NB : pernah di post di FB
The time we were not in love chap 4
Chap sebelumnya......
“mworagun?” tanya Raewoo. “ini semua salahmu han Raewoo. Dan aku benar –
benar menyesal!” tanpa menjelaskan apapun lagi, Jinyoung segera pergi
meninggalkan Raewoo. Raewoo yang merasa kesal,membalikkan badannya dan
berteriak kepada Jinyoung. “kau bilang apa? Kau bilang menyesal berteman
denganku? Huh, wae? Apa karena ada yang memukulmu seperti itu? Apa itu karena
aku? Jika iya aku benar – benar minta maaf. Dan kau dengar baik – baik jung
Jinyoung. Aku juga menyesal berteman denganmu, kau kira kau ini siapa huh?”
kesal Raewoo setengah berteriak. Ia berusaha menahan air matanya namun gagal,
karena sekarang air matanya tengah mengalir di pipinya. Pandangannya terus
tertuju pada Jinyoung yang terus berjalan semakin jauh darinya.
FLASHBACK OFF
###¥¥#
Chap 4.
Malam ini Raewoo duduk di tepi gerbangnya. Ia
menunggu Jinyoung pulang, sekitar 15 menit ia menunggu. Akhirnya yang ditunggu
pun datang dengan sekantong plastik di tangannya. Raewoo tersenyum lalu berdiri
dan menghampiri Jinyoung. “kau menungguku atau ayam ini?” tanya Jinyoung sambil
mengangkat kantong plastik itu.
“tentu saja ayam ini.” Jawab Raewoo lalu mengambil alih kantong plastik itu.
“yaa! Han Raewoo ddaebbak!” kata Jinyoung. “ah, bagaimana kalau makannya di
rumahmu saja. Atap! Hehehe.. otte?” tanya Raewoo. “kau bilang tadi dirumahmu?
Kenapa sekarang kau meminta dirumahku. Wae?” tanya Jinyoung. “ani, geunyang...”
“apa orang tua mu bertengkar lagi?” tebak Jinyoung dan Raewoo langsung menatap
Jinyoung, Jinyoung juga menatap Raewoo. “arrasseo arrsseo, baiklah! Khajja kita
bawa ayam ini ke rumahku!” Jinyoung segera mengambil kembali kantong plastik
yang berisi ayam dari tangan Raewoo. Raewoo tersenyum dan mengikuti Jinyoung
dari belakang.
Pagi harinya Raewoo masih terbaring dengan nyamannya di kasurnya. Namun
deringan telfon membuat kenyamanan nya hilang sudah. Ia meraba – raba meja
samping tempat tidurnya. Dan segera menerima telfon setelah ia menemukan
ponselnya. “yeobseo!”
“han Raewoo kau dipindahkan tempat magang, kau dipindah ke rumah sakit Haewon.”
“MWO??” seketika Raewoo langsung duduk dan membuka matanya lebar – lebar.
~~~~
saat ini Raewoo baru saja mandi dan mengganti pakaian sambil membawa ponsel di
dekat telinganya. “kenapa tiba – tiba seperti ini? Siapa yang memindahkanku?”
“aku tidak terlalu yakin, tapi yang kudengar pemilik RS Haewon sendiri lah yang
merekomendasikan dirimu untuk magang disana.”
“aish, jinjja! Baiklah terima kasih sudah memberi tahuku. Aku akan pergi kesana
sekarang juga.” Raewoo segera menutup sambungan telfonnya dan memakai
sepatunya. “kau tidak sarapan dulu? Appa sudah menyiapkannya untukmu?” tanya
appa nya. “aniyo appa, aku harus mengurus sesuatu dulu.” Katanya sambil masih
mengenakan sepatunya.
“apa ada masalah? Apa telah terjadi sesuatu?” tanya appa nya menghampiri nya.
“ne, tempatku magang. Aku dipindahkan dari RS Haesang ke RS Haewon tanpa
sepengetahuanku appa, dan sekarang aku harus memperjelasnya. Aku pergi dulu
appa. Anyeong!” setelah sepatunya benar, ia segera pergi setelah mengecup kedua
pipi appa nya itu.
Kini appa Raewoo baru akan berangkat kerja setelah sekitar setengah jam yang
lalu Raewoo berangkat. Tuan Han baru menutup gerbangnya dan melihat Jinyoung
tersenyum ke arahnya dengan sedikit membungkuk. “pagi ahjussi, apa anda mau
berangkat bekerja?” tanya Jinyoung ramah.
“um ne.” Jawab tuan jung. “lalu apa yang kau lakukan disini? Apa kau sedang
menunggu Raewoo? ” tambah tuan jung. “ne, tentu saja. Memang siapa lagi yang ku
tunggu selain dia.” Ujar Jinyoung. “tapi Raewoo sudah berangkat setengah jam
yang lalu, katanya dia mau mengurusi sesuatu tentang kepindahan tempat
magangnya. Ne, kalau tidak salah dia tadi bilang ‘Aku dipindahkan dari RS
Haesang ke RS Haewon tanpa sepengetahuanku appa, dan sekarang aku harus
memperjelasnya’ ne, itu yang dia katakan tadi padaku.” Jelas tuan jung.
“gomapseumnida ahjussi, kalau begitu kau pergi dulu.” Jinyoung segera pergi
berniat menyusul Raewoo.
###
Tbc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar