Rabu, 27 Februari 2019

FF We Were In Love (Oneshoot)

Cast     : Nam Gyuri, Jung Illwoo
Author : Cuwizt K

Happy Reading! Hope you like this :) because i like them XD
#gaknyambungkali
#abaikan




&&&&
“anyeong Illwoo – aa!” sapa Gyuri, teman sekaligus anak dari atasannya. Illwoo yang baru saja masuk ke dalam lift menatap Gyuri yang berada di luar lift, ia pun membalasnya. “anyeonghaseyo” balas Illwoo. Gyuri tersenyum dan masuk ke dalam lift. “apa yang kau lakukan disini pagi-pagi? Kau tidak pergi kuliah?” tanya Illwoo. “hari ini aku membolos dan ingin menemui ayah.” Jawab Gyuri dengan santai. Illwoo pun menatap Gyuri dengan heran. “wae? Apa aku tidak boleh membolos sekali saja?” tanya Gyuri yang merasa ditatap. “ani, kenapa kau membolos? Tidak biasanya kau membolos seperti ini? Apa terjadi sesuatu di kampusmu? Apa kau membuat masalah?” tanya Illwoo beruntun. “ya! apa menurutmu aku selalu membuat masalah? Kau itu ya, dari dulu tidak pernah berubah. Selalu saja membuatku kesal.” Gyuri pun terlihat jengkel atas perkataan Illwoo barusan. Sedangkan Illwoo malah tersenyum geli menanggapinya. Tidak lama kemudian, lift itu terbuka. Dengan cepat Gyuri pun meninggalkan Illwoo karena tidak ingin berlama – lama dengannya.
Gyuri pergi ke ruangan ayahnya. Sebelum masuk ke dalam masuk ruangan ayahnya, ia berhenti sejenak di depan pintu untuk berpikir apakah ia harus masuk atau tidak. Ketika ia sedang berpikir, Illwoo muncul dan segera membuka pintunya lalu masuk, ia menengok ke belakang menatap Gyuri “kau tidak masuk?” tanyanya. Gyuri yang tadi sedikit terkejut akhirnya mengikuti Illwoo dan masuk ke dalam ruangan ayahnya bersama Illwoo.
“selamat pagi pak, ini berkas – berkas yang anda minta.” Kata Illwoo seraya menyerahkan berkas –berkas itu kepada atasannya, Nam Minjae. “eoh, baiklah terima kasih. Kau boleh pergi.” Ujar Pak Nam pada Illwoo. “baik pak, kalau begitu saya permisi dulu.” Pamit Illwoo. Dan ia pun pergi meninggalkan ruangan dengan sedikit melirik kea rah Gyuri yang sama sekali tidak melihatnya, mungkin ia masih kesal pada Illwoo.
Setelah mendengar suara pintu tertutup, Gyuri melirik kearah pintu dan mengecek kalau Illwoo memang sudah pergi. Setelah memastikan Illwoo pergi, Gyuri pun mendekati ayahnya. “ayah sudah menghubungi Minwoo, dan dia setuju untuk berkencan denganmu hari ini.” Ujar sang ayah seraya membaca berkas-berkas yang tadi diberikan oleh Illwoo. Gyuri menatap ayahnya dengan tajam. “ayah!!! Kenapa ayah bertindak tanpa bertanya padaku dulu?” kekesalan Gyuri yang tadi belum reda, kini semakin bertambah karena ayahnya.
“jika ayah bertanya padamu, kau pasti tidak akan setuju. Benarkan?” tanya sang ayah. “eoh, ayah benar. Dan sampai kapanpun aku tidak pernah akan setuju!” setelah mengatakan hal itu Gyuri langsung meninggalkan ruangan ayahnya. Namun siapa sangka, diluar ruangan ternyata Illwoo masih berdiri disana. Gyuri menatapnya tajam, “kau mendengarnya? Atau kau sengaja menguping?” tanya Gyuri to the point. “aku sengaja menguping?” jawab Illwoo. “kenapa kau menguping? Apa alasanmu menguping pembicaraanku dengan ayahku huh?” tanya Gyuri yang kini makin kesal. “aku..”
“kau juga menentangnya kan sama sepertiku? Benarkan? Katakan kalau kau juga tidak setuju dengan ide ayahku itu?” desak Gyuri. “maaf, tapi aku tidak mempunyai hak untuk hal itu.” Jawab Illwoo. “sudahlah, apa yang kuharapkan darimu sebenarnya. Sudah tidak ada.” Lirih Gyuri seraya berjalan pergi. Illwoo yang tadi menunduk kini hanya bisa menatap kepergian Gyuri.
@@@@@@@@@@@@@@
Keesokan harinya, di hari minggu pagi ini. Gyuri sudah bersiap-siap untuk menemui Minwoo di taman. Ia menyalakan mobilnya, dan segera pergi menuju taman.
@@@@@@@
Sesampainya di taman, Gyuri duduk di salah satu bangku taman untuk menunggu Minwoo. Sebelumnya, tadi ia mendapat pesan dari Minwoo kalau Minwoo akan terlambat karena suatu hal. Gyuri pun hanya bisa menunggunya dan duduk-duduk di bangku itu seraya mengamati orang barlalu lalang kesana-kemari di taman ini.
Hingga pandangannya tertuju pada segerombolan anak SMA yang berjualan. Tanpa terasa ia sedikit tersenyum dan mengingat masa-masa SMA nya.
FLASHBACK ON
“ayo-ayo belilah jepit rambut ini. Permisi eonni, oppa apa kalian membeli jepit rambut ini?” tanya Gyuri. “aniyo.” Jawab si laki-laki itu. “geundae…”
“permisi noona, bolehkah aku mencoba memasangkannya untukmu. Kurasa ini sangat cocok untukmu. Kau akan terlihat cantik jika memakainya.” Tanya Illwoo yang muncul dari belakang Gyuri. “benarkah?” tanya wanita itu. “tentu saja.” Illwoo pun memasangkan jepit rambut itu pada wanita itu. “wah, benarkan kataku. Kau jadi terlihat sangat cantik.” Puji Illwoo.
Wanita iitu menoleh pada laki-laki disampingnya itu. “bagaimana? Apa aku cantik?” tanya wanita itu. “kau kan dari dulu selalu cantik.” Balas si laki-laki itu. “wae? Apa kau menyukainya? Jepit rambut itu?” tambah laki-laki itu. “eoh, belikan aku satu ya!” pinta wanita itu. “baiklah kalau begitu, aku amvil yang satu ini. Berapa harganya?” tanya laki-laki itu. “1000 won” jawab Illwoo seraya tersenyum. Gyuri yang disampingnya juga ikut tersenyum.
FLASHBACK OFF
‘Dulu kau selalu hadir ketika aku sedang ada masalah, dan kau selalu membantuku. Tapi kenapa sekarang kau menjauh dan seolah – olah tidak melihatku?’ batin Gyuri yang kini tengah berjalan-jalan di jalanan taman itu dan meninggalkan tempat duduknya. “huh” hela Gyuri. Ia pun memfokuskan tatapannya ke depan dan ia melihat Illwoo. Ia pun menyipitkan matanya untuk memastikan bahwa itu benar-benar Illwoo. Ketika itu benar-benar Illwoo, Gyuri tanpa sadar tersenyum. ‘apa kau datang untuk membawaku lari dari Minwoo? Benarkah itu?’ pikir Gyuri. Ia pun dengan semangat yang menggebu-gebu ingin menghampiri Illwoo. Namun niatnya itu luntur seketika ketika melihat seorang wanita muncul dari belajang Illwoo dan mengaitkan tangannya ke lengan Illwoo. Mereka berdua tampak bahagia.
Senyum Gyuri yang tadi sempat muncul kini sudah luntur karena hal itu. Tiba-tiba hatinya merasa sakit melihat Illwoo tersenyum dengan wanita lain. Ia pun hendak berbalik dan meninggalkan taman itu, namun sebelum ia berbalik Illwoo sudah lebih melihatnya dan menghampirinya.
“Gyuri – aa, apa kau juga berkencan disini? Tapi aku tidak melihat Minwoo? Kemana dia?” tanya Illwoo seraya celingukan mencari Minwoo. “dia belum datang, katanya dia akan terlambat.” Jawab Gyuri sekenanya. “Illwoo – aa, dia siapa? Temanmu?” tanya wanita disamping Illwoo. “oh, dia teman SMA ku dan juga anak bosku di kantor.” Jawab Illwoo. “eoh, anyeonghaseyo. Naneun Jang Wori.” Wanita itu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Gyuri. Gyuri menatap Illwoo sebelum akhirnya membalas jabatan tangan wanita bernama Jang Wori tadi. “Nam Gyuri teman Illwoo.” Balas Gyuri.
“chagi, aku pergi dulu untuk membeli minuman ya. kau mengobrol saja dengan Gyuri.” Setelah itu wanita itu pergi. Gyuri dan Illwoo pun jadi salah tingkah ketika ditinggal Wori berdua. “jadi dia pacarmu?” tanya Gyuri, walau dia sudah tahu kalau wanita tadi adalah pacarnya Illwoo. “eoh, dia pacarku.” Jawab Illwoo sekenanya. Mereka berdua tampak kaku dan tidak tahu harus bicara atau berbuat apa.
Tiba-tiba dua anak SMA yang tadi dilihat Gyuri datang menghampiri Gyuri dan Illwoo dan menawarkan barang yang mereka jual. “eonni, apakah kau membeli gelang kami? Hanya 5000 won saja. Kalau gelang ini dipakai eonni, pasti akan terlihat bagus.” Kata gadis SMA itu. “ne, oppa apa kau tidak mau membelikan pacarmu yang cantik ini gelang? Lihatlah, gelang ini bagus dan akan terlihat cantik jika eonni ini yang memakainya.”tambah gadis SMA yang lain.
Samar-samar Gyuri tersenyum karena kejadian sama dengan yang ia alami dulu, bedanya dulu ia dan Illwoo yang menawarkan barang dagangannya. Tapi sekarang mereka jadi orang yang ditawari barang. “aniyo, wanita ini bukan pacarku, pacarku sedang pergi membeli minuman.” Jawab Illwoo dan seketika Gyuri menatap Illwoo dan senyum nya tadi hilang. “aih, tetap saja. Bukankah kau harus membelikan pacarmu sesuatu?” tanya gadis SMA itu.
“lalu, jika eonni yang cantik ini bukan pacarmu, dia siapa? Temanmu? Apa kau mengajak temanmu untuk pergi berkencan dengan pacarmu oppa? Kau jahat sekali.” Celetuk gadis SMA yang lain. “kalau begitu aku beli 1 yang ini. Ini uangnya.” Gyuri pun segera memberi uang pada kedua gadis SMA itu agar mereka segera pergi. “terima kaaih eonni, eonni selain cantik, hatimu juga baik. Oppa ini pasti akan menyesal karena tidak menjadikanmu pacarnya.” Celetuk anak SMA itu sebelum pergi. “sudah sana kalian pergi, dia sudah membeli gelang kalian kan.” Usir Illwoo. “oppa ini sangat kasar sekali. Khajja kita pergi.” Kedua anak SMA itupun pergi.
Sedangkan Gyuri tersenyum menatap kepergian kedua anak SMA itu. Illwoo diam-diam melirik kea rah Gyuri dan menatap gelang yang dipegang Gyuri. “kenapa kau membeli gelang itu?” tanya Illwoo. “aku ingat betapa susahnya dulu kita menjual jepit rambut, tapi berkatmu semuanya terjual habis dan kau tahu? Aku sangat senang sekali saat itu, karena aku bisa bersama …”
Gyuri menatap Illwoo dan seketika kalimatnya terhenti. Ia pun mengalihkan pandangannya. “maafkan aku, aku tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya berharap mereka juga bisa menjual barang mereka sampai habis.” Lanjut Gyuri. Sedangkan Illwoo hanya diam dan sedikit menghela nafas.
“ahh, kenapa Wori lama sekali?” ujar Illwoo dan celingukan mencari Jang Wori. Gyuri yang mendengarnya sedikit terkasiti hatinya. Tapi ia mencoba untuk memperlihatkannya. “sebaiknya kau mencarinya, aku akan pergi menunggu Minwoo.” Ujar Gyuri.
‘astaga, ahgassi anda tidak apa-apa? Ahgassi?’ tiba-tiba terdengar suara ramai dari sekitar taman. Illwoo yang merasa khawatir seketika menoleh kearah kerumunan orang-orang itu. “Jang Wori?” katanya. Ia pun segera berlari kesana. Gyuri pun mengikuti Illwoo karena melihat laki-laki itu sangat khawatir.
“Wori – aa, Jang Wori!! Sadarlah!” sesampainya di kerumunan itu Illwoo segera memangku Wori yang sudah tidak sadarkan diri. Gyuri yang melihat hal itu menutup mulutnya dengan tangannya karena terkejut. “Jang Wori kumohon sadarlah!” Illwoo benar-benar tampak khawatir sekarang. “aku membawa mobil, ayo kita bawa ke rumah sakit sekarang.” Tawar Gyuri. Dan Illwoo pun segera menggendong Wori dan pergi ke rumah sakit dengan mobil Gyuri.
@@@
Setelah memeriksakan keadaan Wori, Illwoo memutuskan untuk membawa Wori pulang kerumahnya. Ia membaringkan Wori di tempat tidurnya dan duduk di samping Wori, sedangkan Gyuri duduk di seberang Illwoo dan saling memunggungi dengan Illwoo.
“Jang Wori sudah lama sakit seperti ini. Karena itu aku tidak jauh-jauh darinya, aku sangat khawatir padanya. Karena orangtuanya tidak ada disini, jadi itu menambah kekhawatiranku ketika aku sedang tidak bersamanya.” Ujar Illwoo mengawali percakapannya. Sedangkan Gyuri dibelakangnya, mencoba menahan perasaannya dan mendengarkan Illwoo. “sepertinya kau memang sangat mengkhawatirkannya, aku bisa melihat itu tadi.” Ujar Gyuri seraya menatap kosong dinding di kamar Wori.
“jika kau tahu, setidaknya kau lupakan aku. Dan berhenti berharap padaku, lupakan masa lalu kita. Yang dulu terjadi biarlah berlalu, karena sekarang aku sudah mempunyai Jang Wori dan aku tidak ingin menyakitinya. Kuharap kau bisa mengerti.” Kata Illwoo. Airmata Gyuri sempat menetes namun dengan cepat ia menyekanya, walau ia tahu tanpa ia menyeka nya Illwoo juga tidak akan tahu karena ia sedang membelakanginya.
TING
Gyuri mendapat pesan, ia membukanya. ‘kau kemana? Apa kau sudah pulang? Aku sudah mencarimu keseluruh taman dan tidak menemukanmu?’ pesan dari Minwoo. Gyuri menutup ponselnya dan bangkit. “aku tahu, maafkan aku jika aku sudah membuatmu tidak nyaman dengan perasaanku. Aku pergi dulu.” Tanpa menatap Illwoo, Gyuri pun bergegas pergi dengan perasaan yang hancur. Di sisi lain, Illwoo tengah menggenggam tangan Wori dengan erat, entah untuk memberi kekuatan pada Wori atau pada dirinya sendiri.
@@@@@@@@@@@@@
1 bulan kemudian, Gyuri semakin dekat dengan Minwoo setelah beberapa kali berkencan dengannya. Walau begitu, Gyuri tak tampak begitu bahagia. Seperti saat ini, ketika ia menunggu Minwoo di kantor ayahnya. Ia menunggu seorang diri di ruangan sang ayah. Tidak lama kemudian, ayahnya masuk diikuti Illwoo dibelakangnya. “eoh, kau sudah datang anakku?” tanya sang ayah dan memeluk putri semata wayangnya.
“apa kau menunggu Minwoo?” tanya sang ayah. “iya, dia belum datang.” Jawab Gyuri. “kenapa dia selalu terlambat setiap ada janji. Tidak konsisten sama sekali.” Gerutu Gyuri. “eih, jangan seperti itu. Mungkin dia sedang sibuk mengurus bisnisnya. Kau tidak boleh seperti itu, lagipula itu semua juga demi kebaikanmu kan. Mungkin dia semakin bekerja keras karena sebentar lagi kalian akan menikah, jadi mempersiapkan sebaik mungkin untuk pernikahan kalian nanti.” Ujar sang ayah. “apa? Ayah bilang apa tadi? Menikah?” kaget Gyuri, begitupun dengan Illwoo. Tapi Illwoo bisa menyembunyikan kekagetannya itu.
“iya, tentu saja kalian akan menikah. Tidak mungkin kan kalian akan pacaran terus, lagipula umurmu juga sudah cukup untuk menikah.” Komentar sang ayah. “ayah, tapi aku dan Minwoo dan baru saja 1 bulan berkencan. Kami masih perlu waktu untuk mengenal satu sama lain. Ayah tidak bisa memaksa kami menikah begitu saja.” Tolak Gyuri. “Minwoo sudah setuju untuk menikah denganmu, jadi menunggu apa lagi?” celetuk sang ayah. “tapi aku menolak, aku tidak ingin menikah dulu ayah! Aku masih ingin bersenang – senang, kesana kemari dengan teman-temanku.” Sanggah Gyuri.
“Illwoo-ssi, bagaimana menurutmu? Bukankah mereka berdua sangat cocok? Kau juga setuju kan untuk perniakahan mereka? Aku tidak ingin putriku pergi sendiri kemana-mana, jika dia sudah menikah nanti dia bisa pergi bersama Minwoo suaminya. Itu akan membuatku lega. Bagaimana? Kau setuju kan?” tanya ayah Gyuri tanpa menatap Illwoo. Gyuri menatap tajam Illwoo untuk mendengar jawabannya.
“ne, Minwoo adalah laki-laki yang baik untuk putri anda, aku yakin mereka bisa menjadi pasangan yang serasi.” Mendengar hal itu, Gyuri merotasikan bola matanya, kecewa dengan jawaban Illwoo. “kalau begitu, bisakah kau membujuk putriku? Sepertinya hanya kau yang bisa membujuk putriku untuk menikah.” Perintah ayah Gyuri.
“ne?” tanya Illwoo. Ayah Gyuri berbalik dan memegang kedua pundak Illwoo, “aku mohon padamu, buat putriku mengerti dan mau menikah.” Tatapan ayah Gyuri sangat serius, Illwoo tidak bisa menolaknya. “ne, saya mengerti pak.” Jawab Illwoo. “kalau begitu, bawa dia pergi dan buat dia mengerti.” Perintah ayah Gyuri. Illwoo menatap ayah dan putrinya bergantian, sebelum akhirnya menggandeng tangan Gyuri untuk keluar dari ruangan ayahnya.
@@@@
Kini Gyuri dan Illwoo sudah berada di sebuah gang dan Gyuri duduk di salah tangga. Sedangkan Illwoo hanya bersandar pada tangga itu. “kenapa kau menerima tawaran ayahku?” tanya Gyuri yang tengah memandang lurus kedepan dan enggan menatap Illwoo. “karena dia adalah atasanku, jadi aku harus menerimanya. Lagi pula aku tidak punya hak untuk menolaknya.” Jawab Illwoo dengan gampangnya. Gyuri pun menatapnya, setelah itu membuang pandangannya lagi dari Illwoo.
“dulu, kenapa kau menerima tawaran ayahku untuk bekerja di perusahaan ayahku, kenapa kau tidak menolaknya?” tanya Gyuri dengan sungguh-sungguh. “sudah ku bilangkan aku tidak punya hak untuk menolaknya. Apa kau belum mengerti juga.” Balas Illwoo. “kurasa aku tahu alasan kenapa kau memutuskanku dulu.” Ujar Gyuri seketika yang berhasil membuat Illwoo terkejut hingga menatapnya. “ini pasti karena ayahku kan? Apa ayahku yang menyuruhmu? Benarkah ayahku yang berada dibalik semua ini?” tanya Gyuri seraya menatap Illwoo.
Illwoo terdiam mendengar hal itu. Gyuri sedikit tersenyum melihat Illwoo hanya diam. “jadi benar, itu semua karena ayahku. Dan kau hanya menurut saja seperti patung, kau sama sekali tidak memberontak untuk mempertahankan hubungan kita? Aku benar-benar kecewa padamu, sungguh.” Ujar Gyuri seraya bangkit dan pergi begitu saja meninggalkan Illwoo yang masih terdiam di tempatnya.
‘bukannya aku mudah menyerah begitu saja ketika ayahmu menyuruhku memutuskanmu, tapi aku mencoba berpikir bagaimana caranya aku membuktikan kepada ayahmu kalau aku itu layak untukmu. Dan aku mencoba mendekati ayahmu dengan menjadi karyawannya, disisi lain aku bisa membuktikan pada ayahmu kalau aku itu kompeten dan disisi lain aku bisa melihatmu setiap hari. Aku tidak bisa terus bersamamu jika ayahmu belum memberikan izin, karena bagaimana pun juga dia adalah ayahmu. Dan aku sangat menghormatinya keputusannya, karena aku yakin itu adalah yang terbaik untukmu Gyuri – aa.’ Batin Illwoo menatap kepergian Gyuri.
Gyuri meninggalkan Illwoo disana, dan segera kembali menuju kantor ayahnya untuk memastikan semuanya. Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. ‘aku tidak menyangka ayah bisa berbuat seperti itu padaku. Aku juga tidak habis pikir dengan Illwoo, kenapa dia diam saja dan tidak mengatakan apa-apa padaku.’ Pikiran Gyuri sungguh campur aduk saat ini. Ia tidak bisa berpikir jernih lagi saat ini.
@@
Sesampainya dikantor, Gyuri segera masuk ke dalam ruangan ayahnya. Dan ternyata disana ayahnya masih rapat. “maafkan saya pak, saya sudah berusaha menahan putri anda. Tapi dia terus saja memaksa masuk.” Ujar sekretaris ayah Gyuri dibelakang Gyuri. “baiklah, kau boleh pergi. Maaf rapat untuk hari ini kita tunda dulu. Kalian boleh pergi.” Semuanya pun pergi satu persatu hingga tertinggal Gyuri dan ayahnya.
“ada apa? Apa kau ada masalah? Kenapa wajahmu seperti itu? Kau habis menangis? Wae? Apa Illwoo berhasil membujukmu?” tanya ayahnya bertubi-tubi. “ayah.. ayah adalah orang yang sangat ku hormati karena hanya ayah yang ku punya setelah ibu meninggal. Bagaimana bisa ayah berbuat seperti itu padaku. Kenapa ayah? Kenapa ayah melakukannya? Kenapa?” tanya Gyuri yang mulai berkaca-kaca.
Sepertinya, ayah Gyuri mengerti kemana arah pembicaraan putrinya itu. Ia pun membalikkan badannya dan sengaja memunggungi putrinya. “jadi Illwoo sudah mengatakannya padamu? Baguslah, ayah tidak perlu repot-repot lagi untuk membohongimu.” Ujar sang ayah. Gyuri mengerutkan keningnya, tidak mempercayai bahwa ayahnya bisa berbuat seperti itu.
“ayah!!!”
“dengarkan aku baik-baik! Kau tidak akan bahagia jika bersamanya, apa kau mengerti! Dia itu hanya lulusan SMA dan tidak mempunyai apa-apa. Bagaimana bisa dia membuatmu bahagia, dia tidak akan bisa.” Jelas sang ayah. “aku sangat bahagia ayah, sangat. Sebelum ayah menghancurkan hubungan kami berdua. Jika dia hanya lulusan SMA memangnya kenapa? Toh pekerjaannya disini sangat bagus kan? Tidak mengecewakan ayah kan? Sama seperti itu, dia juga sama sekali tidak pernah mengecewakanku ayah.” Balas Gyuri.
“kau masih membelanya, setelah dia memutuskanmu? Setelah dia membohongimu?” tanya sang ayah seraya menatap putrinya itu. “dia itu tidak membohongiku ayah, itu karena perbuatan ayah dia jadi seperti itu. Jika ayah tidak pernah ikut campur dalam urusan percintaanku dengannya, kami akan baik-baik saja saat ini.” Sanggah Gyuri.
“geurae, kau memang sudah dibutakan oleh cinta. Kau itu sangat bodoh, kenapa kau bisa mencintai laki-laki miskin seperti dia. Minwoo seratus kali lebih baik dari laki-laki itu.” Kata sang ayah. “itu menurut ayah, tapi bagiku. Illwoo adalah laki-laki terbaik yang pernah kutemui bahkan melebihi ayah. Dan aku tidak akan pernah membuka hatiku untuk siapapun termasuk Minwoo.” Balas Gyuri. “terserah apa katamu, yang jelas kau akan tetap menikah dengan Minwoo. Bulan depan kalian akan menikah. Aku sudah menyiapkan semuanya.” Kata ayah Gyuri. “ayah…” lirih Gyuri dan hanya bisa memandangi punggung ayahnya. “jangan pernah berpikir untuk kabur, karena aku bisa menemukanmu dimanapun kau berada. Apa kau mengerti? Dan satu hal lagi, berhenti bertindak bodoh dengan terus mengejar laki-laki itu, apa kau tidak punya harga diri terus mengejar laki-laki itu huh?” tambah ayahnya. Gyuri pun hanya bisa berteriak di dalam hatinya, ia pun berniat pulang ke rumah. Namun ia sempat melihat sebuah bunga di meja kerja ayahnya. Hal itu mengingatkannya pada Illwoo yang dulu pernah memberinya bunga seperti itu juga saat masih SMA. Gyuri pun pulang ke rumah dengan perasaan hancur setelah mengetahui bahwa ayahnya lah yang menyebabkan hubungannya hancur.
@@@@
Seminggu kemudian, Gyuri hanya terdiam dikamarnya. Sejak pertengkaran dengan ayahnya itu, ia tidak berniat keluar dari kamarnya. Ia enggan bertemu orang-orang terutama ayahnya. “Gyuri –aa, sampai kapan kau akan terus mengurung dirimu seperti itu? Kau benar-benar marah pada ayah?” tanya ayahnya dari luar. Nihil, tidak ada jawaban dari Gyuri. “geurae, jika kau tidak mau bicara pada ayah. Ayah juga tidak bisa berbuat banyak, lebih baik kau mengurung dirimu dikamar sampai hari pernikahanmu tiba.” Setelah mengatakan hal itu, ayah Gyuri berangkat bekerja tanpa mempedulikan keadaan Gyuri di dalam kamar. Gyuri hanya bisa menangis dalam diam di kamarnya.
@@@
“anda memanggil saya tuan?” tanya Illwoo setelah ia masuk kedalam ruangan Pak Nam. “eoh geurae.” Balas Pak Nam atau ayah Gyuri. “aku memintamu untuk membujuk Gyuri, tapi apa yang kau bilang padanya sampai dia mengurung diri dikamarnya seminggu ini huh?” tanya ayahnya Gyuri dengan murka. Illwoo terkejut mendengar Gyuri mengurung diri selama seminggu. “nde? Gyuri mengurung diri selama seminggu? Kenapa bisa seperti itu?” tanya Illwoo. “itulah yang ingin kutanyakan padamu, apa yang kau katakan padanya? Kau mengadu padanya kalau aku yang menyuruhmu untuk memutuskan putriku, begitu? Kau benar-benar tidak tahu terima kasih ya. aku sudah membantumu dengan bekerja diperusahaan ini setelah kau lulus SMA. Dan ini balasanmu padaku?” marah ayah Gyuri.
“maafkan saya pak, saya tidak bermaksud seperti itu. Saya sudah berusaha membujuk putri anda….”
“sekarang aku memberimu kesempatan terakhir, untuk membujuknya. Jika kau tidak bisa, kau bisa pergi keluar korea. Aku sudah menyiapkan tiket untukmu. Kau bisa pergi jauh dari kehidupan putriku untuk selamanya. Pilihan ada padamu sekarang. Kau mau membujuknya atau tidak?” tegas ayah Gyuri. “bagaimana jika saya menolak?” tanya Illwoo. “mwo? Ckck, apa kau mau melawanku sekarang?” tanya ayah Gyuri. “geurae, lama-lama kau bisa melunjak juga ya. mudah saja jika kau tidak mau. Aku bisa mengirim putriku untuk meninggalkan korea. Dan kau, tidak akan pernah bisa tahu kemana dia pergi. Bagaimana? Kau seharusnya membuat keputusan yang tepat seperti dulu, kenapa sekarang kau berbelit-belit seperti ini. Menyusahkan saja.” Tambah ayah Gyuri.
“sekarang kau temui putriku dirumah, bujuk dia. Jika kau berhasil membujuknya. Aku akan memberimu izin untuk pergi berdua dengannya sehari, itu adalah hadiah dariku. Bagaimana? Kau setuju bukan? Kalau dia menikah, kau tidak akan punya kesempatan lagi untuk bertemu apalagi pergi berdua dengannya. Pergilah!” usir ayah Gyuri. Illwoo pun menurut, ia sedikit membungkuk untuk menghormatinya atasannya itu dan pergi dengan langkah gontai untuk menemui Gyuri.
@@
Dirumah kelurga nam.
Illwoo sudah berdiri di depan kamar Gyuri. Ia sedang mengumpulkan kekuatan untuk menghadapi Gyuri. Setelah dirasa sudah cukup, Illwoo pun mulai mengetuk pintu kamar Gyuri. “naya Gyuri – aa, Jung Illwoo.” Ujarnya. Di dalam kamar, Gyuri yang tengah melamun seketika menatap pintu kamarnya.
@@@
Kini Illwoo sudah berada di dalam kamar Gyuri. “kau kesini atas perintah ayahku?” tanya Gyuri. “ne” jawab Illwoo singkat. “ck, kau itu tidak punya inisiatif sendiri ya untuk menemuiku? Kau tidak khawatir padaku? Kenapa kau selalu menemuiku atas perintah ayahku? Apa kau benar-benar tidak menyukaiku lagi? Kenapa bisa kau semudah itu menyerah pada ayahku. Kau bisa saja memberontak dan membuktikan pada ayahku kalau kau adalah laki-laki baik yang akan membuatku bahagia hanya dengan bersamamu.” Kata Gyuri.
“tapi aku tidak bisa.” Tegas Illwoo membuat Gyuri menatapnya. “aku tidak bisa membuatmu hidup susah bersamaku. Kau sudah mempunyai segalanya, jika kau bersamaku kau tidak bisa memiliki apapun yang kau mau. Kau tidak pergi shopping bersama teman-temanmu, dan kau mungkin akan makan seadanya jika bersamaku. Bagaimana bisa aku membiarkanmu hidup seperti itu. Aku tidak bisa.” Jelas Illwoo.
“kau bisa bekerja kan? Kau bisa bekerja keras untuk menghidupiku nanti, dan aku juga tidak akan meminta sesuatu yang tidak bisa kau beli. Sungguh.” Balas Gyuri. “meskipun aku sudah berusaha keras, usahaku akan sia-sia dengan kehadiran ayahmu. Karena ayahmu bisa berbuat apa saja.” Kata Illwoo. Gyuri tersenyum pahit mendengarnya. “geurae, kau memang pengecut. Kau menyerah begitu saja karena ayahku. Jadi, kau juga akan menyerahkanku pada Minwoo?” tanya Gyuri. “kau bukanlah barang yang bisa kuserahkan pada siapapun dengan mudahnya. Aku juga sudah tidak memiliki hak untuk menahanmu.” Kata Illwoo.
“baiklah jika seperti itu, tidak ada pilihan lain. Aku akan menikah dengan Minwoo, dan hidup bahagia bersamanya. Apa kau puas sekarang?” kata Gyuri dan mengalihkan pandangannya menghindari Illwoo. Sedangkan Illwoo hanya bisa menatap Gyuri dengan nanar. “pergilah, katakan pada ayahku kalau kau berhasil membujukku.” Usir Gyuri. Illwoo pun dengan berat hati melangkah pergi meninggalkan kamar Gyuri.
Di dalam kamar, setelah kepergian Illwoo, Gyuri pun menangis sejadi-jadinya. Ia menumpahkan semua perasaannya yang selama ini ia pendam. Ia menangisi nasibnya yang begitu memilukan. Sedangkan diluar rumah Gyuri, Illwoo masih berdiri disana dan bersender di pagar menatap jedela kamar Gyuri. Dari luar sana, ia bisa mendengar tangisan Gyuri. Sebenarnya dalam hati Illwoo juga menangis dan berteriak-teriak ingin memeluk Gyuri dan membawanya lari. Namun ia tidak bisa, bagaimana pun juga ia tetap menghormati permintaan ayah Gyuri yang ingin anaknya bahagia, dan ia tidak ingin menjadi anak durhaka yang tidak menghormati orangtua. Ia pun menempelkan kepalanya pada dinding itu dan sekali lagi menatap jendela kamar Gyuri. “maafkan aku Gyuri, maafkan aku!” batinnya.
@@@
Keesokan harinya, Gyuri keluar rumah dan mendapati Illwoo sudah menunggunya di depan rumah dengan motornya. Sebenarnya pagi tadi, saat sarapan bersama. Ayahnya berkata bahwa hari ini ia bisa pergi kemanapun dengan Illwoo, ayahnya tidak akan melarangnya. Karena ini adalah hadiah terakhir dari ayahnya sebelum ia menikah dengan Minwoo. Gyuri menuruni tangga satu persatu, sedangkan Illwoo hanya bisa menatapnya. Tidak ada satupun dari mereka berdua yang tersenyum.
Dijalan pun seperti itu, Gyuri memeluk Illwoo dengan erat, sedangkan Illwoo sempat menoleh ke belakang namun kembali fokus lagi pada jalanan.
@@@
Kini mereka berdua berjalan-jalan di mall. Kesana-kemari tanpa berbicara satu sama lain. Hingga Illwoo berhenti di salah satu toko baju. “kau tidak ingin mencoba baju pengantin disini? Sebentar lagi kau kan menikah. Lagi pula dulu kau sering sekali mengajakku kesini untuk belanja dan mencoba baju-baju.” Ujar Illwoo mengawali pembicaraan. Gyuri pun mengikuti arah pandang Illwoo dan kenangan-kenangannya bersama Illwoo dulu terputar kembali seperti film.
Tidak mau larut terus dalam masa lalunya yang sebentar lagi akan ia lupakan, Gyuri pun melanjutkan langkahnya kembali dan diikuti Illwoo dibelakangnya. Namun baru saja melangkah, Gyuri melihat Minwoo tampak bergandengan tangan dengan mesranya dengan sorang wanita lain. Illwoo terkejut melihat bahwa Minwoo telah menghianati Gyuri. “apa kau sudah tahu hal ini?’ tanya Illwoo pada Gyuri. “ani, aku juga baru kali ini melihatnya bersama wanita itu.” Jawab Gyuri dengan datar. “kau tidak marah? Kau bisa memarahinya, atau kau mau aku yang menghajarnya?” tanya Illwoo. Gyuri pun menatap Illwoo. “wae? Apa yang kau inginkan? Aku bisa melakukannya untukmu?” tambah Illwoo. “kau yang sudah melemparku padanya, apa yang bisa kau perbuat sekarang? Tidak ada, jadi jangan pernah mencampuri urusanku lagi mulai saat ini. Karena tidak ada yang kita lakukan sama sekali, aku akan pulang saja. Kau juga sebaiknya pulang, karena aku ingin sendiri saat ini.” Gyuri pun melenggeng pergi meninggalkan Illwoo. Sedangkan Illwoo kini hanya bisa mengepalkan tangannya kuat-kuat melihat Minwoo bersama wanita lain. Tidak ingin membuat keributan, akhirnya Illwoo lebih memilih untuk mengejar Gyuri.
@@
Kini Gyuri berjalan sendiri di jalanan yang cukup sepi. Illwoo yang kini tengah mengendarai motornya mencoba mencari Gyuri. Setelah menemukan Gyuri, ia segera menepikan motornya dan menghentikan Gyuri dengan menahan lengannya. Gyuri menoleh dan segera menghempaskan tangan Illwoo setelah mengetahui orang itu adalah Illwoo.
“sudah kubilang aku ingin sendiri, kenapa kau tidak mau mendengarkanku?” tolak Gyuri. “aku akan mengantarmu pulang. Tidak usah melawan, jadi kau diam saja. Aku akan mencari jalan lain untuk menghentikan pernikahanmu dengan Minwoo.” Illwoo memaksa Gyuri untuk pulang dengannya.
@@
Setibanya di rumah Gyuri, kini mereka berdua berjalan di koridor rumah Gyuri dan hendak menemui ayah Gyuri. “kenapa kau tiba-tiba berubah seperti ini?” tanya Gyuri yang berjalan dibelakang Illwoo. Illwoo pun berbalik menatap Gyuri. “karena aku tidak bisa membiarkanmu bersama orang seperti itu.” Jawab Illwoo. “kenapa baru sekarang? Kenapa tidak dari dulu kau seperti ini? Sekarang pun, semuanya terlambat. Kau tidak bisa melakukan apapun untukku. Ayahku juga tidak akan mempercayaimu.” Ujar Gyuri. “meskipun begitu aku harus mencobanya dan membuat ayahmu mempercayaiku.” Jawab Illwoo dengan yakin.
“kau benar-benar egois! Kau bertindak semaumu, dulu kau memutuskanku karena permintaan ayahku dan kau rela melepaskanku pada Minwoo. Lalu sekarang kau mau memutuskan pernikahanku dengan Minwoo? Apa kau sanggup melawa ayahku? Dulu kau tidak sanggup, kau selalu bilang padaku kau tidak sanggup melawan ayahku.” Marah Gyuri. “itu karena ayahmu selalu merendahkan keluargaku, apa kau tahu itu?” marah Illwoo balik. Gyuri pun tersentak. “geurae, aku tidak peduli jika ayahmu merendahkanku seribu kali pun. Tapi aku tidak bisa membiarkan kedua orangtuaku yang tidak bersalah jadi korban ayahmu. Aku tidak bisa. Ayahmu, dulu sering mendatangi rumahku untuk memaksaku memutuskanmu. Tapi aku selalu menolaknya. Ayahmu bahkan selalu memberikan uang pada kami. Ayahmu selalu menghina kedua orangtuaku, apa kau tahu itu?” jelas Illwoo. Gyuri benar-benar kaget mendengar penjelasan Illwoo, “meskipun begitu, setidaknya kau bilang padaku. Jadi kita bisa menghadapinya bersama-sama.” Kata Gyuri. “aku tidak bisa bilang padamu karena dia adalah ayahmu, bagaimanapun juga kau pasti akan hancur mendengar bahwa ayahmu seperti itu. Karena itulah selama ini aku diam. Aku mencoba menghargai ayahmu, bagaimanapun juga ini demi kebaikanmu. Aku yakin ayahmu tidak mungkin membuatnya anaknya susah.” Jelas Illwoo. “tidak membuat anaknya susah? Lalu kau lihat sendiri kan tadi? Minwoo berkencan dengan wanita lain dibelakangku. Apa itu menurutmu tidak membuatku susah? Apa itu membuatku bahagia? Kau juga tahu kalau Minwoo bukan laki-laki yang baik untukku.” Sanggah Gyuri. “karena itulah aku ingin meluruskan masalah ini, dan mengatakan pada ayahmu kalau Minwoo itu….”
BRAAKKK
Gyuri dan Illwoo pun menoleh ke ujung lorong dan mendapati ayah Gyuri sudah jatuh tersungkur di lantai. “AYAHHH!” Gyuri dan Illwoo berlari ke ujung koridor.
@@@
Di rumah sakit, Gyuri dan Illwoo menunggu diluar UGD. Tidak lama kemudian dokter keluar, dan beberapa perawat membawa ayah Gyuri untuk dipindahkan ke kamar inap karena keadaannya sudah stabil. “bagaimana dokter? Apa ayahku baik-baik saja?” tanya Gyuri khawatir. “begini nona, ayah anda terkena serangan jantung. Tapi nona tenang saja, keadaannya sekarang stabil dan nona tinggal menunggu ayah nona untuk sadar. Tapi pesan saya, ayah anda sebaiknya jangan mendengar berita-berita yang membuatnya terkejut untuk sementara ini. Karena aku takut jantungnya akan kambuh lagi.”jelas sang dokter.
Setelah itu dokter itu pergi. Gyuri pun seraya lemas seketika, Illwoo yang berada disana dengan segera memeluk Gyuri untuk memberinya kekuatan. “tidak apa-apa, ayahmu adalah orang yang kuat. Ia tidak akan dengan mudah menyerah seperti itu. Aku yakin dia akan baik-baik saja, percayalah!” ujar Illwoo. “itu artinya, kita tidak bisa bilang pada ayah kalau Minwoo itu sudah berselingkuh kan? Itu artinya pernikahanku dan Minwoo akan tetap terlaksana?” tanya Gyuri. Illwoo mengerti bagaimana perasaan Gyuri, ia pun juga sama memikirkan hal itu.
@@
Keesokan paginya, ayah Gyuri sudah sadar dan melihat anaknya tengah tertidur lelap menjaganya. Di sofa dekat pintu masuk, ayah Gyuri juga bisa melihat Illwoo tengah tertidur. Ayah Gyuri pun meneteskan airmatanya. Ia mengingat kejadian semalam, dimana ia mendengar semua percakapan Gyuri dan Illwoo. Ia juga mendengar kalau Minwoo berkencan dengan wanita lain. Ia tidak habis pikir, betapa kejamnya dia menjadi seorang ayah. Ia hampir saja  membuat anaknya terjun ke jurang. Tangannya pun bergerak menyentuh kepala Gyuri. Gyuri pun terbangun merasakan ada yang menyentuh kepalanya. “ayah!” Gyuri begitu senang melihat ayahnya sudah sadar. Ia pun segera memeluk ayahnya.
@@@
Kini Gyuri tengah mengupaskan apel untuk ayahnya. Sedangkan Illwoo hanya berdiri cukup jauh dari ranjang ayah Gyuri. “Illwoo – aa, kenapa kau berdiri sangat jauh. Kemarilah. Kau juga bisa mencicipi buah ini. Kemarilah!” perintah ayah Gyuri. Gyuri dan Illwoo saling menatap satu sama lain.
“sebenarnya kemarin aku mendengar percakapan kalian bedua.” Kata ayah Gyuri dan lagi-lagi membuat Gyuri maupun Illwoo saling menatap. “ayah.. sebenarnya…”
“maafkan ayah ya putriku. Ayah sudah menjadi ayah yang buruk untukmu.” Ujar ayah Gyuri. “kenapa ayah bicara seperti itu, ayah adalah yang terbaik. Ayah melakukan itu juga demi kebaikanku kan?” balas Gyuri. “tapi ayah tidak tahu kalau ternyata Minwoo hanya mempermainkanmu nak, sungguh ayah minta maaf.” Sesal ayah Gyuri. Gyuri pun bangkit dan memeluk ayahnya. “tidak, jangan bicara seperti itu. Kumohon ayah.” Ujar Gyuri.
Ayah Gyuri pun melepas pelukan putrinya, dan ia menatap Illwoo. “Illwoo – aa, kemarilah!” pintanya. Dan Illwoo pun mendekat. Ayah Gyuri mengambil tangan Illwoo dan menyatukannya dengan tangan putrinya. “aku minta maaf padamu, kesalahanku sudah banyak padamu dan kedua orangtuamu. Sekarang aku ingin kau menjaga putriku dengan baik. Karena aku yakin kalau hanya kau yang bisa membahagiakan putriku.”  Kata ayah Gyuri, membuat Gyuri maupun Illwoo terharu. “aku yakin anda bukanlah orang jahat. Pak Nam tidak usah khawatir, aku akan menjaga putri anda dengan baik.” Jawab Illwoo. “ayah..” lirih Gyuri dan selanjutnya ia memeluk ayahnya dengan hangat.
@@
Kini Illwoo dan Gyuri berjalan berdampingan di taman rumah sakit. Mereka bergandengan tangan layaknya sepasang kekasih yang baru saja menjalin hubungan. Terkadang juga Gyuri menyenderkan kepalanya pada bahu Illwoo.
“jadi, apakah kita sudah mendapat restu dari ayahmu?” tanya Illwoo. “tentu saja, kau tidak mendengarnya tadi? Kau tuli ya?” tanya Gyuri. “mwo? Aku tuli? Ya…”
“tapi tunggu dulu, bukankah kau bilang kau dulu punya kekasih? Siapa namanya.. jang.. Jang Wori? Bagaimana dengannya? Apa kau akan memutuskannya?” tanya Gyuri memotong pembicaraan Gyuri.
“ani.” Jawab Illwoo singkat. “mwo? Ani? Apa itu artinya kau juga menduakan aku seperti Minwoo?” kesal Gyuri. “aku tidak memutuskannya karena aku memang tidak berhubungan dengannya Gyuri. Dia adalah sepupuku, anak dari adik ayahku yang sedang di amarika. Mereka menitipkannya pada keluargaku karena saat itu dia belum ingin pergi. Jadi dia tinggal dirumahku.” Jelas Illwoo. “lalu kenapa waktu itu dia memanggilmu chagi?” desak Gyuri.
“hahaha, kau cemburu ya?” Illwoo tidak bisa menahan tawanya. “ya! aku serius tahu. Kau malah tertawa.” Gyuri terlihat kesal saat ini. “baiklah baiklah, aku minta maaf.  Biar ku jelaskan, dia itu sangat terobsesi pada namja tampan. Karena itulah dia memanggilku chagi, dia bisa memanggil chagi pada laki-laki manapun yang menurutnya tampan.” Jelas Illwoo. “benarkah itu?” tanya Gyuri memastikan. “tentu saja, kau bisa mempercayaiku.” Ujar Illwoo.
“lalu dimana dia sekarang?” tanya Gyuri. “dia dibawa ke amerika oleh kedua orangtuanya karena penyakitnya tambah parah.” Jelas Illwoo. “aih, kasihan sekali dia ya.” kata Gyuri. Illwoo menahan tangan Gyuri membuat Gyuri menghentikan langkah nya dan menatap Illwoo. “jadi? Itu artinya kita bisa memulai lagi hubungan kita dari awal?” tanya Illwoo dengan senangnya. Gyuri tersenyum dan menunduk, lalu menatap Illwoo lagi. “emm, kau benar.” Jawabnya membuat Illwoo semakin senang. Illwoo pun memeluk Gyuri dengan erat dan dibalas juga oleh Gyuri.
Dari kejauhan, ayah Gyuri melihat hal itu dari jendela kamarnya dan ia tersenyum bisa melihat anaknya bahagia seperti itu. Dibelakangnya, Minwoo tampak kesal menatap punggung ayah Gyuri. “paman, bagaimana paman bisa membatalkan pernikahanku dengan Gyuri? Hanya karena paman mendengar dari Illwoo kalau aku berselingkuh? Apa paman tidak berpikir kalau dia bisa saja membohongi paman?” tanya Minwoo. Ayah Gyuri pun berbalik dan mengambil sesuatu dari sakunya lalu dilemparkannya ke meja. Ternyata itu foto-foto Minwoo yang tengah berkencan dengan wanita lain. “itu bisa menjadi barang bukti yang cukup kuat bukan? Sekarang kau pergi atau perlu aku panggilkan anak buahku?” tanya ayah Gyuri. Minwoo mengepalkan tangannya kuat-kuat. “akan kupastikan anda menyesali keputusan anda ini paman. Ingat itu baik-baik!” Minwoo pun pergi dengan persaan marah.
THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar