Minggu, 25 Mei 2014

FF Because My Steps Are Slow Part 1


Sabtu,19 oktober 2013 (19.30-21.22 WIB)
Hai, chingudeul. Ini adalah FF pertamaku.. mohon maaf jika masih banyak ada kesalahan di ff ini.. dan mohon juga setelah baca ff ini like and comment supaya saya bisa mengoreksi kekurangan yang ada di ff saya. HAPPY READING!!! ^^



1.      Judul : Because My Steps Are Slow
2.      Karya : sulis khasanah aka cuwizt ( C_U )
3.      Para Pemain : 

  Pemain Utama       :          
1.      Kim Taeyeon sebagai Kim Taeyeon
2.      Cho Kyuhyun sebagai Cho Kyuhyun
3.      Yoon Shiyoon sabagai Yoon Shiyoon
4.      Im Yoona sebagai Im Yoona
5.      Shim Changmin sebagai Shim Changmin
  Pemain pembantu  :
1.               Jung Illwoo sebagai Kim Illwoo ( oppa Taeyeon)
2.               Kim Yesung sabagai pemilik yangpa café
3.               Eomma kyuhyun
4.               Jung Krystal sebagai Kim Krystal (adik yesung)
5.               Hwang Tiffany
6.               Kim Hyoyeon
7.               Lee Joongsuk
8.               Jung Jessica
9.               Appa kyuhyun
10.           Park jungsoo sebagai guru olahraga
11.           Kim Jaejoong sebagai guru magang (menggantikan park       jung    
           soo selama beberapa bulan)
12.           Seo Joohyun sebagai guru MateMatika
13.           Sunny
14.           Sungmin
15.           Eunhyuk
4.      OST  :                         
a.       Super Junior M – Me (Korean version)
b.      BUGA KINGZ- Look At The Sky
c.        KANG MIN HYUK – STAR (BYEOL)
d.      MIANH HAN GEONI – AS ONE
e.       JAEJOONG – I’LL PROTECT YOU
f.       SHIN JAE – TEARS ARE FALLING
g.      SUJU – NO OTHER
4. Part                   :     1
5. Gaya                 : happy, funny, a little hurt, and romantic.

 


    KIM TAEYEON                                                                                                  
            Gadis yang baru saja usianya genap 17 th kini duduk di kelas XI yang baru saja menjalani masa2 libur sekolahnya setelah melakukan ujian akhir semester 1.
 ****
  CHO KYUHYUN
             Cho Kyuhyun, laki - laki yang berumur 18 th ini adalah murid baru di sekolah Taeyeon. Dia adalah kakak kelas Taeyeon.



Taeyeon PoV
Saat ini aku sedang bersama eomma, appa dan oppa ku di sebuah taman. Aku sangat bahagia sekali saat ini, karena aku sudah lama tidak merasakan kebersamaan seperti ini. “Taeyeon ahh, sepertinya kau sangat bahagia sekali nak? Iya kan yeobo!” kata appa ku dan bertanya pada eomma. “Ne, sepertinya putri kita yang satu ini benar - benar sangat bahagia. Apa kau juga bahagia ill woo ssi?” kali ini giliran eomma yang bertanya pada oppaku. “Ne eomma” jawab oppa ku dan kami semua tertawa bersama. “Eomma, sepertinya akan turun hujan. Mendungnya gelap sekali eomma, aku takut. Sebaiknya ayo cepat kita pulang saja eomma!” rengekku pada eomma.

Dan akhirnya, kami semua naik mobil menuju rumah, aku duduk dibelakang bersama oppa dan eomma duduk didepan menemani appa yang sedang menyetir mobil. Di dalam mobil aku dan ill woo oppa saling bercerita cerita yang lucu, dan itu membuat appa dan eomma tertawa. Saat kami semua tertawa, tiba - tiba  aku melihat sebuah mobil dari arah berlawanan yang sepertinya akan menabrak mobil yang kutumpangi bersama keluargaku. “Appa awas!” teriakku pada appa dan langsung saja appaku membanting setir untuk menghindari mobil itu.
Dan BRRAAAKKKK........
           


(“KRINGKRINGKRIIIIIIIIIIINGGGGGGGGGG”)

  “Ahh, oppa.. kenapa kau menyalakan alarm_nya. Menggangggu saja!” bentakku pada ill woo oppa lalu tidur lagi. “Yakkk, Kim Taeyeon!! Apa kamu tidak sekolah HAH? Inikan hari pertamamu masuk setelah liburan. Apa kamu mau terlambat???”  Teriak oppaku dengan kerasnya.. “Ahh.oppa, tapi aku masih ngantuk sekali ??? Iya aku tahu hari ini adalah hari pertamaku masuk sekolah lagi.. tapi apakah aku harus bangun sepagi itu hanya untuk bersiap2 ke sekolah.” Jawabku pada ill woo oppa dengan mata masih tertutup. “Apa kamu bilang?? Pagi!!! Kamu tidak lihat ini jam berapa HUH???????” teriak ill woo opa yang sudah berada di kamarku sekarang. “Bukankah ini masih jam 6 oppa?? Sebentar lagi ya? Aku masih ngantuk oppa!! ” sambil membuka mataku ketika ill woo oppa masuk kekamarku. “Kim Taeyeon, ini sudah jam 7” kata ill woo oppa tepat ditelingaku yang berhasil membuatku membulatkan mataku dengan sempurna. “Mwo???  Omo , Andwe, aku terlambat oppa. Bagaimana ini??? Aku harus cepat2 nih!” kataku panic dan langsung lari menuju ke kamar mandi.

 @kediaman keluarga CHO

Kyuhyun  PoV

“Kyuhyun ssi, hari ini hari pertamamu masuk sekolah barumu itukan?” kata eomma padaku. “Ne” hanya itulah yang bisa kuucapkan. Karena, jujur saja aku masih marah pada eomma dan appaku yang memutuskan untuk pindah kesini secara mendadak.  “Kyuhyun ssi, apa kamu masih marah pada kami, Huh??  Baiklah jika kamu masih marah, tapi. Bukankah appa dan eomma mu sudah member tahumu kalau kita pindah secara mendadak kesini karena ada alas an tertentu. Huh?? Apa kamu tidak bisa mengerti semua hal itu??” jelas appaku. “Ne appa.aku mengerti, tapi apakah kalian tidak bisa memberitahuku apa alasannya itu?? ” pintaku pada appa dan eomma. “Alasannya segera akan kamu ketahui sendiri kyuhyun, cepat atau lambat.” Ucap appaku sambil melihat eommaku sekilas lalu mereka tersenyum bersama. Hmm .. ok . kurasa aku harus mengalah untuk kali ini. “Ya sudah, cepat kyuhyun.appa sebentar lagi mau berangkat kerja. Kamu nggak mau jalan kaki kan ke sekolah baru itu??” kata appaku yang mengerti kalau aku mau diantar kesekolah baru itu dari pada berangkat sendirian.”Ne appa!” jawabku dengan senyuman diwajahku ini. Setelah itu aku dan appaku berangkat.

PLAY : “Super Junior M – Me (Korean version)”

WRITER PoV

@ kediaman keluarga KIM

“Taeyeon ssi, apa kamu tidak sarapan dulu ???” kata ill woo yang terlihat khawatir dan kebingungan dengan sikap taeyeon yang sibuk berlari kesana kemari untuk menyiapkan peralatan sekolahnya.
 “Anio oppa, aku sudah terlambat. Aku makan roti ini saja oppa. Aku berangkat.” Jawab taeyeon setelah meminum susu yang telah dibuatkan oleh oppa nya dan menyambar roti yang ada dimeja makan , tidak lupa juga ia berpamitan pada oppa nya lalu berangkat sekolah dengan sepedanya. Dia mengayuh sepedanya dengan sangat kencang karena dia sudah tahu kalau dia sudah sangat sangat terlambat sekarang. Bagimana tidak , sekarang sudah jam 08.30 dan sekolah masuk jam 07.00. “Huh, sudah jam 8.30.andwaeee...... aku harus cepat.” Taeyeon semakin cepat mengayuh sepedanya.

@ school

“Hati - hati appa!” kata kyuhyun pada appanya setelah turun dari mobil appanya. “Ne, ingat Kyuhyun! Kamu jangan membuat masalah di sekolah barumu ya?? Arrachi???????” ancam appa kyuhyun padanya. “Hhaha... Ne ne ne appa. Kalau begitu aku masuk dulu .” kata kyuhyun dan langsung masuk keseolah itu. Setelah kepergian kyuhyun, tanpa sengaja appa kyuhyun itu melihat sseseorang dari dalam mobilnya itu. “Gadis itu???” gumam appa kyuhyun. TIINNN TIINNN TIINNN.. suara klakson mobil berhasil membuyarkan lamunan appa kyuhyun tentang gadis itu, appa kyuhyun sadar jika beliau sedang berada didepan gerbang sekolah kyuhyun yang baru dan tentu saja itu menghalangi jalan. Lalu beliau menyalakan mobilnya menuju tempat kerjanya.

Di sepanjang koridor sekolah, Taeyeon tidak henti2nya mengumpat . “Aish, pasti nanti aku akan dihukum seonsangnim” ”Aish, ini gara - gara oppa, kenapa oppa tidak membangunkanku dari tadi” “Ish, juga gara2 Tiffany, Hyeoyeon dan Lee Jongsuk yang mengajakku main game sampai larut malam kemarin.. Haishh,,, kenapa semua orang menyebalkan sekali” umpat Taeyeon yang tidak ada henti -hentinya pada dirinya sendiri. Tiba - tiba Brukkkk ...... ada yang tidak sengaja menabrak Teayeon.

Kyuhyun PoV
“Hah, kenapa aku tadi tidak minta appa untuk mengantarku ya.. supaya aku tidak nyasar seperti ini. Dimana pula ruang gurunya?? Dan kelasku.. sekarang aku mesti kemana?? Ke arah sini atau sini ya?? ” bingungku ketika ada 2 jalan saat ini. Dan ku ikuti saja feeling ku, Dan tiba - tiba....
BRUKKKKK.......
Tanpa sengaja aku menabrak seorang gadis.. “Ahh, jeoseonghamnida agashi.. gwaenchana??” tanyaku seraya membantunya berdiri tapi dia segera menepis tanganku. “Ya!! Apa kau tidak punya mata huh?? Kalau jalan pakai mata dong?? Jangan main nabrak orang gitu aja!!” bentak gadis itu padaku. Huh, yang benar saja. Dia membentak seorang CHO KYUHYUN, apa tidak salah,. Dan apa dia bilang. ‘jalan pake mata??’ emangnya dia juga pake mata apa?? Dia juga main nylonong gitu aja, lagian aku kan sudah baik hati mau membantunya berdiri dan minta maaf pula . bukannya terima kasih yang kuterima malah bentakkan .. huh. 

“Ya! Agashi, bukankah aku sudah minta maaf. Aku tidak sengaja menabrakmu. Kenapa kau marah - marah padaku.” Kataku tidak mau kalah darinya. “Mwo, tidak sengaja katamu??” katanya dengan sedikit meninggikan volume suaranya. “Ne, aku benar - benar tidak sengaja tadi. Lagian kamu juga jalan cepat - cepat , mungkin saja kamu juga tidak lihat - lihat jalan tadi.jadi jangan langsung menyalahkan orang lain dulu.” Terangku padanya. “Jadi kau menuduhku bahwa akulah yang jalannya tidak hati - hati begitu. Dasar . kau ini, benar - benar namja yang.....”

 “Ya!! Kamu itu kelas berapa? Berani - beraninya membentakku.. Dilihat - lihat, sepertinya kau lebih muda dariku. Jadi kau harus lebih bisa menghargai orang yang lebih tua darimu.” Potongku pada kalimatnya yang belum terselaikan. “Hei kalian yang disana sedang apa?? Kenapa belum masuk kelas. Inikan jam nya pelajaran. Kenapa kalian masih diluar dan tidak mengikuti pelajaran.” Kualihkan pandanganku ke sumber suara tersebut. Dan gadis itupun juga menoleh ke sumber suara. 
“Ya!! Kim Taeyeon! Kau terlambat lagi Huh?? Aigoo - aigoo, kapan kebiasaanmu ini akan hilang, sekarang kamu cepat lari lapangan 10X” kata orang tersebut yang menurutku adalah seorang guru. Dan . bingo! Tebakanku benar, dia adalah seorang guru. “Nugu?” Tanya nya padaku. “Eh, aa. Nan cho kyuhyun imnida. Aku murid baru disini” kataku sambil memberi salam pada guru itu. “Ya! Kim Taeyeon, kenapa kamu masih disini. Cepat lari! Palli! Atau mau kutambah lagi hukumanmu hah??” bentak guru itu pada gadis didepan ku ini. Gadis itu menatap tajam padaku sebelum akhirnya dia mulai lari menjalani hukumannya. 
“Eoh, jadi kau murid baru itu. Ayo ikut aku. Akan kuantar kau kekelas mu” kata guru itu lalu berjalan mendahuluiku. ‘Ya iyalah diantar kekelas, masak ya diantar ke kuburan’ batinku dan mengikutinya dari belakang.

Writer PoV 

@ kelas XII-C
“permisi Choi Sonsangnim” kata guru tadi setelah tiba di depan kelas Kyuhyun.
“Ah, ne jung soo sonsangnim. Ada apa ya?” Tanya guru Choi itu pada guru jung soo.
“Ini. Saya hanya mau mengantar anak baru ini. Cho Kyuhyun. Bukankah dia ada dikelas ini kan?” Tanya jung soo seonsangnim pada Choi seonsangnim. “Ah ne ne ne. Cho Kyuhyun anak baru itu kelasnya disini. Silahkan masuk kyuhyun ssi dan perkenalkan dirimu.” Kata Choi seonsangnim pada kedua orang itu. 

“Baiklah kalau begitu saya permisi dulu choi seonsangnim. Saya mau menghukum Taeyeon dulu” kata jung soo seonsangnim. “Terlambat lagi?” Tanya choi seonsangnim pada jungso seonsangnim. Dan hanya ditanggapi anggukan dari jungsoo seonsangnim lalu pergi meninggalkan kelas itu menuju lapangan basket.
“Hari ini kalian kedatangan murid baru anak2. Kyuhyun ssi, perkenalkan dirimu.” Perintah choi seonsangnim pada kyuhyun. “Ne seonsangnim” jawab kyuhyun. “Perkenalkan nama saya Cho Kyuhyun, kalian bisa memanggilku Kyuhyun. Senang bertemu dengan kalian. ” kata kyuhyun didepan kelas seraya membungkukkan badannya pada kalimat terakhirnya. “Nah, kyuhyun ssi. Sekarang kamu bisa duduk disebelah Changmin yang duduk sendirian itu.” Kata choi seonsangnim dan kyuhyun hanya menanggapinya dengan sebuah anggukan tanda mengerti lalu berjalan menuju bangku yang ditunjuk oleh park seonsangnim.
Taeyeon PoV
@ lapangan basket
“5 putaran lagi Kim Taeyeon” teriak jung soo seonsangnim padaku yang tiba - tiba sudah berada di pinggir lapangan basket. Ish, menyebalkan sekali jung soo seonsangnim itu. “Kamu itu sebenarnya murid yang sangat pintar, rajin dan mandiri. Tapi kenapa kamu selalu telat ke sekolah? Aku tahu setelah pulang sekolah kamu bekerja sampai malam. Tapi, apakah kamu tidak bisa membagi waktu kim taeyeon ssi? Meskipun kamu pekerja keras, tapi kamu juga harus bisa membagi waktu antara bekerja dan sekolah!” ceramah jung soo seonsangnim dengan panjang lebar padaku. 

Aku tahu pasti beliau akan bilang seperti itu padaku. Jujur  saja. Aku sudah hafal dengan kata - katanya itu. Karena , yahh. Seperti yang dibilang jung soo seonsangnim tadi. Aku memang sering terlambat sekolah, bahkan hampir setiap hari aku terlambat. “Sudah 10 putaran seonsangnim, aku permisi dulu.” Kataku sambil membungkukkan badan 900. “Oh, benarkah? Cepat sekali kamu larinya. Ne, kamu bisa pergi sekarang! Tapi ingat, kamu harus masuk kelas langsung ne. Tidak usah kemana2, langsung masuk ke kelas XI-C. Arraseo?” jung soo seonsangnim mencoba memperingatkanku. Tapi aku tidak memperdulikannya, karena aku sudah bosan dengan ceramah2 nya itu. “Ehh, dasar anak itu. Kapan dia akan merubah sikapnya itu.” Ku dengar jung soo seonsangnim menggumamkan beberapa kata setelah aku pergi tapi masih bisa kudengar. 

Ish, orang itu. Apa dia tidak bosan setiap hari menceramahiku seperti itu.
Ahh aku haus sekali, sepertinya setelah berlari2 tadi aku jadi kekurangan cairan. Sebaiknya aku ke kantin dulu baru ke kelas. 
@ kantin
“Ahjumma, es satu gelas” teriakku pada salah satu penjaga di kantin yang sudah menjadi langgananku. “ini es nya, apa kau terlambat lagi taeyeon ssi?” Tanya ahjumma itu padaku setelah meletakkan satu gelas es di meja yang saat ini aku duduki. “Gamsahamnida ahjumma. Ne aku telat lagi” jawabku seadanya sambil meminum es tadi.  “Aishh, kenapa kau seperti ini. Kapan kau akan berubah Kim Taeyeon?” Tanya ahjumma itu padaku. Ahh aku malas sekali jika pertanyaan ini yang selalu ku terima. “Ah, aku mau ke toilet dulu ahjumma” kataku pada ahjumma itu dan segera pergi ke toilet. Saat aku tiba di toilet, betapa terkejutnya aku melihat siapa yang berada di dalam toilet itu.  
@ toilet
“Tiffany-a? Kenapa kamu disini? Bukannya ini masih jam pelajaran?” tanyaku pada perempuan didepanku ini, Tiffany. Ya, Tiffany adalah sahabat baikku. “Lalu kau sendiri disini ngapain? Kamu telat lagi kan, lalu disuruh keliling lapangan setelah itu kamu haus terus ke kantin. Iyakan Kim Taeyeon-ssi?” jawab Tiffany panjang lebar yang sudah tahu kebiasaanku ini. Hening... Tidak ada yang bersuara, baik aku ataupun Tiffany hanya diam. 

Beberapa menit kemudian ... Kami saling tertawa bersama-sama. “Hahahaha” tawaku dan Tiffany dengan keras di dalam toilet itu. “Hahaha, ya Tiffany-ssi kenapa kamu tertawa? Hahaha ” kataku sambil menahan tawa. “Hahaha, kau tidak tahu kenapa aku tertawa? Benar tidak tahu? Hem, baiklah-baiklah akan kujelaskan kepadamu Kim Taeyeon-ssi alasan kenapa aku tertawa adalah.........” kata Tiffany menghentikan kalimatnya. “Adalah......” kataku antusias dengan jawabannya. “Hahaha, Taeyeon-ssi kamu sangat lucu sekali. Hahaha ” jawabnya dengan tampang tanpa dosanya itu. “Ish, kau ini” kataku pura-pura sebal padanya dan memunggunginya. 

“Ya Kim Taeyeon-ssi, kau marah padaku ? apa kau marah padaku. Ya Taeyeon-ssi, jebal jangan marah padaku. Baiklah baiklah, aku tadi tertawa karena kamu juga tertawa” jelasnya sambil mengguncang-ngguncangkan lenganku dan kata-katanya berhasil membuatku membalikkan badan untuk menghadapnya sambil mengernyitkan dahi. “Karena aku? Kenapa karena aku.” Jawabku meminta penjelasannya. “Tadi kau tertawa, tanpa sadar aku juga ikut tertawa sepertimu. Memangnya tadi kamu tertawa karena apa? Apa ada kejadian lucu saat kamu dihukum tadi, ha? Ayo ceritakan padaku?” rengeknya padaku.

“Aku tadi tertawa karenamu” jawabku tanpa dosa. “Hey, kau meniru kata-kataku ya!” ucap Tiffany dengan menatap tajam kearahku. “Aku tertawa karena mendengar kata-katamu tadi yang ‘kau pasti telat lalu dihukum keliling lapangan sampai kau lelah terus pergi ke kantin’ ternyata kau sudah benar-benar tahu kebisaanku. Kau memang bestfriend ku Tiffany-a” jelasku padanya sambil memeluknya dengan erat. “Ya ya ya Kim Taeyeon-ssi, aku bisa kehabisan nafas kalau kau memelukku dengan erat seperti ini” Kata Tiffany berusaha melepaskan pelukkanku. “Shireo”jawabku sambil terus memelukknya. 

“Hey, Taeyeon-ssi aku masih normal. Kau jangan memelukku seperti ini, nanti kalau ada yang melihatnya bagaimana? Aku tidak mau kalau nanti tidak ada seorang namja yang mau jadi pacarku karena perbuatanmu ini?” jawabnya . lalu aku melepaskan pelukanku dan diam sejenak. “Memang kenapa kalau ada yang melihat? Bukankah satu sekolah ini tahu kalu kita itu bestfriend yang sangat terkenal dengan kegilaannya, huh?” kataku padanya. Sejenak aku dan Tiffany diam, kami saling melihat satu sama lain lalu tertawa bersama-sama lagi.
Di Tempat lain....
Kyuhyun PoV
“Ya Kyuhyun-ssi, apa kau mau ikut aku?” Tanya Changmin padaku yang sedari tadi sibuk bermain PSP tanpa memperhatikan guru yang menjelasakan materi di depan kelas. “Eodiga?” tanyaku padanya. “kantin” jawabnya. “mwo???” aku kaget mendengar jawabannya, kukira dia anak yang rajin. Ternyata sama-sama evil sepertiku. “wae?? Kau tidak mau? Ayolah kyuhyun!! Aku bosan sekali dengan pelajaran ini. Sepertinya kamu juga bosan kan??” benar juga yang dikatakan changmin, aku memang bosan. “Emm” aku pura-pura berpikir sebentar. “baiklah” jawabku dengan senyuman lebar menghiasi wajahku. “khaja!!” kata changmin. Kami pun keluar dari kelas tanpa sepengetahuan guru lalu pergi ke kantin.
@ kantin
Writer PoV
“Aa, jadi begitu. Tapi kenapa belakangan ini kamu sering mimpi tentang kecelakaan itu. Bukankah kecelakaan itu terjadi sudah sangat lama. Itukan kamu masih kecil” jelas Tiffany pada Taeyeon setelah Taeyeon menjelaskan tentang mimpinya semalam.  “ne, itu terjadi sudah sangat lama. Bahkan saat itu umurku sekitar 7 th.” Balas Taeyeon. “berarti sudah 10 th kamu hidup sendiri dengan oppa mu. Sudah selama itu tapi kamu masih memimpikannya?” lanjut Tiffany. Dan hanya dibalas oleh anggukan Taeyeon.

 “Taeyeon, Tiffany ini minuman kalian sudah selesai” ucap salah seorang penjual di kantin. “Ah, ye. Gansahamnida ajuhma” jawab Tiffany dan mengambil minumannya, tidak lupa dia langsung membayarnya lalu segera meninggalkan kantin menuju kelasnya dan Taeyeon. Karena sekarang masih waktunya pelajaran.
Saat berjalan, Taeyeon dan Tiffany tidak henti-hentinya bergurau. Sehingga mereka tidak memperhatikan jalan. Tiba-tiba Taeyeon tidak sengaja menabrak seseorang dan minuman yang dibawanya pun jatuh membasahi baju orang yang tidak sengaja dia tabrak tadi.
  
BRUUKKK…

“Ah, jeosonghamnida. Jeongmal jeosonghamnida. Aku tadi tidak sengaja. Biar kubersihkan” kata Taeyeon sambil membersihkan baju orang itu dengan tisu. “Kim Taeyeon-ssi” panggil seseorang disamping orang yang dia tabrak tadi. Taeyeon pun menoleh untuk melihat siapa yang telah memanggilnya itu. “Eoh, Changmin sunbaenim” kata Taeyeon kaget setelah dia tahu bahwa yang memanggilnya itu adalah Shim Changmin, kakak kelasnya.

“Changmin-ssi, kau menegnal gadis ini” Tanya laki-laki yang bernama Kyuhyun itu pada Changmin yang Taeyeon tabrak tadi. “ne, tentu saja aku mengenalnya. Dia itu …” kalimat Changmin terpotong karena tepat pada saat itu bel istirahat berbunyi dan juga karena ada yang memanggil Kyuhyun.
“Kyuhyun-ssi!!” teriak seorang gadis pada Kyuhyun dan berlari menuju Kyuhyun. “Kyuhyun-ssi kau sudah datang. Kenapa tidak bilang kalau kau datang sekarang. Huh?” kata gadis itu pada Kyuhyun. “Ah, iya Yoona-ssi. Aku juga tidak tahu kalau ternyata appa mengajakku pindah secepat ini” jelas Kyuhyun. “itu malah bagus. Kalau begitu ayo ikut aku, akan aku perkenalkan lingkungan sekolah ini padamu” ajak gadis yang bernama Yoona tadi.

“Tiffany ayo pergi!!!” kata Taeyeon setelah kehadiran Yoona, Taeyeon pun menggandeng tangan Tiffany untuk segera menjauh dari Changmin, Kyuhyun dan juga Yoona. ‘Aish, gadis itu benar-benar tidak tahu sopan santun. Sudah menabrakku, menumpahkan minuman di bajuku. Sekarang dia pergi begitu saja, awas kau ! aku tidak akan melepaskanmu.’ Batin Kyuhyun dengan seringaian di wajahnya.
“Khajja!!” Yoona pun menarik tangan Kyuhyun dan meninggalkan Changmin. “Aish, jinjja” gumam Changmin. Dia pun segera pergi untuk membeli makanan.
*****
“Aish, ini benar-benar menyebalkan. Kenapa hari ini aku benar-benar sial ya? Huft.” Gerutu Taeyeon di jalan. “Kim Taeyeon, Tiffany Hwang!” teriak seseorang pada Taeyeon dan Tiffany. “Ya! Kalian kenapa selalu menghilang saat jam pelajaran berlangsung. Eoh?” Tanya seorang gadis yang bernama Kim Hyeoyeon yang sekarang sudah berada disamping Taeyeon dan Tiffany.
“Ya, Taeyeon-aa. Kamu mau kemana?” teriak seorang laki-laki bernama Lee Jongsuk yang melihat Taeyeon malah pergi mengacuhkan kehadirannya dan Hyeoyeon. “ya, Tiffany. Ada apa sebenarnya? Kenapa dengan Taeyeon?” Tanya Hyeoyeon pada Tiffany. “tadi Taeyeon bertemu dengan Yoona di kantin” jelas Tiffany dengan sedikit mebisik. “Jeongmall???” kaget Hyeoyeon dan Joongsuk. Tiffany pun hanya menganggukkan kepala.

Di tempat lain …
Kyuhyun Pov
“ini adalah taman sekolah, dan disana ada lab IPA, di sebelahnya lagi ada lab BAHASA dan juga lab KOMPUTER.” Yoona menjelaskan satu per satu setiap ruangan di sekolah ini sambil tersenyum padaku. Sungguh cantik. Benar-benar cantik, aku senang akhirnya aku bisa bertemu lagi dengannya.
Ya, dulu aku dan Yoona memang sudah saling kenal. Bahkan sejak kecil kami sudah berteman. Dan aku juga sudah menyukainya sejak dulu, tapi tidak mengatakannya. Karena aku masih ragu dengan perasaanku dan juga aku takut dia menolakku lalu hubunganku dengannya jadi rusak. Lebih baik seperti ini saja. 
“Kyuhyun-ssi, gwenhcana?” kata Yoona dan melambaikan tangan didepan wajahku, membuyarkan lamunanku. “Ah, ye. Gwenhcana.” Kataku gugup. Dan dia hanya tersenyum. Astaga, dia hanya tersenyum sudah membuatku gugup.

“Yoona-ssi, kamu dipanggil Seo seonsangnim di ruang guru sekarang” teriak seseorang pada Yoona lalu pergi. “Kyuhyun-ssi, mianhae. Aku harus pergi sekarang, mianhae karena aku tidak bisa menemanimu berkeliling sekolah ini lebih lama” kata Yoona yang merasa bersalah padaku. “Gwenhcana Yoona-ssi, kamu pergilah sekarang.” Kataku padanya. “Mianhae Kyuhyun-ssi, jeongmal mianhae. Kalau begitu aku pergi dulu, ah mau kupanggilkan Changmin ? biar dia bisa menemanimu, hum. Bagaimana? Kamu kenal Changmin kan, laki-laki yang bersamamu tadi di kantin?” kata Yoona. “boleh juga” jawabku. Yoona pun pergi meninggalkanku.  

‘Ah, lebih baik aku berjalan-jalan dulu sambil menunggu Shim Changmin.’ Batinku. Akupun terus menyusuri lorong-lorong sekolah itu, sampai akhirnya aku tiba di sebuah tangga. Tanpa ragu sedikitpun aku langsung menaiki satu per satu setiap anak tangga itu. Dan akhirnya aku tiba di atap, yah kurasa ini adalah atap sekolah. Akupun berjalan ke tepi untuk melihat lingkungan sekolah ini dari atas. Hem, kurasa benar kata Appa ku kalau sekolah ini memang bagus.

Kututup mataku untuk menikmati udara segar di atap ini. “Hah, benar-benar segar” ucapku pada diri sendiri. Setelah merasa cukup menghirup udara segar, akupun membalikkan badan. Aku kaget setelah melihat ada seorang gadis sedang duduk santai di sudut atap dengan earphone menempel ditelinganya. Aku mencoba mendekati gadis itu dan kupegang pundaknya, kulihat dia kaget dan menoleh padaku. Ternyata dia adalah gadis yang tadi aku tabrak dan juga menabrakku. Hem, saatnya memberi pelajaran pada gadis ini.

“Kyuhyun-ssi kau disana? Ah aku sudah mencarimu kemana-mana ternyata kau disini. Ayo cepat turun bel sudah masuk” kata seseorang dan aku menoleh padanya ternyata itu adalah Changmin. “Eoh, Taeyeon-aa kau juga disini?” kata Changmin setelah berdiri disampingku. “Ah, ye.” Kata gadis itu. “Yasudah kalau begitu ayo kita turun” ajak Changmin padaku dan juga gadis ini. Aish, Shim Changmin kau menggagalkan rencanaku.
Akhirnya kami bertiga pun turun dari atap dan menuju kelas kami masing-masing untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.
                                                                        *****
Teng Teng Teng …
Taeyeon PoV
Ah, akhirnya bel pulang sekolah. Lega rasanya bisa mengakhiri pelajaran sekolah hari ini yang benar-benar membosankan. “Tiffany, Hyeoyeon, Joongsuk aku pulang dulu ya!! Bye!!!” kataku pada ketiga sahabatku ini. “ne, hati-hati Taeyeon” kata Joongsuk ketika aku sudah menjauh dari mereka. Akupun langsung pergi menuju tempat parkir untuk mengambil sepedaku.

Saat sudah ditempat parkir aku langsung mengambil dan menaiki sepedaku dan langsung pulang. Aku menuntun sepedaku saat masih di halaman sekolah, dan aku akan menaikinya setelah keluar dari gerbang sekolah. Tapi ketika aku hendak menaiki sepedaku, aku melihat tali sepatuku lepas. Jadi aku memarkirkan sepeda lalu jongkok membetulkan tali sepatuku yang lepas. “ca, sudah selesai” kataku setelah selesai membetulkan tali sepatu dan berdiri.

Saat aku melihat jalanan yang ramai, tiba-tiba aku melihat ada seorang laki-laki yang akan tertabrak mobil. Segera aku berlari ke arahnya “Ya awas!!” teriakku dan aku menarik tangannya ke pinggir jalan. “ya, gwenchana” kataku padanya. Tapi dia hanya diam melihatku, ok! Kurasa dia masih shock. Tapi sepertinya wajah laki-laki ini tidak asing bagiku, sepertinya aku pernah melihatnya. Tapi dimana? Astaga!!! Aku baru ingat dia adalah laki-laki yang bersama Changmin sunbaenim tadi.

“Ya, kau mau mati huh? Apa kau sudah bosan hidup? Kau tidak kasian dengan orang tuamu yang kerja membanting tulang hanya demi menyekolahkanmu. Tapi kau malah ingin mati! Kau tidak ingin membalas kebaikan mereka dulu sebelum mati huh? Kalau mau mati boleh-boleh saja, tapi jangan disini!” tegasku padanya.
Writer PoV
Kyuhyun masih shock dengan kejadian tadi, tapi bukan shock karena mau ketabrak. Dia hanya shock karena ada seseorang yang tiba-tiba menarik tangannya. Ok! Kyuhyun memang tidak tahu kalau sewaktu dia akan menyebrang ada sebuah mobil yang melaju dengan kencang. ‘gadis ini kan..’ batin kyuhyun setelah tahu siapa yang menarik tangannya tadi. “Ya, kau. Kalau ngomong jangan sembarangan, siapa yang mau mati huh? Kau ini jangan asal menuduh ya bocah!!” teriak kyuhyun pada Taeyeon. “mwo, bocah? Kau memanggilku bocah. Kau tidak lihat pakaianku sekarang. Aku ini anak SMA kelas 2, mana bisa kau memanggilku bocah. Dasar laki-laki tidak tahu terima kasih” balas Taeyeon tidak kalah ngototnya dengan Kyuhyun.

“tidak tahu terima kasih” kata Kyuhyun. “Ye, kau memang tidak tahu terima kasih. Aku sudah baik hati mau menolongmu. Kenapa kau tidak berterima kasih padaku, eoh?” kata Taeyeon. “untuk apa aku berterima kasih pada orang yang suka menuduh orang sembarangan” bela Kyuhyun. “menuduh katamu” kata Taeyeon tidak percaya. “ne, kau tadi menuduhku mau bunuh diri kan. Lalu kenapa aku harus berterima kasih padamu, ah aku ingat. Kamu tadi juga menabrakku kan di sekolah, menumpahkan minuman ke bajuku lalu pergi begitu saja kan?” jelas Kyuhyun panjang lebar.

Taeyeon hanya diam mendengar penjelasan Kyuhyun tadi, memang benar dia tadi menbrak Kyuhyun, menumpahkan minumandi baju Kyuhyun lalu pergi setelah melihat Yoona. Tapi sebelum pergi tadi Taeyeon bahkan sudah minta maaf dan bahkan sempat membersihkan baju Kyuhyun dengan tisu. ‘Aish, dasar pria gila. Tidak tahu terima kasih’ batin Taeyeon.

“Tuan Cho Kyuhyun” teriak seorang dari jendela mobil. Ya, dia adalah pak Sung, sopir Appa Kyuhyun yang ditugaskan untuk mengantar Kyuhyun ke mana saja, termasuk ke sekolah. Karena Kyuhyun tidak begitu pandai mengandarai mobil ataupun kendaraan yang lain.

Kyuhyun dan Taeyeon pun menoleh ke sumber suara tersebut. “Maaf tuan Kyuhyun. Saya telat menjemput anda.” Kata pak Sung pada Kyuhyun. “Gwenhcana” kata Kyuhyun. ‘Aish, apalagi sekarang. Masalahku dengannya belum selesai, ini lagi muncul satu lagi. Bikin mood ku rusak saja hari ini.’ Batin Taeyeon langsung pergi meningglakan Kyuhyun dan sopirnya.

“ck, gadis itu benar-benar” umpat Kyuhyun. “benar-benar apa tuan?” Tanya pak Sung. “aa, anio. Lupakan! Bukan apa-apa kok pak Sung. Khajja pulang! Eomma pasti sudah menunggu” ajak Kyuhyun sambil berjalan mendahului pak Sung. Akhirnya Kyuhyun dan pak Sung pun masuk ke mobil dan pulang. Saat di mobil Kyuhyun melamunkan kejadian tadi. ‘gadis itu aneh sekali, tadi sepertinya dia sangat khawatir saat menolongku tadi. Tapi kenapa dia jadi membetakku dan menuduhku mau bunuh diri saat aku menoleh padanya. A, tadi disekolah juga. Pagi tadi saat aku tidak sengaja menabraknya, dia langsung marah-marah padaku. 

Padahal aku kan sudah minta maaf, aa iya. Tadi juga saat istirahat dia yang menbrakku duluan, menumpahkan minuman lagi di bajuku, terus dia langsung nyelonong pergi gitu aja. Tapi tunggu dulu, sepertinya sebelum dia pergi tadi dia minta maaf padaku, dia juga membersihkan bajuku dengan tisu. Tapi kenapa dia langsung pergi tadi, atau karena kedatangan Yoona tadi. Ah, tidak tahu, kenapa aku jadi memikirkan gadis aneh itu. Biarlah, toh yang aneh dia kan bukan aku ’ batin Kyuhyun terus-terusan yang masih bingung dengan sikap Taeyeon, gadis yang baru saja dia temui di sekolah barunya tadi. Kyuhyun menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikirannya tentang gadis itu.

“Tuan Kyuhyun, gwenhcana??” Tanya pak Sung khawatir karena melihat Kyuhyun menggeleng-gelengkan kepalanya. “Ah, ye. Oh. Ne gwenhcana pak Sung” balas Kyuhyun lalu bersikap normal seperti biasa lagi. Lalu menghadapkan wajahnya ke kaca mobil. 
Taeyeon PoV
aish, laki-laki itu pasti sudah gila. Dari tadi mencari masalah terus dengan ku merusak moodku saja.’ Batin Taeyeon dalam perjalanan. ‘ah, aku tidak mau memikirkannya. Memikirkannya akan benar-benar membuat hariku jadi rusak. Lebih baik aku melupakannya. Ne, kau benar Kim Taeyeon! Lupakan laki-laki gila itu dan lanjutkan kegiatanmu selanjutnya dengan perasaan bahagia. Kim Taeyeon Fighting!’ batinku lalu mengayuh sepeda lebih cepat. 
PLAY : BUGA KINGZ- Look At The Sky
Aku terus mengayuh sepedaku dengan cepat dan mendengarkan music lewat earphone sambil bernyanyi ria. Aku harus semangat karena hari ini adalah tepat hari 1 tahun aku bekerja, itu artinya sedikit lagi uangku akan terkumpul dan aku bisa mengambil kembali rumah itu. Hhaha …
“YANGPA CAFÉ I’m coming!” teriakku dengan sangat keras, sehingga semua orang di jalan menatap aneh padaku. Hhehe, aku hanya tersenyum getir pada mereka. Karena malu, langsung saja kukayuh sepedaku secepaatnya menuju YANGPA CAFÉ tempatku bekerja.
@ YANGPA CAFÉ
“anyeong haseyo” ucapku setelah tiba di YANGPA CAFÉ, aku menyapa bosku Yesung, dan adiknya Krystal, tidak lupa juga dengan teman-teman kerjaku Jessica, Sunny, sungmin, eunhyuk dan juga yang lainnya. 
“eoh, kau sudah datang Taeyeon. Cepat ganti pakaianmu kebelakang. Karena hari ini kita akan benar-benar sibuk mengurusi pelanggan.” Kata Yesung. “ah. Ye.” Jawabku sambil membungkukkan badan 900 lalu pergi ke ruang para pelayan untuk menaruh tasku dan mengganti baju.

Setelah mengganti baju akupun bergegas keluar untuk melayani para pengunjung café ini. “Ini pesanannya nyonya, apa masih ada yang perlu saya bantu?” tanyaku pada salah seorang pengunjung yang sedang kulayani saat ini. “Ah, tidak-tidak. Ini sudah cukup.” Jawabnya. Akupun kembali ke dapur untuk mengerjakan hal lain, tapi langkahku terhenti ketika melihat bosku mondar-mandir seperti orang yang kebingungan. Akupun menghampirinya. “Ada apa bos? Kelihatannya anda sedang kebingungan? Apa anda sedang mencari sesuatu?” tanyaku pada bosku Yesung. “Em, sebenarnya aku mau menyuruh joongsuk untuk melakukan sesuatu, tapi sampai sekarang dia belum juga datang. Apa tadi dia di sekolah ada?” Tanya bosku. 

“Iya, tadi dia masuk sekolah. Benarkah sampai sekarang dia belum datang? Ku kira dia sudah datang duluan tadi.” Jawabku.

“Kim Taeyeon ssi maukah kamu melakukan sesuatu itu untukku?” bos memintaku untuk melakukan sesuatu? “Maukah kamu ke rumahku mengambil beberapa makanan lalu mengirimkannya ke rumah seseorang? Tadi ibuku bilang aku segera mengantarkannya sekarang. Tapi karena aku sudah ada janji dan joongsuk sepertinya tidak masuk kerja hari ini. Hanya kamu yang ada. Bagaimana? Kamu maukan?” Tanya bosku.
“Kenapa aku? Bukankah masih ada Jessica, Hyoyeon, atau Kristal adikmu. Kenapa harus aku. Lagipula rumah anda saya kan tidak tahu?” aku berusaha menolaknya. “Hembt, baiklah kalau kamu tidak mau aku akan bilang pada kakakmu kalau kamu bekerja di sini setiap hari tanpa istirahat dan kamu juga sering bolos sekolah.” Sial! Kali ini bosku mengancamku. 

Huft, akhirnya dengan berat hati akupun menerima permintaan bosku. “Baiklah baiklah, dasar tukang mengancam.” Kataku padanya. Tapi dia hanya tertawa pelan.
“Ini adalah alamat rumahku. Datanglah kesana nanti kau akan bertemu dengan ibuku dan bilang kalau kau yang akan mengantarkan makanan itu. Tadi aku juga sudah bilang pada ibuku kalau akan ada seseorang yang mengantarnya tapi bukan aku karena aku sibuk.” Jelasnya padaku. “Lalu alamat rumah yang mau dikirimi makanannya mana bos?” tanyaku. “Soal itu kau minta saja pada ibuku. Aku juga tidak tahu mengenai itu. Kamu sudah mengerti kan? Kalau begitu silahkan pergi sekarang!” perintahnya.

Akupun dengan berat hati menerimanya, karena kalau tidak dia pasti akan melaporkanku pada kakakku kalau aku masih bekerja disini. Yah, selama ini kakakku tidak tahu kalau aku masih bekerja di café ini. Karena dia tidak mau sekolahku berantakan karena aku terlalu kelelahan bekerja. Dulu kakakku mengijinkanku bekerja, tapi setelah nilai sekolahku turun dan aku sering telat ke sekolah. Maka dari itu aku tidak diijinkan bekerja lagi kecuali kalau hari libur.
“Kim Taeyeon cepat antarkan makanan itu dan segera kembali bekerja. Mengerti!” teriak Yesung bosku saat aku baru menaiki sepedaku. Aku tidak menghiraukannya dan secepat mungkin aku segera menaiki sepedaku untuk segera menjauh dari café itu. 
Setelah sekitar 1 jam akhirnya aku sampai di rumah bosku juga. ‘Rumahnya bagus sekali, meskipun tidak terlalu besar tapi rumah ini terlihat nyaman sekali untuk ditinggali. Rumah yang minimalis dan dihuni oleh keluarga yang utuh pasti sangat menyenangkan.’ Batinku setelah aku melihat rumah bosku itu. Akupun segera memarkinkan sepedaku dan berjalan kea rah pintu lalu mengetuk pintu rumah minimalis itu. Ya benar, rumah yang minimalis itu tidak ada belnya. Jadi rumah itu terlihat sangat sederhana sekali. 
Tidak lama setelah aku mengetuk pintu, terbukah pintu itu dan terlihat wanita separuh baya keluar dari rumah itu. Ku rasa wanita tua itu adalah nyonya kim ibunya Yesung bosku dan Kristal adiknya. “Apa kau orang yang disuruh Yesung gadis cantik.” Kata nyonya kim padaku.
“Ne ahjumma” jawabku sambil membungkukkan badan 900. “Eoh, kalau begitu silahkan masuk dan tunggu sebentar di ruang tamu. Aku akan mengambil makanannya.” Kata nyonya Kim padaku sambil mempersilahkan ku masuk dan duduk di ruang tamu. Nyonya Kim pun segera pergi mengambil makanan.
‘rumah ini begitu sederhana dari luar, ternyata di dalam sangat luar biasa.’ Batinku. Tapi meskipun begitu, seberapa sederhanapun rumah yang kita tinggali atau semewah apapun rumah itu. Tidak akan menjamin kita bahagia jika di dalam rumah itu jika tidak terdapat keluarga yang utuh. Sama seperti diriku yang hanya tinggal bersama seorang kakak laki-laki di sebuah kontrakkan biasa. Hanya memikirkannya saja sudah membuatku hampir menangis.
Akupun segera mendongakkan kepalaku ke atas agar air mata ku tidak jatuh. “apakah menunggu lama?” Tanya nyonya Kim yang tiba-tiba sudah duduk disampingku sambil membawa beberapa makanan. “Ah, aniyo ahjumma.” Kataku sambil tersenyum semanis mungkin untuk menutupi mataku yang hampir mengeluarkan air mata tadi. “ini makanannya dan ini alamat rumah yang akan kamu tuju. Kamu tahu kan alamat ini?” Tanya nyonya Kim lagi padaku sambil menyerahkan beberapa makanan tadi beserta secarik kertas yang bertuliskan alamat yang akan kudatangi. Setelah menerima secarik kertas tadi aku hanya memandanginya terus. ‘alamat ini! Sepertinya aku tidak asing lagi dengan alamat ini. Tapi apa? Kelihatannya aku sering datang ke alamat ini. Tapi ini alamat siapa?’ tanyaku pada diri sendiri.
“Wae? Apa kamu tidak tahu alamat ini. Atau mau kusuruh supir untuk mengantarkanmu kesana?” tanya nyonya Kim padaku, mungkin beliau heran karena aku hanya memandangi alamat ini terus. Akupun tersadar dan langsung menatap nyonya Kim. “nde? Ah aniyo ahjumma. Aku tahu alamat ini. Kalau begitu aku akan berangkat sekarang ahjumma” jawabku sambil membawa beberapa makanan tadi dan segera keluar dari rumah diantar oleh nyonya Kim sampai halaman.
“Aku pergi dulu ahjumma” kataku sambil menuntun sepedaku. “Ne, hati-hati dijalan” kata nyonya Kim. Aku hanya menganggukkan kepala dan menaiki sepedaku.

PLAY SONG : KANG MIN HYUK – STAR (BYEOL)
Aku mengayuh sepedaku menuju alamat yang tertulis di secarik kertas yang ku pegang ini. Aku terus mengayuh sepedaku ini dengan cepat, tapi kecepatanku melambat saat melewati sebuah taman yang berada di dekat sebuah rumah sakit dan aku melihat sepasang kekasih duduk berdua di salah satu bangku yang ada di taman itu. Mengingatkanku pada seseorang.
‘sekarang kamu dimana? Apa kamu masih mengingatku’ batinku. Akupun melanjutkan mengayuh sepeda tapi dengan kecepatan sedang. Setelah melewati taman dekat rumah sakit. Aku melewati sungai Han dan aku melihat sepasang kekasih lagi yang sedang memakan ice cream sambil duduk – duduk santai di tepi sungai Han. Mengingatkanku pada yoon shi yoon oppa. Aku tidak sanggup lagi melihat pemandangan ini. Akupun menolehkan kepalaku untuk tidak melihat kedua sejoli tadi. Tapi lagi – lagi  mataku tertuju pada 2 orang, hanya saja mereka bukan sepasang kekasih. Melainkan seorang anak yang sedang bermain dan ditemani oleh ibunya.

‘seandainya eomma masih ada disini. Mungkin aku akan bahagia seperti anak itu. Selalu tertawa bersama dengan eomma’ batinku. Tanpa sadar air mataku pun jatuh, dengan segera aku langsung menghapusnya dan segera aku mempercepat mengayuh sepedaku.
Setelah beberapa lama, akhirnya akupun sampai di alamat tadi. Aku segera memarkirkan sepedaku dan aku tersenyum melihat rumah itu.

Aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling rumah itu tanpa melepaskan senyuman dari wajahku. “masih sama. Tidak ada perubahan sama sekali” kataku pada diri sendiri.
Akupun melangkah maju dan segera memencet bel rumah itu. Tidak lama kemudian terbukalah pintu itu dan terlihat seorang wanita paruh baya keluar dari balik pintu itu. “Ahra” lirih nya.
“Nde? Apa yang anda katakan ahjumma?” tanyaku padanya setelah mendengar beliau mengatakan ‘Ahra’ dengan suara lirih namun masih bisa kudengar.
Writer PoV
“Eoh, aniyo. Kamu siapa? Ada perlu apa kamu kesini?” tanya wanita paruh baya tadi yang diketahui bernama Nyonya Cho. Taeyeon hendak menjawab pertanyaan nyonya Cho tapi nyonya Cho sudah berbicara lagi karena beliau melihat anaknya dari kejauhan yang hendak masuk ke dalam rumah. “Ah, apa kamu yeojachingu nya Kyuhyun? Kamu datang kesini dengannya.” tanya nyonya Cho pada Taeyeon. “Nde?” jawab Taeyeon bingung. “Kyuhyun-a, apa dia yeojachingumu?” kata nyonya Cho pada seorang laki-laki yang kini sudah berdiri tepat disamping Taeyeon. Taeyeon yang bingung pun langsung menolehkan kepalanya kesamping untuk melihat orang yang dimaksud nyonya Cho tadi.
“Neon!” kaget Kyuhyun melihat Taeyeon berada di depan rumahnya bersama ibunya. “Kyuhyun kenapa kamu tidak bilang kalau kamu sudah mempunyai yeojachingu hah?” kata nyonya Cho dengan berbinar-binar. “Ah, aniyo ahjumma. Aku bukan yeojachingu nya Kyuhyun” elak Taeyeon. “tidak usah berpua-pura. Tidak apa-apa” lanjut eomma Kyuhyun. “Aniyo eomma, dia memang bukan yeojachingu ku” kata Kyuhyun. “Nde, itu benar ahjumma. Aku bukan yeojachingu nya Kyuhyun, aku bahkan tidak mengenalnya. Aku datang kesini hanya untuk mengantarkan makanan dari Kim ahjumma, eomma nya Kim Yesung pemilik YANGPA CAFE” jelas Taeyeon. 
“geuraeyo? Ah, kukira kamu adalah yeojachingunya Kyuhyun. Padahal aku berharap kamu yeojachingunya Kyuhyun” kata eomma Kyuhyun dengan nada lemah. “Aish, apa yang eomma katakan. Jangan bicara yang bukan-bukan eomma” kata Kyuhyun dengan nada sedikit membentak dan Kyuhyun pun langsung masuk ke dalam rumahnya menuju kamarnya. BRAKK. Kyuhyun menutup pintu kamarnya dengan keras.
“Kamu bilang tadi kamu kesini disuruh eomma nya yesung?” tanya Cho ahjumma pada Taeyeon. “Ah, ne.” jawab Taeyeon. “Kalau begitu masuklah dulu” Cho ahjumma mempersilahkan Taeyeon masuk dan duduk.
“namamu siapa gadis manis? dan apa benar Kim Sungin menyuruhmu kesini gadis manis” tanya Cho ahjumma dengan lembut sambil tersenyum pada Taeyeon dan hal itu justru membuat Taeyeon sedikit risih. “Ah, choneun Kim Taeyeon imnida.  ini. Nyonya Kim menyuruhku untuk mengantarkan beberapa makanan ini ke alamat ini. Apa anda pemilik rumah ini ahjumma?” tanya Taeyeon dengan hati – hati.
“ne, aku adalah pemilik rumah ini. Wae? Apa ada masalah?” tanya Cho ahjumma masih dengan nada yang lembut seolah tidak ingin membuat Taeyeon takut, tapi hal tersebut malah semakin membuat Taeyeon risih dan tidak nyaman. 
Bagaimana tidak, coba bayangkan jika seorang yang tidak kau kenal sama sekali dan bahkan baru pertama kali kamu bertemu dengannnya. Tapi orang itu berbuat seperti dia sudah mengenalmu. Dan mengira kau adalah yeojachingu nya anak orang itu. Aneh bukan! Seperti itulah yang saat ini ada dipikiran Taeyeon.
Tapi dengan keberanian yang Taeyeon miliki. Dia segera mengacuhkan pikiran-pikiran anehnya dan bertanya. “Tapi ahjumma, bukankah rumah ini sudah lama tidak ditempati. Kukira rumah ini tidak ada pemiliknya, dan belakangan ini aku juga sering melewati rumah ini dan tidak ada orang sama sekali. Mungkin hanya tukang kebun yang merawat rumah ini” kata Taeyeon. “Ne, kamu benar. Ahjumma baru pindah dari Jepang kemarin. Dan selama ini pak Kang lah merawat rumah ini. Memangnya kamu sering melewati rumah ini nak? Kenapa? ” tanya Cho ahjumma.
“Ah, itu .. itu … sebenarnya aku….” Ucapan Taeyeon terpotong karena ada handphone nya berbunyi dan segera Taeyeon mengangkatnya.
“yeobeoseo?”
“Ya, Taeyeon – a ! kenapa kamu lama sekali? Cepat kembali” bentak seseorang yang menelfon Taeyeon.
“Ah ye bos, mian – mian. Baiklah aku akan segera kembali bos!” jawab Taeyeon.
“jika dalam waktu 1 jam kamu belum juga kembali, akan kupecat kamu. Mengerti!” tegas bos Taeyeon lagi lewat telfon.
“ye, 1 jam bos. Tapi ….” 
TUT TUT TUT 
Belum sempat Taeyeon protes sambungan telfonnya sudah diputus oleh bosnya.
“huh” Taeyeon hanya bisa menghela nafas.
“waeyo?” tanya eomma Kyuhyun. “ani. Bukan apa – apa. Kalau begitu aku pulang dulu ahjumma” Taeyeon pamit. “omo. Kenapa buru – buru sekali?” tanya eomma Kyuhyun. “Aku harus bekerja Ahjumma. Jadi sekarang aku mau kembali bekerja sebelum kim yesung bosku memecatku karena aku tidak segera kembali ke cafe” kata Taeyeon setelah tiba di depan pintu yang diikuti eomma kyuhyun dibelakangnya. “aku pergi dulu ahjumma” pamit Taeyeon sambil membungkukkan badan 900 dan segera melangkah pergi. 
“Kim Taeyeon-ssi chakkaman!” cegah eomma Kyuhyun yang berhasil membuat Taeyeon menghentikan langkahnya. “Datanglah kesini kapanpun kamu mau, sering-seringlah bermain kesini. Bahkan jika kamu mau kamu boleh menginap disini menemani Ahjumma” tutur eomma Kyuhyun dengan lembut dan membuat Taeyeon membalikkan badan untuk menatap eomma Kyuhyun. 
“Jeongmallyeo Ahjumma?” tanya Taeyeon dengan tidak terpacaya. “ne. Ahjumma benar-benar ingin kamu tinggal disini” jawab eomma Kyuhyun yang membuat Taeyeon terharu.
“ne ahjumma. Akan kupastikan aku akan sering-sering bermain kesini” jawab Taeyeon sambil tersenyum. “geurae? Ahjumma pasti akan menunggu kedatanganmu Taeyeon-aa. Kalau begitu cepatlah kembali ke café sebelum bosmu memecatmu.” Kata eomma Kyuhyun.
“ne. sampai jumpa nanti ahjumma” kata Taeyeon sambil melambaikan tangan dan mulai menaiki sepedanya lalu mengayuhnya dengan cepat.
@ Di Jalan
Taeyeon masih focus mengayuh sepedanya dengan cepat menuju tempat ia bekerja. DRRT DRRT DRRT . handphone Taeyeon berbunyi dan Taeyeon melihat siapa yang memanggilnya. ‘Tiffany. Aneh, kenapa tiffany menelfonku. Bukankah tadi disekolah tidak terjadi apa – apa. Lalu ada masalah apa dia menelfonku?’ batin Taeyeon.
“Yeobeoseo Fanny - aa” Taeyeon mengangkat telfonnya.
“Taeyeon – a, aku akan segera ke Amerika untuk menjenguk ayahku disana” jawab Tiffany di seberang telfon sana. “mwo! Amerika? Kamu jangan bercanda Fani-aa” jawab Taeyeon tidak percaya. “ne, aku tidak bercanda Taeyeon-a, aku sekarang sudah berada di bandara.” Jelas Tiffany. “nde? Bandara? Aigo Fany – a, kenapa mendadak sekali?” kata Taeyeon semakin tidak percaya.
“aku juga tidak tahu tadi kata eomma …….”
TUUT TUU TUUT 
“yeobeoseo Fany-a. fany – a?” kata Taeyeon dengan suara agak keras. Tapi tetap tidak ada jawaban akhirnya dia melihat ponselnya dan betapa kesalnya dia setelah melihat ponselnya mati.
“Aish, kenapa harus mati segala sih. Menyebalkan!” gerutu Taeyeon, akhirnya dia membalik arah sepedanya dan pergi menuju bandara. 
@ BANDARA
Seorang laki – laki baru keluar dari pesawat dan dia mengedarkan pandangannya keseluruh arah untuk mencari orang yang akan menjemputnya. Yoon Shi Yoon. Ya, itulah nama laki – laki itu.
“aish, sudah kuduga. Appa pasti lupa untuk menjemputku.” Kata Shi Yoon. Dan dia pun segera berjalan – jalan masuk ke dalam dan segera mencari pintu EXIT. 
Shi Yoon merasa haus akhirnya dia merogoh sakunya untuk mengambil uang kecil dan membeli minuman. Tanpa sepengetahuannya ternyata dompetnya jatuh. Dia tidak tahu jadi dia berjalan untuk mencari minuman dan meninggalakan dompetnya di lantai.
Disaat shi yoon sudah jauh dari dompetnya. Ada seorang gadis yang melihat dompetnya. Gadis itu langsung mengambil dompet itu. 
‘Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi. Cobalah beberapa saat lagi.’
“aish, kenapa dengan anak ini. Kenapa ponselnya tidak bisa dihubungi. Apa dia marah karena aku tidak berpamitan dengannya?” gerutu Tiffany pada dirinya sendiri.
@ DI LUAR BANDARA
 Taeyeon baru saja memarkirkan sepedanya dan segera masuk untuk mencari Tiffany.
PLAY SONG : MIANH HAN GEONI – AS ONE
 Saat Taeyeon baru memasuki pintu masuk tepat saat itu sosok laki – laki yang bernama Yoon shi yoon (pemilik dompet) itu justru keluar lewat pintu keluar yang tepat bersebelahan dengan pintu masuk.
Taeyeon segera mencari sosok Tiffany di sana. Dan akhirnya dia menemukan Tiffany.
“Fany – a?” teriak Taeyeon sehingga Tiffany menoleh dan kaget dengan kedatangan Taeyeon. “Taeyeon – aa, kenapa kamu kesini?” tanya Tiffany. “Wae? Apa aku tidak boleh kesini? Apa aku tidak boleh bertemu dengan sahabat karibku untuk yang terakhir kalinya. Huh?” balas Taeyeon dengan tegas sehingga membuat Tiffany merasa bersalah. “Mianhae Taeyeon – aa, aku tidak bermaksud begitu. Aku juga sebenarnya tidak mau pergi. Tapi aku juga merindukan appaku disana.” Jawab Tiffany sambil menundukkan kepala, tidak berani menatap Taeyeon. 
“Fany – aa, gwenhcana. Aku mengerti bagaimana perasaanmu. Jika aku jadi kamu aku juga akan melakukan hal itu. Hanya saja, yang tidak kusukai adalah. Kenapa kamu pergi tanpa bilang apa- apa padaku. Kenapa kamu tidak bilang itu dari kemarin – kemarin. Huh?” tanya Taeyeon. “Mianhae Taeyeon – aa, aku tidak tahu karena eomma ku mengatakan kalau aku harus pergi ke Amerika setelah aku pulang sekolah tadi Taeyeon –aa. Jadi aku tidak sempat memberitahumu, aku hanya bisa menelfonmu tadi. Tapi tiba – tiba kamu memutuskan telfonku. Ku kira kamu marah padaku” jelas Tiffany. “Aniyo, aku tidak marah padamu Fany – aa. Tadi itu ponselku baterai nya habis, aku lupa mengecasnya jadi ponselku mati dan telfon terputus begitu saja. Lalu kamu bilang tadi kamu berada di bandara, langsung saja aku kesini berharap kamu belum berangkat ke sana.” Jawab Taeyeon sambil tersenyum.
“Hmm, gendae. Taeyeon – aa kenapa kamu tadi bilang ‘apa aku tidak boleh bertemu dengan sahabat karibku untuk yang terakhir kalinya?’ kenapa kamu  bicara seperti itu, kenapa kamu berbicara seolah- olah aku tidak akan pernah kembali lagi?” tanya Tiffany. “Naega?” Tanya Taeyeon menunjuk dirinya sendiri. “Jeongmallyo?” tanya Taeyeon lagi. “ne, apa kamu lupa” jawab Tiffany. “hehhe, mian.” Balas Taeyeon dengan cekikikan.
‘untuk penerbangan ke Amerika akan segera berangkat’
“Ah, Fany – aa. Cepatlah masuk! Nanti kamu ketinggalan.” Kata Taeyeon sambil mendorong pelan tubuh Tiffany. 
“Taeyeon – aa?”
“Sudah sana pergi. Kalau kamu tidak segera pergi kamu akan ketinggalan pesawatnya.” Kata Taeyeon lagi. Dan tanpa diduga Taeyeon, Tiffany justru malah memeluknya dengan erat seolah – olah dia tidak ingin berpisah dengan Taeyeon.
“Aku akan merindukanmu” kata Tiffany masih memeluk Taeyeon. Setelah beberapa saat Tiffany pun melepaskan pelukannya dan mulai berjalan meninggalkan Taeyeon.
Tapi, baru beberapa langkah Tiffany berlari kembali kearah Taeyeon dan memberikan Taeyeoh sesuatu.
“mwoya? Apa kamu pikir aku tidak bisa hidup tanpamu sehingga kamu memberiku dompet ini. Hah?” tanya Taeyeon. “Aniyo, aku tadi menemukan ini. Jadi kuharap kamu bisa mengambalikan ini pada pemiliknya. Pasti kamu akan senang melihat pemiliknya.” Jawab Tiffany dengan senyuman mengembang diwajahnya. “Baiklah, sudah saatnya aku pergi. Bye – bye!” kata Tiffany. 
“Aku pasti akan segara kembali. Kau , harus menjaga dirimu baik – baik ! arraseo!” teriak Tiffany dari kejauhan. Taeyeon pun hanya membalasnya dengan senyuman. Dan Taeyeon pun segera keluar dari bandara dan menaiki sepedanya. 
“Ah, haus sekali. Lebih baik aku mencari minuman dulu baru kembali ke café.” Ujar Taeyeon. Dan Taeyeonpun mencari uang ditasnya untuk membeli sebuah minuman. Tapi nihil, dia sama sekali tidak menemukan sepeserpun uang di dalam  tasnya. Yang dia temukan adalah dompet, ya dompet pemberian Tiffany tadi. 
“Dompet ini kan…” ucap Taeyeon. Dan itu memberikan Taeyeon sebuah ide, dia pun tersenyum dengan lebar. “Mungkin aku pinjam beberapa uangnya, pemilik dompet ini pasti tidak akan marah.” Kata Taeyeon sambil membuka dompet tersebut.
Taeyeonpun menemukan banyak uang di dalam dompet itu, ‘pasti pemilik dompet ini orang kaya’ batin Taeyeon setelah dia mengambil beberapa uang yang dia kira cukup untuk membeli sebuah minuman. Tapi, saat Taeyeon akan menutup kembali dompet itu. Dia menemukan sesuatu yang tidak asing baginya, Taeyeon pun penasaran dan akhirnya dia membuka sesuatu yang membuatnya sangat penasaran.


PLAY SONG : JAEJOONG – I’LL PROTECT YOU
   
 
 
 
 
Taeyeon sangat kaget melihat sesuatu yang membuatnya sangat penasaran tadi. Ternyata itu adalah foto – foto nya saat bersama Yoon Shi Yoon. Dan sudah dapat dipastikan bahwa pemilik dompet itu adalah Yoon Shi Yoon. 
Taeyeon pun teringat kata – kata Tiffany saat di bandara tadi. “kamu pasti akan senang bertemu dengan pemilik dompet ini”
“Jadi ini maksud Tiffany tadi, dia mau memberitahuku kalau Yoon Shi Yoon sudah kembali. Apa Tiffany tidak tahu kalau aku masih belum bisa memaafkan dia” kata Taeyeon. “ck, ahh” dengan nafas berat Taeyeon menolehkan kepalanya untuk tidak melihat foto – foto itu. Taeyeonpun menemukan sebuah kedai minum dan akhirnya dia pergi kesana untuk membeli minuman. “Lebih baik aku menjernihkan pikiranku dulu sambil meneguk minuman” kata Taeyeon.

@ kedai minuman

“kopi satu” kata seorang laki – laki pada pelayan. “baik, mohon tunggu sebentar” jawab sang pelayan. “Ah, sudah lama aku tidak ke seoul. Rupanya masih sama seperti dulu, tidak ada yang berubah sama sekali. Seperti perasaanku.” Ujar laki – laki itu yang ternyata adalah Yoon Shi Yoon. 
Disisi lain Kim Taeyeon baru sampai didepan kedai minuman, dia pun membuka pintu dan bersiap – siap untuk masuk.
“Kim Taeyeon -ssi” teriak seorang laki – laki pada Taeyeon yang masih berdiri di depan pintu. Taeyeon pun menolehkan kepala untuk mencari sosok yang memanggil namanya tadi. 
Taeyeon membulatkan matanya dengan lebar, tidak percaya bahwa seseorang yang memanggilnya adalah Yoon Shi Yoon. Sebelum sempat Shiyoon menghampiri Taeyeon, Taeyeon sudah pergi menghindarinya. “Kim Taeyeon - ssi” teriak Shiyoon sekali lagi sambil mengejar Taeyeon. Namun nihil, saat dia berada di pintu kedai tersebut di udah kehilngan jejak Taeyeon.
@ jalan
“kenapa kamu kembali? Heo? Kenapa baru sekarang kamu kembali. Sekarang semuanya sudah berakhir dan itu karena salahmu yang tidak tegas dalam mengambil keputusan. Dasar resek.” Gerutu Taeyeon kesal dan dia pun menendang kaleng bekas yang tepat berada di depannya.
PLUKK 
Kaleng itu mengenai kepala seseorang. “Ya – ssi, siapa yang menendang kaleng ini ke kepalaku” kata orang itu dan membalikkan badannya. Taeyeon sangat takut sekali saat orang itu membalikkan badannya. “Il Woo oppa. Apa yang kamu lakukan disini?” tanya Taeyeon setelah bernafas lega karena orang itu adalah Kim Il Woo, oppanya sendiri.
“Kim Taeyeon – ssi, apa kamu yang menendang kaleng ini” tanya IlWooo. “Hhehehe, mian oppa. Aku tidak sengaja, lagian kenapa oppa malam – malam begini dijalan sendirian. Memangnya oppa tidak kerja?”  tanya Taeyeon balik tanpa rasa bersalah. 
“Ya! Seharusnya aku yang bertanya seperti itu. Kenapa kamu malam – malam jalan sendirian..bukannya pulang kerumah, malah keliaran saja. Kamu itu anak perempuan Taeyeon. Dan aku disini karena dari tadi aku mencarimu.” bentak IlWoo. “Ah, ye ye ye. Arraseo, geundae. Oppa mencariku? Wae?” tanya Taeyeon penasaran. “Ah iya, sebenarnya ada yang ingin oppa sampaikan padamu. Begini..” IlWoo sengaja menggantungkan kalimatnya sejenak dan melihat Taeyeon dengan seksama. “Lebih baik kita pulang dulu, baru kuberi tahu” kata IlWoo pada akhinya.
“Ah,oppa. Selalu saja begitu” kesal Taeyeon pada oppanya.

@ kediaman keluarga Kim

“Mwo? Jepang? 1 bulan?” kaget Taeyeon setelah mendengarkan penjelasan dari oppa nya. “Ne, Teayeon – aa. Dan sekarang oppa akan berangkat” tambah IlWoo. “Mwo? sekarang?” Taeyeon semakin tidak mempercayainya. “oppa.apa kau sudah gila? Kenapa mendadak sekali, lalu aku akan tinggal dengan siapa?” kata Taeyeon .
“itu juga yang menjadi masalah oppa. Oppa tidak mungkin meninggalkan dongsaeng oppa sendirian. Tapi ini adalah kesempatan langka Taeyeon – aa. Kapan lagi kita punya kesempatan untuk ke Jepang dan mencari appa, eoh?” jelas IlWoo. Taeyeon yang dari tadi tidak memandang oppa nya sekarang dia langsung menolehkan kepalanya dan menatap oppa nya lekat – lekat. “mencari appa?” tanya Taeyeon dengan lirih.
“Ne, aku akan mencari appa dan membawanya pulang ke seoul. Tapi oppa tidak tega meninggalkan mu sendirian, dan jika kamu tidak mengijinkan oppa pergi. Oppa bisa menelfon bos oppa sekarang dan bilang kalau oppa tidak bisa pergi ke Jepang. Eoh, bagaimana?” tanya IlWoo.
“aniyo oppa, aniyo.oppa harus pergi, oppa harus mencari appa dan membawanya pulang. Ne?” jawab Taeyeon dengan serius. “geundae, oppa tidak mungkin mening….” “oppa tenang saja. Aku disini akan baik – baik saja. Aku akan belajar mandiri disini, atau mungkin aku akan pergi ke rumah Tiffany.” Potong Taeyeon mencoba meyakinkan oppanya.
“begitu lebih baik, jika kamu tinggal di rumah Tiffany. Oppa akan tenang” jawab IlWoo.
DRRTT DDRRRTTT 
Ponsel IlWoo bordering dan ilwoo pun segera mengangkatnya. “Yeoboseo” “Ah, ye bos. Saya akan segera berangkat ke Bandara” “Ne, arra.” 
TUUT TUUUUTTT
Telfonpun terputus. “sebaiknya kamu membereskan barang – barangmu sekarang Taeyeon – aa. Oppa akan mengantarmu ke rumah Tiffany sekarang juga, karena oppa sudah di tunggu bos oppa di bandara” kata Ilwoo. “nde” jawab Taeyeon.

@ halaman rumah Tiffany

“kenapa sepi sekali, apa kamu yakin Tiffany ada di rumah?” tanya Ilwoo pada Taeyeon. “tentu saja. Memangnya dia mau kemana kalau tidak dirumahnya. Mungkin ini sudah malam dan dia mungkin sudah tidur. Tenang saja, nanti kupanggil dia pasti akan bangun dan menyuruhku masuk. Sudahlah, sekarang oppa cepat pergi ke bandara. Dan segera bawa appa pulang ne?” jawab Taeyeon dengan tersenyum senang karena berharap oppa nya pulang bersama appa nya.
“Apa kamu yakin?” tanya oppa nya sekali lagi. “ne” jawab Taeyeon mantap. “baiklah, oppa berangkat. Jaga dirimu baik –baik Kim Taeyeon” kata Ilwoo. “ne, oppa juga hati – hati” balas Taeyeon.

PLAY SONG : SHIN JAE – TEARS ARE FALLING  

Sebelum illwoo pergi, dia memeluk dongsaengnya dengan erat sambil menangis. “ya oppa, aku tidak bisa bernafas cepat lepaskan pelukkanmu” kata Taeyeon. “oppa. Kau menangis? Kau menangis, eoh?” kata Taeyeon setelah oppa nya melepaskan pelukan dan melihat oppa nya menangis. “oppa, percayalah aku disini akan baik – baik saja. Kamu tidak usah khawatir denganku, sekarang kamu harus berjanji padaku kalau kamu akan pulang bersama appa. Ne?” kata Taeyeon sambil menitikkan air matanya.
“Aku akan berjanji padamu. Aku akan pulang bersama appa!” jawab illwoo. Dan Taeyeon pun tersenyum. Setelah itu Illwoo pun pergi meninggalkan Taeyeon. 
Setelah Taeyeon tidak melihat lagi sosok oppa nya. Dia pun membalikkan badan dan memencet bel rumah Tiffany. “Fany – aa, ini aku Taeyeon” kata Taeyeon setelah memencet bel dengan suara agak keras. Tidak ada jawaban. Sekali lagi Taeyeon memencet belnya dan tetap tidak ada jawabannya.
“Aish, kemana anak ini.kenapa tidak ada orang sama sekali” pikir Taeyeon. Taeyeon pun mencoba berpikir – pikir kemana perginya sahabatnya itu. Dan Taeyeon baru menyadari sesuatu. “Astaga! Kim Taeyeon bodoh. Kenapa kamu baru ingat sekarang kalau Tiffany tadi sudah berangkat ke Amerika. Aish, sekarang bagaimana nasibmu? Dasar Kim Taeyeon bodoh” gerutu Taeyeon sambil memukul kepalanya.
“sering – seringlah bermain kesini Taeyeon – aa. Bahkan jika kamu mau kamu boleh menginap disini menemani ahjumma”
Tiba – tiba kalimat tersebut muncul di otak Taeyeon. Dan dia pun tersenyum dengan lebar.

@ tempat lain

Taeyeon PoV
TING TUNG TING TUNG
kupencet bel rumah seseorang. Dan tidak lama kemudian terbukalah pintu itu. “Selamat malam ahjumma” kataku ramah dengan membungkukkan badan 450. “Nuguseyo eomma?” teriak seseorang dari dalam dan segera keluar.
“Selamat malam Kyuhyun - ssi” kata ku dengan tidak kalah ramahnya saat aku menyapa eommanya.

PLAY SONG : SUJU – NO OTHER
To Be Continue ….
 
Next part …
“Ya, sebenarnya kamu bisa naik sepeda tidak”
“tentu saja bisa”
“Ya cho kyuhyun – ssi, kamu disini bekerja?”
“Kyuhyun – ssi, bagaimana kalau besok kita jalan - jalan”
“Kim Taeyeon – ssi, kena kau”
“Mian, aku sibuk. Aku harus pergi”
“Kim Taeyeon SARANGHAE”

bonus foto.. kkekeke 
           

 gomawo... ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar