TITLE : THE TIME WE WERE NOT IN LOVE
AUTHOR : KIM & HAN PROJECT
CHAPTER : 1
CAST :
- Han Raewoo as Oh Hana
- Jung Jinyoung as Choi Won
- Park Chanyeol as Cha Seohoo
- Lee Hyena as Soeun (Choi Won’sHoobae)
- Kang Minra as Kang Nayeong (Hana’s Friend)
- Lee Sungyeol as Hoojoon
- Yoon Youngshin as Yoon Minji
- Lee Minhyuk as Gi Seongjae (L)
- Jung Illwoo as Oh Daebok (Choi Won Hyung)
- Cha Baro as Choi Won’s Friend 1
- Shinwoo as Choi Won’s Friend 2
- Gong chansik as Choi Won’s Friend 3
- Nam Gyuri as Sekretaris Hong Eunjung
- Na Haeryung as Lead Team Designer
- Kim Hyuli as Jongmi (Hana’s Friend 2)
- Yook Sungjae as Changsoo (Jongmi’s Couple)
- Kim Hyojung as Presdir Min
- Choi Minho as Daeyeon
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
The time we were not in love chapter 1
.........................
Disebuah Universitas yang cukup terkenal di Seoul, Universitas Sungha. Tampak ramai mahasiswa – mahasiswi yang berjalan kesana kemari, ada yang terlihat berjalan santai, ada pula yang terburu – buru. Dan diujung koridor dari jurusan kedokteran terlihat beberapa mahasiswa – mahasiswi keluar dari salah satu ruangan.
“kenapa kau mengambil RS Haesung untuk tempat magang mu?” tanya seorang namja pada yeoja yang tengah berjalan beriiringan dengannya. “apa ini karena namja itu? Namja bermarga lee itu? Geurae?” tambahnya lagi. yeoja itu tersenyum seraya menatap namja disampingnya ini.
“lalu kenapa kau mengambil rumah sakit yang sama denganku?” tanya seorang yeoja pada namja yang tengah berjalan disampingnya. “aniyo, aku tidak tahu kalau kau juga mengambil rumah sakit itu untuk tempatmu kerja praktek.” Jawab namja itu.
“aih, arrasseo arrasseo Jung Jinyoung! Baiklah, kalau begitu besok kita bisa berangkat bersama bukan?” tanya yeoja tadi. Namja yang dipanggil Jinyoung tadi tersenyum kearah yeoja tadi. “ne Han Raewoo.” Balas Jinyoung. Kini giliran Raewoo yang tersenyum ke arahnya.
Namun, tiba – tiba terlintas sebuah ide di otak Raewoo. “ah, Jinyoung – aa. Bagaimana kalau kita taruhan?” tanya Raewoo. “mwoga?” Jinyoung balik bertanya. Mereka berdua berbincang – bincang terus seraya berjalan kaki menuju rumah mereka. “besok pagi, yang telat berdiri di depan rumah harus membelikan sarapan. Otte?” tanya Raewoo. “call.” Jinyoung menyetujui tawaran Raewoo tadi.
Setelah cukup lama mereka berjalan, Dan mereka pun akhirnya sampai di depan rumah Raewoo. “masuklah!” suruh Jinyoung. Raewoo membalikkan badannya dan menepuk pundak Jinyoung. “jangan sampai telat besok kalau kau tidak mau mentraktirku? Ok!” ujar Raewoo setengah mengejek Jinyoung lalu membuka gerbang pintu rumahnya.
“mwo? Yya!” teriak Jinyoung. Namun Raewoo hanya tersenyum sembari melambaikan tangannya. “ah, ne. Besok aku ada urusan, jadi kita tidak bisa pulang bersama. Apa tidak apa – apa?” teriak Jinyoung pada Raewoo yang sudah menaiki tangga rumahnya. “ne, gwenchanna!” balas Raewoo juga sedikit berteriak.
Setelah itu Jinyoung diam ditempatnya sejenak menunggu Raewoo masuk ke dalam rumahnya. Setelah dilihatnya yeoja itu membuka pintu dan menghilang dari pandangannya, ia melangkahkan kakinya ke rumahnya yang terletak tepat disamping Raewoo.
~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~
“aku pulang!” ujar Raewoo setelah melepas sepatunya dan menggantinya dengan sandal rumah. Sepi, itulah yang ada di benak yeoja berusia 21 tahun tersebut. Tiba – tiba terdengar suara bantingan pintu yang cukup keras dari kamar orang tua nya. Dan ia melihat ayahnya keluar dengan sebuah bantal menuju ruang tv.
“eoh, kau sudah pulang? Apa perlu appa siapkan makanan?” tanya appa nya dengan wajah yang masih terlihat kesal. “aniyo, sebaiknya appa istirahat saja. Besok kan appa bekerja. Aku akan membuat makanan sendiri nanti jika lapar.” Tolak Raewoo. Ia pun melangkah menuju kamarnya, ia melewati kamar orang tua nya. Samar – samar ia mendengar percakapan eomma nya dengan seseorang di telfon, “pertemuannya besok? Mereka bilang mau bekerja sama dengan bisnis tas kita? Aigoo, arrasseo arrsseo! Aku pasti datang, kau tenang saja. Eoh, hhahaha...”
Raewoo berjalan gontai menuju kamarnya, sesampainya disana dan menutup pintu kamar. Ia bersender sejenak di pintu yang baru saja ia tutup. Ia menghela nafasnya. Dan menyisir rambutnya dengan kedua tangannya. “tto? Mereka bertangkar lagi.” ujarnya. Dan tiba – tiba ponsel nya berbunyi dari dalam tas. Ia pun segera mengambilnya, ia melihat nama Jinyoung di layar ponselnya.
“eoh Jinyoung – aa.” Sapanya setelah menerima paggilan dari Jinyoung. “apa kau sudah tidur? Kau tidak makan dulu?” tanya Jinyoung. “eoh, ajik. Aku masih harus membersihkan diriku dulu.” Jawab Raewoo seraya duduk di bangku yang menghadap jendela. Sedangkan Jinyoung yang sedari tadi terus memperhatikan Raewoo dari jendela kamarnya hanya tersenyum. “ya! Ada apa dengan wajahmu itu huh? Kau terlihat kusut sekali, tadi saat bersamaku kau terlihat senang. Apa kau sedih berpisah denganku eoh?” canda Jinyoung. Raewoo yang tersadar sesuatu, ia segera melihat jendela kacanya dan membukanya. Ia melihat Jinyoung tengah tersenyum.
Ia pun akhirnya terkekeh. “ya! Kenapa kau suka sekali mematai – matai ku huh?” tanya Raewoo. “itu sudah menjadi pekerjaan sampinganku selain mengobati orang lain.” Jawab Jinyoung. Dan akhirnya mereka saling tersenyum memandang satu sama lain dari jendela kamar mereka masing – masing.
‘geurae, na gwenchanna. Karena saat aku sedih ataupun senang, Jinyoung selalu ada untukku. Sesulit apapun masalah yang tengah ku hadapi, aku selalu bisa mengatasinya, karena ada Jinyoung disampingku Dia adalah orang yang sangat penting bagiku selain kedua orang tuaku. Gomawo Jinyoung – aa.’
Tbc....
closing song : kyuhyun - the time we were not in love
Mian jika bnyak typo bertebaran an untuk permulaan ceritanya pendek ya? hehe, mian. karena dulu FF ini sudah pernah ku posting di FB Fanfiction Lines, dimana adminnya adalah temanku retno yuliana dan juga aku tentunya. hehe, kalau ingin berkunjung ke fb itu, monggo..silahkan.... Gomawo sudah mampir.. See you next chapter... 😉
Tidak ada komentar:
Posting Komentar