i'm comeback chingudeul.. :) aku malas mengoreksi, jadi mohon dimaklumi ne jika banyak typo yang bertebaran.. ;) happy reading!!! jangan lupa tinggalkan jejak!
Part 9
Cast : Kim Jaejoong, Kim Taeyeon, Cho Kyuhyun,
and the others.
Genre : Happy, Funny and a little hurt.
*******
Kini mobil yang membawa Taeyeon sampai di sebuah rumah kumuh yang sepi dan jauh dari
kota. Tangan Taeyeon sudah diikat dan dia didudukkan di kursi. Tanpa banyak
bicara lagi, Jaejoong yang sedari tadi mengikutinya langsung memukul salah satu
preman yang menjaga pintu di luar.
Mendengar keributan diluar, preman yang
didalam langsung keluar dan mendapati temannya jatuh tersungkur dan melihat Jaejoong.
“apa kamu main – main dengan kami huh?” tantang sang preman. “aku tidak
menantang kalian, justru kalian lah yang menantangku karena telah menculik
yeojachingu ku.” Balas Jaejoong.
“benarkah? Baiklah kalau begitu majulah.”
Kata sang preman itu lagi. Sang preman itu pun langsung meninju Jaejoong, tapi Jaejoong
berhasil menghindar dan langsung memukul preman itu dari belakang. Saat Jaejoong
sudah mengalahkan semua preman, Jaejoong langsung masuk ke dalam untuk
mnyelamatkan Taeyeon.
Taeyeon menangis ketakutan, dia tidak bisa
berteiak karena mulutnya diikat dengan kain. Tapi Taeyeon senang melihat Jaejoong,
airmatanya pun jatuh semakin deras. Entah karena masih ketakutan atau karena
dia senang terharu melihat Jaejoong datang menyelamatkannya.
Jaejoong pun langsung membukakan kain yang
membekap mulut Taeyeon. “Taeyeon – ssi gwenchanna?” tanya Jaejoong panic. “…” Taeyeon
hanya mengangguk. “gwenchanna Taeyeon – ssi. Semua akan baik – baik saja.
jangan takut karena aku akan selalu menjagamu” kata Jaejoong sambil membuka
ikatan tali yang mengikat tangan Taeyeon.
Taeyeon membulatkan matanya saat melihat
salah seorang preman membawa pisau sedang berjalan di belakang Jaejoong. “Jaejoong
– ssi, Jaejoong – ssi.. Jaejoong dibelakangmu ada…” belum sempat Taeyeon
menyelesaikan bisikannya pada Jaejoong, Jaejoong sudah membalikkan badannya dan
tepat saat itu juga sang preman langsung menusukan pisau itu di perut Jaejoong.
“mau main – main dengan kami rupanya” sang
preman menyeringai. “JAEJOONG – SSI....” teriak Taeyeon sambil berlari kea rah Jaejoong
setelah ikatan di tangannya lepas.
“Kim Taeyeon – ssi, ne..on gwen…..channa?
Aku ha…rap kamu b..aik – ba..ik saj…a. tenan..gl..ah, aku t..idak ap..a –
a..pa..” ujar Jaejoong terbata – bata setelah itu dia tidak sadarkan diri. “JAEJOONG
– SSI IREONA….” Taeyeon menangis.
‘Aku tidak apa – apa Taeyeon – ssi.
Bagaimana bisa aku mati seperti ini, Taeyeon. Kim Taeyeon, aku akan berusaha
menjagamu. KIM TAEYEON, KIM TAEYEON, KIM TAEYEON.’
Taeyeon menangis
melihat Jaejoong yang sudah tidak sadarkan diri, beberapa namja yang
menculiknya tadi bahkan sudah pergi entah kemana. Beberapa saat kemudian
terdengar suara sirine mobil polisi dan ambulans.
Beberapa petugas
ambulans pun langsung membawa Jaejoong masuk ke mobil diikuti Taeyeon. Kyuhyun
dan Manager Song langsung mengikutinya juga. “Kim Taeyeon neon gwenchanna??”
tanya Kyuhyun khawatir seraya menahan lengan Taeyeon yang akan masuk masuk ke
ambulans. “nan gwenchanna Kyuhyun, aku akan ikut dengan Jaejoong sekarang.” Taeyeon
melepas tangan Kyuhyun.
“biar aku antar, kita
berangkat bersama.” Ujar Kyuhyun. “aniyo, mian Kyuhyun. Aku harus segera
pergi.” Taeyeon pun masuk dan petugas ambulans langsung menutup pintunya. Kyuhyun
hanya terpaku ditempatnya. Taeyeon pergi begitu saja, padahal Kyuhyun sudah
sangat khawatir dengannya. Tapi dia malah lebih memilih menemani namja itu, Jaejoong.
“Kau yakin dengan hal
itu? Benarkah namja yang tertusuk tadi adalah salah satu dari penculiknya??”
kaget Manager Song mendengar penjelasan dari seorang saksi. Kyuhyun yang
mendegarnya langsung menghampiri Manager Song. “apa anda yakin itu?” tanya Kyuhyun
memastikan.
“ne, keureomyeon. Aku
tadi bahkan yang menyelamatkan Taeyeon, tapi namja itu datang dan mau
menusukku. Untung aku berhasil menghindar, dan langsung membalikkan tangannya
itu tapi tidak sengaja malah menusuknya. Tapi sungguh aku tidak berniat
membunuhnya, aku hanya ingin menyelamatkan yeoja itu. Aku kasihan melihatnya
yang terus disiksa oleh namja itu.” Jalas lagi saksi itu yang merupakan seorang
namja.
Kyuhyun terlihat geram
mendengarnya, tangannya sudah mengepal kuat – kuat dibawah sana. ‘apa kau mau
balas dendam denganku Jaejoong? Cih, baik jika itu maumu. Tapi aku tidak akan
membiarkanmu menyentuh Taeyeon maupun menyakitinya. Tidak akan pernah!!’ batin Kyuhyun.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Dirumah sakit, Taeyeon
menunggu Jaejoong diluar ruang operasi. Tangannya bergetar dan jantungnya
berpacu cepat menunggu kabar Jaejoong. Tidak lama kemudian seorang dokter
keluar diikuti bebepara perawat. Taeyeon langsung menghampiri sang dokter.
“uisanim, bagaimana keadaannya? Apa dia baik – baik saja?” tanya Taeyeon
khawatir.
“lukanya cukup dalam,
tapi kami sudah berhasil mangatasinya. Dan sekarang keadaannya benar – benar
sangat lemah karena dia tadi kehilangan banyak darah. Jadi biarkan dia
istirahat.” Jelas dokter. “apa aku boleh melihat keadaannya?” tanya Taeyeon.
“asal kau tidak mengganggu istirahatnya.” Setelah itu dokter dan para perawat –
perawatnya pergi.
Taeyeon melihat Jaejoong
yang tengah terbaring lemah diranjang melalui kaca pintu, ia merasa sangat
bersalah pada Jaejoong. Dengan perlahan ia memutar knop pintu itu lalu masuk
dan duduk di kursi yang ada didekat ranjang Jaejoong.
“Jaejoong – ssi,
gwenchanna?” tanya Taeyeon dengan suara pelan, walau ia yakin Jaejoong tidak
akan pernah menjawabnya karena ia belum sadar. “tentang kejadian tadi, gomapta.
Ne? Keurigo, mianhae... nattemune, kamu jadi seperti ini. Seharusnya kamu tidak
melakukan hal itu tadi, mungkin kamu tidak akan seperti ini.”
“kamu tahu tadi aku
sangat ketakutan melihatmu tertusuk, rasanya aku tidak bisa bernafas saat itu.
Tapi aku merasa lega saat dokter mengatakan bahwa kamu baik – baik saja.”
Taeyeon memandang
wajah Jaejoong yang masih belum sadarkan diri, lam ia memandanginya membuat
matanya berkaca – kaca. Iapun menutup matanya dengan kedua tangannya dan
menangis sejadi – jadinya. “hiks hiks hiks..”
“kenapa hal ini harus
terjadi padamu eoh? Wae? Seharusnya aku saja yang berbaring diranjang ini.
Seseorang seperti kamu tidak pantas berbaring disini. Sekarang cepat bangun dan
pergi dari sini. Kau bisa memarahiku setelah itu, meneriakiku seperti biasanya.
Palli bangun!!!” marah Taeyeon disela – sela tangisnya.
“babo!!hanya diam saja disini, apa kau betah disini? Kau
harus bangun!!! Eomma dan hallmeoni sudah menunggumu dirumah, apa kau tega
membuat mereka mengkhawatirkanmu eoh?” tambahnya.
Sadar tidak ada
jawaban dari Jaejoong, Taeyeon menenggelamkan wajahnya ditangan yang ia lipat
disamping lengan kanan Jaejoong. Ia menangis lagi, lagi dan lagi. “hiks hiks....
hiks... hiksss......”.
Merasa ada guncangan
di samping tubuhnya, Jaejoong perlahan – lahan menggerakkan tangannya dan mulai
membuka matanya. Ia melihat langit – langit dan sekelilingnya putih. Perutnya
sakit, dan ia baru saja ingat tadi ia tertusuk. Dan mungkin searang ia berada
di rumah sakit.
“hiks..hikss...” ia
mendengar suara tangisan dan ia menoleh kesamping. Mendapati Taeyeon menangis
disamping lengannya. Tangan kirinya perlahan bergerak menyentuh kepala Taeyeon.
Taeyeon sontak langsung mendongakkan kepalanya dan matanya langsung membulat
melihat Jaejoong sudah sadarkan diri. Perlahan – lahan Taeyeon tersenyum namun
airmatanya juga mengalir begiu saja.
“ya!!! Kanapa kau
menangis eoh?” Jaejoong mengusap airmata Taeyeon. “kau yang membuatku menangis,
apa kau tahu itu?” ujar Taeyeon. Jaejoong hanya tersenyum menanggapinya. “neo
gwenchanna??” tanya Jaejoong. Taeyeon mengangguk lalu balik bertanya, “lalu
kau?”.”tidakkah kau lihat aku baik – baik saja? Uhm?” ujar Jaejoong.
Namun tiba – tiba
tatapan Taeyeon jadi berubah sendu membuat Jaejoong bingung. “wae??” tanya Jaejoong.
“kau tahu tadi aku sangat ketakutan melihatmu berkelahi dengan preman – preman
itu?” tanya Taeyeon, Jaejoong hanya menganggukkan kepala. “aku sangat takut
sesuatu terjadi padamu saat itu, aku tidak akan memaafkan diriku sendiri kalau
hal itu sampai terjadi.” Ujar Taeyeon dan lagi lagi airmatanya mengalir.
“aish, sudahlah.
Sekarangkan aku sudah tidak apa – apa, jadi berhentilah menangis kumohon.” Kata
Jaejoong. Taeyeon menangangguk dan
mengusap airmatanya sendiri. “ah geundae, bagaimana kau bisa tahu tadi kalau
aku diculik? Tadi disana? Kenapa bisa kau di SJM Resto, ada keperluan apa kau
kesana? Kau mau menemui siapa?” tanya Taeyeon bertubi – tubi. Jaejoong bingung
harus menjawab apa, tidak mungkin ia menjawab ia akan menemui Taeyeon. Bisa –
bisa yeoja itu GR.
“ah itu, yye.. aku
memang mau menemui seseorang disana. Tapi bagaimana bisa namja – namja itu
menculikmu? Apa kau mengenal mereka?” tanya Jaejoong berusaha mengalihkan
pembicaraan. “na molla...” jawab Taeyeon.
Namun tiba – tiba
pintu terbuka dan mendapati beberapa polisi datang menghampiri Jaejoong diikuti
Kyuhyun dan Manager Song. “chogi, apa bisa kami meminta kepastian darimu?”
tanya polisi dengan nametage ‘jung ill woo’. “ne” jawab Jaejoong.
“tapi kami tidak bisa
melakukannya disini. Setelah keadaanmu cukup membaik, kami akan meminta
penjelasan darimu kenapa kau menculik Kim Taeyeon di kantor polisi.” Tambah Polisi
Jung. Sontak Jaejoong dan Taeyeon membulatkan matanya.
“menculik? Apa maksut
anda? Aku berniat menyelamatkannya bukan menculiknya.” Tegas Jaejoong. “kamu
bisa menjelaskannya besok di kantor polisi, kata dokter keadaanmu sudah cukup
membaik besok.” Kata Polisi Jung. “chogi.. ini pasti ada kesalahan.. dia..”
“kim Taeyeon – aa, neo gwenchanna? Aigoo, aku sangat mengkhawatirkanmu..” Manager
Song segera memotong ucapan Taeyeon.
“beberapa saksi
melihatmu menculik Taeyeon, bahkan kau juga mencuri motor pengantar pizza hari
ini.” Jelas Polisi Jung. “mwo??” kata Jaejoong. “jika kau punya masalah
denganku, kita selesaikan secara baik – baik. Jangan membawa orang lain ke
masalah kita, aku tahu kau masih membenciku karena insiden beberapa tahun
lalu.” Ujar Kyuhyun tiba menyela.
Taeyeon bahkan tidak
bisa berkata – kata lagi. Jaejoong menatap Taeyeon dengan tajam. “baiklah kalau
begitu kami permisi dulu, besok kami akan menjemputmu jam 7 pagi.” Polisi Jung
dan rekan – rekannya pergi. Jaejoong mengalihkan tatapannya pada Kyuhyun. “Taeyeon
– aa khajja!!” ajak Manager Song keluar. “tapi manger song....” “sudahlah,
polisi sudah mengurus semuanya. Kau tenang saja tidak usah takut. Khajja!” Manager
Song segera menuntun Taeyeon keluar dan meninggalkan Kyuhyun sendiri bersama Jaejoong
didalam.
“kenapa kau melakukan
hal ini??” tanya Jaejoong tajam. “seharusnya aku yang bertanya seperti itu.
Kenapa kau melakukan itu? Kenapa kau menculik Taeyeon?” tanya balik Kyuhyun.
“cih, aku tidak akan pernah melakukan hal sekeji itu. Untuk apa juga aku
menculiknya? Kalau kau tidak percaya kau bisa menanyakannya sendiri padanya.”
Ujar Jaejoong.
“kau masih dendam
padaku?” tanya Kyuhyun. “menurutmu?” balas Jaejoong. “kau bisa melampiaskannya
padaku sendiri, kenapa kau membawa Taeyeon?” ujar Kyuhyun tegas. “kau dengan
mudah mengambil lagu seseorang dan mengklaim bahwa itu ciptaanmu, apa kau tahu
bagaimana rasanya itu?” tanya Jaejoong menyindir. “sudah berapa kali
kubilang,bukan aku yang mengambilnya. Tapi...” “lalu siapa? Hantu? Apa aku
bodoh mempercayai kata – katamu? ” marah Jaejoong. Kyuhyun menghela nafasnya.
“huh, dwasseo.
Kujelaskan pun kau tidak akan pernah mempercayaiku..” “memang tidak” balas Jaejoong
dengan cepat. “baiklah aku pergi, tidak ada gunanya juga aku disini.” Kyuhyun
pun melangkah mendekati pintu. Namun baru beberapa langkah ia berhenti dan
berbalik. “ku ingatkan sekali lagi padamu. Jangan pernah menyentuh Taeyeon
lagi, jangan pernah mendekatinya lagi.” peringat Kyuhyun lalu pergi begitu
saja. Sedangkan Jaejoong, terlihat tatapannya sangat marah dan tangannya sudah
mengepal kuat.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Malam harinya, eomma Jaejoong
terlihat sangat khawatir karena Jaejoong belum juga pulang. “sudahlah, nanti
dia juga pulang. Dia biasa pulang malam kan ?” ujar halmeoni. “tapi eommeonim, tidak
biasanya tidak ada kabar darinya seperti ini. Jika pulang malam Jaejoong pasti
akan menelfon..” ujar eomma Jaejoong.
“ahjumma, halmeoni,
aku datang...” tiba – tiba Jihye datang sambil membawa beberapa makanan. “eoh Jihye
– aa kau datang. Masuklah, kemari... aigoo apa yang kau bawa itu?” tanya
halmeoni. “ah ini aku membawa makanan, tadi eomma menyuruhku membawanya
kesini.” Jihye memberikannya pada halemoni dan membantunya meletakkan dimeja
depan.
“gomawo Jihye – aa,
kau tidak perlu repot – repot melakukan hal ini.” Kata eomma Jaejoong. “aniyo
ahjumma.. ini tidak repot...” kata Jihye. Lalu eomma Jaejoong dan halmeoni
menyiapkan makanan, sedangkan Jihye terlihat mencari seseorang. “ahjumma, apa Jaejoong
belum pulang??” tanya Jihye. “itu dia yang ahjumma khawatirkan dari tadi. Apa
kamu juga tidak tahu kenapa Jaejoong belum pulang?” tanya ahumma. “nde?” kaget Jihye.
“ah itu, ahhaha, mian ahjumma aku lupa mengatakan sesuatu. Tadi Jaejoong bilang
dia lembur jadi tidak bisa pulang, tadi dia mengatakannya padaku. Hehhe, mian
ahjumma aku lupa memberi tahu ahjumma tadi.” Ujar Jihye bohong.
“lihatkan, Jaejoong
akan baik – baik saja. Dia sudah memberitahu jhye kalau dia tidak akan pulang.
Jadi apa lagi yang kau khawatirkan??” tanya halmeoni. “bukan begitu eommonim,
aku hanya merasa ada sesuatu dengan Jaejoong dan...” “ah sudahlah sudah, lebih
baik kita makan dulu, Jihye – aa khajja kita makan bersama.” Sela halmeoni.
“aniyo halmeoni, aku baru saja makan tadi, aku pamit dulu, masih banyak
pekerjaan yang harus kuurus. Aku permisi dulu, anyeonghaseyo.” Jihye segera
pergi. “ada apa dengan anak itu? Aneh sekali.” Komentar halmeoni. “sudahlah,
mungkin dia sibuk eommonim.” Balas eomma Jaejoong.
Sedangkan Jihye yang
baru saja menutup pintu rumah Jaejoong, terlihat kesal. ‘sebenatnya dia kemana
hari ini? Sudah selarut ini tapi belum pulang juga?’ batin Jihye. Ia segera menelfon
Jaejoong namun nomornya tidak aktif. “aish bocah ini!! Awas besok kalau ketemu!
Kau akan mati!!” setelah itu Jihye memutuskan kembali ke rumahnya.
******************
Keesokan harinya, Jaejoong
sudah diwawancarai di kantor polisi. Suasananya begitu menegangkan dan juga
berisik. “sudahlah, katakan saja yang sebenarnya biar masalah ini cepat
selesai.” Kata Polisi Jung. “hais, harus berapa kali kukatakan. Bukan aku
penculiknya, aku hanya mau menolongnya saja. Kalau kalian tidak percaya kalian bisa
menanyakan hal ini pada Taeyeon sendiri.” Sahut Jaejoong. “dimana – mana tidak
ada maling yang mau mengaku, kalau ada pasti penjara ini sudah penuh.” Sindir Polisi
Jung. “ah aku sudah tidak tahan lagi, kalian bisa memanggil Taeyeon kesini.”
Kata Jaejoong.
“dia sedang dalam
perjalanan, jadi berhenti menyuruh kami memanggilnya. Dan saksi mata juga akan
segera sampai.” Ujar Polisi Jung. “saksi mata?” tanya Jaejoong. “ne, tentu
saja. Dia yang melihat semua kejadian kemarin mulai dari awal.” Jawab polisi Jaejoong.
“kukira tidak ada siapa – siapa disana..” lirih Jaejoong. “ne, kau pikir tidak
ada yang melihat perbuatanmu disana kemarin, kau salah!” kata Polisi Jung. Jaejoong
pun memilih diam dan menunggu Taeyeon dari pada berdebat terus dengan polisi
menyebalkan ini.
Beberapa saat kemudian
Taeyeon tiba bersama Kyuhyun dan Manager Song. Jaejoong yang melihat kehadiran Kyuhyun
langsung membuang tatapannya dengan malas. “eoh itu dia sudah datang.” Ujar Polisi
Jung. “kim Taeyeon – ssi. Kemarilah! Duduk disini dan jelaskan secara rinci
kejadian kemarin yang kamu alami, kamu tidak usah takut.” Kata Polisi Jung.
“ne, jelaskan pada
mereka yang sebenarnya. Aku sudah malas melihat wajah orang ini.” Tunjuk Jaejoong
pada Polisi Jung. “baiklah katakan Taeyeon – ssi.” Ujar Polisi Jung.
“ne, aku akan
mengatakannya... shasireun..”
“ne, dia yang
menculikku kemarin.” Kata Taeyeon selanjutnya dan berhasil membuat Jaejoong
menatapnya tidak percaya. “mwo?? Ya kim Taeyeon, apa yang kau katakan huh?
Jangan berbohong dan katakan yang sebenarnya..” kesal Jaejoong. “sudahlah kau
tenang dulu, biarkan Taeyeon menceritakannya lebih rinci.” Sahut Polisi Jung.
“kemarin aku dan Kyuhyun
baru saja berkencan di SJM Resto, namun Kyuhyun mendapat telfon dari Manager
Song dan akhirnya kami berpisah disana.” Taeyeon memberi jeda. “setelah itu...
saat aku dalam perjalanan pulang, tiba – tiba dia datang dan langsung membawaku
ketempat aneh kemarin.” Tambah Taeyeon.
“ini salah, kejadian
kemarin tidaklah seperi itu. Dia bohong, kau harus percaya padaku!!” kata Jaejoong
pada Polisi Jung. “kau bisa diam tidak? Ini akan menambah hukumanmu jika kau
terus seperti ini.” Marah Polisi Jung. “apakah orang itu Jaejoong? Lalu
bagaimana setelah itu?” tanya Polisi Jung pada Taeyeon. Taeyeon diam sejanak
sambil menunduk, lalu ia mendongak dan menatap Polisi Jung. “ne, dia orangnya!”
jawab Taeyeon mantap.
Jaejoong membulatkan
matanya lalu menatap Taeyeon tajam, “apa yang kau lakukan huh?” lirihnya pada Taeyeon.
“lalu bagaimana setelah itu?” tanya lagi Polisi Jung. “setelah itu aku datang
menyelamatkannya pak.” Tiba – tiba seseorang datang dan menyela. Semua nya pun
menoleh ke sumber suara, Taeyeon dan Jaejoong membulatkan matanya. Namja itu
kan yang menculik Taeyeon kemarin.
Taeyeon semakin dibuat
bingung dengan keadaan sekarang. “eoh kau sudah datang.” Sambut Polisi Jung.
“baiklah katakan yang sebenarnya.” Tambah Polisi Jung. “seperti yang sudah
kukatakan kemarin pak. Aku melihat namja ini membawa paksa yeoja ini ke mobil.
Aku merasa ada yang aneh dengan hal itu, aku merasa ini seperti penculikkan
karena terlihat yeoja ini kemarin meronta – ronta menolak dibawa namja ini. Dan
aku ikuti saja mobil itu, ternyata memang namja ini menculik Taeyeon. Setibanya
disana, aku melihat Taeyeon sudah duduk tidak berdaya dikursi dan tangannya
diikat, mulutnya juga. ” kata namja itu yang dikatakan sebagai saksi tadi.
Jaejoong langsung
menatap namja itu, ia tidak menyangka namja itu memutar balikkan fakta.
Begitupun dengan Taeyeon, namun ia lebih memilih menunduk. Jaejoong mengalihkan
pandangannya ke Taeyeon yang hanya diam menunduk.
“chogi, anda tidak
akan memenjarakanku kan karena tidak sengaja menusuk penculik ini.?” Tanya
namja seperti orang ketakutan. “aku mohon jangan penjarakan aku, aku benar –
benra tidak sengaja melakukannya. Aku hanya ingin menyelamatkan yeoja ini saja
kemarin..” tambhanya. Polisi Jung tampak berpikir – pikir setelah menerima
penjelasan dari saksi.
“aniyo, kau jangan
takut. Kami tidak akan memenjarakanmu, justru penculik ini yang akan kami
penjarakan.” Ujar Polisi Jung membuat Taeyeon mendongak menatapnya. Begitupun
dengan Jaejoong.
“ya!! Kau tidak boleh
percaya begitu saja dengan namja ini. Apa kau tahu? Namja ini penculik yang
sebenarnya, bukan aku. Kau ini seorang polisi, kau harus bisa bersikap tegas
dan adil.” Marah Jaejoong. “adil? Kami pihak kepolisiian sudah bersikap adil.”
Jawab Polisi Jung. “apa kau sudah dibayar oleh bosmu huh? Siapa bosmu cepat
katakan?” tanya Jaejoong pada namja itu. “kau bisa tenang tidak?” marah Polisi
Jung pada Jaejoong. “aaa, apa kau juga sudah menerima uang sogokan untuk
menjebloskanku ke penjara? Geurae?” tanya Jaejoong. “kau sadar apa yang sudah
kau katakan? Hukumanmu bisa lebih jika kau menuduh polisi seperti itu, itu
namanya mencemarkan nama baik.” Sela Kyuhyun tiba – tiba.
“polisi, cepat
penjarakan dia saja. Aku tidak mau Taeyeon kenapa – kenapa lagi..” tambah Manager
Song lalu menghampiri Taeyeon dan memeluknya. Jaejoong menatap tajam kearah Kyuhyun
begitupun sebaliknya.
2 orang polisi pun
membawa Jaejoong, sebelum itu Jaejoong menatap kearah Taeyeon. Taeyeon juga
membalas tatapan Jaejoong, tatapannya seolah memancarkan rasa bersalah. “kau
benar – benar hebat kim Taeyeon! Tidak salah kau jadi artis, aktingmu sungguh
berhasil. Kau bersekongkol dengan Kyuhyun untuk menghancurkanku. Chukkae!! Kau
berhasil melakukannya, dan aku... aku menyesal sudah mengenalmu.” Ujar Jaejoong
sebelum dibawa pergi oleh Polisi Jung.
“gwenchanna Taeyeon –
aa, jangan takut lagi. aku akan selalu ada untukmu mulai sekarang.” Kata Kyuhyun
tulus lalu menggenggam hangat tangan Taeyeon. Taeyeon masih diam mencerna kata
– kata Jaejoong tadi. “kau dan Kyuhyun bersekongkol untuk menghancurkanku,
chukkae!!” bukankah Jaejoong baru mengenal Kyuhyun, tapi kenapa dia mengatakan
hal itu.
“chogi, Kyuhyun –aa.
Apa maksut Jaejoong tadi, kau mau menghancurkannya? Apa kau sudah mengenal Jaejoong
sebelumnya?” tanya Taeyeon. Kyuhyun terlihat bingung mau menjawab apa. “tentu
saja namja itu pasti cemburu, makanya dia mengatakan hal itu. Dia ingin membuat Kyuhyun jahat dimatamu.”
Kata Manager Song membantu Kyuhyun.
“tapi kurasa Jaejoong
tidak mungkin menyukai...” “sudahlah, khajja kita kembali ke agency. Masalahnya
sudah selesai.” Semuanya pun pergi meninggalkan kantor polisi. Sedangkan Jaejoong
yang baru saja dimasukkan ke ruang tahanan, dipanggil lagi oleh Polisi Jung.
“apa lagi?” kesal Jaejoong.
“sashireun.. aku juga tidak percaya dengan saksi tadi..” ujar Polisi Jung
membuat Jaejoong menatapnya, “mwo??”. “itu, apa kau mempunyai seseorang yang
bisa membantumu dan membuktikan kalau kau tidak bersalah?” tanya Polisi Jung.
“wae?” tanya balik Jaejoong. “kau yang mengatakannya sendiri tadi, kalau kami
para polisi harus bersikap adil. Aku tidak bisa begitu saja percaya pada 1
saksi, aku harus mencari bukti juga.” Jelas
Polisi Jung. “apa kau punya seseorang yang bisa dihubungi?” tanyanya
sekali lagi karena Jaejoong hanya diam. “aah ye, ” kata Jaejoong seakan
tersadar dari lamunannya. “nugu?” tanya Polisi Jung.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Jihye, Yoochun dan Junsu
tengah sibuk di JJYJ. Mereka baru saja melayani banyak pesanan dan pengunjung
tadi, sekarang disaat keadaan JJYJ sudah lumayan sepi, mereka istirahat. “huh
hari ini benar – benar melelahkan, banyak sekali pelanggan. Tapi Jaejoong malah
hilang.” Ujar Junsu. “ne kau benar, anak itu tidak mau membantu kita malah
pergi menemui Taeyeon.” Sahut Yoochun keceplosan. “mwo? Nugu? Kim Taeyeon?
Maksutmu dia kemarin pergi menemui Taeyeon? Lalu sekarang dia dimana?” tanya Jihye.
Yoochun segera mengutuk mulutnya yang tidak bisa diam itu.
“ah itu.. sebenarnya
dia kemarin hanya mau memberikan kado ulang tahun pada Taeyeon. Itu saja, tidak
ada maksut lain..” jelas Yoochun. “aigoo, kalian menyembunyikan rahasia dariku
selama ini ya?? Memang apa hubungannya Jaejoong dengan angel korea?” tanya Junsu.
DDRRRRTTT DDRRRRTTTT
Posel Jihye tiba –
tiba berdering, Jihye tidak mengenal nomor itu namun ia segera mengangkatnya.
“yeobseo”.
“...”
“ne, Wang Jihye
imnida. Nuguseyo?”
“...”
“mwo? Kantor polisi?”
Yoochun dan Junsu juga
kaget setelah mendengar Jihye mengatakan kantor polisi.
“.....”
“Jaejoong dipenjara?
Apa anda tidak salah?”
Yoochun dan Junsu
semakin kaget.
“....”
“ah ye, aku akan
segera kesana.”
“...”
“ne” Jihye segera
menutup telfonnya dan siap pergi ke kantor polisi.
“eoh waeyo? Apa
maksutnya Jaejoong dipenjara?” tanya Yoochun. “aku juga tidak tahu, sebaiknya
kita segera pergi kesana.” Akhirnya mereka bertiga pun pergi.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Taeyeon kini pulang
diantar Kyuhyun. “Taeyeon – aa gwenchanna?” tanya Kyuhyun saat dijalan.
“jeball, kau fokus saja pada jalanan. Aku sedang tidak ingin bicara.” Taeyeon
menyandarkan kepalanya di kursi lalu memandang kesamping. Kyuhyun yang mengerti
perasaan Taeyeon hanya diam menuruti Taeyeon dan fokus ke jalan.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Sedangkan Jihye, Yoochun
dan Junsu baru tiba dikantor polisi langsung menemui Polisi Jung –orang yang
menelfon Jihye tadi - . “chogi, Jaejoong eodiseo?” tanya Jihye langsung.
“khajja kuantar.” Polisi Jung mengantar mereka bertiga ke ruangan Jaejoong.
“Jaejoong – ssi,
mereka sudah datang.” Panggil Polisi Jung pada Jaejoong yang tenagh duduk di
sudut lantai ruang tahanan. Jihye yang melihatnya merasa sangat kasihan pada Jaejoong.
Kenapa hal ini bisa terjadi padanya, pikir Jihye.
“joongie – aa, apa
yang terjadi? Kenapa kamu bisa disini?” tanya Jihye. “sesuatu telah terjadi dan
ini hanyalah kesalahpahaman. Jika kalian bisa membantuku mencari tahu buktinya,
aku yakin aku bisa bebas dari sini.” Jawab Jaejoong. “Jaejoong benar, kurasa
ada sesuatu yang terjadi. Dan kami juga akan menyelidikinya lebih lanjut. Tapi
sebelum kami berhasil melakukannya, Jaejoong harus ditahan sementara disini
sampai semuanya terbukti.” Tambah Polisi Jung.
“memang nya salah
paham apa?” kali ini giliran Yoochun yang bertanya. “dia dituduh melakukan
penculikan terhadap Taeyeon angel korea.” Jawab Polisi Jung. “mwo?” kaget Jihye,
Yoochun dan Junsu bersamaan. “apa itu tidak salah?” Junsu angkat bicara.
“bukankah kemarin kau
mau memberikan kado ulang tahun padanya? Kenapa jadi seperti ini?” tanya Yoochun heran. “kado?” tanya Polisi Jung. “ne,
bukankah beberapa hari yang lalu Taeyeon ulang tahun. Dan sebagai pela...”
“bisa anda tinggalkan kami sekarang?” potong Jaejoong dengan cepat.
“nde? Ah yee..” Polisi
Jung pun segera pergi. “joongie – aa, waegeurae?? Apa yang dilakukan yeoja itu
padamu?” tanya Jihye. “aniya.. gwenchanna Jihye – aa.” Jawab Jaejoong. “Junsu –
aa, bisa kau antar Jihye untuk membeli minuman?” suruh Jaejoong pada Junsu.
“nde? Naega wae?” Junsu berusaha menolak tapi setelah mendapat tatapan tajam
dari Jaejoong diapun menerimanya.
“ah, yee.. khajja Jihye
– aa kita mencari minum dulu.” Ajak Junsu. “aish shireo – yo. Joongie – aa, kau
harus mengatakannya padaku. Kenapa hal ini bisa terjadi? Kau tidak mau pergi
kalau kau tidak mengatakannya.” Tolak Jihye dengan tegas.
“Jihye, aku akan
menjelaskannya setelah kau mencari minum. Arra? Kau butuh air untuk menenangkan
pikiranmu dulu sebelum menerima penjelasan dariku.” Bujuk Jaejoong. Jihye
menatap Jaejoong. “ne?” tambah Jaejoong. “huft, baiklah khajja!!” dengan berat
hati Jihye menuruti perkataan Jaejoong dan pergi membeli minuman bersama Junsu.
“ya sebenarnya apa
yang terjadi? ” tanya Yoochun setelah kepergian Jihye dan Junsu. “kau masih
ingat orang yang mencuri dan mengklaim lagu ciptaanku sebagai miliknya?” tanya Jaejoong.
“ne, maksutmu Kyuhyun??” tanya balik Yoochun. Jaejoong mengangguk, “ne. Kurasa
dia ingin bermain – main lagi denganku.” Jawab jaejoong membuat yoochun sedikit
mengerutkan keningnya. “wae??” tanya yoochun.
“aku pikir aku telah
ditipu oleh angel korea itu.” Balas jaejoong membuat yoochun semakin tidak
mengerti. “aish, apa maksutmu sebenarnya? Bicaralah yang jelas biar aku
mengerti.” Kesal yoochun. “dia mungkin
menggunakan taeyeon untuk menjebakku.” Kata jaejoong. “maksutmu, apa mereka
semua sudah merencanakan hal ini dan akhirnya menjebloskan kedalam sini?” tanya
yoochun. “ne, tidakkah itu masuk akal?” tanya jaejoong. “itu memang bisa saja
masuk akal, tapi aku tidak yakin taeyeon bisa melakukan hal seperti itu. Aku
tidak percaya dia melakukannya.” Jawab yoochun.
“dia itu kan aktris
yang pandai akting, bisa saja kan?” sahut jaejoong. “memang dia sering akting.
Tapi kurasa... dia bukanlah tipe orang yang seperti itu.” Kata yoochun lagi.
“kau ini kenapa huh? Jadi kau lebih percaya angel itu daripada chingu mu sendiri?
Memang dia siapa? Apa kau diam – diam mengidolakannya?” gusar jaejoong. “aish,
arra arra. Aku kan hanya berpendapat. Lalu? Darimana kau tahu kalau kyuhyun
menjebakmu?” tanya yoochun.
“dia tadi datang.”
Kata jaejoong. “MWO??” mata yoochun membulat langsung. “kenapa kau kaget
seperti itu? Wajar dia datang, kau lupa dia itu siapanya taeyeon?” kata
jaejoong dengan nada seperti orang kesal atau mungkin cemburu (?). “apa kau
cemburu?” tanya yoochun membuat jaejoong langsung menatapnya tajam. “ah ani
ani, itu tidak mungkin kan? Tapi dari nada bicaramu seepertinya kau....” “ah
ani ani, lupakan apa yang baru saja
kukatakan.. hehhe” yoochun tertawa garing mendapat tatapan tajam dari jaejoong.
“dia datang kesini
karena yeojachingunya dalam masalah, itu wajar. Tapi kenapa kamu yang bisa
masuk kesini?” tanya yoochun. “sudah kubilang aku dijebak, kau tahu? Kemarin
saat aku mau memberikan kado pada angel itu, berkat ide konyolmu itu juga. Aku
menunggunya berjam – jam di agency nya, dan kau tahu dia kemana? Lama aku menunggunya
tapi dia malah pergi berkencan dengan kyuhyun.”
“karena aku lelah
menunggunya, aku memutuskan untuk pulang. Dan saat dijalan aku melihat dia
dibawa segerombolan namja yang bisa dibilang itu penculiknya. Tanpa berpikir
lagi aku langsung mengikuti mobil yang membawa taeyeon. Dan aku
menyelamatkannya, tapi apa? Dia bilang tadi, kalau aku yang menculiknya.
Bukankah sudah jelas kalau itu adalah perangkap untukku?” jelas jaejoong lalu
bertanya.
“itu sedikit aneh, apa
dia tahu kalau kau menunggunya? Kurasa tidak, lalu apa dia tahu kau akan lewat
jalan itu? Kurasa juga tidak, bagaimana bisa dia menjebakmu?” tanya yochun.
“yang menjebakku bukan dia, tapi kyuhyun yang kumaksut.” Kata jaejoong. “aku
tahu aku tahu, tapi itu sedikit aneh dan...” “ah sudahlah, bicara denganmu
membuatku kesal saja. Sekarang langsung saja, kau mau membantuku atau tidak?”
tegas jaejoong.
“tentu saja aku mau
chingu – yya, memang membantu apa ?” tanya yoochun. “bantu aku keluar dari sini
lalu aku akan mencari tahu apa yang terjadi.” Ucap jaejoong. Yoochun hanya
mengangguk. “minuman datang...” suara jihye tiba – tiba terdengar. Dan ia
membawa beberapa minuman kaleng diikuti junsu dibelakangnya.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Keesokan harinya,
jihye datang mengunjungi jaejoong. Dia selalu menyemangati jaejoong dan
meyakinkan jaejoong bahwa dia akan segera keluar, karena jihye dan teman –
temannya sedang mengumpulkan uang untuk mengeluarkan jaejoong. “kau bertahanlah
ne? Minggu depan kau pasti sudah bebas.” Ujar jihye. “kalian tidak seharusnya
melakukan itu, aku kan tidak salah.” Kata jaejoong. “memang kalau kau tidak
salah kau akan dikeluarkan dari sini?” kesal jihye. “tapi kalian cukup mencari
bukti bahwa aku tidak salah.” Kata jaejoong. “caranya? Kau jangan berpikir yang
tidak tidak. Sudahlah, minggu depan kau akan bebas. Uang kami akan terkumpul
minggu depan untuk menebusmu. Kalau begitu aku pulang dulu ne, oh iya. 2 hari
kedepan aku tidak bisa mengunjungimu karena aku sibuk.” Kata jihye.
“jihye – aa??” panggil
jaejoong saat jihye beranjak. “ne?” jihye kembali lagi duduk. “gomawo...
keurigo, tolong jaga eomma dan halmeoni ne? Jangan sampai mereka tahu hal ini.”
Kata jaejoong. “aku tidak akan memberitahu mereka, tenang saja. Aku juga akan
menjaga mereka tanpa kau suruhpun. Mereka sudah seperti keluargaku sendiri.”
Ujar jihye. Jaejoong tersenyum tapi seperti merasa bersalah tatapannya pada
jihye. “gomawo, aku selalu membuatmu sudah, mianhae..” kata jaejoong. “aish
dwasseo, kau selalu sepeti ini. Baik aku pulang. Kau jaga kesehatan selama aku
tidak kesini.” Jihye pun pergi.
^^^^^^^^^^^
“biar aku yang
melakukannya.” Kata Taeyeon pada manager song. Manager song tersenyum
mendengarnya. “kenapa tidak dari dulu saja, mungkin hal ini tidak akan terjadi.
Kau itu keras kepala sekali.” Kata manager song. Taeyeon hanya diam menahan
setiap perkataan managernya itu padanya. “apa perlu aku menyuruh kyuhyun untuk
mengantarmu?” tawar manager song. “aniyo, aku akan berangkat sendiri.”
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Seperti kata jihye, 2
hari ini dia tidak datang dan tidak ada yang menjenguk jaejoong. Jajeoong duduk
termenung dilantai. Ia sangat penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi, ia
juga memikirkan kata yoochun kemarin. Tidak mungkin taeyeon melakukan hal itu,
hatinya juga tidak mempercayai hal itu. Tapi jika mengingat taeyeon adalah
yeojachingu kyuhyun, entah kenapa dirinya kesal sekali jika menyangkut kyuhyun.
Dan dia berpikir mungkin taeyeon memang ikut dalam hal ini. Diapun megeluarkan
kotak dari sakunya dan membukanya. Kotak yang seharusnya untuk taeyeon, tapi
sampai sekarang masih ada padanya. “tidak seharusnya aku menuruti kata yoochun”
ujarnya.
“jaejoong keluarlah.
Ada yang ingin menjegukmu.” Kata polisi jung. Jaejoong langsung memasukkan
kotak itu ke sakunya. “nugu? Jihye bilang dia tidak akan datang selama 2 hari,
bukankah seharusnya besok dia datang.” Ujar jaejoong. “kau temui saja dia” kata
polisi jung sambil membuka pintu dan mempersilahkan jaejoong menemui
pengunjungnya.
PLAY SONG : JAEJOONG –
EVENTHOUGH I HATE IT
Jaejoong berjalan ketempat duduknya dan saat baru melewati
pintu, dia kaget melihat taeyeon duduk ditempat pengunjung. Apa itu artinya taeyeon
yang dimaksut polisi itu? Pikir jaejoong. Tapi hatinya sedikit senang
mengetahui fakta bahwa taeyeon datang mejenguknya. Itu artinya taeyeon peduli
padanya. Jaejoong duduk didepan taeyeon yang terhalang kaca, dia menatap
Taeyeon begitupun Taeyeon.
“untuk apa kau kesini?
Bukankah urusan kita sudah selesai?” tanya jaejoong. “bagaimana keadaanmu? Apa
kau baik – baik saja?” tanya taeyeon tulus. “kenapa tiba – tiba kau menanyakan
keadaanku huh? Apa kau merasa menyesal? Dwasseo, kau tidak perlu meminta maaf padaku.”
Balas jaejoong.
Taeyeon tersenyum
tipis mendengarnya, matanya sedikit berkaca – kaca. Iapun mengeluarkan sebuah
berkas dan meletakkannya di meja. “kita.... batalkan saja kontrak kita.” Kata
taeyeon dengan berat. Jaejoong langsung menatapnya. “mwo??” katanya tidak
percaya. “dari awal kita memang sudah tidak cocok, jadi... kita batalkan saja
kontrak ini.” Kata taeyeon lagi.
Entah kenapa hati
jaejoong terasa tidak rela mendengarnya, ia pun mencoba tersenyum. “apa karena
aku dipenjara? Jadi kau tidak mau berurusan lagi denganku? Kau takut nama
baikmu tercemar jika tetap bersamaku, begitu?” tanya jaejoong. Taeyeon
menatapnya, “aniyo, bukan seperti itu...” “geurae. Kita batalkan saja kontrak
ini.” Potong jaejoong membuat taeyeon semakin menatapnya dengan mata yang
semakin berkaca – kaca pula.
Jaejoong mengalihkan
pandangannya saat taeyeon terus saja menatapnya. Seakan teringat, jaejoong
segera mengambil kotak disakunya dan memberikannya pada taeyeon lewat lubang
kecil yang ada dikaca itu. Taeyeon menerimanya lalu menatap jaejoong. “itu
untukmu, sebenarnya hari itu aku menunggumu di agency mu untuk memberimu ini
sebagai hadiah ulang tahun. Tapi kudengar kau sedang kencan dengan kyuhyun, aku
memutuskan untuk pulang.”.
“tanpa disangka, aku
malah melihatmu diculik. Karena terlalu khawatir, tanpa pikir panjang aku
langsung mengejar mobil yang membawamu itu dan menyelamatkanmu. Tapi apa
balasanmu? Kau malah menuduhku sebagai penculiknya dan memasukkanku ke dalam
sini.” Jelas jaejoong. Taeyeon merasa sangat bersalah mendengar hal itu, iapun
membuka kotak itu. Ia sedikit terkejut melihat isinya, sebuah kalung sederhana
tapi juga terlihat mewah dengan bandul bintang.
“ambillah, aku
membelikan itu untukmu. Dan tentang pembatalan kontrak kita itu, kau urus saja
semuanya. Setelah semuanya selesai, aku harap kita tidak bertemu lagi. tidak
pernah.” Kata jaejoong lagi – lagi membuat taeyeon menatapnya.
“maaf, waktu
berkunjung sudah habis. Aku akan membawa tahanan 0125 kembali.” Ujar polisi
jung. Polisi jung pun membawa jaejoong pergi meninggalkan taeyeon yang terdiam
di tempat duduknya. Sepeninggal jaejoong, airmata taeyeon jatuh mengalir
dipipinya. Ia menatap lekat – lekat kalung pemberian jaejoong. “mianhaeyo,
jeongmall mianhaeyo jaejoong – ssi. Hiks hiks... hiks...” taeyeon menangis
sendiri disana. Sedangkan jaejoong di dalam tahanan masih memikirkan kata –
kata taeyeon tadi, “kita batalkan saja.. kontrak kita.”
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Malam harinya,
jaejoong dipanggil polisi jung keluar. “kau sudah boleh pulang, kau
dibebaskan.” Kata polisi jung. “ne? Apa anda tidak bercanda? Kurasa aku masih
satu minggu lagi disini, memang siapa yang membebaskanku?” tanya jaejoong.
“pihak pelapor sudah mencabut tuntutan atas namamu.” Jelas polisi jung. “pihak
pelapor? Mencabut? Makusutmu taeyeon? Yeoja yang tadi siang kesini itu?” tanya
lagi jaejoong. “ne.” Balas polisi jung. “sudahlah pergi sana, kau ini sudah
bebas bukannya bersyukur.” Tambah polisi jung. “tapi bukankah anda percaya
kalau bukan aku pelakunya?” tanya jaejoong. “ne, tenang saja. Dari kemarin aku
sudah bergerak mencari tahu kebenarannya. Kalau sudah ada perkembangannya aku
akan memberitahumu.” Kata polisi jung.
“bolehkah aku bertanya
satu hal lagi?” tanya jaejoong. “mwo?” sahut polisi jung. “kenapa dia mencabut
tuntutanku?” tanya jaejoong. “molla, tapi kurasa dia juga merasa kau tidak
salah. Mungkin karena itu dia mencabutnya.” Ujar polisi jung. “jika dia merasa
aku tidak bersalah, kenapa dia melaporkanku? Dia kan yang diculik, seharusnya
tetap membiarkanku disini jika dia memang yakin aku pelakunya.” Kesal jaejoong.
“ah, kau benar juga. Emm, mungkin ini akan menjadi sumber informasiku
selanjutnya.” Kata polisi jung.
“jongi – aa...” panggil
jihye yang baru saja datang setelah beberapa saat tadi dihubungi oleh poleh
polisi jung. Jaejoong dan polisi jung menoleh ke sumber suara. Jihye langsung
memeluk jaejoong didepan polisi jung. “kenapa kau sudah bebas? Kami kan belum
membayar uang dendamu?” tanya jihye. “kim taeyeon sudah mencabut tuntutannya
padaku.” Jawab jaejoong. “ne? Kenapa dia melakukan hal itu? Apa dia sedang
mempermainmu?” kesal jihye. “dwasseo, yang penting sekarang aku sudah bebas.
Khajja kita pulang.” “aku pamit dulu, sudah membantuku dalam masalah ini ..
gansahamnida.” Ujar jaejoong formal pada polisi jung. Jihye sedikit
memnundukkan kepalanya. “ne, hati – hati dijalan.” Balas polisi jung.
Baru keluar dari
kantor polisi, jihye dan jaejoong langsung berhadapan dengan taeyeon. Taeyeon
tersenyum melihat jaejoong sudah bebas. Sedangkan jaejoong menatap datar
taeyeon. Berbeda sekali dengan jihye yang terihat sangat kesal denagn taeyeon,
ia segera menarik tangannya yang
melingkar di lengan jaejoong lalu menghampiri taeyeon.
“kau? Apa yang kau
lakukan disini huh? Apa kau sedang mempermainkan kami? Kau sadar apa yang telah
kau lakukan? Kau memenjarakan seorang tulang punggung keluarga,apa kau tidak
memikirkan bagaimana keluarga jaejoong jika tahu hal ini huh?” teriak jihye
didepan wajah taeyeon. Jihye juga bahkan mendorong bahu taeyeon tapi Taeyeon
diam dan hanya mendengarnya, yang dikatakan yeoja ini memang benar.
“aku minta maaf,
sungguh aku minta maaf. Aku janji hal ini tidak akan terulang lagi.” kata
taeyeon hati – hati. “tentu saja tidak akan terjadi lagi, karena mulai sekarang
jaejoong akan menghindar darimu. Dia tidak akan berurusan lagi denganmu yang
pembawa sial dikehidupan jaejoong.” Tegas jihye. “kau tahu? Sebelum dia bertemu
denganmu, kehidupannya tidak serumit sekarang ini. Aku minta sekarang padamu,
jangan pernah lagi mencari jaejoong, jangan menghubunginya, jangan bertemu lagi
dengannya mulai dari sekarang.” Tambah jihye. Taeyeon hanya diam menatapnya
sesekali menatap jaejoong yang berada beberapa langkah dibelakang jihye.
Jaejoong menatap
taeyeon sekilas lalu berjalan maju. “sudah lah jihye. Khajja kita pulang.”
Jaejoong berusaha meredamkan kemarahan jihye. “aku senang kau sudah bebas.”
Kata taeyeon sebelum jaejoong dan jihye pergi. “cih, yeoja ini sangat tidak
tahu malu sekali.” Decak jihye. Jaejoong menatap taeyeon, “pulanglah, ini sudah
malam. Bahaya yeoja pulang sendiri malam – malam begini.” Ujar jaejoong lalu
menggandeng jihye pergi. Taeyeon menatap kepergian kedua orang itu.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Kyuhyun dan taeyeon
kini tengah makan siang bersama di atap agency mereka. Kyuhyun yang
memperhatikan taeyeon sepertinya tidak nafsu makan, karena tadi taeyeon hanya
mengaduk – aduk makanannya saja tanpa memakannya sedikitpun. “chagi – aa
waegeurae?? Kau tidak suka makanannya? Atau mau kusuapi saja?” tanya kyuhyun
khawatir. “ani, aniyo.” Taeyeon memaksakan tersenyum.
“apa kau masih
memikirkan masalah jaejoong? Bukankah kamu sudah membebaskannya, jadi untuk apa
lagi kamu memikirkannya?” tanya kyuhyun. “aku hanya merasa bersalah padanya,
kau tahu perjuangannya saat menyelamatkanku beberapa hari yang lalu? Dia
menghajar semua penculik itu sampai ia tertusuk. Ia tertusuk demi
menyelamatkanku kyuhyun – aa, tapi apa? Aku malah memasukkannya kedalam
penjara, tidakkah aku sangat kejam padanya?” ujar taeyeon setelah itu.
“apa maksutmu taeyeon
– aa? Maksutmu bukan dia pelakunya?” heran kyuhyun. Taeyeon sadar ia telah
mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak ia katakan. “ah maksutku..
sebenarnya..”
“jika bukan dia
pelakunya, lalu kenapa kau bilang dia saat di kantor polisi?” tanya kyuhyun.
“ada sesuatu yang tidak kamu mengerti, jika aku tidak melakukan hal itu,
mungkin jaejoong akan mengalami masalah yang lebih besar daripada itu.” Kata
taeyeon. “masalah seperti apa maksutmu?” tanya kyuhyun.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Jaejoong bangun tidur
dan langsung mencium aroma wangi dari dapur. Iapun segera beranjak dan menemui
eommanya serta halmeoni yang tengah memasak di dapur. “eomma, kau masak apa
hari ini? Baunya harum sekali.” Kata jaejoong seraya memeluk eommanya dari
belakang. “aigoo kau sudah bangun? Eomma memasak makanan kesukaanmu, sup rumput
laut dan kimchi.” Balas eommanya.
“ya jaejoong, dari
pada kau memeluk eomma mu seperti itu.lebih baik kau membantu halmeoni mengupas
bawang ini. Eoh?” ujar halmeoni yang terlihat iri dengan kedua orang itu.
“ahaha, nde halmeoni. Aku sudah rindu tidak membantu halmeoni beberapa hari
ini.” Ata jaejoong dan menghampiri halmeoninya.
“salah sendiri kau
tidak pulang, memang kau tidur dimana? Benar kau tidur dirumah yoochun? Untuk
apa kau tidur disana? Kau kan punya rumah sendiri jadi untuk apa tinggal
dirumah orang lain.?” Tanya halmeoni. Jaejoong diam sejenak lalu menyunggingkan
sebuah senyuman. “apa halmeoni sangat merindukanku eoh?” goda jaejoong. “mwoya,
aniya...” elak halmeoni. Jaejoong pura – pura kesal, “ah,sayang sekali..
padahal aku berharap halmeoni merindukanku, ternyata tidak ya? Tahu begitu aku
tidak akan pulang dulu..” ujar jaejoong sambil melirik halmeoni.
“arraseo arraseo..
halmeoni sangat merindukanmu, sangat sangat.. jadi jangan pergi lagi ne??
Jangan tinggalkan halmeoni sendiri..” ujar halmeoni seraya mengelus rambut
jaejoong, tiba – tiba mata halmeoni berkaca – kaca. “halmeoni, gwenchanna! Aku
janji aku tidak akan meninggalkan halmeoni sendiri.” Kata jaejoong lalu memeluk
halmeoni.
Sedangkan eomma
jaejoong terharu melihat pemandangan didepannya ini, ia jadi teringat dengan
anaknya. Eomma jaejoong pun memutuskan keluar dulu dari dapur memberikan waktu
pada cucu dan neneknya yang tengah saling melepas rindu.
“aku tidak mau
kehilanganmu seperti aku kehilangan orang tuamu dulu.” Kata halmeoni.
“geumanhae halmeoni, jangan mengungkit hal itu lagi. itu akan membuat halmeoni
sedih lagi. aku mohon, ne??” pinta jaejoong. Halmeoni hanya mengangguk dan
semakin memeluk jaejoong seakan tidak mau jaejoong pergi lagi. jaejoong hanya
bisa membalas pelukan halmeoni nya itu dan mengelus punggungnya.
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
Sore harinya, jaejoong
berangkat kerja ke green cafe. Ia memulai kehidupannya lagi tanpa taeyeon.
Mulai sekarang, tidak tidak. Ralat!! Sejak di kantor polisi kemarin, ia
memutuskan untuk melupakan semua tentang taeyeon. Ia berpikir tidak pernah
bertemu dengannya sama sekali. Ia anggap kejadian kemarin adalah mimpi buruk
yang harus segera ia lupakan. Ya, lupakan itu kim jaejoong. Batinnya.
Jaejoong memasuki
green cafe dan menyapa bosnya, saat ia hendak naik panggung. Bosnya menahan
lengannya dan mengajaknya untuk bicara di luar cafe. “waeyo bos? Ah, apa anda
marah karena 3 hari ini aku tidak ada kabar? Untuk hal itu, aku minta maaf bos.
Aku sungguh minta maaf.” Kata jaejoong menyesal.
“mulai sekarang kau
tidak perlu lagi bekerja disini.” Kata bosnya itu. “nde?” kaget jaejoong. “eoh,
bagaimana bisa seperti itu.. aku minta maaf bos, lain kali tidak akan terjadi
hal seperti ini lagi, aku janji . ne?” ujar jaejoong memastikan bosnya. Bosnya
hanya bisa menghela nafas. “aku tidak mau mempekerjakan seorang penculik
sepertimu, aku juga tidak akan mempekerjakan seoarang penjahat sepertimu, cafe
ini.. tidak akan mempekerjakan seoarang narapidana. Mengerti!!” tegas bosnya
itu membuat jaejoong menatapnya.
“bagaimana anda
bisa.....” bosnya itu menunjuk 2 yeoja yang mengenakan seragam sekolah dan 1 namja.
Jaejoong menatap mereka. Ternyata mereka adalah fans taeyeon yang mengadakan
pesta ulang tahun untuk taeyeon dulu.
“yang dikatakan tuan ini benar. Kami juga
tidak akan membiarkan penculik taeyeon berkeliaran dengan santainya disini.
Kami akan membalas perbuatanmu pada taeyeon, angel korea.” Tegas salah satu
yeoja itu dengan nametage ‘han cuwizt’. “geurae, cuwizt benar. Kukira anda itu
orang baik, ternyata anda jauh lebih buruk dari seekor rubah.” Tambah sang
namja yang tidak lain adalah ‘lee sungyeol’. “mworagun??” tanya jaejoong.
“mereka sudah
menceritakan semua yang terjadi padaku, dan mulai sekarang.. aku mohon kau
jangan muncul lagi di cafe ini. Aku tidak mau pelangganku kabur karena takut
denganmu. Sekarang pergilah!” usir bosnya lalu masuk cafe.
“ahijussi, kenapa kau
melakukan hal ini pada taeyeon eoh? Kenapa kau begitu kejam?” tambah cuwizt
lalu pergi diikuti teman – temannya. “ya cuwizt – aa, tidakkah ini keterlaluan.
Kasihan ahjussi itu, belum tentu juga dia bersalah.” Lirih kim hyuli, temannya.
“ya! Sudah terbukti dia itu bersalah, semua warga korea cepat atau lambat juga
akan mengetahui hal ini. Dia sudah begitu kajam pada taeyeon, kenapa aku tidak
boleh kejam padanya.” Sahut cuwizt.
Sedangkan jaejoong
masih terdiam ditempatnya, ia terlihat kesal. Rahangnya mengeras dan matanya
benar – benar memancarkan kemarahan. Ia segera mengambil ponselnya dan
menghubungi seseorang. “temui aku sekarang di taman dekat green cafe.” Setelah
mengatakan hal itu, jaejoong segera menutup telfonnya dan pergi.
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
@ agency taeyeon
“eoh taeyeon – aa?”
panggil changmin saat bertemu taeyeon di lobby. “ne?” tanya taeyeon. “apa benar
berita itu? Tentang .. kau.. diculik?” tanya changmin hati – hati. Taeyeon
tersentak mendengarnya. “eotteokhae arraseyo?” tanya balik taeyeon. “dan
benarkah yang menculikmu itu ... jae..joong?” tambah changmin. Taeyeon terdiam.
“chogi, taeyeon – aa. Aku tidak bermaksut apa – apa, aku hanya ingin megatakan
padamu bahwa.. jaejoong hyung bukanlah orang seperti itu. Aku mengenalnya,
sangat mengenalnya. Ini pasti terjadi kesalahan, dia tidak mungkin melakukan
hal seperti itu. Percayalah padaku. Aku mohon.” Tukas changmin membuat taeyeon
semakin bingung dengan keputusannya.
%%%%%%%%%%%%%%%
@ taman dekat green
cafe
“baru datang?” tanya
jaejoong dingin saat orang yang ditelfonnya tadi baru datang. “mian aku sedikit
terlambat, apa kau sudah menunggu dari tadi?” tanya orang itu yang tidak lain
adalah taeyeon. “bukan itu yang mau kubahas sekarang.” Jawab jaejoong singkat.
“ah, llau apa yang ingin kau katakan padaku?” tanya taeyeon sedikit ragu,
karena jujur saja.. setelah kejadian hal itu mereka tidak pernah bertemu bahkan
berbicara. Dan hal itu membuat taeyeon merasa canggung jika bertemu dengan
jaejoong karena ia merasa bersalah padanya.
“bukankah sudah
kubilang, jangan pernah lagi mencampuri kehidupanku. Apa kamu tidak mengerti
juga? Anggap saja kita tidak pernah bertemu apalagi saling mengenal. Bukankah
sudah kukatakan itu padamu?” tegas jaejoong. “ye?” heran taeyeon tidak mengerti.”apa
maksutmu?” tambah taeyeon.
“aku bilang jangan
pernah lagi mencampuri urusanku.” Ujar jaejoong. “aku tidak mencampuri urusanmu
sama sekali, sebenarnya apa yang kau bicarakan?” taeyeon jadi emosi karena
tidak mengerti maksut jaejoong. “aku dipecat dari cafe itu, dan itu semua
karenamu..” jelas jaejoong singkat membuat taeyeon membulatkan matanya.
“kau ingat 3 fans mu
yang merayakan ulang tahunmu kemarin di kirin art high school?” tanya jaejoong
tapi tidak mendapat respon dari taeyeon. “mereka mengatakan pada pemilik cafe
itu bahwa aku telah menculikmu dan masuk penjara. Pemilik cafe itu bilang dia
tidak mau mempekerjakan penjahat sepertiku.” Tambah jaejoong. Taeyeon tidak
tahu harus berkata apa lagi sekarang, sungguh ia sangat jahat sekali pada jaejoong.
“geundae.. dari mana
mereka tahu hal ini??” tanya taeyeon berusaha mengalihkan topik pembicaraan
jaejoong. “itu sudah jelas, mereka adalah fansmu. Mereka saja sudah tahu,
mungkin sebentar lagi seluruh warga korea akan tahu hal itu juga. Dan aku, mungkin
akan dicap sebagai penjahat yang sesungguhnya..” kata jaejoong. “itu tidak
mungkin terjadi, itu..” “itu pasti terjadi, kau orang terkenal di korea. Mana
mungkin orang tidak memperhatikanmu. ” kata jaejoong memotong ucapan taeyeon.
“aniyo, aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi.” Tegas taeyeon. “cih, apa
aku bisa mempercayaimu lagi?” cibir jaejoong. Taeyeon lagi – lagi diam.
“nan... bukanlah orang
bodoh yang akan melakukan kesalahan 2 kali.” Tambah jaejoong melihat
kebungkaman taeyeon. “geurae. Akan kulihat, apakah yang kau katakan itu tadi
benar. Jika benar, aku akan memaafkanmu. Geundae, jika kau bohong lagi padaku..
mian, aku tidak akan pernah memaafkanmu dan akan kuingat selalu penghinaan
darimu ini.” Setelah mengatakan hal itu jaejoong langsung pergi meninggalkan
taeyeon yang masih tidak berkutik.
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
Taeyeon berjalan
disepanjang jalan menuju rumahnya. Susana kota saat malam hari sangat ramai,
tapi mengapa tidak dengannya? Taeyeon merasa jauh dalam lubuk hatinya, sangat
sepi, kosong, dan hampa. Ia sangat kecewa pada dirinya sendiri.
‘hot news! Angle korea kita, kim taeyeon. Baru saja
mengalami hal buruk beberapa hari ini. Kabarnya dia sudah diculik oleh seorang
namja yang diduga adalah seorang fansboynya. Dia menculik taeyeon karena rasa
cemburu pada taeyeon yang sudah menjalin hubungan dengan aktor top cho
kyuhyun.’
‘namun beruntung sekali mendapat pacar cho kyuhyun,
taeyeon langsung diselamatkan oleh pacarnya saat mendengar taeyeon diculik.
Sungguh pasangan yang serasi, saling melindungi.’
‘kabarnya, penculik itu langsung dimasukkan ke penjara.
Namun seminggu kemudian, taeyeon mencabut tuntutan itu karena merasa kasihan
pada penculik itu yang merupakan fansboynya. Oh, betapa baiknya angel korea
kita ini.’
Taeyeon shock melihat
berita yang tersiar di tv tv jalan itu. Hampir semua stasiun tv menyiarkan
berita itu. Tubuh taeyeon bergetar mendengar hal itu. Ia merasa lumpuh
seketika. Bagaimana dengan jaejoong? Ia jadi teringat kata – kata jaejoong
tadi, jaejoong pasti tidak mau lagi melihatnya.
DRRTT DRRTTT
Ponsel taeyeon
berbunyi dan ia segera mengangkatnya tanpa melihat siapa penelfonnya.
*****************************************
“mwoya?? Jadi taeyeon
tidak menganggap kata – kataku?” kesal changmin melihat tv di agency nya.
“mwonde?” tanya kyuhyun yang baru datang. Kyuhyun mengikuti arah pandang
changmin dan dia sama terkejutnya seperti changmin.
. “aku hanya merasa bersalah padanya, kau tahu
perjuangannya saat menyelamatkanku beberapa hari yang lalu? Dia menghajar semua
penculik itu sampai ia tertusuk. Ia tertusuk demi menyelamatkanku kyuhyun – aa,
tapi apa? Aku malah memasukkannya kedalam penjara, tidakkah aku sangat kejam padanya?”
ujar taeyeon.
“apa maksutmu taeyeon – aa? Maksutmu bukan dia
pelakunya?” heran kyuhyun. Taeyeon sadar ia telah mengatakan sesuatu yang
seharusnya tidak ia katakan. “ah maksutku.. sebenarnya..”
“jika bukan dia pelakunya, lalu kenapa kau bilang dia
saat di kantor polisi?” tanya kyuhyun. “ada sesuatu yang tidak kamu mengerti,
jika aku tidak melakukan hal itu, mungkin jaejoong akan mengalami masalah yang
lebih besar daripada itu.” Kata taeyeon. “masalah seperti apa maksutmu?” tanya
kyuhyun.
Kyuhyun teringat
percakapannya dengan taeyeon kemarin. “ada sesuatu yang terjadi, ini tidak
mungkin. Pasti ada sesuatu yang tidak ku mengerti.” Liirh kyuhyun. “geurae,
sesuatu sudah terjadi. Kim taeyeon, sudah menghancurkan jaejoong hyung. Dan kau
tidak akan mengerti hal ini.” Ujar changmin dingin lalu pergi. “aniya, bukan
taeyeon. Dia tidak mungkin melakukan hal ini. Pasti ada yang ia sembunyikan
dariku.” Lirih kyuhyun. Ia meyakinkan dirinya bahwa itu tidak benar. Lalu ia
pergi menemui seseorang.
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
@ JJYJ
“mwoya! Jadi setelah
membebaskan jaejoong dia menghancurkan jaejoong. Dia berperilaku seolah olah
dia itu korban, tidak tahukah jaejoong lah korbannya disini.” Celetuk jihye
yang sekarang menonton tv bersama yoochun dan junsu. “ah geurae, benarkah itu?
Angel korea kita, melakukan hal itu? Aku tidak bisa mepercayainya, ternyata dia
gadis seperti itu.” Komentar junsu. “jangan langsung menghakimi seseorang saat
mendengar 1 berita. Tunggu berita lain atau cari tahu buktinya dulu, baru bisa
menilai sesorang itu baik atau buruk.” Timpal yoochun. Jihye melirik yoochun.
“wae? Apa aku salah?” tanya yoochun. “neon.. apa kau menyukainya?” tanya jihye
selidik.
“nde?” kaget yoochun.
“geurae, kau pasti menyukainya. Kau selalu membelanya, bahkan kau menyuruh jaejoong
untuk memberikan kado padanya dan menyebabkan jaejoong dalam situasi sulit
seperti ini.” Tambah jihye. “mwo?” ujar yoochun. Sedangkan junsu hanya diam
karena tidak tahu masalahnya. “gwenchanna jika kamu menyukainya, aku tidak
melarangnya. Bahkan orang lain pun tidak akan melarangnya. Geundae, jangan
melibatkan jaejoong dalam hal ini.” Kata jihye lagi.
Yoochun terlihat kesal
mendengar penuturan dari jihye. “geurae, aku menyukainya. Wae? Tidak masalah
bagimu? Aku juga tidak butuh pendapatmu atau bahkan ijinmu untuk menyukainya.
Dan tentang jaejoong, aku tidak pernah melibatkannya dalam masalah percintaanku
dengan siapapun. Kau ingat itu baik – baik!” tegas yoochun tajam pada jihye
lalu keluar dari tokonya. “hah? Jadi selama ini yoochun menyukai angel korea?
Ah, aku tidak mempercayai hal ini.” Lirih junsu sambil menutup mulutnya.
Sedangkan jihye membulatkan matanya setelah mendengar kata – kata yoochun. Ia
memandang punggung yoochun yang semakin jauh dan sampai tidak terlihat lagi.
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
Kembali ke taeyeon....
“chukkae, kau berhasil menguji kesabaranku. Apa sekarang
kau juga melihatnya?” suara orang dibalik telfon itu, jaejoong.
“....” taeyeon tidak
berkomentar dan hanya mendengar penjelasan jaejoong lagi.
“aku benar – benar sudah salah menilaimu, aku... menyesal
sudah mengenalmu. Mulai sekarang, jangan pernah muncul lagi dihadapanku.” Jaejoong segera
memutuskan sambungan telfonnya tanpa memberi taeyeon waktu untuk bicara.
Mata taeyeon sudah
berkaca – kaca dengan hal itu, ia memandang lagi ke arah tv yang ada dijalan
itu. Jatuh sudah, ia tidak sanggup lagi menahannya, airmatanya jatuh melihat
berita di tv itu.
DRRRRT DRTTT
Ponselnya kembali
berdering dan kali ini yang menelfon adalah kyuhyun. Taeyeon dengan lemas
mengangkatnya.
“Taeyeon – aa eodiga?” tanya kyuhyun, suaranya terdengar
sangat khawatir.
“apa kau sudah meihat berita di tv?” tambah kyuhyun.
“katakan kau dimana? Aku akan menjemputmu. Ada yang ingin
kukatakan.” Tambah kyuhyun.
“bicaralah ditelfon.”
Sahut taeyeon.
“tidak bisa, aku harus bertemu denganmu dulu. Jeball!” pinta kyuhyun.
“....” tidak ada
respon dari taeyeon.
“baiklah – baiklah akan kukatakan, shasireun... manager
song ada dibalik semua ini, dia..”
TUUTTT TUTT TUTUT
“yeobseo.. yeobseo..
taeyeon - aa” teriak kyuhyun namun telfonnya sudah terlanjur diputus oleh
taeyeon.
Taeyeon mengenggam
erat – erat ponselnya. Ia segera megetik sesuatu,
‘kenapa anda melakukan hal ini manager song? Aku sudah
melakukan yang anda suruh,apa itu belum cukup? Anda bilang anda ingin
mempertemukanku dengan orang tuaku, tapi sampai sekarang anda tidak juga
menepati janji anda.’
‘dan masalah jaejoong, mianhae. Aku akan mengatakan yang
sebenarnya ke kantor polisi. Aku tidak peduli lagi dengan apa yang akan lakukan
padaku. Aku akan pergi ke kantor polisi dan menjelaskan bahwa jaejoong tidak
bersalah. Mianhae manager song.’
SEND
Taeyeo mengirim pesan
itu pada managernya lalu segera mematikan ponselnya dan pergi ke kantor polisi.
Manager song yang baru
membaca pesan dari taeyeon langsung membulatkan matanya. Diapun segera menelfon
taeyeon namun nomornya tidak aktif. “SHIT! Kamu benar – benar melakukan hal
itu, geurae. Kita tunggu saja nanti.” Geram manager song.
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
@kantor polisi
“eoh taeyeon – ssi,
apa yang membawamu kesini lagi?” tanya polisi jung. “chogi... saya kesini mau
mengatakan sesuatu pada anda..” ujar taeyeon ragu. “geurae, katakan saja tidak
usah takut.” Ujar polisi jung seakan mengerti ketakutan taeyeon.
“shashireun...”
%%%%%% T B C
%%%%%%
wah nemu ff taejae... taeyeon jaejoong suka2 .... tp baru baca langsung chap 9 huahhh...
BalasHapusduh itu kenapa kok taeyeon jd gitu ke jaejoong nanti tetep taejae kan... gk kyutae..
hai authornin salam kenal hehe... readers nyasar kekeke
hehehe...mkasiii ne chingu.... uda baca yg chap sblumnya blom???
BalasHapusiy kita lihat saja nanti... ;)
skli lgi gomawo ne...
Adminnim suka bangetlah sama ceritanya Taeyeon Jaejoong.. Kyknya udh gk aktif lagi yaa chingu.. Salam kenal
BalasHapusmasih aktif sebenarnya, tapi untuk melanjutkan FF yang dulu - dulu itu terkadang susah nemuin inspirasi.. :D jadi terkadang comeback dengan FF baru yang oneshoot, jadi nggak ngegantung ceritanya.. itu pun kalau sudah punya ide.. hehehe, btw thanks chingu udah comment XD salam kenal juga...
Hapus