CHAPTER 5
Kini appa Raewoo baru akan berangkat kerja setelah sekitar setengah jam yang lalu Raewoo berangkat. Tuan Han baru menutup gerbangnya dan melihat Jinyoung tersenyum ke arahnya dengan sedikit membungkuk. “pagi ahjussi, apa anda mau berangkat bekerja?” tanya Jinyoung ramah.
“um ne.” Jawab tuan jung. “lalu apa yang kau lakukan disini? Apa kau sedang menunggu Raewoo? ” tambah tuan jung. “ne, tentu saja. Memang siapa lagi yang ku tunggu selain dia.” Ujar Jinyoung. “tapi Raewoo sudah berangkat setengah jam yang lalu, katanya dia mau mengurusi sesuatu tentang kepindahan tempat magangnya. Ne, kalau tidak salah dia tadi bilang ‘Aku dipindahkan dari RS Haesang ke RS Haewon tanpa sepengetahuanku appa, dan sekarang aku harus memperjelasnya’ ne, itu yang dia katakan tadi padaku.” Jelas tuan jung.
“gomapseumnida ahjussi, kalau begitu kau pergi dulu.” Jinyoung segera pergi berniat menyusul Raewoo.
~~
CHAPTER 5
~~
Namun sesampainya di RS Haesung Jinyoung tidak menemukan Raewoo, ia berniat menyusulnya ke RS Haewon namun salah seorang temannya mencegahnya. “ya! Eodiekhaneunde? Kau sudah dicari Presdir Lee dari tadi. Kau temui dia dulu!” kata temannya itu dengan nametag Im Jaebum. Ya karena saat ini angkatan Jinyoung dan Raewoo magang di RS dan memakai jas putih, seperti dokter pada umumnya.
“aish, apa tidak bisa nanti? Aku dengar Raewoo dipindahkan ke RS Haewon. Aku akan menyusulnya.” Kata Jinyoung. “kau mau di DO? Ini hari pertama mu magang, jadi kau jangan mengecewakan Presdir Lee! Dia sudah baik mau menerima kita magang di RS ini. Kau ini!” ceramah Jaebum. Jinyoung tampak gusar dan sedikit mengacak – acak rambutnya, dengan terpaksa pun ia menemui Presdir Lee si pemilik RS Haesung ini.
~~
Sedangkan Raewoo, setelah tadi ia pergi ke RS Haesung dan memastikan semuanya. Ia disuruh pergi ke RS Haewon jika ia ingin mengajukan komplain atas kepindahannya yang mendadak.
“seharusnya kau senang bukan? RS Haewon itu sangat bagus dan terkenal. Kenapa kau malah ingin magang ditempat ini.”
“dengarkan aku aghasii, dimanapun tempatmu magang, kalau kau yakin kau bisa, aku percaya kau akan sukses nantinya dan menjadi seorang dokter yang profesional. Yang bisa mengobati pasiennya dengan baik.”
“baiklah baiklah, jika kau tetap tidak terima dengan keputusan sepihak ini. Kau bisa datang ke RS Haewon dan menemui presdir park. Karena dialah yang bertanggung jawab atas masalah ini. Dia yang menginginkanmu untuk magang di RS nya.”
Raewoo teringat dengan kata – kata Presdir Lee tadi. “presdir park? Aku akan membuat perhitungan denganmu!” ujarnya sambil menatap tajam ke bangunan tinggi dan besar yang kini ada di depannya. ‘RS Haewon’.
~~
“jeoseonghamnida aghassi, tapi presdir park sedang pergi ke China. Jadi anda tidak bisa menemuinya untuk saat ini. Dan anda bisa mulai magang hari ini, itu pesan dari presdir park sebelum beliau pergi ke China. ” kata resepsionis RS Haewon pada Raewoo.
“huft” Raewoo menghembuskan nafasnya pelan. “kapan dia pulang? Katakan padanya, aku tidak akan bekerja sebelum aku bertemu dengannya.” Tegas Raewoo. “tapi aghassi, presdir bisa memahariku jika anda tidak bekerja.” Kata resepsionis itu. “lalu apa peduliku? Dia juga tidak mempedulikanku saat menyuruhku bekerja disini.” Balas Raewoo.
Saat hendak menjawab perkataan Raewoo tadi, ada telefon masuk jadi resepsionis itu menerima nya terlebih dahulu. “yeobseo, ne?”
“..........”
“ah, geurae? Ne, arraseoyo. Ne, gamsahamnida. Ye!” resepsisonis itu segera mengakhiri telfonnya lalu menatap Raewoo. “asistennya bilang, nanti presdir park akan kembali dari China.” Jelas resepsionis pada Raewoo. “kau bisa menunggunya dengan mulai bekerja hari ini.” Tambahnya.
“beri aku alamat rumahnya! Aku akan menunggu dirumahnya.” pinta Raewoo.
***
Hari sudah sore, dan Raewoo baru saja tiba di rumah presdir park. Ia menatap rumah yang di batasi dengan pagar tembok besar dan tinggi. Ia mendekat ke arah pintu dan memencet bel. “chogio, apa ada orang didalam? Tolong bukakan pintunya, aku ingin berbicara dengan si pemilik rumah ini. Jeballyo!” kata Raewoo.
Merasa tidak ada jawaban, Raewoo memutuskan untuk duduk di depan pintu gerbang itu. Ia memutuskan untuk menunggu si pemilik rumah itu tiba.
Hingga akhirnya sampai malam tiba, si pemilik rumah tidak juga memunculkan wajahnya. Raewoo menghela nafasnya dan berdiri dengan perlahan karena kakinya sakit setelah duduk dengan cukup lama. Ia melihat ke arah pintu gerbang dan menatapnya tajam.
“dia bilang kau akan pulang dari china? Lalu kenapa kau belum pulang juga sampai larut malam huh? Apa kau sedang mempermainkanku tuan park?” tunjuknya pada pintu gerbang yang tidak bersalah itu.
Raewoo seakan teringat sesuatu, ia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. “yeobseo, sungyeol – aa!”
“.............”
“ani, na jigeum.. dirumah si pemilik RS Haewon.”
“..............”
“ne, kenapa hal itu bisa terjadi? Aku sangat kesal sekali dengan orang itu. Seenaknya saja menyuruhku magang ditempatnya.”
“,............”
“ah geurae? Apa kau yakin kau bisa membujuk ayahmu untuk membiarkanku magang di rs Haesung?”
“..........”
“ah, sungyeol – aa. Eotteokhae, kau benar – benar baik sekali.”
“.......”
“ne, tentu saja aku mau.”
“.....”
“besok? Apa yang ingin kau katakan? Kenapa tidak mengatakannya sekarang saja?”
“...”
“ah, geurae.. arrasseo, ne. Jaljayo. Keutnayo!” Raewoo menutup telfonnya.
Ia tersenyum setelah itu, “kira – kira apa yang ingin sungyeol katakan ya padaku besok?” ujarnya sambil tersenyum – senyum sendiri saat memikirkan hal itu. “hokshi, apa dia akan memberiku hadiah?” senyumnya semakin mengembang saja. “aih, eottoeokhae... ” tambahnya dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
Dan tiba – tiba ia mempunyai sebuah ide, ia pun mengambil sebuah notebook kecil dan spidol. Ia menuliskan sesuatu dikertas itu lalu menempelkannya di pintu gerbang tadi. Setelah itu ia memutuskan untuk pulang.
Setelah Raewoo berjalan cukup jauh dari rumah tadi, seseorang berperawakan tinggi datang dan melihat kertas yang ditempel Raewoo tadi. Namja itu mengambil dan membacanya.
‘apakah anda tuan park? Maaf sebelumnya, tapi aku tidak akan magang di RS anda sebelum aku bertemu dengan anda dan anda menjelaskan semuanya.’
‘dangsin-i chucheon uisa’
(dokter yang anda rekomendasikan)
Namja itu tersenyum membacanya dan menengok ke samping, ia masih melihat sosok yang baru saja menulis surat ini.
@play song : kyuhyun – the time we were not in love
TBC…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar