Minggu, 01 Maret 2015

FF DREAMING PART 7

typo bertebaran dimana - mana... ^^
HAPPY READING!!!








Cast     :           Kim Jaejoong, Kim Taeyeon, Cho Kyuhyun, and the others.
Genre   :          Happy, Funny and a little hurt.
Author :           Cuwizt aka C_U
PART 1  2 3 4 5 6 



Part 7
“huh, hari ini adalah ulang tahunnya taeyeon. Aku kasih kado apa ya enaknya?” batin kyuhyun dalam ruangannya. Diapun mengingat – ingat kembali kencannya bersama taeyeon 2 hari yang lalu. Tanpa sadar kyuhyun tersenyum sendiri. Namun sesaat kemudian wajah berubah jadi diam.
FLASHBACK...
“kyuhyun – aa gwenchanna?” tanya Jessica. Sooyoung yang mendengar itu langsung menatap kyuhyun khawatir. “neon..” “ani, nan gwenchanna. Aku pergi!” kata kyuhyun singkat. Jessica sedih melihat kepergian kyuhyun. sooyoung menepuk pundak Jessica. “sudahlah, semua akan baik – baik saja selama aku masih disampingmu sicca - aa” hibur sooyoung. Dan Jessica hanya tersenyum tipis. Kyuhyun pergi ke ruangan manager song.
Sementara itu taeyeon masih terdiam di ruangan manager song. “sudahlah, semua nya sudah tidak apa – apa. Aku sudah berbohong tadi?” kata manager song. “nde, gansahamnida.” Ujar taeyeon. dan setelah itu manager song pergi meninggalkan taeyeon sendiri. Tanpa taeyeon sadari, air matanya sudah menetes di pipinya. Dia segera menghapusnya dan juga pergi dari tempat itu. Kyuhyun melihat taeyeon yang menangis sungguh membuatnya sakit.
‘mianhae taeyeon – aa, aku tidak bermaksut seperti itu. Aku ingin menjagamu taeyeon – aa dari semua bahaya yang akan mengancammu. Aku benar – benar ingin melakukannya untukmu. Tapi aku tidak bisa, melindungi diriku saja aku tidak bisa. Tapi aku akan melakukan yang terbaik untukmu taeyeon – aa. Aku janji, jika aku diberi kesempatan untuk menjagamu sekali saja. Akan kulakukan itu dengan sangat baik.’ Kyuhyun berjanji pada dirinya sendiri.
FLASHBACK OFF
Raut wajah kyuhyun terlihat begitu serius, “benar, kurasa saat inilah waktunya.” Ujar kyuhyun. “waktunya apa?” tanya changmin yang baru masuk ke ruangan. Kyuhyun menoleh ke arah changmin. “waktunya apa ?” tanya changmin sekali lagi. “ani” jawab kyuhyun. “eiy, kau sekarang sudah main rahasia – rahasiaan denganku ya?” selidik changmin. “ah, dwaesseo. Aku juga tidak mau tahu, ah geundae. Kamu tahukan hari ini ulang tahun taeyeon?” tanya changmin. Kyuhyun mengangguk. “geurae, kamu pasti tahu kamu kan namjachingunya.” Lirih changmin.
“kyuhyun – aa, kenapa kamu masih disini. Ini kan hari terakhir kamu latihan drama musikal ‘THE MOON THAT EMBRACES THE SUN’?” tegur manager shin dari pintu yang dibuka changmin tadi. “ah ye, nde aku akan segera kesana.” Balas kyuhyun. Diapun beranjak meninggalkan changmin.
“ini aneh, jaejoong – hyung sudah kembali. Bagaimana kalau dia bertemu lagi dengan kyuhyun? Apa dia masih menyimpan dendam padanya?” pikir changmin setelah kepergian kyuhyun.
                                                            ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
“anyeonghaseyo pak sutradara, produser, anyeonghaseyo yoreubeun!” sapa Taeyeon dengan ramah yang baru saja datang ke lokasi syuting. “oh taeyeonie sudah datang, nde anyeong. Hari ini adalah hari terakhir latihan, bagaimana keadaanmu?” tanya sutradara.
“baik, anda sendiri?” tanya balik taeyeon. “ah kamu pasti sangat baik ne? Kemarin kamu kencan kan?” tanya sutradara dengan nada menggoda. “nde? Ah hehe ye.” Jawab taeyeon tersenyum malu. “aigoo, kalian berdua itu mengingatkanku saat aku muda dulu.” Ujar sang produser. Taeyeon hanya tersenyum menanggapinya. Sedangkan tidak jauh dari sana, kyuhyun sedari tadi memperhatikan gerak – gerik taeyeon. Tanpa sadar bibirnya melekuk keatas membentuk sebuah senyuman kebahagiaan.
“ah baiklah, silahkan bersiap – siap dulu. Ingat! Persiapkan dirimu dengan baik kim taeyeon. Dan jangan lupa di endingnya nanti ada adegan kiss scene. Kamu pasti bisa melakukannya dengan baik karena itu dengan namjachingumu sendiri ne?” kata sutradara. “ye?” “sudah ayo kita bersiap – siap saja.” Manager song segera menyeret tangan taeyeon ke ruangan make up.
“changmin, kyuhyun kalian bersiap – siap dulu ya. Adegan pertama akan menunjukkan pertempuran antara pasukan yoon dan pasukan raja.” Jelas sutradara. “nde” jawab changmin dan kyuhyun. “aigoo, tidak di kehidupan nyata maupun drama. Selalu kau yang menjadi pasangannya taeyeon, beruntung sekali kau itu.” Bisik changmin pada kyuhyun.
Kyuhyun tertawa geli mendengarnya, “dari dulu aku selalu beruntung kan pangeran Yang myung?” tanya kyuhyun. “nde raja”jawab changmin dan mereka berdua pun tertawa bersama sebelum naik ke panggung. “bekerja keraslah pangeran Yang myung, karena kamu akan mati di endingnya.” Canda kyuhyun. “aigoo, kamu terlihat begitu bahagia sekali hari ini? Memangnya ada apa?” tanya changmin.
“hey ayo cepat kalian.” Tegur sang produser. “ah nde produser” jawab kyuhyun. “khajja!” kyuhyun pun segera merangkul pundak changmin dan menuju panggung. ( sekedar info, di drama ini, changmin memerankan peran pangeran Yang myung, kyuhyun memerankan peran raja sedangkan taeyeon? Kalian tahu dong pastinya, yap betul. Taeyeon memerankan peran Yeon woo.)
~  ~  ~  ~  ~  ~  ~  ~  ~
( bayangin aja kalian sedang nonton endingnya the moon, OK! ^^ )
Pemberontakan berakhir. Semua merasa lega. Hwon dan Yang Myung saling tersenyum. Tiba-tiba seorang prajurit pemberontak berdiri. Hwon melihatnya dan memberi peringatan pada Yang Myung.
Yang Myung berbalik. Bukannya membunuh pemberontak itu, ia malah berbalik menatap Hwon yang tertegun.
“Yang Mulia, tolong maafkan keputusanku yang egois ini. Hanya boleh ada satu matahari di langit. Mulai sekarang tidak akan ada lagi kekacauan karena diriku.”

Yang Myung berbalik menghadap pemberontak itu dan membuang pedangnya. Hwon tertegun. Prajurit pemberontak itu melemparkan tombaknya kuat-kuat hingga tepat menembus tubuh Yang Myung.
Hwon dan Woon terpana menyaksikan Yang Myung roboh. “Kakak…Kakaaaak!!!!!” Hwon berlari menghampiri Yang Myung.
Yang Myung berbaring di pangkuan Woon. Ia memuntahkan banyak darah. Hwon duduk di sisinya.
Dalam keadaan seperti itu Yang Myung masih bercanda. Ia berkata akhirnya ia bisa berada dalam pelukan Woon dan rasanya sungguh menyenangkan. Woon menangis dan bertanya mengapa Yang Myung melakukannya.
“Akhir-akhir ini aku merasa lelah menjalani hidupku yang bebas. Benar-benar membosankan. Satu-satunya hal yang kusesali adalah aku belum melihat Yeom dalam waktu lama.”
Hwon menangis melihat kakaknya.
Yang Myung menoleh melihat adiknya.
“Yang Mulia, kenapa Yang Mulia menangis karena persoalan sepele seperti ini?”
“Jangan menangis…aku baik-baik saja…” kata Yang Myung tersenyum. Ia mengeluarkan buku berisi daftar nama pemberontak dari balik bajunya. Buku itu berlumuran darah sekarang. Ia menyerahkanya pada Hwon. Itu buku yang diminta Hwon darinya.

“Aku mengerti…aku mengerti… jadi jangan bergerak. Tabib akan segera datang,” Hwon memohon.
“Ada saatnya aku menyalahkanmu yang mendapatkan apapun yang kau inginkan. Jadi aku bahkan menginginkan kedudukanmu. Tapi dibandingkan dengan tahta Raja, teman-temanku dan adikku terlalu berharga bagiku,” Yang Myung menangis. Hwon sangat sedih mendengar kata-kata kakaknya.
Keadaan Yang Myung semakin memburuk. Ia memuntahkan banyak darah. Ia mengulurkan tangannya pada Hwon. Hwon menggenggam tangan kakaknya.
“Tolong jadilah Raja yang kuat. Selamatkan rakyat negeri ini bersama anak itu (Yeon-woo). Hamba akan melihat dari sana,” Yang Myung melihat ke langit.

Dalam hatinya ia berbicara dengan ayahnya, “Ayahanda, puteramu datang untuk menemuimu. Semoga di tempat itu ayah tidak akan menjadi Rajaku tapi hanya menjadi ayahku, agar aku bisa memperlihatkan senyum seorang anak. Satu-satunya peyesalanku adalah meninggalkan ibu yang kesepian sendirian.”
Yang Myung tersenyum pada Hwon dan mempererat genggamannya. Tiba-tiba ia merasa mendengar suara Yeon-woo remaja,
“Apa kau akan pergi ke suatu tempat?”
“Aku datang untuk melihat wajahmu terakhir kalinya sebelum aku pergi. Wajah yang jelek. Setelah aku melihat dengan baik, sekarang aku pergi.”

Kepala Yang Myung terkulai. Hwon tertegun.
“Kakak….,”panggilnya, Yang Myung diam tak bergerak. Woon menangis.
“Kak….,” panggil Hwon lagi. Ia meraih Yang Myung dalam pelukannya. Hiks…hiks….
“Kakak!! Kakak!! Buka matamu! Aku hanya memerintahkanmu untuk memberikan daftar itu. Aku tidak memerintahkanmu untuk mati!!!” seru Hwon sambil menangis, “Kaaak…Kakak!! Buka matamu…Ini…Ini adalah perintah! Apa kau mengabaikan perintah?!! Kakak…Kakak!! AAAAARRRHHH!! Kakaaak..” Hwon berteriak pilu.
SKIP...
Waktupun berlalu.
Yeon-woo merasa bosan dan kesepian tanpa kehadiran Hwon. Seorang dayang menemuinya dan memberitahu kalau Hwon memanggil Yeon-woo ke Istana Bulan Perak.
Yeon-woo pergi ke sana. Yeon-woo tersenyum melihat Hwon duduk dengan gayageum di atas panggung kecil. Dayang menyediakan bangku agar Yeon-woo bisa duduk.

“Selamat ulang tahun,” ujar Hwon.
Yeon-woo tersenyum terharu. 
Hwon berkata ia mempersiapkan konser musik untuk Ratunya. Walau keterampilannya bukan yang terbaik, ia berharap Yeon-woo menikmatinya.

Hwon mulai memainkan gayageumnya. Entah keajaiban entah Hwon memang pintar tapi Yeon-woo terpesona dengan permainan musik Hwon. Hwon sangat bersemangat memetik gayageum hingga satu senarnya putus. Hwon meringis.
Yeon-woo cepat-cepat menghampirinya dan memeriksa tangan Hwon dengan khawatir. Tapi tunggu dulu, kenapa gayageumnya masih berbunyi? Hwon tahu ia sudah tertangkap basah.

Hwon melirik reaksi istrinya. Yeon-woo tersenyum geli dan hendak kembali ke bangkunya tapi Hwon menahannya.
“Tolong lihat padaku saja. Hanya padaku.”
Yeon-woo tersenyum.

“Hadiahku tidak berhasil dengan baik. Apa kau kecewa?” tanya Hwon.
“Tidak, sungguh mempesona.”
“Aku tidak bermaksud untuk mempesonamu,” ujar Hwon. Yeon-woo tertawa.
Hwon berkata ia sudah mempersiapkan hadiah lain untuk Yeon-woo.
“Apakah akan ada kelopak bunga berjatuhan dari atap?” tanya Yeon-woo. Hwon berkata kasim Hyung sudah terlalu tua untuk naik ke atap. Yeon-woo tertawa.

“Kalau begitu, apakah akan ada kembang api bertebaran di langit?”
Hwon tertawa.
 “Untuk menyenangkan seorang wanita bagaimana bisa aku mengunakan uang rakyat? Tapi…aku akan memberimu yang lebih baik dari semuanya itu.”
Hwon mencondongkan tubuhnya dan mencium bibir istrinya. Dari kejauhan, kasim Hyung memainkan gayageum dengan penuh perasaan.
#read!
Saat adegan terakhir tadi, cukup membuat jantung Taeyeon berdebar begitu cepat. Pasalnya dia harus beradegan kiss dengan kyuhyun. Dia sangat gugup awalnya, namun karena kyuhyun menasehatinya untuk tidak gugup dan berakting seperti biasanya. Taeyeon sedikit merasa lega. Apalagi, ternyata kyuhyun tidak benar – benar menciumnya tadi. Karena kyuhyun memutar badannya membelakangi penonton sehingga penonton nantinya mengira kyuhyun telah mencium taeyeon.
“CUT!” ujar sutradara dengan keras. “GREAT! kalian melakukannya dengan sangat baik.” Puji sang sutradara. “ah nde gansahamnida.” Jawab taeyeon seraya sedikit membungkukkan badan diikuti kyuhyun.
Setelah itu taeyeon kembali ke ruang make up menemui manager song. “latihannya sudah selesai, bolehkah aku pergi manager song?” tanya taeyeon hati – hati. “pergi kemana maksutmu? Setelah ini kau masih ada acara bersama kyuhyun.” Jawab manager song. “acara? Acara apa? Kenapa anda tidak mengatakan padaku dulu, sekarang saya sudah ada janji.” Kata taeyeon jujur. “batalkan saja, pertemuanmu dengan kyuhyun kali ini lebih penting dari pada yang lain.” Sahut manager song. Taeyeon terdiam, manager song menatapnya. “jangan bilang kau mau menemui namja bernama jaejoong itu? ” tanya manger song.
“mianhae manager song..” lirih taeyeon. “bukankah sudah kukatakan untuk membatalkan kontrakmu dengan namja itu? Kenapa kamu belum melakukannya huh?” bentak manager song. “hari ini adalah hari spesialmu dan kyuhyun, jadi jangan berbuat yang aneh – aneh, mengerti!” peringat manager song. “cepatlah sedikit, hari sudah malam. Aku tunggu di mobil” setelah itu manager song pergi. Taeyeon mendesah, “huh bagaimana ini?” gumam taeyeon lalu di membuka ponselnya dan membaca pesan dari jaejoong kemarin.
‘besok aku akan mengajakmu ke suatu tempat, aku akan menunggumu besok di luar gedung tempatmu latihan drama besok.’
Itulah pesan singkat dari jaejoong. Lagi – lagi taeyeon menghembuskan nafasnya, namun tidak lama kemudian ponselnya berdering. Taeyeon kaget karena melihat siapa penelfon itu, Jaejoong menelfonnya. Oh pasti jaejoong sudah ada di depan menunggunya. Lalu bagaimana dengan manager song? Batin taeyeon. Lalu dia segera mengangkat telfonnya.
“yeobs...” “yak kamu dimana sekarang? Aku sudah lama menunggu sampai kedinginan disini.” Potong jaejoong diseberang telfon sana. “ah, mianhae jaejoong – ssi membuatmu menunggu terlalu lama.” Jawab taeyeon. “ya ada apa dengan nada bicaramu itu, sepertinya kau tidak mau pergi denganku. Benarkah?” tanya jaejoong. “aniyo, sebenarnya aku mau pergi denganmu. Hanya saja...” “apa? Hanya saja apa?” tanya jaejoong mendesak.
“manager song  bilang setelah ini aku masih ada acara dengan kyuhyun.” Jawab taeyeon lirih. “MWO?? Lalu kenapa kamu bilang bisa pergi kemarin huh? Apa kamu sedang mempermainku huh?” bentak jaejoong. “aku juga tidak tahu, manager song tidak mengatakannya padaku sebelumnya.” Sahut taeyeon dengan keras. Lalu beberapa saat mereka saling diam.
“neon ediseo?” tanya jaejoong. “nde?” bingung taeyeon. “aku tanya padamu kau ada dimana?” tanya jaejoong sekali lagi. “aku  masih ada di ruang ganti.” Jawab taeyeon sekenanya. “baiklah, cepat keluar dan lakukan sebisamu. Aku akan mengawasimu dari luar, nanti setelah kau melihatku. Dalam hitungan ketiga, aku akan membawamu lari. Mengerti!” jelas jaejoong. “nde?” tanya taeyeon. “sudahlah cepat, tidak ada waktu lagi. Hari sudah semakin malam.” Tambah jaejoong. “nde? Ah ye.” Jawab taeyeon. “baiklah kalau begitu aku tutup.” Jaejoong pun memutuskan telfonnya. Untuk yang ketiga kalinya, taeyeon menghembuskan nafasnya dengan kasar.”apa yang akan dia lakukan?” gumam taeyeon.
Taeyeon pun segera keluar dari gedung dan berusaha mencari keberadaan jaejoong, BINGO! Taeyeon berhasil menemukan jaejoong yang kini tengah menatapnya. Jaejoong mengangguk pada taeyeon. “lama sekali kau ini, cepatlah masuk!” tegas manager song dan membukakan pintu mobil untuk taeyeon.
Taeyeon bingung apa yang harus dia lakukan saat ini. Yang jelas, saat taeyeon memegang pintu mobil dan hendak masuk. Sebuah tangan telah memegang tangannya dan membawanya lari menjauhi mobil itu dan manager song. Taeyeon kaget melihat orang yang meneriknya lari adalah jaejoong. “bukankah sudah kubilang aku akan membawamu lari, kenapa kamu mau masuk mobil tadi?” tanya jaejoong sambil terus berlari menggandeng tangan taeyeon.
“YAK KIM TAEYEON EODIYA??” teriak manager song. Manager song pun terlihat geram namun tidak berusaha mengejar taeyeon dan jaejoong. “jadi kamu nekat melakukan hal ini ya? Baiklah, karena kamu yang memulai. Maka aku tinggal meneruskannya saja. Kita lihat saja nanti.” Batin manager song seraya tersenyum misterius.
Disaat taeyeon dan jaejoong sibuk berlari menghindari manager song. Kyuhyun terlihat sedang duduk dengan santai di green cafe. Cafe tersebut terlihat sepi, karena kyuhyun sudah menyewa tempat tersebut untuk memberikan kejutan kepada taeyeon. Namun yang kyuhyun tunggu – tunggu tidak juga datang. Membuatnya sedikit gelisah, namun kegelisahannya hilang saat ia membayangkan taeyeon datang dan melihat semua yang ia persiapkan. Kyuhyun tersenyum membayangkan hal tersebut.
                                                ~ ~    ~ ~ ~ ~   ~ ~
“kemana kita akan pergi?” tanya taeyeon setelah mereka merasa aman dari kejaran manager song. “sudahlah ikut saja.” Sahut jaejoong. “mwo? Yak! Kau tidak akan membawaku ketempat yang aneh – aneh bukan?” curiga taeyeon. “siapa juga yang membawamu ke tempat aneh – aneh. Aku hanya punya janji dengan 3 orang untuk membawamu ke suatu tempat.” Balas jaejoong. “3 orang? Nugu?” tanya taeyeon. “aku juga tidak mengenal mereka. Ah tapi kamu bilang tadi managermu tidak memberi tahumu dulu kalau kau ada jadwal dengan kyuhyun?” tanya jaejoong mengalihkan pembiacaraan. “ne” jawab taeyeon singkat.
“apa selama ini managermu selalu begitu?” tanya jaejoong. “nde?” taeyeon tidak mengerti. “maksutku apa managermu itu selalu membuat keputusan secara sepihak? Tidak pernah menanyakannya dulu padamu begitu?” jelas jaejoong bertanya. “nde, selama ini yang selalu menandatangani kontraknya itu manager song. Yang mengatur semua jadwalku juga beliau.” Jawab taeyeon keceplosan. Saat sadar kalau tidak seharusnya taeyeon mengatakan hal itu pada jaejoong,taeyeon segera menjelaskan lagi.
“ani, maksutku. Karena dia itu kan managerku, jadi wajar kan kalau dia berbuat seperti itu untuk kepentinganku.” Tambah taeyeon. Jaejoong menatap taeyeon seolah berpikir ‘ada yang aneh dengannya’.
“ah itu dia tempatnya.” Tunjuk jaejoong. “KIRIN ART HIGH SCHOOL??” tanya taeyeon dan jaejoong mengangguk. “ya untuk apa kau mengajakku kesini huh?” tanya taeyeon lagi. “ish, aku juga tidak tahu. Sudahlah khajja!” jaejoong segera menggandeng tangan taeyeon memasuki gedung sekolah yang sepi itu dan cukup gelap.
“hey, kau tidak akan macam – macam denganku kan?” tanya taeyeon seraya melepaskan gandengan jaejoong. “huh, gadis ini. Yak! Kau pikir aku namja seperti itu apa. Jangan berpikiran macam – macam, kamu juga itu bukan tipeku. Jadi jangan pernah sekali lagi berpikiran kalau aku akan menyentuhmu. Arra!” tegas jaejoong membuat taeyeon diam. “sudahlah khajja!” sekali lagi jaejoong menggandeng tangan taeyeon. “dia bilang aku bukan tipenya, memang dia kira dia itu tipeku apa. Dasar!” lirih taeyeon namun jaejoong dapat mendengarnya dan jaejoong terkekeh sendiri.
“ya, kenapa gelap sekali. Kau yakin 3 orang itu mau bertemu denganku di tempat seperti ini?” tanya taeyeon setelah mereka didalam, keadaan disana sangat gelap. “molla, tapi yang jelas. Mereka bilang disini tempatnya.” Sahut jaejoong. Dan TIBA – TIBA..
Ting, semua lampu menyala. Membuat taeyeon dan jaejoong kaget. “SURPRISE!!!” kata Cuwizt, Hyuli, dan Seungyeol bersemangat. Taeyeon sangat kaget tapi juga senang mendapat kejutan ini dari fansnya. “SAENGIL CUKKAE HAMNIDA KIM TAEYON” tambah cuwizt, lalu seungyeol menyanyikan lagu selamat ulang tahun dengan bahasa korea yang baik.
                        ~~~~~~~~~
“gomapta, kalian sudah menyiapkan semua ini untukku? Apa itu sulit?” tanya taeyeon, mereka berlima kini duduk mengitari makanan yang disediakan oleh seungyeol, hyuli dan cuwizt. “ani,aniyo. Kami sangat senang bisa melakukan semua ini untuk eonni.” Kata hyuli. “kkereom, dan ini semua tidak akan berhasil tanpa bantuan ahjussi itu juga.” Tunjuk sungyeol pada jaejoong.
“yak sudah kubilang jangan panggil aku ahjussi!” geram jaejoong. “gansahamnida ahjussi” kata cuwizt dengan sedikit menundukkan kepalanya. “ckck, bocah – bocah ini.” Lirih jaejoong sambil mengalihkan pandangannya. “ah,taeyeon eonni. Coba makan ini, makan! Ayo makanlah, kami menyaipkan semua ini untukmu. Jadi tidak usah sungkan.” Kata cuwizt seraya menyodorkan satu mangkuk nasi ke taeyeon.
“ah, nde. Gomapta.” Ujar taeyeon menerimanya. “ini, makan yang ini juga.” Sungyeol menambahkan beberapa lauk ke mangkuk taeyeon. Jaejoong hanya memandang tidak percaya, bagaimana bisa bocah – bocah itu melupakannya dan hanya memperhatikan taeyeon saja. Sedangkan hyuli tanpa sengaja melihat ke arah jaejoong. “ahjusii, jadi benar kamu itu pelatih vokalnya taeyeon eonni?” tanya hyuli.
“nde.” Jawab jaejoong cuek. Taeyeon memandang jaejoong seolah berkata ‘kenapa kau mengatakannya pada mereka?’. “ah aku lapar sekali.” Ujar jaejoong lalu mengambil sumpit dan mengambil beberapa makanan untuk dimasukkan ke mulutnya.
Tapi cuwizt menghalanginya, “yak ahjusii. Apa yang kau lakukan huh? Ini untuk taeyeon eonni bukan untukmu.” Ujar cuwizt. Jaejoong menatap cuwizt dengan geram. “gwenchanna, dia sudah bekerja keras untukku. Jadi biarkan dia makan, tidak apa – apakan?” tanya taeyeon pada semuanya. “gwenchanna.” Sahut sungyeol dengan senang hati.
“kau dengar pelatih vokalku? Kau boleh makan sepuasmu. Jadi ini, makanlah. Makan cepat?” ujar taeyeon sambil menyuapkan sayuran ke mulut jaejoong. “ya tunggu apa lagi? Cepat buka mulutmu, AA?” kata taeyeon lagi. “ya, aku bisa makan sendiri. Kamu kira anak kecil apa.” Sahut jaejoong sambil mengambil sayuran yang ada disumpit taeyeon dengan sumpitnya lalu memakannya sendiri. Taeyeon menatap jaejoong dengan kesal.
‘aku bahkan meminta ijin untuk memperbolehkanmu makan, tapi kau malah seperti ini. Tidak mengucapkan terima kasih lagi, yak! Semua orang pasti bermimpi disuapi oleh angel korea sepertiku, tapi kamu malah menolaknya! Tidak bisa dipercaya!’ batin taeyeon.
Sedangkan hyuli, sungyeol dan cuwizt memandang taeyeon dan jaejoong tanpa berkedip sedetikpun. “eoh wae? Kenapa kalian menatapku seperti itu?” tanya jaejoong. Taeyeon langsung menolehkan tatapannya ke 3 anak itu. “taeyeon eonni, benarkah dia hanya pelatih vokalmu?” tanya sungyeol. “benarkah hanya sebatas itu hubungan kalian? Tapi yang kuperhatikan tidak seperti itu, kalian seperti sepasang kekasih.” Tambah hyuli membuat jaejoong tersedak karena makanannya.
“uhuk uhuk..” “omo! Neon gwenchanna” tanya taeyeon sambil menepuk – nepuk punggung jaejoong dan menuangkan segelas air untuknya. “ini, minumlah” kata taeyeon. BRAK!! Tiba – tiba cuwizt menggebrak mejanya membuat semua orang menatapnya karena kaget. “Yak! Meskipun itu benar, meskipun kalian memang berpacaran. Akan aku beri tahu, aku. Aku tidak menyukainya, aku tidak merestuinya. Memang ahjussi kamu kira kamu siapa huh? Aku benar – benar tidak menyukainya. Taeyeon eonni, jika memang benar dia namjachingumu, maka cepat putuskan dia. Karena aku benar – benar tidak menyukainya. Aku menyukaimu dengan kyuhyun. Eonni akan memutuskannya kan?” tanya cuwizt bertubi – tubi membuat semuanya bengong mendengar ceramahnya.
“eoh wae? Kenapa sekarang kalian menatapku seperti itu eoh? Aku benarkan, hyuli? Sungyeol – aa aku benarkan?” tanya cuwizt pada hyuli dan sungyeol bergantian. Mereka berdua hanya menganggukkan kepala. Tidak lama setelah itu, taeyeon tertawa begitu lepasnya. “AHAHAHAHA” tawa taeyeon. Jaejoong memandang taeyeon. “eonni apa yang lucu?” tanya hyuli. “kalian itu lucu sekali, baru pertama kali ini aku bertemu dengan fans seperti kalian. Di hari ulang tahunku lagi, benar – benar menyenangkan.” kata taeyeon. “jinjjayo noona?” tanya sungyeol.
“nde, jinjja.” Jawab taeyeon. “ah,dan sebenarnya. Jaejoong ini memang pelatih vokalku, dan hubungan kami juga hanya sebatas partner kerja saja. Dia melatih kemampuan vokalku untuk dramaku yang selanjutnya.” Jelas taeyeon pada cuwizt. “ah geurae?” ujar cuwizt sambil tersenyum garing dan duduk kembali.
“siapa disana?” kata seorang penjaga sekolah yang sedang berpatroli. “ah gawat!” ujar cuwizt. “wae?” tanya jaejoong. “ahjussi, dalam hitungan ketiga anda harus membawa taeyeon noona keluar dengan selamat dan antar dia pulang. Nde!” perintah sungyeol. “yak! Bocah, apa kau sedang memerintahku sekarang?” tanya jaejoong. “yak! Apa ada orang di dalam sana? Nugu?” tanya penjaga sekolah itu lagi.
“jangan banyak bicara, sekarang juga kita harus pergi.” Tambah cuwizt. “hey kalian siapa? Sedang apa disini?” tanya penjaga sekolah itu lagi. Hyuli, sungyeol, dan cuwizt menatap TAEJAE, “hana, dul, set.” Ujar cuwizt lalu berlari bersama hyuli dan sungyeol. “yak kalian mau lari kemana?” teriak penjaga sekolah itu. “eoh kalian?” tunjuk penjaga sekolah pada TAEJAE, jaejoong juga melarikan diri dengan menggandeng tangan taeyeon. “hey kalian jangan lari.” Teriak penjaga sekolah itu mengejar TAEJAE.
Diluar gedung, jaejoong mengajak taeyeon bersembunyi dibalik tembok saat penjaga sekolah itu masih mengejar mereka. “ish, kemana mereka perginya. Cepat sekali. Lagi pulan apa yang dilakukannya 2 orang itu tadi dengan ketiga remaja tadi.” Kata penjaga sekolah itu. “hey, kalian tunggu! Aku akan menemukan kalian.” Ujar penjaga sekolah itu lalu berlari mencari TAEJAE.
“huft” taeyeon dan jaejoong bisa bernafas lega saat penjaga sekolah itu sudah menjauh. Tanpa sengaja pandangan mata taeyeon tertuju pada tangannya yang masih digenggam jaejoong. Jaejoong yang menyadari hal itu langsung melepaskannya. “ah mian.” Ujar jaejoong gelagapan. Taeyeon hanya mengangguk.
                                                ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Taeyeon dan jaejoong kini berjalan berdampingan. “apa kau tidak apa – apa ?” tanya jaejoong. “mwo?” taeyeon tidak mengerti maksut jaejoong. “kau harus berlari – lari seperti tadi, dikejar – kejar penjaga sekolah saat ulang tahunmu?” jelas jaejoong. “ah, itu. Gwenchanna.” Kata taeyeon. “ye? Gwenchanna? Kau tidak marah pada ketiga bocah itu?” tanya jaejoong. Dengan cepat taeyeon menggeleng, “aniyo, berlari – leri dikejar  penjaga sekolah itu lebih baikkan dari pada mendapat bangkai tikus dihari ulang tahunmu?” kata taeyeon membuat jaejoong menatapnya.
“aku sering mendapat bangkai tikus dia hri ulang tahunku, aku juga mendapat fotoku yang penuh lumuran darah, dan masih banyak lagi kurasa. Dihari ulang tahunku kali ini, seharusnya aku berterima kasih kan pada ketiga bocah itu?” tanya taeyeon pada jaejoong. Jaejoong yang menyadari taeyeon menatapnya langsung mengalihkan pandangannya. “ah, nde. Kurasa juga memang seperti itu.” Sahut jaejoong dengan cuek.
“aish, namja ini tidak ada baik – baiknya.” Gumam taeyeon. KRING KRING.. tiba – tiba ponsel taeyeon berdering dan dia segera mengangkatnya. “yeobseo kyuhyun – aa, waegeurae?” tanya taeyeon. “eoh, taeyeon – aa. Neon eodiseoyo?” tanya kyuhyun. “nan? Aku sekarang ada di jalan, wae? Apa ada sesuatu?” tanya taeyeon. “apa maksutmu? Aku sedang menunggumu di cafe 2 jam yang lalu. Tidakkah kamu akan kesini?” tanya kyuhyun. “mwo?  2 jam? Kenapa kamu tidak bilang dari tadi?” tanya taeyeon.
“aku sedang menyiapkan sesuatu, kukira manager song sudah memberi tahumu. Jadi dia tidak memberi tahumu ya..” ujar kyuhyun yang terdengar lirih dan kecewa. “ah mianhae kyuhyun – aa, jeongmall mianhae. Hari ini aku sudah ada janji, jadi aku tidak bisa kesana.” Jawab taeyeon. “geurae? Gwenchanna, tidak seharusnya juga aku melakukan hal ini.” Lirih kyuhyun. “geuraeyo? Ah gomapta kyuhyun – aa, kau baik sekali, baiklah kalau begitu aku tutup dulu ya telfonnya. Anyeong!” taeyeon segera menutup telfonnya dan menyusul jaejoong yang sudah meninggalkannya. “yakk jaejoong – ssi, gadarilkaeyo!” teriak taeyeon sambil menyusul jaejoong.
Sedangkan di sebuah cafe, terlihat kyuhyun begitu kecewa. Dia memandangi ponselnya, “aku bahkan belum selesai bicara. apa benar kau tidak pernah memandangku sekali saja taeyeon – aa?” kata kyuhyun. Dia memandang semua yang ada dimeja, kue yang dipersiapkan untuk taeyeon, minuman, ada lilin, ada juga bunga mawar merah. Kyuhyun memandang semua benda itu dengan nanar. “aku akan selalu menunggumu taeyeon – aa, selalu!” ujar kyuhyun. Kyuhyun pun menutup kembali kotak yang sempat ia buka tadi saat menelfon taeyeon, kotak itu berisi kalung berlian yang cantik.
                                    ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
“eomma aku pulang!” kata jaejoong setelah membuka pintu rumahnya. “eoh, uri joongie sudah pulang.” Sambut halmeoni dengan senang lalu menatap aneh pada gadis dibelakang jaejoong. “mwoeyo?” tanya halmeoni pada jaejoong. “halmeoni, dia ini Kim taeyeon. Bukankah halmeoni mengenalnya?” tanya jaejoong balik. “aih, halmeoni tahu itu. Geundae, kenapa dia bisa kesini denganmu? Untuk apa dia kesini huh?” tanya halmeoni.
“dia mau menginap disini halmeoni, hanya malam ini. Boleh kan?” tanya jaejoong. Taeyeon tersenyum pada halmeoni. “eoh, jaejoongie. Kau sudah pulang?” tanya eomma jaejoong dan langsung menatap taeyeon saat melihatnya dibelakang jaejoong. “uri joongie, apa membawa temannya kesini untuk menginap? Tapi bukankah dia ini kim taeyeon? Angel korea?” tanya eomma jaejoong. “nde ahjumma. Naneun kim taeyeon imnida, bangapseumnida ahjumma, halmeoni.” Kata taeyeon memperkenalkan diri dengan ramah dengan sedikit membungkukkan badannya.
Eomma jaejoong tersenyum menanggapinya, namun tidak dengan halmeoninya. Halmeoni malah dengan cuek langsung masuk ke dalam. “taeyeon – ssi, silahkan masuk dulu.” Eomma jaejoong mempersilahkan taeyeon masuk dulu. “eomma, hari ini adalah ulang tahunnya. Bisakah eomma menyiapkan beberapa makanan yang enak, besok akan aku ganti uangnya. Ne?” bisik jaejoong. “tidak usah, eomma juga tadi kebetulan masak lumayan banyak. Jadi tidak apa – apa!” kata eomma jaejoong. Jaejoong pun tersenyum dan hendak masuk namun lengannya di cegah oleh eommanya.
“wae eomma?” tanya jaejoong. “kenapa kamu membawanya kesini? Apa kamu mengenalnya? Bagaimana bisa?” tanya eomma jaejoong bertubi – tubi. “besok aku jelaskan, sekarang siapkan saja semuanya eomma. Nde?” ujar jaejoong. “aish, anak ini. Ne ne, eomma akan menyiapkannya. Sudah sana.” Usir eomma jaejoong.
                                                ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
“wuah, banyak sekali makanannya. Seharusnya ahjumma tidak perlu repot – repot seperti ini. Aku jadi tidak enak sudah merepotkan ahjumma, halmeoni dan juga jaejoong.” Kata taeyeon melihat semua makanan yang begitu banyak di meja depannya ini. “ne, kamu memang merepotkan. Jadi habiskan saja makanan ini lalu pergi.” Sahut halmeoni dengan sarkatis.
“eommae.” Tegur eomma jaejoong. “ah, mian atas perkataan halmeoni. Dia memang seperti itu sifatnya, kadang – kadang sangat sensitif. Dan ini juga tidak merepotkan, jadi makanlah dengan baik ne? Ahjumma hanya bisa menyuguhkan makanan seperti ini saja.” Ujar eomma jaejoong merendahkan diri. “gwenchanna, ini sudah lebih dari cukup eommonim” kata taeyeon tanpa sengaja memanggil eomma jaejoong dengan sebutan ‘eomma’.
Jaejoong langsung menatap taeyeon, “tidak apa – apakan aku memanggil anda eommonim?” tanya taeyeon. Halmeoni juga melakukan hal yang sama dengan jaejoong, yaitu menatap taeyeon. Eomma jaejoong tersenyum, “tidak apa – apa, panggil aku eommonim, dan juga halmeoni ini dengan halmeoni. Anggap saja kami ini adalah keluargamu. Dan jika kamu merasa kesepian dan butuh seseorang, datanglah kerumah ini. Rumah ini selalu terbuka untukmu taeyeonie.” Kata eomma jaejoong membuat taeyeon terharu dan matanya sedikit berkaca – kaca.
“gamsahaeyo, jeongmal gamsahaeyo. Aku. Aku bahkan belum merasakan hal seperti ini sebelumnya, menghabiskan ulang tahunku bersama orang lain seperti keluarga ini.” Ujar taeyeon yang sudah meneteskan airmatanya. “gamsahaeyo.” Tambah taeyeon lagi, dan kini sudah menangis. Halmeoni yang dari tadi cuek kini mulai kasihan melihat taeyeon menangis. Eomma jaejoong mengelus – elus punggung taeyeon. “gwenchannayo, mulai sekarang kau adalah anggota dari keluarga ini. Kau bisa sering – sering berkunjung kesini.” Kata eomma jaejoong. Taeyeon mengusap airmatanya lalu tersenyum.
“baiklah, eommonim, halmeoni dan jaejoong. Mulai sekarang aku adalah anggota keluarga kalian, jadi kalian harus menjagaku mulai sekarang ne?” kata taeyeon berniat bercanda. “kau kira kami siapa harus menjagamu.” Cibir halmeoni namun taeyeon hanya tersenyum mendengarnya. “baiklah, kurasa acara curahan hatinya sudah berakhir dan ini saatnya makan.” Kata jaejoonng membuat semuanya terkekeh dengan tingkahnya.
Taeyeon tersenyum, dia merasa nyaman dengan semua ini. Bersama keluarga jaejoong, benar – benar membuatnya nyaman seperti bersama keluarga sendiri. ‘gomwoyo jaejoong – ssi, aku belum pernah merayakan ulang tahun bersama keluargaku sebelumnya. Meskipun ini memang bukan keluargaku sesungguhnya, tapi aku akan menganggapnya seperti keluargaku yang sebenarnya. Sekali lagi gomawoyo jaejoong – ssi.’ Batin taeyeon menatap jaejoong yang sedang menikmati makannya dengan lahap.
“yeonie – aa, makan ini.” Eomma jaejoong mmeberikan seiris  daging ke mangkuk taeyeon. “nde, gomowo eommonim.” Taeyeon pun memakannya. Eomma taeyeon terus tersenyum melihat taeyeon. “aigoo, lihatlah eomma mu ini jaejoong. Dia tidak pernah tersenyum selama itu selama ini. Apa ini karena angel korea makan dan menginap disini malam ini? ” goda halmeoni. Jaejoong juga tersenyum melihat eommanya.
“eommae, bukankah eommae tahu jika aku sangat menginginkan anak perempuan. Aku jadi merindukan anakku.” Lirih eomma jaejoong yang tiba – tiba wajahnya jadi sedih. “eomma sudahlah, kejadian itu sudah lama. Apa eomma masih belum melupakannya?” tanya jaejoong. “nde jaejoong benar. Kamu harusnya tidak mengungkit hal itu lagi dan membuat dirimu sedih seperti ini.” Tambah halmeoni.
“memangnya ada apa? Apa eommonim dulu mempunyai seorang anak yeoja?” tanya taeyeon. “nde, mungkin jika dia masih hidup. Dia sudah sebesar kamu sekarang ini.” Jawab eomma jaejoong. “dia dulu mempunyai seorang putri, namun karena sebuah insiden dia kehilangan anaknya.” Jelas halmeoni.
Taeyeon jadi kasihan mendengarnya, “eommonim, eommonim tidak perlu sedih lagi. Anggap saja aku adalah anak eommonim, ne?” ujar taeyeon dengan senang. “jinjjayo?” tanya eomma jaejoong. “nde, eommonim sendiri yang bilang kita itu seperti keluarga. Eommonim mengatakan aku boleh menganggap eommonim seperti eomma ku sendiri. Jadi eommonim juga boleh menganggapku sebagai anak eommonim.” Jelas taeyeon lalu tersenyum hangat.
Eomma jaejoong langsung memeluk taeyeon. “gomowo angel korea, kamu memang seorang angel yang baik hati seperti putriku.” Kata eomma jaejoong sambil mempererat pelukannya. “aigoo aigoo, aku tidak tahan melihat ini. Sepertinya eomma akan melupakanku nanti.” Cibir jaejoong. “ah, aniyo. Kamu juga anak eomma, mana mungkin eomma melupakanmu eoh!” kini eomma jaejoong giliran memeluk jaejoong. “ya ya ya kalian ini, mau sampai kapan berpelukan seperti itu tanpa mengajakkku?” marah halmeoni.
                                                ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~   ~ ~
Taeyeon sedang duduk di depan rumah jaejoong setelah acara makan malam itu. Dia menatap bintang yang bersinar di langit. Tidak lama kemudian jaejoong datang dan duduk disampingnya. “kau masih disini. Kenapa belum tidur?” tanya jaejoong.
“jaejoong – ssi, kau bisa melihat bintang itu?” tunjuk taeyeon pada bintang yang paling bersinar di langit. “nde waeyo?” tanya jaejoong. “kurasa, seperti itulah aku saat ini. Begitu bersinar dengan terangnya, namun saat kabut datang dan menutupi bintang itu. Maka bintang itu tidak akan terlihat lagi. Aku.. kurasa aku juga akan seperti bintang itu nanti.” Ujar taeyeon membuat jaejoong mengerutkan keningnya.
“apa maksutmu?” bingung jaejoong. “meskipun popularitasku sekarang sedang naik, namun tidak selamanya akan seperti itu kan? Bisa saja suatu saat nanti, popularitasku turun dan aku tidak bisa menjadi angel korea lagi. Orang – orang akan melupakanku saat itu juga. Benarkan?” tambah taeyeon lagi yang semakin membuat jaejoong bingung.
“ais, aku tidak mengerti maksutmu. Sudahlah pergi tidur sana, sudah malam.” Suruh jaejoong. “mungkin kamu kecapekan jadi bicaramu ngelantur seperti itu. Cepatlah tidur sana.” Lanjut jaejoong. Taeyeon menatap jaejoong dengan senyum tipis. “gomawo jaejoong – ssi, keurigo mianhaeyo. Karena aku menginap disini kamu jadi tidur diluar.” Kata taeyeon seraya bangkit dari duduknya. “kalau kamu berterima kasih dan minta maaf, maka sekarang cepatlah tidur dan segera pergi dari sini besok, arra! Supaya aku bisa tidur lagi dikamarku!” tegas jaejoong disertai candaan membuat taeyeon sedikit tertawa. Taeyeonpun segera masuk ke kamar jaejoong.
Namun saat taeyeon berjalan dia bergumam sesuatu tapi masih dapat didengar oleh jaejoong. “aih, pasti besok aku mendapat ceramah dari manager song!” lirih taeyeon. “apa kau menyesal?” tanya jaejoong membuat langkah taeyeon terhenti. “nde?” taeyeon sedikit memutar badannya. “apa kau menyesal melakukan hal ini denganku tadi? Mianhae, tidak seharusnya aku menuruti kata – kata bocah itu dan mengajakmu dalam situasi yang rumit ini.” Kata jaejoong tulus.
“aniyo, aku bahkan sangat berterima kasih padamu. Kamu sudah membuat ulang tahunku kali ini menjadi lebih berharga untukku.” Kata taeyeon. “berharga?” tanya jaejoong. “nde, selama ini aku selalu menghabiskan ulang tahunku di rumah saja, sendirian.” Jawab taeyeon. “dirumahmu  yang besar itu? Sendirian? Memangnya managermu tidak memberimu kado atau kejutan mungkin?” tanya jaejoong. “itu terjadi hanya di film dan drama saja.” Jawab taeyeon. “tapi....” “ah, sudah malam. Aku mulai mengantuk, baiklah aku tidur dulu ne. Jaljayo!” kata taeyeon setelah menguap lalu masuk kamar jaejoong. Jaejoong menatap taeyeon dengan raut wajah yang sulit diartikan. ‘ternyata hidupmu tidak seperti yang kukira, hidupmu jauh lebih sulit dari yang ku kira.’ Batin jaejoong.
                                                ***DREAMING***
                                                              Tbc

              see you next part guys!!!! ^^ FIGHTING!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar