HAPPY READING!!!
Cast : Kim Jaejoong, Kim Taeyeon, Cho
Kyuhyun, and the others.
Genre : Happy, Funny and a little hurt.
Author : Cuwizt aka C_U
Part 7
“huh, hari ini adalah
ulang tahunnya taeyeon. Aku kasih kado apa ya enaknya?” batin kyuhyun dalam
ruangannya. Diapun mengingat – ingat kembali kencannya bersama taeyeon 2 hari
yang lalu. Tanpa sadar kyuhyun tersenyum sendiri. Namun sesaat kemudian wajah
berubah jadi diam.
FLASHBACK...
“kyuhyun – aa gwenchanna?” tanya Jessica.
Sooyoung yang mendengar itu langsung menatap kyuhyun khawatir. “neon..” “ani,
nan gwenchanna. Aku pergi!” kata kyuhyun singkat. Jessica sedih melihat
kepergian kyuhyun. sooyoung menepuk pundak Jessica. “sudahlah, semua akan baik
– baik saja selama aku masih disampingmu sicca - aa” hibur sooyoung. Dan Jessica hanya tersenyum tipis. Kyuhyun pergi ke ruangan manager song.
Sementara itu taeyeon masih terdiam di
ruangan manager song. “sudahlah, semua nya sudah tidak apa – apa. Aku sudah
berbohong tadi?” kata manager song. “nde, gansahamnida.” Ujar taeyeon. dan
setelah itu manager song pergi meninggalkan taeyeon sendiri. Tanpa taeyeon
sadari, air matanya sudah menetes di pipinya. Dia segera menghapusnya dan juga
pergi dari tempat itu. Kyuhyun melihat
taeyeon yang menangis sungguh membuatnya sakit.
‘mianhae taeyeon – aa,
aku tidak bermaksut seperti itu. Aku ingin menjagamu taeyeon – aa dari semua
bahaya yang akan mengancammu. Aku benar – benar ingin melakukannya untukmu.
Tapi aku tidak bisa, melindungi diriku saja aku tidak bisa. Tapi aku akan
melakukan yang terbaik untukmu taeyeon – aa. Aku janji, jika aku diberi
kesempatan untuk menjagamu sekali saja. Akan kulakukan itu dengan sangat baik.’
Kyuhyun berjanji pada dirinya sendiri.
FLASHBACK OFF
Raut wajah kyuhyun
terlihat begitu serius, “benar, kurasa saat inilah waktunya.” Ujar kyuhyun.
“waktunya apa?” tanya changmin yang baru masuk ke ruangan. Kyuhyun menoleh ke
arah changmin. “waktunya apa ?” tanya changmin sekali lagi. “ani” jawab
kyuhyun. “eiy, kau sekarang sudah main rahasia – rahasiaan denganku ya?”
selidik changmin. “ah, dwaesseo. Aku juga tidak mau tahu, ah geundae. Kamu
tahukan hari ini ulang tahun taeyeon?” tanya changmin. Kyuhyun mengangguk.
“geurae, kamu pasti tahu kamu kan namjachingunya.” Lirih changmin.
“kyuhyun – aa, kenapa
kamu masih disini. Ini kan hari terakhir kamu latihan drama musikal ‘THE MOON
THAT EMBRACES THE SUN’?” tegur manager shin dari pintu yang dibuka changmin
tadi. “ah ye, nde aku akan segera kesana.” Balas kyuhyun. Diapun beranjak
meninggalkan changmin.
“ini aneh, jaejoong –
hyung sudah kembali. Bagaimana kalau dia bertemu lagi dengan kyuhyun? Apa dia
masih menyimpan dendam padanya?” pikir changmin setelah kepergian kyuhyun.
~
~ ~ ~ ~ ~ ~
“anyeonghaseyo pak
sutradara, produser, anyeonghaseyo yoreubeun!” sapa Taeyeon dengan ramah yang
baru saja datang ke lokasi syuting. “oh taeyeonie sudah datang, nde anyeong.
Hari ini adalah hari terakhir latihan, bagaimana keadaanmu?” tanya sutradara.
“baik, anda sendiri?”
tanya balik taeyeon. “ah kamu pasti sangat baik ne? Kemarin kamu kencan kan?”
tanya sutradara dengan nada menggoda. “nde? Ah hehe ye.” Jawab taeyeon
tersenyum malu. “aigoo, kalian berdua itu mengingatkanku saat aku muda dulu.”
Ujar sang produser. Taeyeon hanya tersenyum menanggapinya. Sedangkan tidak jauh
dari sana, kyuhyun sedari tadi memperhatikan gerak – gerik taeyeon. Tanpa sadar
bibirnya melekuk keatas membentuk sebuah senyuman kebahagiaan.
“ah baiklah, silahkan
bersiap – siap dulu. Ingat! Persiapkan dirimu dengan baik kim taeyeon. Dan
jangan lupa di endingnya nanti ada adegan kiss scene. Kamu pasti bisa
melakukannya dengan baik karena itu dengan namjachingumu sendiri ne?” kata
sutradara. “ye?” “sudah ayo kita bersiap – siap saja.” Manager song segera
menyeret tangan taeyeon ke ruangan make up.
“changmin, kyuhyun
kalian bersiap – siap dulu ya. Adegan pertama akan menunjukkan pertempuran
antara pasukan yoon dan pasukan raja.” Jelas sutradara. “nde” jawab changmin
dan kyuhyun. “aigoo, tidak di kehidupan nyata maupun drama. Selalu kau yang
menjadi pasangannya taeyeon, beruntung sekali kau itu.” Bisik changmin pada
kyuhyun.
Kyuhyun tertawa geli
mendengarnya, “dari dulu aku selalu beruntung kan pangeran Yang myung?” tanya
kyuhyun. “nde raja”jawab changmin dan mereka berdua pun tertawa bersama sebelum
naik ke panggung. “bekerja keraslah pangeran Yang myung, karena kamu akan mati
di endingnya.” Canda kyuhyun. “aigoo, kamu terlihat begitu bahagia sekali hari
ini? Memangnya ada apa?” tanya changmin.
“hey ayo cepat
kalian.” Tegur sang produser. “ah nde produser” jawab kyuhyun. “khajja!”
kyuhyun pun segera merangkul pundak changmin dan menuju panggung. ( sekedar
info, di drama ini, changmin memerankan peran pangeran Yang myung, kyuhyun
memerankan peran raja sedangkan taeyeon? Kalian tahu dong pastinya, yap betul.
Taeyeon memerankan peran Yeon woo.)
~ ~
~ ~ ~
~ ~ ~ ~
( bayangin aja kalian sedang nonton endingnya
the moon, OK! ^^ )
Pemberontakan berakhir. Semua merasa
lega. Hwon dan
Yang Myung saling tersenyum. Tiba-tiba seorang prajurit pemberontak berdiri.
Hwon melihatnya dan memberi peringatan pada Yang Myung.
Yang Myung berbalik. Bukannya
membunuh pemberontak itu, ia malah berbalik menatap Hwon yang tertegun.
“Yang Mulia, tolong maafkan
keputusanku yang egois ini. Hanya boleh ada satu matahari di langit. Mulai
sekarang tidak akan ada lagi kekacauan karena diriku.”
Yang Myung berbalik menghadap
pemberontak itu dan membuang pedangnya. Hwon tertegun. Prajurit pemberontak itu
melemparkan tombaknya kuat-kuat hingga tepat menembus tubuh Yang Myung.
Hwon dan Woon terpana menyaksikan
Yang Myung roboh. “Kakak…Kakaaaak!!!!!” Hwon berlari menghampiri Yang Myung.
Yang Myung berbaring di pangkuan
Woon. Ia memuntahkan banyak darah. Hwon duduk di sisinya.
Dalam keadaan seperti itu Yang Myung
masih bercanda. Ia berkata akhirnya ia bisa berada dalam pelukan Woon dan
rasanya sungguh menyenangkan. Woon menangis dan bertanya mengapa Yang Myung
melakukannya.
“Akhir-akhir ini aku merasa lelah
menjalani hidupku yang bebas. Benar-benar membosankan. Satu-satunya hal yang
kusesali adalah aku belum melihat Yeom dalam waktu lama.”
Hwon menangis melihat kakaknya.
Yang Myung menoleh melihat adiknya.
“Yang Mulia, kenapa Yang Mulia
menangis karena persoalan sepele seperti ini?”
“Jangan menangis…aku baik-baik
saja…” kata Yang Myung tersenyum. Ia mengeluarkan buku berisi daftar nama
pemberontak dari balik bajunya. Buku itu berlumuran darah sekarang. Ia
menyerahkanya pada Hwon. Itu buku yang diminta Hwon darinya.
“Aku mengerti…aku mengerti… jadi
jangan bergerak. Tabib akan segera datang,” Hwon memohon.
“Ada saatnya aku menyalahkanmu yang
mendapatkan apapun yang kau inginkan. Jadi aku bahkan
menginginkan kedudukanmu. Tapi dibandingkan dengan tahta Raja, teman-temanku
dan adikku terlalu berharga bagiku,” Yang Myung menangis. Hwon sangat sedih
mendengar kata-kata kakaknya.
Keadaan Yang Myung semakin memburuk.
Ia memuntahkan banyak darah. Ia mengulurkan tangannya pada Hwon. Hwon
menggenggam tangan kakaknya.
“Tolong jadilah Raja yang kuat.
Selamatkan rakyat negeri ini bersama anak itu (Yeon-woo). Hamba akan melihat
dari sana,” Yang Myung melihat ke langit.
Dalam hatinya ia berbicara dengan
ayahnya, “Ayahanda, puteramu datang untuk menemuimu. Semoga di tempat itu ayah
tidak akan menjadi Rajaku tapi hanya menjadi ayahku, agar aku bisa
memperlihatkan senyum seorang anak. Satu-satunya peyesalanku adalah meninggalkan
ibu yang kesepian sendirian.”
Yang Myung tersenyum pada Hwon dan
mempererat genggamannya. Tiba-tiba ia merasa mendengar suara Yeon-woo remaja,
“Apa kau akan pergi ke suatu
tempat?”
“Aku datang untuk melihat wajahmu
terakhir kalinya sebelum aku pergi. Wajah yang jelek. Setelah aku melihat
dengan baik, sekarang aku pergi.”
Kepala Yang Myung terkulai. Hwon
tertegun.
“Kakak….,”panggilnya, Yang Myung
diam tak bergerak. Woon menangis.
“Kak….,” panggil Hwon lagi. Ia
meraih Yang Myung dalam pelukannya. Hiks…hiks….
“Kakak!! Kakak!! Buka matamu! Aku
hanya memerintahkanmu untuk memberikan daftar itu. Aku tidak memerintahkanmu
untuk mati!!!” seru Hwon sambil menangis, “Kaaak…Kakak!! Buka matamu…Ini…Ini
adalah perintah! Apa kau mengabaikan perintah?!! Kakak…Kakak!! AAAAARRRHHH!!
Kakaaak..” Hwon berteriak pilu.
SKIP...
Waktupun
berlalu.
Yeon-woo merasa bosan dan kesepian
tanpa kehadiran Hwon. Seorang dayang menemuinya dan memberitahu kalau Hwon
memanggil Yeon-woo ke Istana Bulan Perak.
Yeon-woo pergi ke sana. Yeon-woo
tersenyum melihat Hwon duduk dengan gayageum di atas panggung kecil. Dayang
menyediakan bangku agar Yeon-woo bisa duduk.
“Selamat ulang tahun,” ujar Hwon.
Yeon-woo tersenyum terharu.
Hwon berkata ia mempersiapkan konser
musik untuk Ratunya. Walau keterampilannya bukan yang terbaik, ia berharap
Yeon-woo menikmatinya.
Hwon mulai memainkan gayageumnya.
Entah keajaiban entah Hwon memang pintar tapi Yeon-woo terpesona dengan
permainan musik Hwon. Hwon sangat bersemangat memetik gayageum hingga satu
senarnya putus. Hwon meringis.
Yeon-woo cepat-cepat menghampirinya
dan memeriksa tangan Hwon dengan khawatir. Tapi tunggu dulu, kenapa gayageumnya
masih berbunyi? Hwon tahu ia sudah tertangkap basah.
Hwon melirik reaksi istrinya.
Yeon-woo tersenyum geli dan hendak kembali ke bangkunya tapi Hwon menahannya.
“Tolong lihat padaku saja. Hanya
padaku.”
Yeon-woo tersenyum.
“Hadiahku tidak berhasil dengan
baik. Apa kau kecewa?” tanya Hwon.
“Tidak, sungguh mempesona.”
“Aku tidak bermaksud untuk
mempesonamu,” ujar Hwon. Yeon-woo tertawa.
Hwon berkata ia sudah mempersiapkan
hadiah lain untuk Yeon-woo.
“Apakah akan ada kelopak bunga
berjatuhan dari atap?” tanya Yeon-woo. Hwon berkata kasim Hyung sudah terlalu
tua untuk naik ke atap. Yeon-woo tertawa.
“Kalau begitu, apakah akan ada
kembang api bertebaran di langit?”
Hwon tertawa.
“Untuk menyenangkan seorang
wanita bagaimana bisa aku mengunakan uang rakyat? Tapi…aku akan memberimu yang
lebih baik dari semuanya itu.”
Hwon mencondongkan tubuhnya dan
mencium bibir istrinya. Dari kejauhan, kasim Hyung memainkan gayageum dengan
penuh perasaan.
#read!
Saat
adegan terakhir tadi, cukup membuat jantung Taeyeon berdebar begitu cepat.
Pasalnya dia harus beradegan kiss dengan kyuhyun. Dia sangat gugup awalnya,
namun karena kyuhyun menasehatinya untuk tidak gugup dan berakting seperti
biasanya. Taeyeon sedikit merasa lega. Apalagi, ternyata kyuhyun tidak benar –
benar menciumnya tadi. Karena kyuhyun memutar badannya membelakangi penonton
sehingga penonton nantinya mengira kyuhyun telah mencium taeyeon.
“CUT!” ujar sutradara
dengan keras. “GREAT! kalian melakukannya dengan sangat baik.” Puji sang
sutradara. “ah nde gansahamnida.” Jawab taeyeon seraya sedikit membungkukkan
badan diikuti kyuhyun.
Setelah itu taeyeon
kembali ke ruang make up menemui manager song. “latihannya sudah selesai,
bolehkah aku pergi manager song?” tanya taeyeon hati – hati. “pergi kemana
maksutmu? Setelah ini kau masih ada acara bersama kyuhyun.” Jawab manager song.
“acara? Acara apa? Kenapa anda tidak mengatakan padaku dulu, sekarang saya
sudah ada janji.” Kata taeyeon jujur. “batalkan saja, pertemuanmu dengan
kyuhyun kali ini lebih penting dari pada yang lain.” Sahut manager song. Taeyeon
terdiam, manager song menatapnya. “jangan bilang kau mau menemui namja bernama
jaejoong itu? ” tanya manger song.
“mianhae manager
song..” lirih taeyeon. “bukankah sudah kukatakan untuk membatalkan kontrakmu
dengan namja itu? Kenapa kamu belum melakukannya huh?” bentak manager song. “hari
ini adalah hari spesialmu dan kyuhyun, jadi jangan berbuat yang aneh – aneh,
mengerti!” peringat manager song. “cepatlah sedikit, hari sudah malam. Aku
tunggu di mobil” setelah itu manager song pergi. Taeyeon mendesah, “huh
bagaimana ini?” gumam taeyeon lalu di membuka ponselnya dan membaca pesan dari
jaejoong kemarin.
‘besok aku akan
mengajakmu ke suatu tempat, aku akan menunggumu besok di luar gedung tempatmu
latihan drama besok.’
Itulah pesan singkat
dari jaejoong. Lagi – lagi taeyeon menghembuskan nafasnya, namun tidak lama
kemudian ponselnya berdering. Taeyeon kaget karena melihat siapa penelfon itu,
Jaejoong menelfonnya. Oh pasti jaejoong sudah ada di depan menunggunya. Lalu
bagaimana dengan manager song? Batin taeyeon. Lalu dia segera mengangkat
telfonnya.
“yeobs...” “yak kamu
dimana sekarang? Aku sudah lama menunggu sampai kedinginan disini.” Potong
jaejoong diseberang telfon sana. “ah, mianhae jaejoong – ssi membuatmu menunggu
terlalu lama.” Jawab taeyeon. “ya ada apa dengan nada bicaramu itu, sepertinya
kau tidak mau pergi denganku. Benarkah?” tanya jaejoong. “aniyo, sebenarnya aku
mau pergi denganmu. Hanya saja...” “apa? Hanya saja apa?” tanya jaejoong
mendesak.
“manager song bilang setelah ini aku masih ada acara dengan
kyuhyun.” Jawab taeyeon lirih. “MWO?? Lalu kenapa kamu bilang bisa pergi
kemarin huh? Apa kamu sedang mempermainku huh?” bentak jaejoong. “aku juga
tidak tahu, manager song tidak mengatakannya padaku sebelumnya.” Sahut taeyeon
dengan keras. Lalu beberapa saat mereka saling diam.
“neon ediseo?” tanya
jaejoong. “nde?” bingung taeyeon. “aku tanya padamu kau ada dimana?” tanya
jaejoong sekali lagi. “aku masih ada di
ruang ganti.” Jawab taeyeon sekenanya. “baiklah, cepat keluar dan lakukan sebisamu.
Aku akan mengawasimu dari luar, nanti setelah kau melihatku. Dalam hitungan
ketiga, aku akan membawamu lari. Mengerti!” jelas jaejoong. “nde?” tanya
taeyeon. “sudahlah cepat, tidak ada waktu lagi. Hari sudah semakin malam.”
Tambah jaejoong. “nde? Ah ye.” Jawab taeyeon. “baiklah kalau begitu aku tutup.”
Jaejoong pun memutuskan telfonnya. Untuk yang ketiga kalinya, taeyeon
menghembuskan nafasnya dengan kasar.”apa yang akan dia lakukan?” gumam taeyeon.
Taeyeon pun segera
keluar dari gedung dan berusaha mencari keberadaan jaejoong, BINGO! Taeyeon
berhasil menemukan jaejoong yang kini tengah menatapnya. Jaejoong mengangguk
pada taeyeon. “lama sekali kau ini, cepatlah masuk!” tegas manager song dan
membukakan pintu mobil untuk taeyeon.
Taeyeon bingung apa yang
harus dia lakukan saat ini. Yang jelas, saat taeyeon memegang pintu mobil dan
hendak masuk. Sebuah tangan telah memegang tangannya dan membawanya lari
menjauhi mobil itu dan manager song. Taeyeon kaget melihat orang yang
meneriknya lari adalah jaejoong. “bukankah sudah kubilang aku akan membawamu
lari, kenapa kamu mau masuk mobil tadi?” tanya jaejoong sambil terus berlari
menggandeng tangan taeyeon.
“YAK KIM TAEYEON
EODIYA??” teriak manager song. Manager song pun terlihat geram namun tidak
berusaha mengejar taeyeon dan jaejoong. “jadi kamu nekat melakukan hal ini ya?
Baiklah, karena kamu yang memulai. Maka aku tinggal meneruskannya saja. Kita
lihat saja nanti.” Batin manager song seraya tersenyum misterius.
Disaat taeyeon dan
jaejoong sibuk berlari menghindari manager song. Kyuhyun terlihat sedang duduk
dengan santai di green cafe. Cafe tersebut terlihat sepi, karena kyuhyun sudah
menyewa tempat tersebut untuk memberikan kejutan kepada taeyeon. Namun yang
kyuhyun tunggu – tunggu tidak juga datang. Membuatnya sedikit gelisah, namun
kegelisahannya hilang saat ia membayangkan taeyeon datang dan melihat semua
yang ia persiapkan. Kyuhyun tersenyum membayangkan hal tersebut.
~ ~ ~ ~ ~ ~
~ ~
“kemana kita akan
pergi?” tanya taeyeon setelah mereka merasa aman dari kejaran manager song. “sudahlah
ikut saja.” Sahut jaejoong. “mwo? Yak! Kau tidak akan membawaku ketempat yang
aneh – aneh bukan?” curiga taeyeon. “siapa juga yang membawamu ke tempat aneh –
aneh. Aku hanya punya janji dengan 3 orang untuk membawamu ke suatu tempat.”
Balas jaejoong. “3 orang? Nugu?” tanya taeyeon. “aku juga tidak mengenal
mereka. Ah tapi kamu bilang tadi managermu tidak memberi tahumu dulu kalau kau
ada jadwal dengan kyuhyun?” tanya jaejoong mengalihkan pembiacaraan. “ne” jawab
taeyeon singkat.
“apa selama ini
managermu selalu begitu?” tanya jaejoong. “nde?” taeyeon tidak mengerti.
“maksutku apa managermu itu selalu membuat keputusan secara sepihak? Tidak
pernah menanyakannya dulu padamu begitu?” jelas jaejoong bertanya. “nde, selama
ini yang selalu menandatangani kontraknya itu manager song. Yang mengatur semua
jadwalku juga beliau.” Jawab taeyeon keceplosan. Saat sadar kalau tidak
seharusnya taeyeon mengatakan hal itu pada jaejoong,taeyeon segera menjelaskan
lagi.
“ani, maksutku. Karena
dia itu kan managerku, jadi wajar kan kalau dia berbuat seperti itu untuk
kepentinganku.” Tambah taeyeon. Jaejoong menatap taeyeon seolah berpikir ‘ada
yang aneh dengannya’.
“ah itu dia
tempatnya.” Tunjuk jaejoong. “KIRIN ART HIGH SCHOOL??” tanya taeyeon dan
jaejoong mengangguk. “ya untuk apa kau mengajakku kesini huh?” tanya taeyeon
lagi. “ish, aku juga tidak tahu. Sudahlah khajja!” jaejoong segera menggandeng
tangan taeyeon memasuki gedung sekolah yang sepi itu dan cukup gelap.
“hey, kau tidak akan
macam – macam denganku kan?” tanya taeyeon seraya melepaskan gandengan
jaejoong. “huh, gadis ini. Yak! Kau pikir aku namja seperti itu apa. Jangan
berpikiran macam – macam, kamu juga itu bukan tipeku. Jadi jangan pernah sekali
lagi berpikiran kalau aku akan menyentuhmu. Arra!” tegas jaejoong membuat
taeyeon diam. “sudahlah khajja!” sekali lagi jaejoong menggandeng tangan
taeyeon. “dia bilang aku bukan tipenya, memang dia kira dia itu tipeku apa.
Dasar!” lirih taeyeon namun jaejoong dapat mendengarnya dan jaejoong terkekeh
sendiri.
“ya, kenapa gelap
sekali. Kau yakin 3 orang itu mau bertemu denganku di tempat seperti ini?”
tanya taeyeon setelah mereka didalam, keadaan disana sangat gelap. “molla, tapi
yang jelas. Mereka bilang disini tempatnya.” Sahut jaejoong. Dan TIBA – TIBA..
Ting, semua lampu
menyala. Membuat taeyeon dan jaejoong kaget. “SURPRISE!!!” kata Cuwizt, Hyuli,
dan Seungyeol bersemangat. Taeyeon sangat kaget tapi juga senang mendapat
kejutan ini dari fansnya. “SAENGIL CUKKAE HAMNIDA KIM TAEYON” tambah cuwizt,
lalu seungyeol menyanyikan lagu selamat ulang tahun dengan bahasa korea yang
baik.
~~~~~~~~~
“gomapta, kalian sudah
menyiapkan semua ini untukku? Apa itu sulit?” tanya taeyeon, mereka berlima
kini duduk mengitari makanan yang disediakan oleh seungyeol, hyuli dan cuwizt.
“ani,aniyo. Kami sangat senang bisa melakukan semua ini untuk eonni.” Kata hyuli.
“kkereom, dan ini semua tidak akan berhasil tanpa bantuan ahjussi itu juga.”
Tunjuk sungyeol pada jaejoong.
“yak sudah kubilang
jangan panggil aku ahjussi!” geram jaejoong. “gansahamnida ahjussi” kata cuwizt
dengan sedikit menundukkan kepalanya. “ckck, bocah – bocah ini.” Lirih jaejoong
sambil mengalihkan pandangannya. “ah,taeyeon eonni. Coba makan ini, makan! Ayo
makanlah, kami menyaipkan semua ini untukmu. Jadi tidak usah sungkan.” Kata
cuwizt seraya menyodorkan satu mangkuk nasi ke taeyeon.
“ah, nde. Gomapta.”
Ujar taeyeon menerimanya. “ini, makan yang ini juga.” Sungyeol menambahkan
beberapa lauk ke mangkuk taeyeon. Jaejoong hanya memandang tidak percaya,
bagaimana bisa bocah – bocah itu melupakannya dan hanya memperhatikan taeyeon
saja. Sedangkan hyuli tanpa sengaja melihat ke arah jaejoong. “ahjusii, jadi
benar kamu itu pelatih vokalnya taeyeon eonni?” tanya hyuli.
“nde.” Jawab jaejoong
cuek. Taeyeon memandang jaejoong seolah berkata ‘kenapa kau mengatakannya pada
mereka?’. “ah aku lapar sekali.” Ujar jaejoong lalu mengambil sumpit dan
mengambil beberapa makanan untuk dimasukkan ke mulutnya.
Tapi cuwizt
menghalanginya, “yak ahjusii. Apa yang kau lakukan huh? Ini untuk taeyeon eonni
bukan untukmu.” Ujar cuwizt. Jaejoong menatap cuwizt dengan geram. “gwenchanna,
dia sudah bekerja keras untukku. Jadi biarkan dia makan, tidak apa – apakan?”
tanya taeyeon pada semuanya. “gwenchanna.” Sahut sungyeol dengan senang hati.
“kau dengar pelatih
vokalku? Kau boleh makan sepuasmu. Jadi ini, makanlah. Makan cepat?” ujar
taeyeon sambil menyuapkan sayuran ke mulut jaejoong. “ya tunggu apa lagi? Cepat
buka mulutmu, AA?” kata taeyeon lagi. “ya, aku bisa makan sendiri. Kamu kira
anak kecil apa.” Sahut jaejoong sambil mengambil sayuran yang ada disumpit
taeyeon dengan sumpitnya lalu memakannya sendiri. Taeyeon menatap jaejoong
dengan kesal.
‘aku bahkan meminta
ijin untuk memperbolehkanmu makan, tapi kau malah seperti ini. Tidak
mengucapkan terima kasih lagi, yak! Semua orang pasti bermimpi disuapi oleh
angel korea sepertiku, tapi kamu malah menolaknya! Tidak bisa dipercaya!’ batin
taeyeon.
Sedangkan hyuli,
sungyeol dan cuwizt memandang taeyeon dan jaejoong tanpa berkedip sedetikpun.
“eoh wae? Kenapa kalian menatapku seperti itu?” tanya jaejoong. Taeyeon
langsung menolehkan tatapannya ke 3 anak itu. “taeyeon eonni, benarkah dia
hanya pelatih vokalmu?” tanya sungyeol. “benarkah hanya sebatas itu hubungan
kalian? Tapi yang kuperhatikan tidak seperti itu, kalian seperti sepasang
kekasih.” Tambah hyuli membuat jaejoong tersedak karena makanannya.
“uhuk uhuk..” “omo!
Neon gwenchanna” tanya taeyeon sambil menepuk – nepuk punggung jaejoong dan
menuangkan segelas air untuknya. “ini, minumlah” kata taeyeon. BRAK!! Tiba –
tiba cuwizt menggebrak mejanya membuat semua orang menatapnya karena kaget.
“Yak! Meskipun itu benar, meskipun kalian memang berpacaran. Akan aku beri
tahu, aku. Aku tidak menyukainya, aku tidak merestuinya. Memang ahjussi kamu
kira kamu siapa huh? Aku benar – benar tidak menyukainya. Taeyeon eonni, jika
memang benar dia namjachingumu, maka cepat putuskan dia. Karena aku benar –
benar tidak menyukainya. Aku menyukaimu dengan kyuhyun. Eonni akan
memutuskannya kan?” tanya cuwizt bertubi – tubi membuat semuanya bengong
mendengar ceramahnya.
“eoh wae? Kenapa
sekarang kalian menatapku seperti itu eoh? Aku benarkan, hyuli? Sungyeol – aa
aku benarkan?” tanya cuwizt pada hyuli dan sungyeol bergantian. Mereka berdua
hanya menganggukkan kepala. Tidak lama setelah itu, taeyeon tertawa begitu
lepasnya. “AHAHAHAHA” tawa taeyeon. Jaejoong memandang taeyeon. “eonni apa yang
lucu?” tanya hyuli. “kalian itu lucu sekali, baru pertama kali ini aku bertemu
dengan fans seperti kalian. Di hari ulang tahunku lagi, benar – benar
menyenangkan.” kata taeyeon. “jinjjayo noona?” tanya sungyeol.
“nde, jinjja.” Jawab
taeyeon. “ah,dan sebenarnya. Jaejoong ini memang pelatih vokalku, dan hubungan
kami juga hanya sebatas partner kerja saja. Dia melatih kemampuan vokalku untuk
dramaku yang selanjutnya.” Jelas taeyeon pada cuwizt. “ah geurae?” ujar cuwizt
sambil tersenyum garing dan duduk kembali.
“siapa disana?” kata
seorang penjaga sekolah yang sedang berpatroli. “ah gawat!” ujar cuwizt. “wae?”
tanya jaejoong. “ahjussi, dalam hitungan ketiga anda harus membawa taeyeon
noona keluar dengan selamat dan antar dia pulang. Nde!” perintah sungyeol.
“yak! Bocah, apa kau sedang memerintahku sekarang?” tanya jaejoong. “yak! Apa
ada orang di dalam sana? Nugu?” tanya penjaga sekolah itu lagi.
“jangan banyak bicara,
sekarang juga kita harus pergi.” Tambah cuwizt. “hey kalian siapa? Sedang apa
disini?” tanya penjaga sekolah itu lagi. Hyuli, sungyeol, dan cuwizt menatap
TAEJAE, “hana, dul, set.” Ujar cuwizt lalu berlari bersama hyuli dan sungyeol.
“yak kalian mau lari kemana?” teriak penjaga sekolah itu. “eoh kalian?” tunjuk
penjaga sekolah pada TAEJAE, jaejoong juga melarikan diri dengan menggandeng
tangan taeyeon. “hey kalian jangan lari.” Teriak penjaga sekolah itu mengejar
TAEJAE.
Diluar gedung,
jaejoong mengajak taeyeon bersembunyi dibalik tembok saat penjaga sekolah itu
masih mengejar mereka. “ish, kemana mereka perginya. Cepat sekali. Lagi pulan
apa yang dilakukannya 2 orang itu tadi dengan ketiga remaja tadi.” Kata penjaga
sekolah itu. “hey, kalian tunggu! Aku akan menemukan kalian.” Ujar penjaga
sekolah itu lalu berlari mencari TAEJAE.
“huft” taeyeon dan
jaejoong bisa bernafas lega saat penjaga sekolah itu sudah menjauh. Tanpa
sengaja pandangan mata taeyeon tertuju pada tangannya yang masih digenggam
jaejoong. Jaejoong yang menyadari hal itu langsung melepaskannya. “ah mian.”
Ujar jaejoong gelagapan. Taeyeon hanya mengangguk.
~
~ ~ ~ ~ ~ ~
Taeyeon dan jaejoong
kini berjalan berdampingan. “apa kau tidak apa – apa ?” tanya jaejoong. “mwo?”
taeyeon tidak mengerti maksut jaejoong. “kau harus berlari – lari seperti tadi,
dikejar – kejar penjaga sekolah saat ulang tahunmu?” jelas jaejoong. “ah, itu.
Gwenchanna.” Kata taeyeon. “ye? Gwenchanna? Kau tidak marah pada ketiga bocah
itu?” tanya jaejoong. Dengan cepat taeyeon menggeleng, “aniyo, berlari – leri
dikejar penjaga sekolah itu lebih
baikkan dari pada mendapat bangkai tikus dihari ulang tahunmu?” kata taeyeon
membuat jaejoong menatapnya.
“aku sering mendapat
bangkai tikus dia hri ulang tahunku, aku juga mendapat fotoku yang penuh
lumuran darah, dan masih banyak lagi kurasa. Dihari ulang tahunku kali ini,
seharusnya aku berterima kasih kan pada ketiga bocah itu?” tanya taeyeon pada
jaejoong. Jaejoong yang menyadari taeyeon menatapnya langsung mengalihkan
pandangannya. “ah, nde. Kurasa juga memang seperti itu.” Sahut jaejoong dengan
cuek.
“aish, namja ini tidak
ada baik – baiknya.” Gumam taeyeon. KRING KRING.. tiba – tiba ponsel taeyeon
berdering dan dia segera mengangkatnya. “yeobseo kyuhyun – aa, waegeurae?”
tanya taeyeon. “eoh, taeyeon – aa. Neon eodiseoyo?” tanya kyuhyun. “nan? Aku
sekarang ada di jalan, wae? Apa ada sesuatu?” tanya taeyeon. “apa maksutmu? Aku
sedang menunggumu di cafe 2 jam yang lalu. Tidakkah kamu akan kesini?” tanya
kyuhyun. “mwo? 2 jam? Kenapa kamu tidak
bilang dari tadi?” tanya taeyeon.
“aku sedang menyiapkan
sesuatu, kukira manager song sudah memberi tahumu. Jadi dia tidak memberi
tahumu ya..” ujar kyuhyun yang terdengar lirih dan kecewa. “ah mianhae kyuhyun
– aa, jeongmall mianhae. Hari ini aku sudah ada janji, jadi aku tidak bisa
kesana.” Jawab taeyeon. “geurae? Gwenchanna, tidak seharusnya juga aku
melakukan hal ini.” Lirih kyuhyun. “geuraeyo? Ah gomapta kyuhyun – aa, kau baik
sekali, baiklah kalau begitu aku tutup dulu ya telfonnya. Anyeong!” taeyeon
segera menutup telfonnya dan menyusul jaejoong yang sudah meninggalkannya.
“yakk jaejoong – ssi, gadarilkaeyo!” teriak taeyeon sambil menyusul jaejoong.
Sedangkan di sebuah
cafe, terlihat kyuhyun begitu kecewa. Dia memandangi ponselnya, “aku bahkan
belum selesai bicara. apa benar kau tidak pernah memandangku sekali saja
taeyeon – aa?” kata kyuhyun. Dia memandang semua yang ada dimeja, kue yang
dipersiapkan untuk taeyeon, minuman, ada lilin, ada juga bunga mawar merah.
Kyuhyun memandang semua benda itu dengan nanar. “aku akan selalu menunggumu
taeyeon – aa, selalu!” ujar kyuhyun. Kyuhyun pun menutup kembali kotak yang
sempat ia buka tadi saat menelfon taeyeon, kotak itu berisi kalung berlian yang
cantik.
~ ~ ~ ~ ~ ~
~ ~
“eomma aku pulang!”
kata jaejoong setelah membuka pintu rumahnya. “eoh, uri joongie sudah pulang.”
Sambut halmeoni dengan senang lalu menatap aneh pada gadis dibelakang jaejoong.
“mwoeyo?” tanya halmeoni pada jaejoong. “halmeoni, dia ini Kim taeyeon.
Bukankah halmeoni mengenalnya?” tanya jaejoong balik. “aih, halmeoni tahu itu.
Geundae, kenapa dia bisa kesini denganmu? Untuk apa dia kesini huh?” tanya
halmeoni.
“dia mau menginap
disini halmeoni, hanya malam ini. Boleh kan?” tanya jaejoong. Taeyeon tersenyum
pada halmeoni. “eoh, jaejoongie. Kau sudah pulang?” tanya eomma jaejoong dan
langsung menatap taeyeon saat melihatnya dibelakang jaejoong. “uri joongie, apa
membawa temannya kesini untuk menginap? Tapi bukankah dia ini kim taeyeon?
Angel korea?” tanya eomma jaejoong. “nde ahjumma. Naneun kim taeyeon imnida,
bangapseumnida ahjumma, halmeoni.” Kata taeyeon memperkenalkan diri dengan
ramah dengan sedikit membungkukkan badannya.
Eomma jaejoong
tersenyum menanggapinya, namun tidak dengan halmeoninya. Halmeoni malah dengan
cuek langsung masuk ke dalam. “taeyeon – ssi, silahkan masuk dulu.” Eomma
jaejoong mempersilahkan taeyeon masuk dulu. “eomma, hari ini adalah ulang
tahunnya. Bisakah eomma menyiapkan beberapa makanan yang enak, besok akan aku
ganti uangnya. Ne?” bisik jaejoong. “tidak usah, eomma juga tadi kebetulan
masak lumayan banyak. Jadi tidak apa – apa!” kata eomma jaejoong. Jaejoong pun
tersenyum dan hendak masuk namun lengannya di cegah oleh eommanya.
“wae eomma?” tanya
jaejoong. “kenapa kamu membawanya kesini? Apa kamu mengenalnya? Bagaimana
bisa?” tanya eomma jaejoong bertubi – tubi. “besok aku jelaskan, sekarang
siapkan saja semuanya eomma. Nde?” ujar jaejoong. “aish, anak ini. Ne ne, eomma
akan menyiapkannya. Sudah sana.” Usir eomma jaejoong.
~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
“wuah, banyak sekali
makanannya. Seharusnya ahjumma tidak perlu repot – repot seperti ini. Aku jadi
tidak enak sudah merepotkan ahjumma, halmeoni dan juga jaejoong.” Kata taeyeon
melihat semua makanan yang begitu banyak di meja depannya ini. “ne, kamu memang
merepotkan. Jadi habiskan saja makanan ini lalu pergi.” Sahut halmeoni dengan
sarkatis.
“eommae.” Tegur eomma
jaejoong. “ah, mian atas perkataan halmeoni. Dia memang seperti itu sifatnya,
kadang – kadang sangat sensitif. Dan ini juga tidak merepotkan, jadi makanlah
dengan baik ne? Ahjumma hanya bisa menyuguhkan makanan seperti ini saja.” Ujar
eomma jaejoong merendahkan diri. “gwenchanna, ini sudah lebih dari cukup
eommonim” kata taeyeon tanpa sengaja memanggil eomma jaejoong dengan sebutan
‘eomma’.
Jaejoong langsung
menatap taeyeon, “tidak apa – apakan aku memanggil anda eommonim?” tanya
taeyeon. Halmeoni juga melakukan hal yang sama dengan jaejoong, yaitu menatap
taeyeon. Eomma jaejoong tersenyum, “tidak apa – apa, panggil aku eommonim, dan
juga halmeoni ini dengan halmeoni. Anggap saja kami ini adalah keluargamu. Dan
jika kamu merasa kesepian dan butuh seseorang, datanglah kerumah ini. Rumah ini
selalu terbuka untukmu taeyeonie.” Kata eomma jaejoong membuat taeyeon terharu
dan matanya sedikit berkaca – kaca.
“gamsahaeyo, jeongmal
gamsahaeyo. Aku. Aku bahkan belum merasakan hal seperti ini sebelumnya,
menghabiskan ulang tahunku bersama orang lain seperti keluarga ini.” Ujar
taeyeon yang sudah meneteskan airmatanya. “gamsahaeyo.” Tambah taeyeon lagi,
dan kini sudah menangis. Halmeoni yang dari tadi cuek kini mulai kasihan
melihat taeyeon menangis. Eomma jaejoong mengelus – elus punggung taeyeon.
“gwenchannayo, mulai sekarang kau adalah anggota dari keluarga ini. Kau bisa
sering – sering berkunjung kesini.” Kata eomma jaejoong. Taeyeon mengusap
airmatanya lalu tersenyum.
“baiklah, eommonim,
halmeoni dan jaejoong. Mulai sekarang aku adalah anggota keluarga kalian, jadi
kalian harus menjagaku mulai sekarang ne?” kata taeyeon berniat bercanda. “kau
kira kami siapa harus menjagamu.” Cibir halmeoni namun taeyeon hanya tersenyum
mendengarnya. “baiklah, kurasa acara curahan hatinya sudah berakhir dan ini
saatnya makan.” Kata jaejoonng membuat semuanya terkekeh dengan tingkahnya.
Taeyeon tersenyum, dia
merasa nyaman dengan semua ini. Bersama keluarga jaejoong, benar – benar
membuatnya nyaman seperti bersama keluarga sendiri. ‘gomwoyo jaejoong – ssi,
aku belum pernah merayakan ulang tahun bersama keluargaku sebelumnya. Meskipun
ini memang bukan keluargaku sesungguhnya, tapi aku akan menganggapnya seperti
keluargaku yang sebenarnya. Sekali lagi gomawoyo jaejoong – ssi.’ Batin taeyeon
menatap jaejoong yang sedang menikmati makannya dengan lahap.
“yeonie – aa, makan
ini.” Eomma jaejoong mmeberikan seiris
daging ke mangkuk taeyeon. “nde, gomowo eommonim.” Taeyeon pun
memakannya. Eomma taeyeon terus tersenyum melihat taeyeon. “aigoo, lihatlah
eomma mu ini jaejoong. Dia tidak pernah tersenyum selama itu selama ini. Apa
ini karena angel korea makan dan menginap disini malam ini? ” goda halmeoni.
Jaejoong juga tersenyum melihat eommanya.
“eommae, bukankah
eommae tahu jika aku sangat menginginkan anak perempuan. Aku jadi merindukan
anakku.” Lirih eomma jaejoong yang tiba – tiba wajahnya jadi sedih. “eomma
sudahlah, kejadian itu sudah lama. Apa eomma masih belum melupakannya?” tanya
jaejoong. “nde jaejoong benar. Kamu harusnya tidak mengungkit hal itu lagi dan
membuat dirimu sedih seperti ini.” Tambah halmeoni.
“memangnya ada apa?
Apa eommonim dulu mempunyai seorang anak yeoja?” tanya taeyeon. “nde, mungkin
jika dia masih hidup. Dia sudah sebesar kamu sekarang ini.” Jawab eomma
jaejoong. “dia dulu mempunyai seorang putri, namun karena sebuah insiden dia
kehilangan anaknya.” Jelas halmeoni.
Taeyeon jadi kasihan
mendengarnya, “eommonim, eommonim tidak perlu sedih lagi. Anggap saja aku
adalah anak eommonim, ne?” ujar taeyeon dengan senang. “jinjjayo?” tanya eomma
jaejoong. “nde, eommonim sendiri yang bilang kita itu seperti keluarga.
Eommonim mengatakan aku boleh menganggap eommonim seperti eomma ku sendiri.
Jadi eommonim juga boleh menganggapku sebagai anak eommonim.” Jelas taeyeon
lalu tersenyum hangat.
Eomma jaejoong
langsung memeluk taeyeon. “gomowo angel korea, kamu memang seorang angel yang
baik hati seperti putriku.” Kata eomma jaejoong sambil mempererat pelukannya.
“aigoo aigoo, aku tidak tahan melihat ini. Sepertinya eomma akan melupakanku
nanti.” Cibir jaejoong. “ah, aniyo. Kamu juga anak eomma, mana mungkin eomma
melupakanmu eoh!” kini eomma jaejoong giliran memeluk jaejoong. “ya ya ya
kalian ini, mau sampai kapan berpelukan seperti itu tanpa mengajakkku?” marah
halmeoni.
~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Taeyeon sedang duduk
di depan rumah jaejoong setelah acara makan malam itu. Dia menatap bintang yang
bersinar di langit. Tidak lama kemudian jaejoong datang dan duduk disampingnya.
“kau masih disini. Kenapa belum tidur?” tanya jaejoong.
“jaejoong – ssi, kau
bisa melihat bintang itu?” tunjuk taeyeon pada bintang yang paling bersinar di
langit. “nde waeyo?” tanya jaejoong. “kurasa, seperti itulah aku saat ini.
Begitu bersinar dengan terangnya, namun saat kabut datang dan menutupi bintang
itu. Maka bintang itu tidak akan terlihat lagi. Aku.. kurasa aku juga akan
seperti bintang itu nanti.” Ujar taeyeon membuat jaejoong mengerutkan
keningnya.
“apa maksutmu?”
bingung jaejoong. “meskipun popularitasku sekarang sedang naik, namun tidak
selamanya akan seperti itu kan? Bisa saja suatu saat nanti, popularitasku turun
dan aku tidak bisa menjadi angel korea lagi. Orang – orang akan melupakanku
saat itu juga. Benarkan?” tambah taeyeon lagi yang semakin membuat jaejoong
bingung.
“ais, aku tidak
mengerti maksutmu. Sudahlah pergi tidur sana, sudah malam.” Suruh jaejoong. “mungkin
kamu kecapekan jadi bicaramu ngelantur seperti itu. Cepatlah tidur sana.”
Lanjut jaejoong. Taeyeon menatap jaejoong dengan senyum tipis. “gomawo jaejoong
– ssi, keurigo mianhaeyo. Karena aku menginap disini kamu jadi tidur diluar.”
Kata taeyeon seraya bangkit dari duduknya. “kalau kamu berterima kasih dan
minta maaf, maka sekarang cepatlah tidur dan segera pergi dari sini besok,
arra! Supaya aku bisa tidur lagi dikamarku!” tegas jaejoong disertai candaan
membuat taeyeon sedikit tertawa. Taeyeonpun segera masuk ke kamar jaejoong.
Namun saat taeyeon
berjalan dia bergumam sesuatu tapi masih dapat didengar oleh jaejoong. “aih,
pasti besok aku mendapat ceramah dari manager song!” lirih taeyeon. “apa kau
menyesal?” tanya jaejoong membuat langkah taeyeon terhenti. “nde?” taeyeon
sedikit memutar badannya. “apa kau menyesal melakukan hal ini denganku tadi?
Mianhae, tidak seharusnya aku menuruti kata – kata bocah itu dan mengajakmu
dalam situasi yang rumit ini.” Kata jaejoong tulus.
“aniyo, aku bahkan
sangat berterima kasih padamu. Kamu sudah membuat ulang tahunku kali ini
menjadi lebih berharga untukku.” Kata taeyeon. “berharga?” tanya jaejoong.
“nde, selama ini aku selalu menghabiskan ulang tahunku di rumah saja,
sendirian.” Jawab taeyeon. “dirumahmu
yang besar itu? Sendirian? Memangnya managermu tidak memberimu kado atau
kejutan mungkin?” tanya jaejoong. “itu terjadi hanya di film dan drama saja.”
Jawab taeyeon. “tapi....” “ah, sudah malam. Aku mulai mengantuk, baiklah aku
tidur dulu ne. Jaljayo!” kata taeyeon setelah menguap lalu masuk kamar
jaejoong. Jaejoong menatap taeyeon dengan raut wajah yang sulit diartikan.
‘ternyata hidupmu tidak seperti yang kukira, hidupmu jauh lebih sulit dari yang
ku kira.’ Batin jaejoong.
***DREAMING***
Tbc
see you next part guys!!!! ^^ FIGHTING!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar