanimu berkeliling sekolah ini lebih lama” kata Yoona yang merasa bersalah padaku. “Gwenhcana Yoona-ssi, kamu pergilah sekarang.” Kataku padanya. “Mianhae Kyuhyun-ssi, jeongmal mianhae. Kalau begitu aku pergi dulu, ah mau kupanggilkan Changmin ? biar dia bisa menemanimu, hum. Bagaimana? Kamu kenal Changmin kan, laki-laki yang bersamamu tadi di kantin?” kata Yoona. “boleh juga” jawabku. Yoona pun pergi meninggalkanku.
‘Ah, lebih baik aku berjalan-jalan dulu sambil menunggu Shim Changmin.’ Batinku. Akupun terus menyusuri lorong-lorong sekolah itu, sampai akhirnya aku tiba di sebuah tangga. Tanpa ragu sedikitpun aku langsung menaiki satu per satu setiap anak tangga itu. Dan akhirnya aku tiba di atap, yah kurasa ini adalah atap sekolah. Akupun berjalan ke tepi untuk melihat lingkungan sekolah ini dari atas. Hem, kurasa benar kata Appa ku kalau sekolah ini memang bagus.
Kututup mataku untuk menikmati udara segar di atap ini. “Hah, benar-benar segar” ucapku pada diri sendiri. Setelah merasa cukup menghirup udara segar, akupun membalikkan badan. Aku kaget setelah melihat ada seorang gadis sedang duduk santai di sudut atap dengan earphone menempel ditelinganya. Aku mencoba mendekati gadis itu dan kupegang pundaknya, kulihat dia kaget dan menoleh padaku. Ternyata dia adalah gadis yang tadi aku tabrak dan juga menabrakku. Hem, saatnya memberi pelajaran pada gadis ini.
“Kyuhyun-ssi kau disana? Ah aku sudah mencarimu kemana-mana ternyata kau disini. Ayo cepat turun bel sudah masuk” kata seseorang dan aku menoleh padanya ternyata itu adalah Changmin. “Eoh, Taeyeon-aa kau juga disini?” kata Changmin setelah berdiri disampingku. “Ah, ye.” Kata gadis itu. “Yasudah kalau begitu ayo kita turun” ajak Changmin padaku dan juga gadis ini. Aish, Shim Changmin kau menggagalkan rencanaku.
Akhirnya kami bertiga pun turun dari atap dan menuju
kelas kami masing-masing untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.
*****
Teng
Teng Teng …
Taeyeon
PoV
Ah, akhirnya bel pulang sekolah. Lega rasanya bisa
mengakhiri pelajaran sekolah hari ini yang benar-benar membosankan. “Tiffany,
Hyeoyeon, Joongsuk aku pulang dulu ya!! Bye!!!” kataku pada ketiga sahabatku
ini. “ne, hati-hati Taeyeon” kata Joongsuk ketika aku sudah menjauh dari
mereka. Akupun langsung pergi menuju tempat parkir untuk mengambil sepedaku.
Saat sudah ditempat parkir aku langsung mengambil dan menaiki sepedaku dan langsung pulang. Aku menuntun sepedaku saat masih di halaman sekolah, dan aku akan menaikinya setelah keluar dari gerbang sekolah. Tapi ketika aku hendak menaiki sepedaku, aku melihat tali sepatuku lepas. Jadi aku memarkirkan sepeda lalu jongkok membetulkan tali sepatuku yang lepas. “ca, sudah selesai” kataku setelah selesai membetulkan tali sepatu dan berdiri.
Saat aku melihat jalanan yang ramai, tiba-tiba aku melihat ada seorang laki-laki yang akan tertabrak mobil. Segera aku berlari ke arahnya “Ya awas!!” teriakku dan aku menarik tangannya ke pinggir jalan. “ya, gwenchana” kataku padanya. Tapi dia hanya diam melihatku, ok! Kurasa dia masih shock. Tapi sepertinya wajah laki-laki ini tidak asing bagiku, sepertinya aku pernah melihatnya. Tapi dimana? Astaga!!! Aku baru ingat dia adalah laki-laki yang bersama Changmin sunbaenim tadi.
“Ya, kau mau mati huh? Apa kau sudah bosan hidup? Kau tidak kasian dengan orang tuamu yang kerja membanting tulang hanya demi menyekolahkanmu. Tapi kau malah ingin mati! Kau tidak ingin membalas kebaikan mereka dulu sebelum mati huh? Kalau mau mati boleh-boleh saja, tapi jangan disini!” tegasku padanya.
Writer
PoV
Kyuhyun masih shock dengan kejadian tadi, tapi bukan
shock karena mau ketabrak. Dia hanya shock karena ada seseorang yang tiba-tiba
menarik tangannya. Ok! Kyuhyun memang tidak tahu kalau sewaktu dia akan
menyebrang ada sebuah mobil yang melaju dengan kencang. ‘gadis ini kan..’ batin
kyuhyun setelah tahu siapa yang menarik tangannya tadi. “Ya, kau. Kalau ngomong
jangan sembarangan, siapa yang mau mati huh? Kau ini jangan asal menuduh ya
bocah!!” teriak kyuhyun pada Taeyeon. “mwo, bocah? Kau memanggilku bocah. Kau
tidak lihat pakaianku sekarang. Aku ini anak SMA kelas 2, mana bisa kau
memanggilku bocah. Dasar laki-laki tidak tahu terima kasih” balas Taeyeon tidak
kalah ngototnya dengan Kyuhyun.
“tidak tahu terima kasih” kata Kyuhyun. “Ye, kau memang tidak tahu terima kasih. Aku sudah baik hati mau menolongmu. Kenapa kau tidak berterima kasih padaku, eoh?” kata Taeyeon. “untuk apa aku berterima kasih pada orang yang suka menuduh orang sembarangan” bela Kyuhyun. “menuduh katamu” kata Taeyeon tidak percaya. “ne, kau tadi menuduhku mau bunuh diri kan. Lalu kenapa aku harus berterima kasih padamu, ah aku ingat. Kamu tadi juga menabrakku kan di sekolah, menumpahkan minuman ke bajuku lalu pergi begitu saja kan?” jelas Kyuhyun panjang lebar.
Taeyeon hanya diam mendengar penjelasan Kyuhyun tadi, memang benar dia tadi menbrak Kyuhyun, menumpahkan minumandi baju Kyuhyun lalu pergi setelah melihat Yoona. Tapi sebelum pergi tadi Taeyeon bahkan sudah minta maaf dan bahkan sempat membersihkan baju Kyuhyun dengan tisu. ‘Aish, dasar pria gila. Tidak tahu terima kasih’ batin Taeyeon.
“Tuan Cho Kyuhyun” teriak seorang dari jendela mobil. Ya, dia adalah pak Sung, sopir Appa Kyuhyun yang ditugaskan untuk mengantar Kyuhyun ke mana saja, termasuk ke sekolah. Karena Kyuhyun tidak begitu pandai mengandarai mobil ataupun kendaraan yang lain.
Kyuhyun dan Taeyeon pun menoleh ke sumber suara tersebut. “Maaf tuan Kyuhyun. Saya telat menjemput anda.” Kata pak Sung pada Kyuhyun. “Gwenhcana” kata Kyuhyun. ‘Aish, apalagi sekarang. Masalahku dengannya belum selesai, ini lagi muncul satu lagi. Bikin mood ku rusak saja hari ini.’ Batin Taeyeon langsung pergi meningglakan Kyuhyun dan sopirnya.
“ck, gadis itu benar-benar” umpat Kyuhyun. “benar-benar apa tuan?” Tanya pak Sung. “aa, anio. Lupakan! Bukan apa-apa kok pak Sung. Khajja pulang! Eomma pasti sudah menunggu” ajak Kyuhyun sambil berjalan mendahului pak Sung. Akhirnya Kyuhyun dan pak Sung pun masuk ke mobil dan pulang. Saat di mobil Kyuhyun melamunkan kejadian tadi. ‘gadis itu aneh sekali, tadi sepertinya dia sangat khawatir saat menolongku tadi. Tapi kenapa dia jadi membetakku dan menuduhku mau bunuh diri saat aku menoleh padanya. A, tadi disekolah juga. Pagi tadi saat aku tidak sengaja menabraknya, dia langsung marah-marah padaku.
Padahal aku kan sudah minta maaf, aa iya. Tadi juga saat istirahat dia yang menbrakku duluan, menumpahkan minuman lagi di bajuku, terus dia langsung nyelonong pergi gitu aja. Tapi tunggu dulu, sepertinya sebelum dia pergi tadi dia minta maaf padaku, dia juga membersihkan bajuku dengan tisu. Tapi kenapa dia langsung pergi tadi, atau karena kedatangan Yoona tadi. Ah, tidak tahu, kenapa aku jadi memikirkan gadis aneh itu. Biarlah, toh yang aneh dia kan bukan aku ’ batin Kyuhyun terus-terusan yang masih bingung dengan sikap Taeyeon, gadis yang baru saja dia temui di sekolah barunya tadi. Kyuhyun menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikirannya tentang gadis itu.
“Tuan Kyuhyun, gwenhcana??” Tanya pak Sung khawatir karena melihat Kyuhyun menggeleng-gelengkan kepalanya. “Ah, ye. Oh. Ne gwenhcana pak Sung” balas Kyuhyun lalu bersikap normal seperti biasa lagi. Lalu menghadapkan wajahnya ke kaca mobil.
Taeyeon
PoV
‘aish,
laki-laki itu pasti sudah gila. Dari tadi mencari masalah terus dengan ku
merusak moodku saja.’ Batin Taeyeon dalam
perjalanan. ‘ah, aku tidak mau memikirkannya. Memikirkannya akan benar-benar
membuat hariku jadi rusak. Lebih baik aku melupakannya. Ne, kau benar Kim
Taeyeon! Lupakan laki-laki gila itu dan lanjutkan kegiatanmu selanjutnya dengan
perasaan bahagia. Kim Taeyeon Fighting!’ batinku lalu mengayuh sepeda lebih
cepat.
PLAY
: BUGA KINGZ- Look At The Sky
Aku terus
mengayuh sepedaku dengan cepat dan mendengarkan music lewat earphone sambil
bernyanyi ria. Aku harus semangat karena hari ini adalah tepat hari 1 tahun aku
bekerja, itu artinya sedikit lagi uangku akan terkumpul dan aku bisa mengambil
kembali rumah itu. Hhaha …
“YANGPA CAFÉ I’m coming!” teriakku dengan sangat
keras, sehingga semua orang di jalan menatap aneh padaku. Hhehe, aku hanya
tersenyum getir pada mereka. Karena malu, langsung saja kukayuh sepedaku
secepaatnya menuju YANGPA CAFÉ tempatku bekerja.
@
YANGPA CAFÉ
“anyeong haseyo” ucapku setelah tiba di YANGPA CAFÉ,
aku menyapa bosku Yesung, dan adiknya Krystal, tidak lupa juga dengan
teman-teman kerjaku Jessica, Sunny, sungmin, eunhyuk dan juga yang lainnya.
“eoh, kau sudah datang Taeyeon. Cepat ganti
pakaianmu kebelakang. Karena hari ini kita akan benar-benar sibuk mengurusi
pelanggan.” Kata Yesung. “ah. Ye.” Jawabku sambil membungkukkan badan 900
lalu pergi ke ruang para pelayan untuk menaruh tasku dan mengganti baju.
Setelah mengganti baju akupun bergegas keluar untuk melayani para pengunjung café ini. “Ini pesanannya nyonya, apa masih ada yang perlu saya bantu?” tanyaku pada salah seorang pengunjung yang sedang kulayani saat ini. “Ah, tidak-tidak. Ini sudah cukup.” Jawabnya. Akupun kembali ke dapur untuk mengerjakan hal lain, tapi langkahku terhenti ketika melihat bosku mondar-mandir seperti orang yang kebingungan. Akupun menghampirinya. “Ada apa bos? Kelihatannya anda sedang kebingungan? Apa anda sedang mencari sesuatu?” tanyaku pada bosku Yesung. “Em, sebenarnya aku mau menyuruh joongsuk untuk melakukan sesuatu, tapi sampai sekarang dia belum juga datang. Apa tadi dia di sekolah ada?” Tanya bosku.
“Iya, tadi dia masuk sekolah. Benarkah sampai sekarang dia belum datang? Ku kira dia sudah datang duluan tadi.” Jawabku.
“Kim Taeyeon ssi maukah kamu melakukan sesuatu itu untukku?” bos memintaku untuk melakukan sesuatu? “Maukah kamu ke rumahku mengambil beberapa makanan lalu mengirimkannya ke rumah seseorang? Tadi ibuku bilang aku segera mengantarkannya sekarang. Tapi karena aku sudah ada janji dan joongsuk sepertinya tidak masuk kerja hari ini. Hanya kamu yang ada. Bagaimana? Kamu maukan?” Tanya bosku.
“Kenapa aku? Bukankah masih ada Jessica, Hyoyeon,
atau Kristal adikmu. Kenapa harus aku. Lagipula rumah anda saya kan tidak
tahu?” aku berusaha menolaknya. “Hembt, baiklah kalau kamu tidak mau aku akan
bilang pada kakakmu kalau kamu bekerja di sini setiap hari tanpa istirahat dan
kamu juga sering bolos sekolah.” Sial! Kali ini bosku mengancamku.
Huft, akhirnya dengan berat hati akupun menerima permintaan bosku. “Baiklah baiklah, dasar tukang mengancam.” Kataku padanya. Tapi dia hanya tertawa pelan.
Huft, akhirnya dengan berat hati akupun menerima permintaan bosku. “Baiklah baiklah, dasar tukang mengancam.” Kataku padanya. Tapi dia hanya tertawa pelan.
“Ini adalah alamat rumahku. Datanglah kesana nanti
kau akan bertemu dengan ibuku dan bilang kalau kau yang akan mengantarkan
makanan itu. Tadi aku juga sudah bilang pada ibuku kalau akan ada seseorang
yang mengantarnya tapi bukan aku karena aku sibuk.” Jelasnya padaku. “Lalu
alamat rumah yang mau dikirimi makanannya mana bos?” tanyaku. “Soal itu kau
minta saja pada ibuku. Aku juga tidak tahu mengenai itu. Kamu sudah mengerti
kan? Kalau begitu silahkan pergi sekarang!” perintahnya.
Akupun dengan berat hati menerimanya, karena kalau tidak dia pasti akan melaporkanku pada kakakku kalau aku masih bekerja disini. Yah, selama ini kakakku tidak tahu kalau aku masih bekerja di café ini. Karena dia tidak mau sekolahku berantakan karena aku terlalu kelelahan bekerja. Dulu kakakku mengijinkanku bekerja, tapi setelah nilai sekolahku turun dan aku sering telat ke sekolah. Maka dari itu aku tidak diijinkan bekerja lagi kecuali kalau hari libur.
“Kim Taeyeon cepat antarkan makanan itu dan segera
kembali bekerja. Mengerti!” teriak Yesung bosku saat aku baru menaiki sepedaku.
Aku tidak menghiraukannya dan secepat mungkin aku segera menaiki sepedaku untuk
segera menjauh dari café itu.
Setelah sekitar 1 jam akhirnya aku sampai di rumah
bosku juga. ‘Rumahnya bagus sekali, meskipun tidak terlalu besar tapi rumah ini
terlihat nyaman sekali untuk ditinggali. Rumah yang minimalis dan dihuni oleh keluarga
yang utuh pasti sangat menyenangkan.’ Batinku setelah aku melihat rumah bosku
itu. Akupun segera memarkinkan sepedaku dan berjalan kea rah pintu lalu
mengetuk pintu rumah minimalis itu. Ya benar, rumah yang minimalis itu tidak
ada belnya. Jadi rumah itu terlihat sangat sederhana sekali.
Tidak lama setelah aku mengetuk pintu, terbukah
pintu itu dan terlihat wanita separuh baya keluar dari rumah itu. Ku rasa
wanita tua itu adalah nyonya kim ibunya Yesung bosku dan Kristal adiknya. “Apa
kau orang yang disuruh Yesung gadis cantik.” Kata nyonya kim padaku.
“Ne ahjumma” jawabku sambil membungkukkan badan 900.
“Eoh, kalau begitu silahkan masuk dan tunggu sebentar di ruang tamu. Aku akan
mengambil makanannya.” Kata nyonya Kim padaku sambil mempersilahkan ku masuk
dan duduk di ruang tamu. Nyonya Kim pun segera pergi mengambil makanan.
‘rumah ini begitu sederhana dari luar, ternyata di
dalam sangat luar biasa.’ Batinku. Tapi meskipun begitu, seberapa sederhanapun
rumah yang kita tinggali atau semewah apapun rumah itu. Tidak akan menjamin
kita bahagia jika di dalam rumah itu jika tidak terdapat keluarga yang utuh.
Sama seperti diriku yang hanya tinggal bersama seorang kakak laki-laki di sebuah
kontrakkan biasa. Hanya memikirkannya saja sudah membuatku hampir menangis.
Akupun segera mendongakkan kepalaku ke atas agar air
mata ku tidak jatuh. “apakah menunggu lama?” Tanya nyonya Kim yang tiba-tiba
sudah duduk disampingku sambil membawa beberapa makanan. “Ah, aniyo ahjumma.”
Kataku sambil tersenyum semanis mungkin untuk menutupi mataku yang hampir
mengeluarkan air mata tadi. “ini makanannya dan ini alamat rumah yang akan kamu
tuju. Kamu tahu kan alamat ini?” Tanya nyonya Kim lagi padaku sambil
menyerahkan beberapa makanan tadi beserta secarik kertas yang bertuliskan
alamat yang akan kudatangi. Setelah menerima secarik kertas tadi aku hanya
memandanginya terus. ‘alamat ini! Sepertinya aku tidak asing lagi dengan alamat
ini. Tapi apa? Kelihatannya aku sering datang ke alamat ini. Tapi ini alamat
siapa?’ tanyaku pada diri sendiri.
“Wae? Apa kamu tidak tahu alamat ini. Atau mau
kusuruh supir untuk mengantarkanmu kesana?” tanya nyonya Kim padaku, mungkin
beliau heran karena aku hanya memandangi alamat ini terus. Akupun tersadar dan
langsung menatap nyonya Kim. “nde? Ah aniyo ahjumma. Aku tahu alamat ini. Kalau
begitu aku akan berangkat sekarang ahjumma” jawabku sambil membawa beberapa
makanan tadi dan segera keluar dari rumah diantar oleh nyonya Kim sampai
halaman.
“Aku pergi dulu ahjumma” kataku sambil menuntun
sepedaku. “Ne, hati-hati dijalan” kata nyonya Kim. Aku hanya menganggukkan
kepala dan menaiki sepedaku.
PLAY
SONG : KANG MIN HYUK – STAR (BYEOL)
Aku
mengayuh sepedaku menuju alamat yang tertulis di secarik kertas yang ku pegang
ini. Aku terus mengayuh sepedaku ini dengan cepat, tapi kecepatanku melambat
saat melewati sebuah taman yang berada di dekat sebuah rumah sakit dan aku
melihat sepasang kekasih duduk berdua di salah satu bangku yang ada di taman
itu. Mengingatkanku pada seseorang.
‘sekarang kamu dimana? Apa kamu masih mengingatku’
batinku. Akupun melanjutkan mengayuh sepeda tapi dengan kecepatan sedang.
Setelah melewati taman dekat rumah sakit. Aku melewati sungai Han dan aku
melihat sepasang kekasih lagi yang sedang memakan ice cream sambil duduk –
duduk santai di tepi sungai Han. Mengingatkanku pada yoon shi yoon oppa. Aku
tidak sanggup lagi melihat pemandangan ini. Akupun menolehkan kepalaku untuk
tidak melihat kedua sejoli tadi. Tapi lagi – lagi mataku tertuju pada 2 orang, hanya saja
mereka bukan sepasang kekasih. Melainkan seorang anak yang sedang bermain dan
ditemani oleh ibunya.
‘seandainya eomma masih ada disini. Mungkin aku akan
bahagia seperti anak itu. Selalu tertawa bersama dengan eomma’ batinku. Tanpa
sadar air mataku pun jatuh, dengan segera aku langsung menghapusnya dan segera
aku mempercepat mengayuh sepedaku.
Setelah beberapa lama, akhirnya akupun sampai di
alamat tadi. Aku segera memarkirkan sepedaku dan aku tersenyum melihat rumah
itu.
Aku
mengedarkan pandanganku ke sekeliling rumah itu tanpa melepaskan senyuman dari
wajahku. “masih sama. Tidak ada perubahan sama sekali” kataku pada diri
sendiri.
Akupun melangkah maju dan segera memencet bel rumah
itu. Tidak lama kemudian terbukalah pintu itu dan terlihat seorang wanita paruh
baya keluar dari balik pintu itu. “Ahra” lirih nya.
“Nde? Apa yang anda katakan ahjumma?” tanyaku
padanya setelah mendengar beliau mengatakan ‘Ahra’ dengan suara lirih namun
masih bisa kudengar.
Writer
PoV
“Eoh, aniyo. Kamu siapa? Ada perlu apa kamu kesini?”
tanya wanita paruh baya tadi yang diketahui bernama Nyonya Cho. Taeyeon hendak
menjawab pertanyaan nyonya Cho tapi nyonya Cho sudah berbicara lagi karena
beliau melihat anaknya dari kejauhan yang hendak masuk ke dalam rumah. “Ah, apa
kamu yeojachingu nya Kyuhyun? Kamu datang kesini dengannya.” tanya nyonya Cho
pada Taeyeon. “Nde?” jawab Taeyeon bingung. “Kyuhyun-a, apa dia yeojachingumu?”
kata nyonya Cho pada seorang laki-laki yang kini sudah berdiri tepat disamping
Taeyeon. Taeyeon yang bingung pun langsung menolehkan kepalanya kesamping untuk
melihat orang yang dimaksud nyonya Cho tadi.
“Neon!” kaget Kyuhyun melihat Taeyeon berada di
depan rumahnya bersama ibunya. “Kyuhyun kenapa kamu tidak bilang kalau kamu
sudah mempunyai yeojachingu hah?” kata nyonya Cho dengan berbinar-binar. “Ah,
aniyo ahjumma. Aku bukan yeojachingu nya Kyuhyun” elak Taeyeon. “tidak usah
berpua-pura. Tidak apa-apa” lanjut eomma Kyuhyun. “Aniyo eomma, dia memang
bukan yeojachingu ku” kata Kyuhyun. “Nde, itu benar ahjumma. Aku bukan
yeojachingu nya Kyuhyun, aku bahkan tidak mengenalnya. Aku datang kesini hanya
untuk mengantarkan makanan dari Kim ahjumma, eomma nya Kim Yesung pemilik
YANGPA CAFE” jelas Taeyeon.
“geuraeyo? Ah, kukira kamu adalah yeojachingunya
Kyuhyun. Padahal aku berharap kamu yeojachingunya Kyuhyun” kata eomma Kyuhyun
dengan nada lemah. “Aish, apa yang eomma katakan. Jangan bicara yang
bukan-bukan eomma” kata Kyuhyun dengan nada sedikit membentak dan Kyuhyun pun
langsung masuk ke dalam rumahnya menuju kamarnya. BRAKK. Kyuhyun menutup pintu
kamarnya dengan keras.
“Kamu bilang tadi kamu kesini disuruh eomma nya
yesung?” tanya Cho ahjumma pada Taeyeon. “Ah, ne.” jawab Taeyeon. “Kalau begitu
masuklah dulu” Cho ahjumma mempersilahkan Taeyeon masuk dan duduk.
“namamu siapa gadis manis? dan apa benar Kim Sungin
menyuruhmu kesini gadis manis” tanya Cho ahjumma dengan lembut sambil tersenyum
pada Taeyeon dan hal itu justru membuat Taeyeon sedikit risih. “Ah, choneun Kim
Taeyeon imnida. ini. Nyonya Kim
menyuruhku untuk mengantarkan beberapa makanan ini ke alamat ini. Apa anda
pemilik rumah ini ahjumma?” tanya Taeyeon dengan hati – hati.
“ne, aku adalah pemilik rumah ini. Wae? Apa ada
masalah?” tanya Cho ahjumma masih dengan nada yang lembut seolah tidak ingin
membuat Taeyeon takut, tapi hal tersebut malah semakin membuat Taeyeon risih
dan tidak nyaman.
Bagaimana
tidak, coba bayangkan jika seorang yang tidak kau kenal sama sekali dan bahkan
baru pertama kali kamu bertemu dengannnya. Tapi orang itu berbuat seperti dia
sudah mengenalmu. Dan mengira kau adalah yeojachingu nya anak orang itu. Aneh
bukan! Seperti itulah yang saat ini ada dipikiran Taeyeon.
Tapi dengan keberanian yang Taeyeon miliki. Dia
segera mengacuhkan pikiran-pikiran anehnya dan bertanya. “Tapi ahjumma,
bukankah rumah ini sudah lama tidak ditempati. Kukira rumah ini tidak ada
pemiliknya, dan belakangan ini aku juga sering melewati rumah ini dan tidak ada
orang sama sekali. Mungkin hanya tukang kebun yang merawat rumah ini” kata
Taeyeon. “Ne, kamu benar. Ahjumma baru pindah dari Jepang kemarin. Dan selama
ini pak Kang lah merawat rumah ini. Memangnya kamu sering melewati rumah ini
nak? Kenapa? ” tanya Cho ahjumma.
“Ah, itu .. itu … sebenarnya aku….” Ucapan Taeyeon
terpotong karena ada handphone nya berbunyi dan segera Taeyeon mengangkatnya.
“yeobeoseo?”
“Ya, Taeyeon – a ! kenapa kamu lama sekali? Cepat
kembali” bentak seseorang yang menelfon Taeyeon.
“Ah ye bos, mian – mian. Baiklah aku akan segera
kembali bos!” jawab Taeyeon.
“jika dalam waktu 1 jam kamu belum juga kembali,
akan kupecat kamu. Mengerti!” tegas bos Taeyeon lagi lewat telfon.
“ye, 1 jam bos. Tapi ….”
TUT TUT TUT
Belum sempat Taeyeon protes sambungan telfonnya
sudah diputus oleh bosnya.
“huh” Taeyeon hanya bisa menghela nafas.
“waeyo?” tanya eomma Kyuhyun. “ani. Bukan apa – apa.
Kalau begitu aku pulang dulu ahjumma” Taeyeon pamit. “omo. Kenapa buru – buru
sekali?” tanya eomma Kyuhyun. “Aku harus bekerja Ahjumma. Jadi sekarang aku mau
kembali bekerja sebelum kim yesung bosku memecatku karena aku tidak segera
kembali ke cafe” kata Taeyeon setelah tiba di depan pintu yang diikuti eomma
kyuhyun dibelakangnya. “aku pergi dulu ahjumma” pamit Taeyeon sambil
membungkukkan badan 900 dan segera melangkah pergi.
“Kim Taeyeon-ssi chakkaman!” cegah eomma Kyuhyun
yang berhasil membuat Taeyeon menghentikan langkahnya. “Datanglah kesini
kapanpun kamu mau, sering-seringlah bermain kesini. Bahkan jika kamu mau kamu
boleh menginap disini menemani Ahjumma” tutur eomma Kyuhyun dengan lembut dan
membuat Taeyeon membalikkan badan untuk menatap eomma Kyuhyun.
“Jeongmallyeo Ahjumma?” tanya Taeyeon dengan tidak
terpacaya. “ne. Ahjumma benar-benar ingin kamu tinggal disini” jawab eomma
Kyuhyun yang membuat Taeyeon terharu.
“ne ahjumma. Akan kupastikan aku akan sering-sering
bermain kesini” jawab Taeyeon sambil tersenyum. “geurae? Ahjumma pasti akan
menunggu kedatanganmu Taeyeon-aa. Kalau begitu cepatlah kembali ke café sebelum
bosmu memecatmu.” Kata eomma Kyuhyun.
“ne. sampai jumpa nanti ahjumma” kata Taeyeon sambil
melambaikan tangan dan mulai menaiki sepedanya lalu mengayuhnya dengan cepat.
@
Di Jalan
Taeyeon masih focus mengayuh sepedanya dengan cepat
menuju tempat ia bekerja. DRRT DRRT DRRT . handphone Taeyeon berbunyi dan
Taeyeon melihat siapa yang memanggilnya. ‘Tiffany. Aneh, kenapa tiffany
menelfonku. Bukankah tadi disekolah tidak terjadi apa – apa. Lalu ada masalah
apa dia menelfonku?’ batin Taeyeon.
“Yeobeoseo Fanny - aa” Taeyeon mengangkat telfonnya.
“Taeyeon – a, aku akan segera ke Amerika untuk
menjenguk ayahku disana” jawab Tiffany di seberang telfon sana. “mwo! Amerika?
Kamu jangan bercanda Fani-aa” jawab Taeyeon tidak percaya. “ne, aku tidak
bercanda Taeyeon-a, aku sekarang sudah berada di bandara.” Jelas Tiffany. “nde?
Bandara? Aigo Fany – a, kenapa mendadak sekali?” kata Taeyeon semakin tidak
percaya.
“aku juga tidak tahu tadi kata eomma …….”
TUUT TUU TUUT
“yeobeoseo Fany-a. fany – a?” kata Taeyeon dengan
suara agak keras. Tapi tetap tidak ada jawaban akhirnya dia melihat ponselnya
dan betapa kesalnya dia setelah melihat ponselnya mati.
“Aish, kenapa harus mati segala sih. Menyebalkan!”
gerutu Taeyeon, akhirnya dia membalik arah sepedanya dan pergi menuju bandara.
@
BANDARA
Seorang laki – laki baru keluar dari pesawat dan dia
mengedarkan pandangannya keseluruh arah untuk mencari orang yang akan
menjemputnya. Yoon Shi Yoon. Ya, itulah nama laki – laki itu.
“aish, sudah kuduga. Appa pasti lupa untuk
menjemputku.” Kata Shi Yoon. Dan dia pun segera berjalan – jalan masuk ke dalam
dan segera mencari pintu EXIT.
Shi Yoon merasa haus akhirnya dia merogoh sakunya
untuk mengambil uang kecil dan membeli minuman. Tanpa sepengetahuannya ternyata
dompetnya jatuh. Dia tidak tahu jadi dia berjalan untuk mencari minuman dan
meninggalakan dompetnya di lantai.
Disaat shi yoon sudah jauh dari dompetnya. Ada
seorang gadis yang melihat dompetnya. Gadis itu langsung mengambil dompet itu.
‘Nomor
yang anda tuju tidak dapat dihubungi. Cobalah beberapa saat lagi.’
“aish, kenapa dengan anak ini. Kenapa ponselnya
tidak bisa dihubungi. Apa dia marah karena aku tidak berpamitan dengannya?” gerutu Tiffany pada dirinya sendiri.
@
DI LUAR BANDARA
Taeyeon baru saja memarkirkan sepedanya
dan segera masuk untuk mencari Tiffany.
PLAY
SONG : MIANH HAN GEONI – AS ONE
Saat Taeyeon
baru memasuki pintu masuk tepat saat itu sosok laki – laki yang bernama Yoon
shi yoon (pemilik dompet) itu justru keluar lewat pintu keluar yang tepat
bersebelahan dengan pintu masuk.
Taeyeon segera mencari sosok Tiffany di sana. Dan
akhirnya dia menemukan Tiffany.
“Fany – a?” teriak Taeyeon sehingga Tiffany menoleh
dan kaget dengan kedatangan Taeyeon. “Taeyeon – aa, kenapa kamu kesini?” tanya
Tiffany. “Wae? Apa aku tidak boleh kesini? Apa aku tidak boleh bertemu dengan
sahabat karibku untuk yang terakhir kalinya. Huh?” balas Taeyeon dengan tegas
sehingga membuat Tiffany merasa bersalah. “Mianhae Taeyeon – aa, aku tidak
bermaksud begitu. Aku juga sebenarnya tidak mau pergi. Tapi aku juga merindukan
appaku disana.” Jawab Tiffany sambil menundukkan kepala, tidak berani menatap
Taeyeon.
“Fany – aa, gwenhcana. Aku mengerti bagaimana
perasaanmu. Jika aku jadi kamu aku juga akan melakukan hal itu. Hanya saja,
yang tidak kusukai adalah. Kenapa kamu pergi tanpa bilang apa- apa padaku.
Kenapa kamu tidak bilang itu dari kemarin – kemarin. Huh?” tanya Taeyeon.
“Mianhae Taeyeon – aa, aku tidak tahu karena eomma ku mengatakan kalau aku
harus pergi ke Amerika setelah aku pulang sekolah tadi Taeyeon –aa. Jadi aku
tidak sempat memberitahumu, aku hanya bisa menelfonmu tadi. Tapi tiba – tiba kamu
memutuskan telfonku. Ku kira kamu marah padaku” jelas Tiffany. “Aniyo, aku
tidak marah padamu Fany – aa. Tadi itu ponselku baterai nya habis, aku lupa
mengecasnya jadi ponselku mati dan telfon terputus begitu saja. Lalu kamu
bilang tadi kamu berada di bandara, langsung saja aku kesini berharap kamu belum
berangkat ke sana.” Jawab Taeyeon sambil tersenyum.
“Hmm, gendae. Taeyeon – aa kenapa kamu tadi bilang
‘apa aku tidak boleh bertemu dengan sahabat karibku untuk yang terakhir
kalinya?’ kenapa kamu bicara seperti
itu, kenapa kamu berbicara seolah- olah aku tidak akan pernah kembali lagi?”
tanya Tiffany. “Naega?” Tanya Taeyeon menunjuk dirinya sendiri. “Jeongmallyo?”
tanya Taeyeon lagi. “ne, apa kamu lupa” jawab Tiffany. “hehhe, mian.” Balas
Taeyeon dengan cekikikan.
‘untuk
penerbangan ke Amerika akan segera berangkat’
“Ah, Fany – aa. Cepatlah masuk! Nanti kamu
ketinggalan.” Kata Taeyeon sambil mendorong pelan tubuh Tiffany.
“Taeyeon – aa?”
“Sudah sana pergi. Kalau kamu tidak segera pergi
kamu akan ketinggalan pesawatnya.” Kata Taeyeon lagi. Dan tanpa diduga Taeyeon,
Tiffany justru malah memeluknya dengan erat seolah – olah dia tidak ingin
berpisah dengan Taeyeon.
“Aku akan merindukanmu” kata Tiffany masih memeluk
Taeyeon. Setelah beberapa saat Tiffany pun melepaskan pelukannya dan mulai
berjalan meninggalkan Taeyeon.
Tapi, baru beberapa langkah Tiffany berlari kembali
kearah Taeyeon dan memberikan Taeyeoh sesuatu.
“mwoya? Apa kamu pikir aku tidak bisa hidup tanpamu
sehingga kamu memberiku dompet ini. Hah?” tanya Taeyeon. “Aniyo, aku tadi
menemukan ini. Jadi kuharap kamu bisa mengambalikan ini pada pemiliknya. Pasti
kamu akan senang melihat pemiliknya.” Jawab Tiffany dengan senyuman mengembang
diwajahnya. “Baiklah, sudah saatnya aku pergi. Bye – bye!” kata Tiffany.
“Aku pasti akan segara kembali. Kau , harus menjaga
dirimu baik – baik ! arraseo!” teriak Tiffany dari kejauhan. Taeyeon pun hanya
membalasnya dengan senyuman. Dan Taeyeon pun segera keluar dari bandara dan
menaiki sepedanya.
“Ah, haus sekali. Lebih baik aku mencari minuman
dulu baru kembali ke café.” Ujar Taeyeon. Dan Taeyeonpun mencari uang ditasnya
untuk membeli sebuah minuman. Tapi nihil, dia sama sekali tidak menemukan
sepeserpun uang di dalam tasnya. Yang
dia temukan adalah dompet, ya dompet pemberian Tiffany tadi.
“Dompet ini kan…” ucap Taeyeon. Dan itu memberikan
Taeyeon sebuah ide, dia pun tersenyum dengan lebar. “Mungkin aku pinjam
beberapa uangnya, pemilik dompet ini pasti tidak akan marah.” Kata Taeyeon
sambil membuka dompet tersebut.
Taeyeonpun menemukan banyak uang di dalam dompet
itu, ‘pasti pemilik dompet ini orang kaya’ batin Taeyeon setelah dia mengambil
beberapa uang yang dia kira cukup untuk membeli sebuah minuman. Tapi, saat
Taeyeon akan menutup kembali dompet itu. Dia menemukan sesuatu yang tidak asing
baginya, Taeyeon pun penasaran dan akhirnya dia membuka sesuatu yang membuatnya
sangat penasaran.
PLAY SONG : JAEJOONG – I’LL PROTECT YOU
Taeyeon sangat kaget melihat sesuatu yang membuatnya
sangat penasaran tadi. Ternyata itu adalah foto – foto nya saat bersama Yoon
Shi Yoon. Dan sudah dapat dipastikan bahwa pemilik dompet itu adalah Yoon Shi
Yoon.
Taeyeon pun teringat kata – kata Tiffany saat di
bandara tadi. “kamu pasti akan senang
bertemu dengan pemilik dompet ini”
“Jadi ini maksud Tiffany tadi, dia mau memberitahuku
kalau Yoon Shi Yoon sudah kembali. Apa Tiffany tidak tahu kalau aku masih belum
bisa memaafkan dia” kata Taeyeon. “ck, ahh” dengan nafas berat Taeyeon
menolehkan kepalanya untuk tidak melihat foto – foto itu. Taeyeonpun menemukan
sebuah kedai minum dan akhirnya dia pergi kesana untuk membeli minuman. “Lebih
baik aku menjernihkan pikiranku dulu sambil meneguk minuman” kata Taeyeon.
@
kedai minuman
“kopi satu” kata seorang laki – laki pada pelayan.
“baik, mohon tunggu sebentar” jawab sang pelayan. “Ah, sudah lama aku tidak ke
seoul. Rupanya masih sama seperti dulu, tidak ada yang berubah sama sekali.
Seperti perasaanku.” Ujar laki – laki itu yang ternyata adalah Yoon Shi Yoon.
Disisi lain Kim Taeyeon baru sampai didepan kedai
minuman, dia pun membuka pintu dan bersiap – siap untuk masuk.
“Kim Taeyeon -ssi” teriak seorang laki – laki pada
Taeyeon yang masih berdiri di depan pintu. Taeyeon pun menolehkan kepala untuk
mencari sosok yang memanggil namanya tadi.
Taeyeon membulatkan matanya dengan lebar, tidak
percaya bahwa seseorang yang memanggilnya adalah Yoon Shi Yoon. Sebelum sempat
Shiyoon menghampiri Taeyeon, Taeyeon sudah pergi menghindarinya. “Kim Taeyeon -
ssi” teriak Shiyoon sekali lagi sambil mengejar Taeyeon. Namun nihil, saat dia
berada di pintu kedai tersebut di udah kehilngan jejak Taeyeon.
@
jalan
“kenapa kamu kembali? Heo? Kenapa baru sekarang kamu
kembali. Sekarang semuanya sudah berakhir dan itu karena salahmu yang tidak
tegas dalam mengambil keputusan. Dasar resek.” Gerutu Taeyeon kesal dan dia pun
menendang kaleng bekas yang tepat berada di depannya.
PLUKK
Kaleng itu mengenai kepala seseorang. “Ya – ssi,
siapa yang menendang kaleng ini ke kepalaku” kata orang itu dan membalikkan
badannya. Taeyeon sangat takut sekali saat orang itu membalikkan badannya. “Il
Woo oppa. Apa yang kamu lakukan disini?” tanya Taeyeon setelah bernafas lega
karena orang itu adalah Kim Il Woo, oppanya sendiri.
“Kim Taeyeon – ssi, apa kamu yang menendang kaleng
ini” tanya IlWooo. “Hhehehe, mian oppa. Aku tidak sengaja, lagian kenapa oppa
malam – malam begini dijalan sendirian. Memangnya oppa tidak kerja?” tanya Taeyeon balik tanpa rasa bersalah.
“Ya! Seharusnya aku yang bertanya seperti itu.
Kenapa kamu malam – malam jalan sendirian..bukannya pulang kerumah, malah
keliaran saja. Kamu itu anak perempuan Taeyeon. Dan aku disini karena dari tadi
aku mencarimu.” bentak IlWoo. “Ah, ye ye ye. Arraseo, geundae. Oppa mencariku?
Wae?” tanya Taeyeon penasaran. “Ah iya, sebenarnya ada yang ingin oppa
sampaikan padamu. Begini..” IlWoo sengaja menggantungkan kalimatnya sejenak dan
melihat Taeyeon dengan seksama. “Lebih baik kita pulang dulu, baru kuberi tahu”
kata IlWoo pada akhinya.
“Ah,oppa. Selalu saja begitu” kesal Taeyeon pada
oppanya.
@
kediaman keluarga Kim
“Mwo? Jepang? 1 bulan?” kaget Taeyeon setelah
mendengarkan penjelasan dari oppa nya. “Ne, Teayeon – aa. Dan sekarang oppa
akan berangkat” tambah IlWoo. “Mwo? sekarang?” Taeyeon semakin tidak
mempercayainya. “oppa.apa kau sudah gila? Kenapa mendadak sekali, lalu aku akan
tinggal dengan siapa?” kata Taeyeon .
“itu juga yang menjadi masalah oppa. Oppa tidak
mungkin meninggalkan dongsaeng oppa sendirian. Tapi ini adalah kesempatan
langka Taeyeon – aa. Kapan lagi kita punya kesempatan untuk ke Jepang dan
mencari appa, eoh?” jelas IlWoo. Taeyeon yang dari tadi tidak memandang oppa
nya sekarang dia langsung menolehkan kepalanya dan menatap oppa nya lekat –
lekat. “mencari appa?” tanya Taeyeon dengan lirih.
“Ne, aku akan mencari appa dan membawanya pulang ke
seoul. Tapi oppa tidak tega meninggalkan mu sendirian, dan jika kamu tidak
mengijinkan oppa pergi. Oppa bisa menelfon bos oppa sekarang dan bilang kalau
oppa tidak bisa pergi ke Jepang. Eoh, bagaimana?” tanya IlWoo.
“aniyo oppa, aniyo.oppa harus pergi, oppa harus
mencari appa dan membawanya pulang. Ne?” jawab Taeyeon dengan serius. “geundae,
oppa tidak mungkin mening….” “oppa tenang saja. Aku disini akan baik – baik
saja. Aku akan belajar mandiri disini, atau mungkin aku akan pergi ke rumah
Tiffany.” Potong Taeyeon mencoba meyakinkan oppanya.
“begitu lebih baik, jika kamu tinggal di rumah
Tiffany. Oppa akan tenang” jawab IlWoo.
DRRTT DDRRRTTT
Ponsel IlWoo bordering dan ilwoo pun segera
mengangkatnya. “Yeoboseo” “Ah, ye bos. Saya akan segera berangkat ke Bandara”
“Ne, arra.”
TUUT TUUUUTTT
Telfonpun terputus. “sebaiknya kamu membereskan
barang – barangmu sekarang Taeyeon – aa. Oppa akan mengantarmu ke rumah Tiffany
sekarang juga, karena oppa sudah di tunggu bos oppa di bandara” kata Ilwoo.
“nde” jawab Taeyeon.
@
halaman rumah Tiffany
“kenapa sepi sekali, apa kamu yakin Tiffany ada di
rumah?” tanya Ilwoo pada Taeyeon. “tentu saja. Memangnya dia mau kemana kalau
tidak dirumahnya. Mungkin ini sudah malam dan dia mungkin sudah tidur. Tenang
saja, nanti kupanggil dia pasti akan bangun dan menyuruhku masuk. Sudahlah,
sekarang oppa cepat pergi ke bandara. Dan segera bawa appa pulang ne?” jawab
Taeyeon dengan tersenyum senang karena berharap oppa nya pulang bersama appa
nya.
“Apa kamu yakin?” tanya oppa nya sekali lagi. “ne”
jawab Taeyeon mantap. “baiklah, oppa berangkat. Jaga dirimu baik –baik Kim
Taeyeon” kata Ilwoo. “ne, oppa juga hati – hati” balas Taeyeon.
PLAY
SONG : SHIN JAE – TEARS ARE FALLING
Sebelum illwoo pergi, dia memeluk dongsaengnya
dengan erat sambil menangis. “ya oppa, aku tidak bisa bernafas cepat lepaskan
pelukkanmu” kata Taeyeon. “oppa. Kau menangis? Kau menangis, eoh?” kata Taeyeon
setelah oppa nya melepaskan pelukan dan melihat oppa nya menangis. “oppa,
percayalah aku disini akan baik – baik saja. Kamu tidak usah khawatir denganku,
sekarang kamu harus berjanji padaku kalau kamu akan pulang bersama appa. Ne?”
kata Taeyeon sambil menitikkan air matanya.
“Aku akan berjanji padamu. Aku akan pulang bersama
appa!” jawab illwoo. Dan Taeyeon pun tersenyum. Setelah itu Illwoo pun pergi
meninggalkan Taeyeon.
Setelah Taeyeon tidak melihat lagi sosok oppa nya.
Dia pun membalikkan badan dan memencet bel rumah Tiffany. “Fany – aa, ini aku
Taeyeon” kata Taeyeon setelah memencet bel dengan suara agak keras. Tidak ada
jawaban. Sekali lagi Taeyeon memencet belnya dan tetap tidak ada jawabannya.
“Aish, kemana anak ini.kenapa tidak ada orang sama
sekali” pikir Taeyeon. Taeyeon pun mencoba berpikir – pikir kemana perginya
sahabatnya itu. Dan Taeyeon baru menyadari sesuatu. “Astaga! Kim Taeyeon bodoh.
Kenapa kamu baru ingat sekarang kalau Tiffany tadi sudah berangkat ke Amerika.
Aish, sekarang bagaimana nasibmu? Dasar Kim Taeyeon bodoh” gerutu Taeyeon
sambil memukul kepalanya.
“sering
– seringlah bermain kesini Taeyeon – aa. Bahkan jika kamu mau kamu boleh
menginap disini menemani ahjumma”
Tiba – tiba kalimat tersebut muncul di otak Taeyeon.
Dan dia pun tersenyum dengan lebar.
@
tempat lain
Taeyeon
PoV
TING TUNG TING TUNG
kupencet bel rumah seseorang. Dan tidak lama
kemudian terbukalah pintu itu. “Selamat malam ahjumma” kataku ramah dengan
membungkukkan badan 450. “Nuguseyo eomma?” teriak seseorang dari
dalam dan segera keluar.
“Selamat malam Kyuhyun - ssi” kata ku dengan tidak
kalah ramahnya saat aku menyapa eommanya.
PLAY
SONG : SUJU – NO OTHER
To Be Continue ….
Next part …
“Ya, sebenarnya kamu bisa naik sepeda tidak”
“tentu saja bisa”
“Ya cho kyuhyun – ssi, kamu disini bekerja?”
“Kyuhyun – ssi, bagaimana kalau besok kita jalan -
jalan”
“Kim Taeyeon – ssi, kena kau”
“Mian,
aku sibuk. Aku harus pergi”
“Kim Taeyeon SARANGHAE”
bonus foto.. kkekeke
gomawo... ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar