Rabu, 27 Agustus 2014

FF DREAMING PART 3 (KyuTaeJae)



adakah yang nunggu FF ini?? mian lama banget nge share nya.. dan malah yang FF BMSAS belum aku tuntasin juga.. saat ini aku sedang mood untuk FF Dreaming nya.. ok happy reading! hope you enjoy  guys !!
^^
FIGHTING!!!!
PART 3


Cast     :           Kim Jaejoong, Kim Taeyeon, Cho Kyuhyun, and the others.
Genre   :          Happy, Funny and a little hurt.
Part      :           3                                             
 By : Cuwizt K
PART 1  2 




Taeyeon PoV
Ah, aku merasa bersyukur sekali bisa bertemu namja ini yang mau menolongku meskipun dia meminta imbalan. Tapi aku yakin meskipun begitu namja ini kurasa dia orang yang baik. Namja ini berjalan didepan ku dan aku dibelakangnya. Kami berdua sama – sama diam, sampai akhirnya aku memutuskan untuk memulai percakapan.
“Chogio, apa masih jauh?” tanyaku sopan. “eoh” jawabnya singkat tanpa menoleh sedikitpun padaku. Aish, namja ini mengacuhkan ku. Menyebalkan! “Chogio, emm itu… apa kamu mengenalku? Kamu mengenalku?” tanyaku hati – hati.
Dan tanpa kusangka – sangka, namja ini malah menghentikan langkahnya membuatku bingung. Lalu namja ini membalikkan badannya padaku. “neon…. Aku itu punya nama, namaku adalah jaejoong. JAE JOONG. Arrachi? Jadi lain kali sebut saja namaku, jangan chogio chogio terus. Ish kau ini!” kata namja itu dengan sedikit berteriak.
“Yakk!! Kenapa kamu berteriak huh? Aku kan tadi nanya baik – baik, lagian aku tidak tanya namamu, aku hanya bertanya apakah kamu mengenalku atau tidak? Kenapa kamu malah memperkenalkan dirimu sendiri.” Balasku. “nan molla, MOLLA. Memangnya kamu siapa? Anak presiden yang mesti aku kenali huh? Memangnya kamu siapa?” tanya namja itu dengan sarkatis. Huh, jinjja ne. namja ini benar – benar membuatku naik darah.
Tapi tunggu, sepertinya aku pernah melihat wajahnya tapi dimana ya? Semakin kulihat wajahnya aku semakin yakin kalau aku pernah bertemu dengannya. Tapi dimana???? “Ya Ya Ya!! Neon, kenapa malah melamun huh? Memangnya kamu siapa?” teriak namja itu lagi tapi aku tidak terlalu menggubrisnya karena aku masih sibuk mengingat – ngingat siapa namja ini.
Writer PoV
“chogio! Apa kita pernah bertemu sebelumnya?” tanya Taeyeon langsung pada namja itu tanpa menghiraukan pertanyaan namja itu tadi. Namja itu hanya melihat kea rah Taeyeon dengan pandangan aneh ‘ada apa dengan yeoja ini?’.
Jaejoong, namja itu langsung berjalan mendahului taeyeon lagi tanpa memperdulikan pertanyaan taeyeon yang aneh itu. “eoh, chogio! Kurasa aku pernah melihatmu di suatu tempat.” Teriak taeyeon sambil menyusul jaejoong yang jaraknya sudah lumayan jauh darinya. “tapi dimana?” lirih taeyeon namun masih dapat didengar oleh jaejoong.
Jaejoong PoV
Huh, ada apa dengan yeoja ini. Kenapa dia aneh sekali, memangnya aku pernah bertemu dengannya apa. Bahkan jika itu iya, aku sama sekali tidak mengingatnya. Tapi tunggu, mungkin dia tahu jika aku ini tampan, HHAHAHAHA. Makanya dia bilang dia pernah bertemu denganku supaya bisa dekat dengaku atau mungkin supaya aku mengikhlaskan uang pinjamanku itu. Tidak akan. Dasar yeoja yang aneh!!
“Ahhh” tiba – tiba yeoja menjerit kesakitan. Ah, apalagi ini. Apa dia akan terus – terusan acting didepanku, aku tahu dia adalah artis top. Tapi apa dia juga akan berakting didepanku? Kutolehkan kepalaku kebelakang dan aku kaget melihat kakinya sedikit lecet dan berdarah. Astaga! Bodohnya kamu jaejoong, jadi dari tadi kamu membiarkan yeoja ini berjalan tanpa menggunakan alas kaki!!
Lalu segera aku hampiri yeoja ini dan mengecek kakinya apa parah atau tidak,  untungnya itu hanya goresan kecil akibat bergesekan dengan jalan. Tapi darahnya mengalir terus, segera ku ambil sapu tanganku dan kuikatkan di kaki nya agar darahnya tidak keluar lagi. Kulihat gadis ini sedikit meringis kesakitan mungkin.
Kini dia terduduk di jalanan, aku kasihan melihatnya yang merasa kedinginan. Jadi kulepaskan jaketku dan kupakaikan padanya. Jaketku memang sedikit basah karena hujan, tapai itu lumayan untuknya dari pada dia hanya memakai baju lengan pendek?
Kami sempat diam untuk waktu yang cukup lama, lalu aku ingat aku harus segera sampai di café untuk bekerja. “khajja! Kakimu sudah tidak apa – apa kan?” tanyaku seraya berdiri tapi yeoja itu masih duduk. Sebenarnya jika boleh sih aku ingin menggendongnya jika kakinya masih sakit, tapi aku tidak mau jika di cap sebagai namja yang kurang ajar karena berani menggendong seorang yeoja yang baru dikenalnya meskipun itu hanya untuk menolong.
Mau apa lagi, aku hanya punya satu cara yaitu membantu yeoja itu berdiri lalu menuntunnya sampai telpon umum. “apa kamu mau memakai sepatuku?” tanyaku setelah membantu dia berdiri. Dia menggeleng sedikit. “tidak perlu, nan gwenchanna.” Kata yeoja itu dengan senyum tipis di bibirnya karena mungkin dia kedinginan, aku jadi kasihan padanya.
Aish, aku tidak punya pilihan lagi. Aku harus menggendong yeoja ini. Biarlah, tidak peduli aku akan di cap sebagai namja kurang ajar atau apalah itu. Yang penting aku bukanlah seorang yang tega melihat orang lain susah, apalagi membiarkan gadis ini berjalan sedangkan kakinya masih sakit.
Aku pun sedikit membungkukkan badanku. Mungkin kurasa yeoja ini memang bingung dengan tingkahku, itu terlihat karena dia hanya diam. “apa yang kamu lakukan…. Jaejoong – ssi?” tanya nya dan juga baru kali ini dia menyebutkan namaku setelah tadi aku memberi tahukan namaku. Aku sedikit senang, entah kenapa aku juga tidak tahu. “naiklah, aku akan menggendongmu. Aku tidak mungkin membiarkan kakimu yang satunya lecet juga kan? kalau kakimu luka bagaimana kamu bisa bekerja? ” jelasku.
Kulihat dia diam sebentar lalu akhirnya dia naik ke punggung ku dan aku maksudku kami berjalan lagi menuju tempat telpon umum. Lagi – lagi kami hanya diam, lalu kuputuskan untuk bicara tapi dia sudah bicara terlebih dulu.
“mungkin jika kakiku luka semua dan tidak bisa bekerja. Apa aku akan dipecat? Atau aku boleh istirahat beberapa hari? Apa aku akan…. Aniya aniya, itu tidak mungkin. Aku… ak..”
Dia menghentikan ucapannya membuatku penasaran. Aku menoleh pada yeoja itu lalu dia seperti kaget dan terlihat seperti ‘aku tidak boleh mengatkannya’. Dia sempat melihatku tapi setelah itu dia langsung menolehkan kepalanya. “wae?” tanyaku. “mwo?” dia tanya balik. “tadi kamu bilang…” “ah, itu dia telpon umunya.” Lalu kulihat kearah yang ditunjuknya dan benar, kami sudah dekat. Aku seperti berpikir ‘apa dia sedang mengalihkan pembicaraannya tadi. Atau dia memang tidak mau melanjutkannya atau karena dia takut kalau rahasianya akan terbongk…’
“kau bisa menurunkan aku disini.” Katanya lagi membuyarkan pikiranku tentangnya. Entah kenapa ada perasaan kalau aku tidak mau menurunkannya sekarang karena aku masih ingin bersamanya. Tapi kenapa? Meskipun dengan perasaan ragu, akupun dengan terpaksa menurunkannya dari gendonganku.
Setelah itu aku menghadap kearahnya, dan terlihat kalau dia sedang membungkuk sambil berkata “gansahamnida jaejoong - ssi”. Aku sedikit tersenyum saat dia memanggil namaku untuk pertama kalinya. “e..o…h nnee..” jawabku sedikit gugup. “boleh aku pinjam ponselmu?” tanya yeoja itu dengan sopan. “ponsel? Ponsel. Ah, baboya!! Kenapa kamu bisa meninggalkan ponselmu dirumah, aish. Kamu benar – benar babo jaejong.” Gerutuku sendiri.
“wae?” tanya yeoja itu bingung. “eoh, anniya. Memangnya untuk apa kamu menanyakan ponselku?” giliranku yang bertanya. “aku mau ngasih nomorku untuk menyelesaikan masalah uang yang aku pinjam.” Jelasnya. “tapi aku tidak membawa ponselku, aku meninggalkannya di rumah.” Jawabku.
“geurae? Lalu bagaimana bisa aku mengembalikan uang yang aku pinjam? Bagaimana caranya aku mengembalikannya?” tanya yeoja itu. Aku terdiam sejenak lalu memikirkan sesuatu. Dan aku mempunyai ide. Hhhaahhaha.
“kamu tau GREEN CAFÉ?” tanyaku. “green café?” ulangnya. “nde, green café. Aku sekarang ini bekerja di sana, jika kamu mau mengembalikan uangku kamu bisa pergi kesana. Tapi aku bekerja disana saat malam.” Kataku lalu dia terlihat berpikir sejenak. “otte?” tanyaku lagi. “baiklah.” Jawabnya dengan senyum termanisnya dan sambil mengulurkan tangan. Dan dengan senang hati ku sambut uluran tangannya.
Writer PoV
Kini Jaejoong sudah pergi meninggalkan taeyeon di telpon umum tadi. Sesekali jaejoong menolehkan kepalanya ke box telpon dimana taeyeon berada. Dan taeyeon tersenyum hangat pada jaejoong juga terkadang melambaikan tangannya pada jaejoong.
Kini jaejoong sudah berada di dreaming café. “mianhae bos, aku sedikit terlambat.” Kata jaejoong menyesal. “apa – apaan kamu ini. Baru pertama bekerja disini sudah terlambat, apa kamu mau kupecat?” bentak bos jaejoong yang bernama han jungsoo. “jangan bos, tolong maafkan saya kali ini saja bos. Nde? Jeball!!” jaejoong berusaha membujuk bosnya terus. “baiklah, ini karena kemampuan bernyanyimu yang sangat bagus jadi kali ini aku maafkan kamu. Ya sudah sana pergi kebelakang, persiapkan dirimu dengan baik.” Tegas bos jaejoong.
“huft, gara – gara yeoja itu aku hampir dipecat oleh bos. Aish, menyebalkan!” gumam jaejoong.
Di box telpon.
“yeobseo donghae oppa, eodigayo?” tanya taeyeon saat dia menghubungi donghae.
“aku? Aku sekarang di china. wae?”
“mwo? china? kapan oppa berangkat kesana?” kaget taeyeon.
“tadi setelah pemotretan aku langsung berangkat karena aku ada syuting disana.”
“ah, begitu rupanya. Oppa…”
“donghae cepatlah, syuting akan segera dimulai.” “ah nde, taeyeon – aa sudah dulu ya. Aku akan syuting, bye!”
“oh, donghae oppa….”
TUT TUT TUT
“Huft” taeyeon menghela nafas. Lalu dia melihat satu lagi kartu nama artis yang ia kenal, ia sempat ragu tapi akhirnya dia menghubungi orang itu.
“yeobseo!” jawab orang yang tengah dihubungi taeyeon.
“eoh, kyuhyun – ssi.” Kata taeyeon.
“nde. Nuguseyo?” tanya kyuhyun.
“nan, taeyeon. kim taeyeon.” jawab taeyeon.
“ah, taeyeon – ssi. Wae? Kenapa kamu menelfonku?” tanya kyuhyun to the point.
“itu, sebenarnya… em, aku.. bisakah kamu menjemputku?” tanya taeyeon ragu – ragu.
“…..” tidak ada respon dari kyuhyun.
“ah sepertinya kamu sibuk ya, mian mengganggu. Kalau begitu aku tutup dulu telf….”
“eodigayo?” tanya kyuhyun tiba – tiba memotong pembicaraan taeyeon.
“ye?”
“neon eodiseo?” ulang kyuhyun.
“ah, aku di. Aku tidak tahu aku ada dimana. Ah apa kamu tahu green café?” tanya taeyeon.
“green café?”
“nde green café, aku sekarang ada di box telpon umum yang tidak jauh dari green café. Kamu tahu?” tanya taeyeon lagi.
“ah, arraseo. Baiklah, sebentar lagi kau kesana. Aku tutup dulu!”
TUT TUT TUT
“huft” lagi – lagi taeyeon menghela nafas lagi.
Taeyeon terduduk di box telfon itu sambil sesekali mengeratkan jaket milik jaejoong ke tubuhnya agar tidak kedinginan. Hujan mulai reda, “hatchi!” tiba – tiba taeyeon bersin.
“aish, mwoya! Apa aku akan flu? Aniya, aniya. Aku tidak boleh sakit. Aku pasti bisa bertahan. Taeyeon fighting!” ujar taeyeon sendirian. Tidak lama kemudian sebuah mobil mewah berhenti tepat di depan box telfon tersebut. Taeyeon berdiri.
Seorang namja memakai jas dengan rapi turun dari mobil itu dan menghampiri taeyeon. “sudah lama menunggu?” tanya namja itu sambil membuka kacamatanya yang tak lain adalah kyuhyun. “tidak begitu lama.” Jawab taeyeon tersenyum manis. “baiklah, khajja aku antar pulang.” Kata kyuhyun sambil membukakan pintu mempersilahkan taeyeon masuk. Taeyeon pun berjalan dengan pincang karena kakinya yang sakit.
Kyuhyun yang melihat hal itu kaget dan langsung membantu taeyeon berjalan dan masuk ke dalam mobil. “gwenchanna? Kakimu terluka? Sebenarnya kamu kenapa? Mana managermu yang selalu setia menemanimu itu?” tanya kyuhyun dengan sedikit membentak. “gwenchanna.” Jawab taeyeon singkat tapi masih sopan.
Saat di mobil, mereka berdua hanya diam. Rasa canggung menyelimuti suasana mereka hingga akhirnya kyuhyun bersuara. “apa kamu kedinginan? Apa perlu kita mampir ke café dulu membeli minuman hangat seperti kopi mungkin?” tanya kyuhyun. “tidak perlu, kamu datang menjemputku dan mengantarku pulang itu saja sudah lebih dari cukup. Gomawoyo!” jawab taeyeon.
“kau tidak perlu seformal itu padaku, dan mengenai scandal kalau kita pacaran itu….”
“ah, mianhae. Jeongmal mianhae. Kalau kyuhyun – ssi merasa tertanggu, sebaiknya aku tidak menelfonmu tadi. Aku benar – benar tidak tahu, sekali lagi aku minta maaf.” Sesal Taeyeon. “apa kamu sedang acting sekarang?” tanya kyuhyun. “ye??” taeyeon tidak mengerti. “sudahlah, aku tahu banyak tentangmu. Dan kamu suka sekali membuat scandal dengan actor – actor hebat maupun musisi ternama di korea ini. Tapi meskipun begitu, ingatlah satu hal! Bahwa aku sudah mempunyai yeojachingu dan aku akan segera meluruskan kesalah pahaman ini. Kamu tidak tersinggung kan?” jelas kyuhyun.
Taeyeon terdiam, “kamu tidak tersinggung kan dengan hal ini?” tanya kyuhyun sekali lagi. “tentu saja tidak, aku bahkan sangat senang kamu mau meluruskan masalah ini. Sehingga yeojachingu mu nanti tidak salah paham dan sakit hati.” Kata taeyeon disertai tawa garing. “tenang saja, yeojachingu ku itu sangat mengerti, jadi dia tidak akan salah paham.” Sahut kyuhyun. “tapi… kalau boleh tahu, siapa dia?” tanya taeyeon hati – hati. “sicca. Jung Jessica!!” jawab kyuhyun.
“sudah sampai.” Kata kyuhyun setelah menghentikan mobilnya tepat di depan rumah taeyeon. “ah, nde! Sekali lagi terima kasih kyuhyun – ssi, aku tidak tahu bagaimana jadinya jika kamu tidak menjemputku tadi.” Kata taeyeon lalu turun dari mobil kyuhyun. “huh, memangnya aku tidak tahu trikmu kim taeyeon. kamu pasti tadi berpura – pura supaya scandalmu denganku bisa jadi lebih terkenal. Huh, tidak bisa kupercaya.” Kata kyuhyun lirih tapi taeyeon masih dapat mendengarnya.
TING
Kyuhyun menerima sebuah pesan dan langsung membacanya. “chagi – aa, aku tunggu di green café sekarang. Aku benar – benar merindukanmu.” Kyuhyun tersenyum membaca pesan dari Jessica dan langsung pergi menuju green café.
Setelah mobil kyuhyun pergi, taeyeon menghela nafas berat. “semua orang berpikir bahwa akulah yang menginginkan scandal itu.” Gumamnya. Taeyeon pun segera masuk.
                                                ***********************




Kyuhyun dan Jessica mengadakan jumpa pers untuk memberi tahu hubungan mereka dan menjelaskan scandal kyuhyun dengan taeyeon. kyuhyun dan Jessica terlihat sangat serasi.
Sedangkan dirumah taeyeon, taeyeon lagi – lagi menghembuskan nafas beratnya melihat kyuhyun dan Jessica di tv.
TING
Taeyeon menerima pesan dari manager song. “bisakah kamu pergi kantor sekarang, ada masalah yang harus segera kita selesaikan secepaatnya. Aku akan menunggumu!” taeyeon tersenyum tipis membaca pesan itu lalu dia segera bergegas pergi ke kantor.
@ green café
“jongie – aa, kenapa semalam kamu tidak menelfonku?” kata jihye. “ah, mian jihye – aa. Kemarin aku sangat sibuk dan tidak mungkin aku membuat kesalahan di hari pertamaku bekerja. Lagi pula ponselku kemarin tertinggal di rumah.” Kata jaejoong.
“jaejoong – ssi, antarkan minuman ini ke meja no.9 cepat!” perintah senior jaejoong pada jaejoong. “nde.” Jawab jaejoong sambil mengantarkan minumannya.
Jihye menatap jaejoong yang begitu bekerja keras untuk keluarganya, jihye merasa kasihan pada jaejoong. “sudahlah, jaejoong kan seorang namja. Kamu tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya.” Nasihat yoochun. “nde itu benar. Lebih baik kamu mengkhawatirkanku saja chagi - aa” canda junsu. Jihye langsung memelototi junsu, sedangkan yoochun tertawa melihat tingkah konyol kedua sahabatnya ini yang selalu bertengkar.
@kantor SMEnt.
“manager song!!” tegur taeyeon. “sudahlah, kamu tinggal mengikuti script ini saja dan lakukan dengan baik seperti biasa. Untuk masalah lain akan aku tangani sendiri.” Bantah manager song. “tapi kyuhyun dan Jessica berpacaran!!” kata taeyeon dengan sedikit meninggi. “bukankah sudah ku bilang, kamu tidak perlu mengkhawatirkan masalah itu. Aku yang akan mengurusnya sendiri.” Sahut manager song tidak kalah tinggi dengan taeyeon.
Tidak lama kemudian presdir soo datang bersama kyuhyun juga Jessica. “pergilah! Aku akan mengurusnya.” Perintah manager song dengan lembut pada taeyeon. sebelum taeyeon pergi dia menatap kyuhyun dan Jessica sekilas. Lalu ijin pamit pada presdir soo dan yang lainnya.
“kenapa tiba – tiba kau mengadakan jumpa pers tanpa persetujuan dariku huh?” tanya presdir soo to the point setelah taeyeon pergi. “jeosonghamnida predir soo.” Jessica meminta maaf. “chagi – aa kenapa kamu minta maaf? Kita kan tidak salah.” Kata kyuhyun. “kata siapa kalian tidak salah? Kalian itu sangat salah. Sangat sekali, aku sebenarnya tahu hubungan kalian. Tapi aku tidak bisa membiarkan kalau hubungan kalian itu diketahui public. Apa kalian mengerti?” jelas presdir soo dengan sedikit membentak.
“kenapa begitu? Memangnya kenapa kalau public tahu tentang hubungan kami?” kyuhyun nyolot.
SREEKKK
“kamu lihat sendiri. Public lebih mendukung hubunganmu dengan taeyeon, bukannya Jessica.” Kata presdir soo sambil menunjukkan beberapa majalah. Jessica terlihat sedih mendengarnya tapi dia berusaha sabar. “aku akan mengatur jumpa pers lagi untuk menjelaskan hubunganmu dengan Jessica itu hanyalah sebuah sandiwara. Dan yang sebenarnya adalah kamu sedang menjalin cinta dengan kim taeyeon sang angel korea. Mengerti! Sekarang kalian boleh pergi. Manager song, tolong bantu mengatur jadwal jumpa persnya” kata presdir soo.
Karena Jessica berpikir dia tidak akan bisa melawan atasannya itu, Jessica pun mengajak kyuhyun untuk segera keluar.
“aish, ada apa denganmu ini? Kenapa kamu mau saja diperlakukan seperti itu, seharusnya kamu membantuku untuk menolak sandiwara gila itu.” Bentak kyuhyun pada Jessica. “kamu sudah tahu jelas bagaimana sifat presdir soo itu. Dia bisa melakukan apa saja yang dia inginkan. Dan bisa saja dia menjatuhkan kita kalau kita tidak mengikuti permainannya. Sudahlah, aku lelah.” Kata Jessica lalu pergi meninggalkan kyuhyun. “aish!!” kyuhyun mengacak – ngacak rambutnya frustasi. Diapun segera menyusul Jessica.
Sedangkan taeyeon kini tengah duduk dengan kesal di mobilnya. “sekarang apa lagi yang harus kulakukan? Berpura – pura lagi? Aku sudah lelah dengan semua sandiwara gila ini.” Kata taeyeon terus mengomel sendiri. Taeyeon pun menolehkan kepalanya ke kaca samping untuk mencari sebuah petunjuk, tanpa sengaja tatapan taeyeon tertuju pada jaket yang terletak di kursi sampingnya. Taeyeon pun mengambilnya dan megingat – ingat pemilik jaket tersebut.
“aha!” taeyeon tersenyum setelah mengingat bahwa pemilik jaket itu adalah jaejoong orang yang menolongnya kemarin. “aku bekerja di green café. Jika kamu mau mengembalikan uang yang kamu pinjam kamu bisa pergi kesana.” Taeyeon pun segera pergi menuju green café.
@green café
Sebuah mobil mewah berhenti disana dan keluarlah sang pemilik mobil itu yang tidak lain adalah kim taeyeon. taeyeon langsung masuk ke café tersebut dan segera mencari jaejoong. Mungkin ini adalah hari keberuntungan taeyeon karena dia tidak perlu mencari jaejoong, saat dia baru  masuk tadi jaejoong sudah terlihat sedang melayani pengunjung café ini. Taeyeon pun segera duduk dan memesan cappuchino.
Tidak lama kemudian pesanan taeyeon datang dan yang mengantarnya kebetulan adalah jaejoong. “ini pesanan anda.” Kata jaejoong ramah tanpa sempat memandang taeyeon. “nde, jaejoong – ssi.” Jawab taeyeon dan berhasil membuat jaejoong menatapnya kaget.
Tbc..

2 komentar:

  1. Yaaaaaak mb CUWIZT kereeeen bingiiiitssszzz....
    #lebay

    Lanjut juga yg FF BMSAS.nya ne... cepet.... udah nggak sabar dengan kelanjutannya...

    FIGHTING ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. ne, hyuli - aa.. gomawo atas comment nya.. ne FF BMSAS nhya masih dalam proses kok.. :D

      Hapus